Abstract
INDONESIA:
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana tingkat keluasan pengungkapan laporan keuangan perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia dan meneliti rasio keuangan yang sekiranya berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan. Rasio keuangan penelitian adalah current ratio, debt asset ratio, return on equity dan net profit margin dan pengukuran tingkat keluasan pengungkapan informasi laporan keuangan tahunan menggunakan daftar item yang diatur dalam keputusan ketua pasar modal (BAPEPAM).
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, dengan sampel berupa laporan tahunan perusahaan farmasi tahun 2010-2013 di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang diperoleh sebanyak 8 dari 10 saham farmasi dengan periode 4 tahun menjadi 32 data dan pemberian skor setiap item adalah 0 untuk tidak mengungkapkan dan 1 untuk item yang mengungkapkan. Pengolahan dan anlisis data menggunakan teknik analisis regresi logistik binary (dua kategori), dengan bantuan program SPSS 16.00 for windows.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel current ratio, debt asset ratio, return on equity dan net profit margin secara serentak (bersama-sama) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat keluasan pengungkapan laporan keuangan perusahaan. Implikasi dalam penelitian ini disarankan: (1) bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan pengungkapan yang lebih luas lagi. (2) peneliti berikutnya dapat meneliti perusahaan yang berbeda, menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi pengungkapan, (3) bagi investor disarankan sebelum mengambil keputusan berinvestasi lebih memperhatikan variabel current ratio, debt asset ratio, return on equity dan net profit margin karena mempunyai pengaruh positif terhadap tingkat keluasan pengungkapan laporan keuangan.
ENGLISH:
This study was conducted to determine how the level of financial statement disclosure breadth of pharmaceutical companies in Indonesia Stock Exchange and examine the financial ratios that affect the level of disclosure in case of financial statements. Financial ratios are the current ratio research, debt asset ratio, return on equity and net profit margin and measuring the level of breadth of disclosure of annual financial statements using the list of items set out in the decision of the head of capital markets (Securities and Exchange Commission).
The sampling technique was conducted using purposive sampling, with samples of the pharmaceutical company's annual report in 2010-2013 in Indonesia Stock Exchange. Samples were obtained as many as 8 out of 10 pharmaceutical stocks with a period of 4 to 32 years of data and The scoring of each item is 0 to not disclose and 1 for items that reveal. Anlisis processing and data using binary logistic regression analysis techniques (two categories), with SPSS for windows 16:00.
The results of this study indicate that the variable current ratio, debt- asset ratio, return on equity and net profit margins simultaneously (together) have a significant effect on the level of the breadth of the company's financial statement disclosure. The implications of this research suggested: (1) to the company, this research is expected to provide information to be used as a material consideration in the broader disclosure. (2) subsequent researchers can examine different companies, adding other variables that may affect disclosure, (3) for investors advised before making a decision to invest more attention to the variable current ratio, debt-asset ratio, return on equity and net profit margin because it has a positive influence the breadth of the level of financial disclosure statements.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Era globalisasi adalah era di mana semua hal dan segala industri di
dunia akan mengikuti era globalisasi saat itu. Ini akan menimbulkan persaingan
yang sangat ketat dari berbagai industri. Semua industri akan berlomba-lomba
untuk mengikuti persaingan dunia demi mencapai tujuan dari industri atau
instansi tersebut demi masa depan dan kemajuan bagi industri mereka
masing-masing.
Dampak dari globalisasi tersebut, maka untuk mengikuti persaingan
dunia sebuah industri, sebuah instansi pasti akan membutuhkan informasi yang
akurat, tepat dan akuntabilitas yang nanti nya dapat di pertanggung jawabkan
kepada para pemakai informasi tersebut. Informasi yang sangat di butuhkan oleh
instansi adalah laporan keuangan. Menurut Munawir (2002:05), pada umumnya
laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua aktivitas
perusahaan dan salah satu sumber informasi yang penting bagi investor di
samping informasi lain, seperti informasi industri, kondisi perusahaan, pangsa
pasar perusahaan, kualitas manajemen dan lainnya.
Laporan keuangan merupakan suatu media yang dapat menghubungkan
pemakai laporan keuangan dengan perusahaan. Pemakai laporan keuangan terdiri
dari dua pihak, yaitu pihak eksternal (pemegang saham, kreditor, pemerintah,
pemasok, konsumen dan masyarakat lainnya) dan pihak internal (manajemen dan
karyawan perusahaan). 2 Hal ini sesuai dengan tujuan laporan keuangan menurut
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) PSAK No.1 Paragraf 12 Ikatan Akuntansi
Indonesia (IAI, 2012:2) yaitu menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
pengguna laporan keuangan dalam membuat keputusan-keputusan ekonomi serta
menunjukkan pertanggungjawaban (Stewardship) manajemen atas penggunaan
sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Pengungkapan dalam laporan
tahunan merupakan sumber informasi untuk pengambilan keputusan investasi, untuk
itu dalam hal ini para investor dituntut untuk lebih kritis dalam menilai suatu
laporan keuangan dan mengambil keputusan, karena kegiatan investasi merupakan
suatu kegiatan yang mengandung risiko dan ketidakpastian. Keputusan Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: Keputusan 431/BL/2012 tentang
penyampaian laporan tahunan emiten atau perusahaan publik, bahwa laporan
tahunan Emiten dan Perusahaan Publik merupakan sumber informasi penting tentang
kinerja dan prospek perusahaan bagi pemegang saham dan masyarakat sebagai salah
satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.
Laporan tahunan (annual report) merupakan media yang digunakan
untuk melakukan pengungkapan. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Keputusan
431/BL/2012 Tanggal : 1 Agustus 2012 Emiten atau Perusahaan Publik di wajibkan
menyampaikan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK paling lama pada saat
panggilan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan atau pada akhir bulan ke 6
(enam) setelah tahun buku berakhir, mana yang lebih dahulu. 3 Di Indonesia,
pengungkapan dalam laporan keuangan telah di atur dalam SAK No.1. Selain itu
pemerintah melalui Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan
Lembaga Keuangan Nomor: Keputusan 347/BL/2012 tentang penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik dan mengatur
pengungkapan informasi dalam laporan keuangan tahunan perusahaan-perusahaan di
Indonesia. Pengungkapan informasi yang di atur oleh pemerintah ataupun lembaga
profesional (dalam hal ini adalah Ikatan Akuntan Indonesia) merupakan
pengungkapan yang wajib dipatuhi oleh perusahaan yang telah publik. Tujuan
pemerintah mengatur pengungkapan informasi adalah untuk melindungi kepentingan
para investor karena adanya kepentingan manajemen. Pedoman ini dimaksudkan
untuk memberikan suatu panduan penyajian dan pengungkapan penuh (full
disclosure) sehingga dapat memberikan kualitas informasi keuangan bagi para
pengguna. Menurut Soewardjono (2005; 575), Informasi yang diungkapkan dalam
laporan keuangan tahunan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu pengungkapan
wajib (mandatory discosure) dan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure).
Pengungkapan wajib (mandatory disclosure) merupakan pengungkapan minimum
mengenai informasi yang harus diungkapkan oleh perusahaan. Kewajiban pengungkapan
informasi bagi perusahaan yang go public diatur oleh pemerintah atau badan
pembuat standar (Ikatan Akuntan Indonesia/IAI dan Badan Pengawas Pasar
Modal/Bapepam).
Komponen dari pengungkapan wajib terdiri dari statemen keuangan
(financial statements), Catatan atas statemen keuangan (notes to financial
statements), dan informasi 4 pelengkap (supplementary information). Sedangkan
pengungkapan sukarela (voluntary disclosure) adalah pengungkapan yang diungkap
oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku sehingga
perusahaan bebas memilih jenis informasi yang diungkapkan. Meskipun perusahaan
memiliki kebebasan dalam mengungkapkan informasi, pihak perusahaan tetap harus
memberikan informasi yang dipandang relevan dan dapat membantu dalam pengambilan
keputusan investasi. Pengungkapan sukarela akan memberikan nilai tambah bagi
perusahaan yang melakukannya. Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang
membahas tentang penelitian pengungkapan (disclosure) ini diantaranya adalah
amelia (2010) yang memfokuskan pada pengaruh besaran perusahaan, rasio
keuangan, umur perusahaan, porsi saham, basis perusahaan dan penerbitan
sekuritas terhadap luas pengungkapan sukarela. Daniel (2013) meneliti tentang
pengaruh ukuran perusahaan, leverage dan likuiditas terhadap luas pengungkapan
laporan keuangan. Giarto (2010) tentang analisis pengaruh karakteristik
spesifik perusahaan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan tahunan pada
perusahaan food and beverage. Faktor-faktor yang mempengaruhi luas pengungkapan
laporan tahunan ini merupakan hal yang penting dilakukan, karena akan
memberikan informasi mengenai gambaran tentang sifat perbedaaan kelengkapan
pengungkapan antar perusahaan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta
dapat memberikan petunjuk tentang kondisi pada suatu masa pelaporan, dalam
pencapaian efisiensi pengungkapan laporan keuangan menjadi faktor yang
signifikan. 5 Menurut Munawir (2002:64), Rasio keuangan memiliki peranan
penting dalam menganalisis kinerja perusahaan, karena rasio keuangan merupakan
salah satu alat analisis yang diperlukan untuk mengukur kondisi dan efisiensi
di masa yang akan datang yang mungkin mempengaruhi posisi keuangan atau hasil
operasi perusahaan yang bersangkutan, dengan demikian kegunaan atau manfaat
suatu angka rasio sepenuhnya tergantung kepada kemampuan atau kecerdasan
penganalisa dalam menginterpretasikan data yang bersangkutan. Objek penelitian
ini adalah industri farmasi. Menurut Kiswoyo (2014:Saham OK), Industri farmasi
merupakan industri yang berbasis riset. Salah satu hal yang tidak bisa
dihindari adalah timbulnya persaingan yang tajam antar perusahaan farmasi. Oleh
karena itu perusahaan farmasi di Indonesia dituntut untuk mampu bersaing dengan
cara membuat inovasi, promosi dan sistem pemasaran yang baik, serta kualitas
produk yang terkenal. Pertumbuhan industri farmasi di Indonesia berpotensi
membaik ke depan.
Hal itu didukung dari
pertumbuhan kelas menengah yang penduduknya ingin lebih sehat sehingga
pertumbuhan pasar farmasi akan lebih baik lagi. perhatian kepada aspek
kesehatan itu akan mendorong pertumbuhan farmasi. Pertumbuhan industri farmasi
berpotensi mencapai kisaran 15%-16% per tahun. Keadaan seperti ini akan lebih
mengacu pada informasi output yang akan diberikan kepada para pemakai informasi
perusahaan baik secara internal dan eksternal, oleh sebab itu perusahaan perlu
mengungkapkan informasi tersebut secara detail dengan mengukur seberapa luas
pengungkapan informasinya, yakni informasi laporan keuangan industri farmasi. 6
Binsar dkk, (2004) Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat
kelengakapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan. Diantaranya adalah
tingkat likuiditas, tingkat leverage, umur perusahaan, ukuran perusahaan,
tingkat profitabilitas, porsi saham public, operating profit margin, return on
equity dan status modal perusahaan. Peneliti hanya akan fokus pada rasio lancar
(current ratio), total hutang terhadap asset (debt to asset ratio), rasio
pengembalian modal (return on equity) dan rasio laba bersih (net profit
margin). Sebab ke empat rasio ini sangat memiliki pengaruh besar dalam hal
tingkat keluasan pengungkapan laporan keuangan tahunan. Dan hasil
penelitian-penelitian terdahulu banyak yang mengungkapkan rasio keuangan
berpengaruh pada pengungkapan laporan keuangan tahunan.
Dari uraian masalah dan
faktor-faktor di atas maka penelitian ini akan mengangkat judul tentang :“
PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP TINGKAT KELUASAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN
PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA”.
1.2
Rumusan
Masalah
Dari
latar belakang yang di kemukakan di atas, dapat di rumuskan permasalahan :
1.
Apakah rasio lancar (current ratio) memiliki pengaruh terhadap tingkat keluasan
pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia?
2. Apakah rasio hutang terhadap aset (debt to
asset) memiliki pengaruh terhadap tingkat keluasan pengungkapan laporan
keuangan pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia?
3.
Apakah rasio mengembalian modal (return on equity) memiliki pengaruh terhadap
tingkat keluasan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan farmasi di Bursa
Efek Indonesia?
4.
Apakah rasio margin laba bersih (net profit margin) memiliki pengaruh terhadap
tingkat keluasan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan farmasi di Bursa
Efek Indonesia?
1.3
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pada
rasio lancar (current ratio)terhadap tingkat keluasan pengungkapan laporan
keuangan pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui
apakah ada pengaruh pada rasio hutang terhadap aset terhadap tingkat keluasan
pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pada rasio pengembalian modal terhadap
tingkat keluasan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan farmasi di Bursa
Efek Indonesia. 4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pada margin rasio laba
bersih terhadap tingkat keluasan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan
farmasi di Bursa Efek Indonesia.
1.4
Manfaat Penelitian
Hasil
dari penelitian yang dilakukan diharapkan akan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Secara Teoritis
a. Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti
tentang sejumlah rasio keuangan berpengaruh terhadap tingkat keluasan
pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia
b.
Digunakan sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan
dengan tingkat keluasan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan farmasi
di Bursa Efek Indonesia
2. Secara praktisi
a.
Bagi Pihak Internal Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi praktis
bagi manajemen perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan, mengenai minimum
disclosure agar informasi yang disajikan dapat bermanfaat untuk analisis dan
membantu para investor dalam berinvestasi dipasar modal sebagai bahan
pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan dan penelitian ini diharapkan
dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan teori terutama untuk penelitian
yang sama di masa yang akan datang.
b. Bagi
Pihak Eksternal Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi apa saja
yang berpengaruh pada tingkat keluasan pengungkapan laporan keuangan serta
dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam
transaksi dengan perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI serta sebagai masukan
untuk lebih teliti dalam menilai laporan
keuangan tahunan khususnya pengungkapan.
1.5
Batasan Penelitian
1 Penelitian ini hanya pada batasan rasio
lancar (current ratio), rasio hutang terhadap total asset (debt to total
asset),
2. rasio
pengembalian modal (return on equity) dan rasio laba bersih (net profit margin)
3. Data yang di pakai yakni data sekunder
perusahaan farmasi di BEI tahun 2010-2013
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Akutansi : PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP TINGKAT KELUASAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA.." silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment