Abstract
INDONESIA:
Tujuan penelitian adalah untuk menganalisa pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent tersebut, dan variabel manakah yang paling dominan. asumsi – asumsi dan keyakinan – keyakinan karyawan terhadap lingkungan perusahaan dimana karyawan melaksanakan pekerjaan mereka, yang dapat mempengaruhi karyawan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. stres sangat bersifat individual dan pada dasarnya bersifat merusak apabila tidak ada keseimbangan antara daya tahan mental individu dengan mental yang dirasakannya.
Penelitian ini dilakukan di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Syariah Malang. Semua populasi dijadikan sampel sebanyak 50 karyawan. Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah model regresi linier berganda. Sebelum melakukan analisis regresi, maka dilakukan uji validitas, reliabilitas dan uji asumsi klasik, sehingga data yang dihasilkan akan baik.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel budaya organisasi (X1), stres kerja (X2), secara simultan berpengaruh terhadap turnover intention. Sedangkan secara parsial budaya organisasi (X1), dan stress kerja (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap turnover intention. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan uji F (serentak) yang menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel dan juga dari hasil perhitungan uji t (parsial) yang menunjukkan bahwa thitung > ttabel sebesar 7,736>3,195. Variabel yang mempunyai berpengaruh paling dominan terhadap turnover intention adalah budaya organisasi (X1). Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan budaya organisasi hasil signifikan sebesar 0.037 terhadap turnover intention, sedangkan stres kerja memilki hasil signifikan sebesar 0.005 terhadap turnover intention. Jadi dapat disimpulkan bahwa stress kerja memiliki peran yang penting dalam meminimalkan terjadinya turnover intention.
ENGLISH:
The purpose of research is to analyze the influence of independent variable to dependent one, and which variable is dominant strongly. Some of opinions and convictions of workers in the factory environmental they have done their duties, it influenced them in implement the duties and responsibilities. The stress is very individualistic and basically it damageable if there is not balance between individual mental strength and the mental is felt.
The research is conducted in PT Bank Tabungan Negara (Persero) Branch Office of Syariah Malang. Mostly the population is being sample about 50 workers. The data analysis used is model of multiple linier regressions. The validities test, reliabilities and classical assumptions test are conducted before conducting the regressions analysis so that the resulted data is better.
Based on the research result can be concluded that the variable of organizational culture (XI), stress of work (X2), simultaneously it influenced Turnover Intention. While partially the organizational culture (X1), and the stress of work (X2) has the significant influence to Turnover Intention. It shown from the consideration result of test F (simultan) it shows that Fhitung > Ftabel and also from the result of consideration t-test (partial) which shows thitung > ttabel in number 7,736>3,195. The variable has the dominant influence to turnover intention is organizational culture (X1). It shown from the consideration result of significant organizational culture in number 0.037 to turnover intention, whereas the stress of work has significant result in number 0.005 to turnover intention. So it can be concluded that the work stress has important role in minimization the appear of turnover intention.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Masalah PT Bank Tabungan Negara
(Persero) kantor cabang syariah Malang didirikan pada tahun BTN Syari’ah yang
mulai beroperasi sejak tanggal 14 februari 2005 terus berkembang dari
tahun-ketahun. Pada tahun 2005 dibuka 5 kantor cabank syariah (KCS) di
kota-kota besar di Indonesia yaitu : Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta,
Makasar. Perusahaan mempunyai budaya yang sangat kuat dalam bekerja, budaya
yang diterapkan oleh perusahaan adalah Pola prima yaitu : pelayanan prima
(service excellence), inovasi (innovation), keteladanan (role model),
profesionalisme (professionalism), integritas (integrity), kerjasama
(teamwork).
Perusahaan memilki budaya kerja yang
sejalan dengan syariah. Dalam hal etika, misalnya sifat amanah dan shidiq, yang
melandasi setiap karyawan sehingga tercermin integritas eksekutif muslim yang
baik. Disamping itu, karyawan bank syariah skill full dan professional
(fathanah), dan mampu melakukan tugas secara team-work dimana informasi merata
diseluruh fungsional organisasi (tabligh). Demikian pula dalam hal reward dan
punishment. perusahaan akan memanfaatkan kompetensi yang dimiliki oleh individu
dengan mengembangkan kesempatan bagi tiap individu untuk mengembangkan
karirnya. Perubahan kondisi lingkungan organisasi baik internal maupun
eksternal mendorong perusahaan untuk merespon dengan cepat (responsive) dan
beradaptasi (adaptive) dengan lingkungan pasar yang penuh dengan persaingan.
Perusahaan harus semakin fleksibel untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan
persaingan yang semakin kompetitif. Fleksibilitas perusahaan ditentukan oleh
sumberdaya yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi (knowledge
asset) yang menjadikan perusahaan memiliki keunggulan kompetitif (competitive
advantage) sehingga dapat memenangkan persaingan. Pemimpin perusahaan mempunyai
kompetensi, yang meliputi bagaimana cara membaca dan memahami lingkungan,
membangun jaringan kemitraan, memahami pentingnya tanggung jawab sosial,
mengelola kompleksitas, menggunakan teknologi dan informasi serta mendorong
kreativitas karyawannya. Para pemimpin menyadari bahwa ideide kreatif
membutuhkan pengakuan, terutama bagi mereka yang bersedia untuk bekerja keras.
Mereka berfokus untuk mendorong dan mendukung perusahaan mereka untuk
menghasilkan produk - produk dan gagasan - gagasan baru.
Dalam era globalisasi seperti
sekarang ini, persaingan dalam pasar akan semakin ketat. Agar dapat lebih
unggul dalam persaingan perusahaan harus memiliki kinerja yang lebih baik, yang
tergantung sampai seberapa keunggulan perusahaan tersebut dikelola oleh para
manajer dan para pengambil keputusan puncak. Untuk mencapai kinerja yang lebih
baik perusahaan harus dapat memanfaatkan resources yang ada didalamnya termasuk
memaksimalkan fungsi sumber daya manusia. Secara umum sumber daya manusia
bertujuan meningkatkan kinerja perusahaan melalui pembentukan sumber daya
manusia yang handal. Perubahan lingkungan yang sangat cepat ditandai dengan
adanya kemajuan informasi, perubahan selera pasar, perubahan demografi,
fluktuasi ekonomi, dan kondisi dinamis lain menuntut perusahaan untuk merespon
perubahan yang terjadi agar tetap eksis dalam persaingan global. Perusahaan
seringkali harus merubah struktur dan bentuk organisasinya agar perusahaan
dapat merespon perubahan yang terjadi. Perubahan organisasi tersebut akan membawa
dampak terhadap setiap individu yang berada dalam perusahaan. Setiap individu
yang menjadi bagian dari suatu organisasi dituntut untuk mengembangkan dan
merealisasikan kompetensinya secara penuh. Dalam hubungannya dengan sumber daya
manusia, perubahan kondisi lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal
secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi budaya organisasi dan
tingkat stres karyawan yang pada akhirnya dapat menimbulkan niat untuk pindah
bagi karyawan (turnover intention) dan akhirnya dapat menimbulkan turnover yang
sebenarnya.
Turnover dapat berakibat fatal bagi
perusahaan karena mengalami kekurangan tenaga ahli pada pasar tenaga kerja dan
menyebabkan biaya pendidikan yang tinggi bagi karyawan pemula. Dalam
hubungannya dengan pengembangan sumber daya manusia, Robins (2003) mengemukakan
tiga pendapat yang penting mengenai turnover karyawan; pertama, pendidikan dan
pengembangan membawa biaya utama untuk proses penggantian karyawan; kedua,
mempertahankan pengetahuan dan keahlian bagi karyawan yang meninggalkan
perusahaan; ketiga, perusahaan perlu mengeluarkan biaya untuk pendidikan dan
pengembangan. Salah satu dari berbagai faktor yang perlu menjadi perhatian
perusahaan untuk mengurangi angka turnover karyawan adalah bagaimana perusahaan
mengelola budaya yang baik dan kondusif dalam aktivitas kerja karyawan dan
adanya upaya untuk mengelola sumber daya manusia yang baik dan berkesinambungan
untuk mengurangi tingkat stres yang dapat dialami oleh karyawan Yukl, (1998)
mengemukakan bahwa terdapat empat “S” penyebab umum stres bagi banyak pekerja
adalah Supervisor (atasan), Salary (gaji), Security (keamanan) dan Safety
(keselamatan).
Aturan-aturan yang kerja yang sempit
dan tekanan-tekanan yang tiada henti untuk mencapai jumlah produksi yang kebih
tinggi adalah penyebab utama stres. Gaji dapat menjadi penyebab stres bila
dianggap tidak diberikan secara adil. Para pekerja juga dapat mengalami stres
ketika merasa tidak pasti dalam hubungan dengan keamanan pekerjaan. Bagi banyak
pekerja, rendahnya keamanan kerja dapat menimbulkan stres. Ketakutan akan
kecelakaan di tempat kerja dan cedera – cedera serta ancaman kematian juga
dapat menimbulkan stres bagi banyak pekerja.
1.2.
Rumusan
Masalah
Agar memperjelas permasalahan yang akan
diteliti dan penelitian dapat dilakukan dengan sebaik – baiknya, maka penulis
merumuskan permasalahan terlebih dahulu. Berdasarkan latar belakang masalah
yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah :
1.
Apakah budaya organisasi (organizational culture) dan stres kerja (work stress)
berpengaruh signifikan secara simultan terhadap turnover intention ? 2. Apakah
budaya organisasi (organizational culture) dan stres kerja (work stress)
berpengaruh signifikan secara persial terhadap turnover intention ?
3.
Variabel manakah antara budaya organisasi (organizational culture) dan stres
kerja (work stress) yang berpengaruh secara dominan terhadap turnover intention
?
1.3.Tujuan
Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah maka
penelitian ini mempunyai tujuan : 1. Untuk menguji dan menganalisis budaya
organisasi (organizational culture) dan stres kerja (work stress) secara
simultan terhadap turnover intention ?
2.
Untuk menguji dan menganalisis budaya organisasi (organizational culture) dan
stres kerja (work stress) secara persial terhadap turnover intention ?
3.
Untuk menguji dan menganalisis Variabel yang dominan antara budaya organisasi
(organizational culture) dan stres kerja (work stress) terhadap turnover
intention ?
1.4.Manfaat
Penelitian
a. Bagi Praktisi Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan informasi bagi perusahaan,
mengenai pengaruh Budaya organisasi dan Stres Kerja terhadap Turnover intention
di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Syariah Malang, sehingga perusahaan
dapat mengantisipasi penurunan Turnover pada karyawan.
b.
Bagi Kalangan Akademis
Dapat menjadi acuan atau refrensi untuk
mengembangkan penelitian-penelitian selanjutnya mengenai hal-hal yang berkaitan
mengenai Pengaruh Organizational Culture dan Work stress terhadap Turnover
Intention.
c. Bagi Peneliti
Sebagai syarat menyelesaikan kuliah untuk
mengajukan skripsi, juga untuk menambah hasanah ilmu pengetahuan dibidang ilmu
Sumber Daya Manusia (SDM), dan melatih penulis untuk dapat menerapkan teori –
teori yang di peroleh dalam perkuliahan pada kenyataan yang ada
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Akutansi : Pengaruh budaya organisasi dan stres kerja terhadap turnover intention pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Syariah Malang". Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment