Abstract
INDONESIA:
Tujuan penelitian ini adalah menguji apakah ada pengaruh kepemilikan pemerintah terhadap kinerja keuangan BUMN yang diprivatisasi dengan menggunakan rasio profitabilitas, operating efficiency, output, likuiditas dan solvabilitas selama periode 4 tahun.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana. Populasi yang digunakan yaitu BUMN yang diprivatisasi mulai tahun 1991 hingga tahun 2010. Kemudian dilakukan penarikan sampel dengan metode purposive sampling dari populasi sehingga diperoleh sampel sebanyak 13 BUMN. Pengumpulan data menggunakan dokumentasi data sekunder berupa laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan di BEI.
Kepemilikan Pemerintah berpengaruh positif secara signifikan terhadap ROA. Dan ROE tidak memberikan pengaruh positif dan tidak signifikan, Sedangkan ROS memberikan pengaruh positif dan signifikan. Kepemilikan pemerintah berpengaruh positif secara signifikan terhadap Operating Efficiency. Kepemilikan pemerintah berpengaruh positif secara signifikan terhadap Output. Kepemilikan pemerintah tidak memberikan pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Rasio Lancar BUMN yang diprivatisasi, dan Kepemilikan pemerintah memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap Rasio Cepat BUMN. Dan Kepemilikan pemerintah berpengaruh positif secara signifikan terhadap Rasio Utang BUMN yang diprivatisasi, dan kepemilikan pemerintah memberikan pengaruh negative dan signifikan terhadap TIE BUMN yang diprivatisasi.
ENGLISH:
The purpose of privatization is an increase BUMN financial performance, by affecting the level of taxation. And encourage private finance to be placed in publicINVESTMENT in major infrastructure schemes. This study tested whether any effect of government ownership on the financial performance of BUMN to be privatized by using the ratio of profitability, operating efficiency, output, liquidity and solvency during the period of 4 years.
Testing the hypothesis in this study using simple linear regression analysis. Population used is BUMN that were privatized from 1991 to 2010. Sampling was then performed by the method of purposive sampling of the population in order to obtain a sample of 13 BUMN. Documentation of data collection using secondary data from annual financial statements published on the Stock Exchange.
Government ownership is significantly positive effect on ROA. And ROE do not give a positive and insignificant, while ROS provide a positive and significant influence. Government ownership is significantly positive effect on the Operating Efficiency. Government ownership is significantly positive effect on output. Government ownership does not provide a positive and significant influence on the privatized BUMN Current Ratio, and ownership of government and a significant negative influence on BUMN Quick Ratio. Government Ownership and significantly positive influence on debt ratio of BUMN privatized, and government ownership and a significant negative influence on the privatized BUMN TIE.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Pemerintah Indonesia
mendirikan BUMN dengan dua tujuan utama, yaitu tujuan yang bersifat ekonomi dan
tujuan yang bersifat sosial. Dalam tujuan yang bersifat ekonomi, BUMN
dimaksudkan untuk mengelola sektorsektor bisnis strategis agar tidak dikuasai
pihak-pihak tertentu. Bidang-bidang usaha yang menyangkut hajat hidup orang
banyak, seperti perusahaan listrik, minyak dan gas bumi, sebagaimana
diamanatkan dalam pasal 33 UUD 1945, seyogyanya dikuasai oleh BUMN. Dengan
adanya BUMN diharapkan dapat terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat,
terutama masyarakat yang berada di sekitar lokasi BUMN. Tujuan BUMN yang
bersifat sosial antara lain dapat dicapai melalui penciptaan lapangan kerja
serta upaya untuk membangkitkan perekonomian lokal. Penciptaan lapangan kerja
dicapai melalui perekrutan tenaga kerja oleh BUMN. Upaya untuk membangkitkan
perekonomian lokal dapat dicapai dengan jalan mengikut-sertakan masyarakat
sebagai mitra kerja dalam mendukung kelancaran proses kegiatan usaha. Hal ini
sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk memberdayakan usaha kecil, menengah
dan koperasi yang berada di sekitar lokasi BUMN Namun dalam kurun waktu 50
tahun semenjak BUMN dibentuk, BUMN secara umum belum menunjukkan kinerja yang
menggembirakan. Perolehan laba yang dihasilkan masih sangat rendah. Sementara
itu, saat ini Pemerintah Indonesia masih harus berjuang untuk melunasi pinjaman
luar 2 negeri yang disebabkan oleh krisis ekonomi tahun 1997 lalu. Dan salah
satu upaya yang ditempuh pemerintah untuk dapat meningkatkan pendapatannya
adalah dengan melakukan privatisasi BUMN (Zulham umar’s, 2010). Kendala yang
dihadapi BUMN tidak terlepas dari intervensi berlebih dari pemerintah yang
tidak memiliki kompetensi utama dalam berbisnis sehingga terjadi
ketidakprofesionalan dalam pengelolaan BUMN, karena itu perlu dilakukan suatu
upaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan salah satunya melalui privatisasi
(Dwidjowijoto dan Wrihatnolo, 2008). Privatisasi BUMN pertama kali dilakukan di
Indonesia pada tahun 1991 dengan cara menjual 27% saham PT Semen Gresik di
pasar modal Indonesia dan pasar modal Amerika. Kemudian privatisasi dilanjutkan
pada tahun 1994 hingga 1997 dengan mencatatkan (listing) 5 BUMN besar di pasar
modal (Bastian, 2002;198-202). Tercatat sebanyak 22 BUMN telah diprivatisasi
hingga tahun 2007 dan terus diusulkan penambahan jumlah BUMN yang diprivatisasi
tiap tahunnya. Artinya, kepemilikian pemerintah terhadap BUMN semakin
berkurang. (Rahmani, 2008). Privatisasi dilakukan dengan maksud untuk
memperluas kepemilikan masyarakat atas Persero, meningkatkan efisiensi dan
produktivitas perusahaan, menciptakan struktur keuangan dan manajemen keuangan
yang baik/kuat, menciptakan struktur industri yang sehat dan kompetitif, menciptakan
Persero yang berdaya saing dan berorientasi global, menumbuhkan iklim usaha,
ekonomi makro, dan kapasitas pasar (UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN). 3
D'Souza, Megginson dan Nash (2004) melakukan studi terhadap determinan
potensial perubahan kinerja BUMN setelah privatisasi yaitu faktor karakteristik
perusahaan dan institusional (faktor makro ekonomi). Menurut mereka, pengaruh
fundamental dari privatisasi pada level perusahaan adalah perubahan kepemilikan
yaitu berkurangnya kepemilikan saham oleh pemerintah. Dengan perubahan
kepemilikan ini privatisasi meredefinisi misi dan tujuan perusahaan dimana
sebelum privatisasi BUMN mengejar tujuantujuan yang seringkali bertentangan
dengan maksimalisasi profit. Oleh karena itu tingkat kepemilikan yang dipertahankan
oleh pemerintah setelah privatisasi seharusnya berpengaruh terhadap perubahan
kinerja BUMN yang baru diprivatisasi karena hadirnya swasta akan mengurangi
intervensi pemerintah secara langsung. (Kusumawati, 2007). Berdasarkan studi
terdahulu, penelitian ini mencoba memberikan bukti empiris tentang pengalaman
privatisasi di Indonesia dengan membandingkan kinerja keuangan dan operasional
sebelum dan sesudah privatisasi yang mencakup periode tiga tahun sebelum dan
tiga tahun sesudah privatisasi. Untuk yang diprivatisasi tahun 2002 hanya
mencakup periode dua tahun sebelum dan sesudah privatisasi. Selanjutnya,
penelitian ini juga menguji pengaruh kepemilikan pemerintah terhadap perubahan
kinerja keuangan dan operasional untuk mengetahui apakah kepemilikan pemerintah
merupakan faktor yang mempengaruhi perubahan kinerja keuangan dan operasional
tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan purposive sampling dengan kriteria
BUMN yang diprivatisasi melalui IPO dan mempunyai data akuntansi dan keuangan
minimum dua tahun sebelum dan sesudah privatisasi. Berdasarkan 4 kriteria
tersebut, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah BUMN yang
diprivatisasi melalui Initial Public Offering (IPO) selama periode 1991- 2009.
Untuk mengukur kinerja keuangan dan operasional digunakan delapan variabel
sebagai indikator yaitu profitability (ROS, ROA, ROE), leverage, output,
operating efficiency (sales efficiency dan net income efficiency), dan
employment. (Kusumawati, 2007).
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian yang
berjudul” Pengaruh Kepemilikan Pemerintah Terhadap Kinerja Keuangan BUMN yang
Diprivatisasi”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka
rumusan masalah penelitian ini adalah: Bagaimana pengaruh kepemilikan pemerintah
terhadap kinerja keuangan BUMN yang diprivatisasi?
1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan
masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui
pengaruh kepemilikan pemerintah terhadap kinerja keuangan BUMN yang
diprivatisasi.
1.3.2 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat
diperoleh bagi beberapa pihak dari penelitian ini antara lain:
1. Bagi penulis, dengan melakukan penelitian
ini penulis memperoleh pengalaman dan ilmu pengetahuan mengenai cara
menganalisis pengaruh kepemilikan pemerintah terhadap kinerja keuangan BUMN
yang diprivatisasi, serta mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama
belajar di bangku kuliah.
2. Bagi pemerintah, diharapkan hasil
penelitian ini dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan dalam meningkatkan
kualitas kebijakan program privatisasi BUMN di Indonesia sehingga tujuan
privatisasi BUMN dapat tercapai sesuai dengan yang seharusnya.
3.
Bagi masyarakat, hasil penelitian ini bisa menjadi referensi untuk mengetahui
pengaruh kepemilikan pemerintah terhadap kinerja keuangan BUMN yang
diprivatisasi. Serta sebagai informasi untuk meningkatkan pemahaman mengenai
privatisasi sehingga mampu mengarahkan respon terhadap privatisasi secara
bijaksana.
4.
Bagi pengembangan keilmuan, sebagai tambahan pengetahuan dan informasi mengenai
privatisasi BUMN di Indonesia khususnya pengaruh kepemilikan pemerintah
terhadap kinerja keuangan BUMN yang diprivatisasi dan meningkatkan perhatian
terhadap topik ini yang diharapkan mampu mendorong penelitian-penelitian
selanjutnya.
1.4 Batasan Penelitian
Ruang lingkup
kajian penelitian ini terbatas pada BUMN di Indonesia yang diprivatisasi
melalui IPO. Sedangkan periode penelitian ini yaitu 2007- 2010, yang diharapkan
dapat menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Selain itu, pengukuran kinerja keuangan pada
BUMN di Indonesia yang privatisasi dikhususkan pada rasio profitabilitas,
operating efficiency, output, solvabilitas dan likuiditas.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh kepemilikan pemerintah terhadap kinerja keuangan BUMN yang diprivatisasi.". Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment