Abstract
INDONESIA:
Perilaku konsumen memberikan informasi mengenai berbagai fakta tentang perilaku berbelanja, misalnya dalam membeli suatu produk para konsumen memiliki berbagai sikap yang berbeda-beda dalam memandang berbagai atribut yang dianggap relevan dan penting. Dalam memilih produk, konsumen tentu saja dipengaruhi oleh atribut produk dari suatu produk. Menurut Fandi Tjiptono (1998: 103), atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut-atribut produk meliputi: merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan, dan pelabelan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh atribut produk terhadap loyalitas konsumen keripik pedas Maicih baik secara simultan maupun parsial, serta untuk mengetahui variabel yang dominan terhadap loyalitas konsumen.
Pengujian ini menggunakan pendekatan penelitian eksplanatori (explanatory research) atau penelitian yang menganalisis pengaruh atribut produk terhadap loyalitas konsumen dengan pengambilan sampel sebanyak 84 responden, menggunakan teknik Accidental sampling (berdasarkan kebetulan), instrumen penelitian berupa kuesioner, dan model analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Sebelumnya, dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas, beserta uji asumsi klasik terhadap data penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribut produk (merek, kemasan, pelabelan, pelayanan, dan jaminan) berpengaruh simultan dan parsial terhadap loyalitas konsumen dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 dan nilai Fhitung sebesar 18,165. Sedangkan secara parsial indikator merek, kemasan, pelabelan, pelayanan dan jaminan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. Dan indikator yang dominan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen adalah variabel jaminan dengan memiliki kontribusi sebesar 49,28%
ENGLISH:
Consumer behavior provides information on the various facts about buying behavior, such as the purchase of a product, consumers have different attitudes different way of looking at a variety of attributes that are considered relevant and important. In choosing the products, consumers certainly influenced by product attributes of a product. According to Fandi Tjiptono (1998: 103), product attributes are product elements that considered important by consumers and used as a basis for decision-making purchases. Product attributes include: branding, packaging, warranty (warranty), service, and labeling. This study aimed to investigate the effect of product attributes against consumer loyalty Maicih spicy chips either simultaneously or partially, and to investigate the dominant variable against customer loyalty.
This test uses explanatory research approach (explanatory research) or research that analyze the effect of product attributes on consumer loyalty with taking sample of 84 respondents, using accidental sampling techniques (by coincidence), research instruments such as questionnaires, and the analysis model used is multiple linear regression . Previously, testing the validity and reliability, along with the classic assumption test the research data.
The results showed that the product attributes (brand, packaging, labeling, servicing, and insurance) simultaneous and partial influential on customer loyalty with a significance value of 0,000 and Fcount value of 18.165. While partially, branding indicator, packaging, labeling, insurance and services significantly influence customer loyalty. And indicators that dominant influence on customer loyalty is guaranteed variable with a contribution of 49.28%
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Perkembangan dunia bisnis
saat ini sudah mengalami peningkatan yang sangat tajam. Hal ini terbukti dari
semakin banyaknya pebisnis-pebisnis baru yang memasuki pasar dengan
bermacam-macam strategi yang digunakan. Kondisi semacam ini menuntut para
pengusaha lama untuk dapat bertahan agar bisnisnya tetap berjalan tanpa harus
kehilangan kesempatan untuk tetap melakukan pengembangan bisnisnya. Salah satu
cara untuk untuk tetap dapat bersaing adalah dengan membentuk strategi
pemasaran yang efektif untuk menggaet konsumen baru dan mempertahankan konsumen
lama. Dengan begitu, para pengusaha dituntut untuk dapat menarik minat konsumen
kemudian mempertahankannya sebagai konsumen yang loyal terhadap produk perusahaan.
Produk menjadi titik krusial awal dan ujung tombak dari suatu usaha.
Konsekuensinya keberhasilan usaha tersebut dalam persaingan juga ditentukan
oleh keberhasilannya merancang dan mengembangkan produk yang sesuai dengan
keinginan konsumen dan kecepatan usaha tersebut dalam beradaptasi atau merespon
perubahan keinginan konsumennya. Pada dasarnya strategi pemasaran adalah
rencana menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, atau serangkaian
tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan
yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu kewaktu,
pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai
tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang
selalu berubah-ubah (Sofjan, 2004 : 168).
Di lain pihak, konsumen juga semakin kritis terhadap apa yang
mereka terima dan harapkan dari sebuah produk. Jika ternyata tidak sesuai
dengan harapan pelanggan, perusahaan tidak hanya akan kehilangan kepercayaan
pelanggan, tetapi juga berpotensi akan kehilangan pelanggan potensial.
Pelanggan yang puas akan terus melakukan pembelian; pelanggan yang tidak puas
akan menghentikan pembelian produk bersangkutan dan kemudian akan menyebarkan
berita tersebut pada orang lain (Setiadi, 2003: 16). Memahami konsumen adalah
elemen penting dalam pengembangan strategi pemasaran (Peter, 1999: 10).
Perilaku konsumen memberikan informasi mengenai berbagai fakta tentang perilaku
berbelanja (Setiadi, 2003: 8), misalnya dalam membeli suatu produk para
konsumen memiliki berbagai sikap yang berbeda-beda dalam memandang berbagai
atribut yang dianggap relevan dan penting (Kotler, 2005: 226). Mereka akan
memberikan perhatian lebih besar pada atribut yang memberikan manfaat yang
dicarinya. Atribut-atribut ini kemudian akan berperan dalam evaluasi keputusan
pembelian. Dalam memilih produk,konsumen tentu saja dipengaruhi oleh atribut
produk dari produk. Atribut produk merupakan segala sesuatu yang merekat dan
menyertai 3 produk tersebut; seperti kemasan, mutu, bentuk, kegunaan, dan sebagainya.
Suatu produk yang diluncurkan sangat dipengaruhi oleh atribut-atribut produk
yang mampu memberikan kepuasan kepada konsumen sehingga akan mempengaruhi
loyalitas konsumen terhadap produk tersebut. Atribut produk yang terdiri dari
merek, kemasan, pelabelan, layanan pelengkap, dan jaminan (Tjiptono, 1998:
103).
Merek yang baik adalah khas dan unik, dapat menggambarkan manfaat
dan kualitas, mudah diucapkan, dikenali, dan diingat, tidak mengandung arti
yang buruk, dan dapat menggambarkan jenis lini produk lainnya.. Merek memegang
peranan penting dalam pemasaran. Kemasan atau desain yang baik dapat melindungi
isi dari kerusakan, mempermudah penggunaan, memberikan daya tarik, memberikan
kesan awet dan mewah, mudah dibawa dan dihitung, dan memberikan informasi
tentang produknya. Label merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan
informasi mengenai produk, merek dan penjual. Sebuah label bisa merupakan
bagian dari kemasan, atau bisa pula merupakan etiket (tanda pengenal). Produk
apapun tidak terlepas dari unsur jasa atau layanan, baik itu jasa sebagai
produk inti (jasa murni) maupun jasa sebagai pelengkap. Jaminan adalah janji
yang merupakan kewajiban produsen atas produknya kepada konsumen, dimana para
konsumen akan diberi ganti rugi bila produk ternyata tidak bisa berfungsi
sebagaimana yang diharapkan atau dijanjikan. Oleh karena itu, perusahaan yang
ingin unggul dalam pasar harus dapat mengamati harapan pelanggan, kinerja
perusahaan yang dirasakan pelanggan serta 4 kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan
adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan
antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan
harapan-harapannya (Kotler, 2004: 42). Jadi kepuasan pelanggan dalam
mengkonsumsi produk dapat menciptakan pelanggan yang loyal. Karena loyalitas
terbentuk salah satunya dari kepuasan pelanggan dari produk itu sendiri.
Loyalitas sendiri menurut Fandi Tjiptono (2000:110) memiliki arti komitmen
pelanggan terhadap toko, merek ataupun pemasok yang didasarkan atas sikap
positif yang tercermin dalam bentuk pembelian berulang secara konsisten.
Keripik singkong saat ini mengalami peningkatan permintaan konsumen. Kini
keripik singkong mulai diinovasikan menjadi keripik pedas dengan beberapa
tingkatan level. Meskipun trend tersebut belum lama dikenal masyarakat luas,
namun perkembangannya sudah sangat pesat, sehingga banyak produsen keripik
singkong mulai beralih jalur dengan menambahkan ekstra pedas pada produk
keripik yang diciptakannya.(http://bisnisukm.com/usaha-keripik-singkong-pedas-untungnya-
mengalir-deras.html) Keripik pedas maicih muncul di bulan Juni 2010, pembuatnya
adalah Dimas Ginanjar Merdeka.
Di awal kemunculannya,
maicih hanya dijual pada kerabat dan juga tetangga. Selain itu, maicih juga
dapat dipesan melalui akun jejaring sosial twitter di @bobmerdeka. Dimas
memulai usaha ini dengan pasangannya dan kerabat dekat, yakni Dimas sendiri
(anak pertama, Direktur CV Maicih), Arie Kurniadi (anak kedua yang menjabat
sebagai Menteri Pangan Maicih), dan Reza Nurhilman (anak 5 bungsu yang menjabat
sebagai Presiden Maicih). Keripik pedas ini dimulai dari plastik tanpa logo dan
diberi nama "maicih". Nama “maicih” diketahui terinspirasi dari nama
dompet milik ibunda di masa kecil presiden maicih itu (Ichihers Magazine vol 3:
1). Produk tersebut pertama kali di pasarkan tidak ada ukuran kepedasan. Di
karenakan banyaknya saran, masukan dan kritik, muncul ide ukuran kepedasan dari
1 hingga 10. Dengan alasan repot menciptakan ukuran pedas tersebut, maka
dibuatlah hanya level 3,5 dan 10 saja.
(http://hesty-rachman.blogspot.com/2011/07/info-dan-
sejarah-keripik-maicih.html). Namun sejak awal tahun ini, usaha tersebut
mengalami perpecahan karena alasan tertentu. Itu dibuktikan dengan adanya dua
akun twitter yang mempromosikan produk makanan ringan asal kota Kembang itu,
yakni @maicih dan @infomaicih. Hal itu diperkuat dengan adanya dua produsen
keripik pedas yang berbeda, yakni CV Maicih dan PT. Maicih Inti Sinergi. CV
Maicih dipimpin atau dimiliki oleh Dimas Ginanjar Merdeka, sedangkan PT. Maicih
dipimpin oleh Reza Nurhilman yang tidak lain adalah adik dari Dimas. (Jawa Pos,
2012: 6). Isu perpecahan yang terjadi di dalam tubuh Maicih tidak menjadi
penghambat laju bisnis PT. Maicih ataupun CV. Maicih. Bahkan produksi dan penjualan
kedua produsen brand Maicih itu boleh terbilang sangat melimpah. CV. Maicih
setiap hari bisa memproduksi 5.000 sampai 8.000 bungkus untuk berbagai jenis
item, seperti gurilem, keripik singkong, seblak, dan basreng. PT. Maicih yang
dikelola Reza dapat memproduksi 75.000 bungkus per minggu dengan produk keripik
6 singkong, gurilem, dan seblak. Omzetnya diklaim telah mencapai Rp 4 miliar
per
bulan.(http://bisnis-jabar.com/index.php/berita/demi-bisnis-maicih-keluarga-pun-
pecah). Produk PT. Maicih berupa keripik pedas. Pemilihan produk keripik pedas
didukung dengan banyak alasan yang meyakinkan Axl, sapaan Reza Nurhilman, bahwa
produk ini akan disukai oleh pasar (http://www.maicih.co.id/produk-maicih/).
Sistem pemasaran PT. Maicih bisa disebut unik dan diikuti dengan sistem
penjualan yang sangat unik. Berbeda dengan CV. Maicih yang masih dengan sistem
mouth-to-mouth (MoM), marketing yang terbilang salah satu sistem marketing
tradisional (http://www.kaskus.us/showpost.php?p=473922435&postcount=51).
Produk maicih dijual dengan cara “gentayangan” dimana tempat
penjualan berpindah-pindah dari hari ke hari. Para pembeli bisa mengetahui
tempat berjualan melalui twitter dari maicih. Cara pemasaran yang tidak biasa
ini sangat sukses mendongkrak maicih menjadi produk makanan ringan yang disukai
konsumen. (http://fullofinnformation.blogspot.com/). Kesuksesan PT. Maicih
selain karena produknya dipasarkan dengan cara yang berbeda, yaitu melalui
jaringan Twitter, PT. Maicih juga mempunyai para distributor resmi yang biasa
disebut “Jenderal”, yang rata-rata mereka adalah kumpulan anak muda. Selain itu
juga karena pengemasan produk maicih dibuat secara berbeda, adalah menggunakan
produk lokal kemudian memadukan dan mengembangkan produknya secara global.
Kekuatan Maicih juga terletak pada 7 distributor (agen reseller) yang tersebar
di berbagai kota seperti Bandung, Jabotabek, luar Pulau Jawa dan bahkan di luar
negeri, seperti Singapura dan Jepang. Hingga saat ini “Jendral yang
bergentayangan” atau distributornya telah mencapai kurang lebih 80 Jendral di
seluruh Indonesia. Pemasaran keripik Maicih tidak hanya terfokus pada produk
namun juga kepada membangun relasi kepada konsumen. (http://the-
marketeers.com/archives/dari-singkong-jadi-kingkong.html). Dikarenakan adanya
keterbatasan waktu dari peneliti, dan juga penjualan maicih yang sering
berpindah-pindah tempat, maka peneliti melakukan survei ini dengan cara online
ke dalam forum terbesar di Indonesia, yaitu www.kaskus.co.id. Penelitian ini
memanfaatkan fasilitas dari google docs yang dapat membuat kuesioner secara
online. Peneliti melakukan penarikan responden ke dalam forum kaskus dengan
membuat suatu forum. Di dalam forum tersebut telah disediakan link akses menuju
kuesioner yang dimana setelah diisi akan langsung masuk ke dalam database
peneliti. Kaskus adalah situs forum komunitas maya terbesar dan nomor 1
Indonesia dan penggunanya disebut dengan Kaskuser. Kaskus lahir pada tanggal 6
November 1999 oleh tiga pemuda asal Indonesia yaitu Andrew Darwis, Ronald
Stephanus, dan Budi Dharmawan. Situs ini dikelola oleh PT Darta Media
Indonesia. Kaskus memiliki lebih dari 4,2 juta pengguna terdaftar. Pengguna
Kaskus umumnya berasal dari kalangan remaja hingga orang dewasa yang
berdomisili di Indonesia maupun di luar Indonesia (http://id.wikipedia.org/wiki/Kaskus).
Menurut Alexa.com, pada bulan September 2011 Kaskus berada diperingkat 264
dunia dan menduduki peringkat 7 situs yang paling banyak dikunjungi di
Indonesia. Pada tanggal 26 Mei 2012, Kaskus mengalami gangguan pada DNS (Domain
Name System) pada domain .us. Namun, sejak 27 Mei 2012, Kaskus berpindah domain
yang mulanya berdomain .us sekarang menjadi .co.id dan .com. Dari uraian di
atas maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH ATRIBUT PRODUK
TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN KERIPIK PEDAS MAICIH DI FORUM KASKUS.CO.ID”. 1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
di atas maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut:
1. Apakah atribut produk
mempunyai pengaruh secara simultan dan parsial terhadap loyalitas konsumen
keripik pedas maicih di forum Kaskus.co.id?
2. Atribut mana yang berpengaruh dominan terhadap loyalitas
konsumen keripik pedas maicih di forum Kaskus.co.id?
1.3 Tujuan Masalah
Berdasarkan latar belakang
yang telah diuraikan di atas, maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh atribut produk terrhadap loyalitas
konsumen produk keripik pedas maicih di forum Kaskus.co.id
2. Untuk mengetahui pengaruh atribut produk yang paling dominan
terhadap loyalitas konsumen keripik pedas maicih di forum Kaskus.co.id
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Peneliti. Peneliti berharap dapat lebih menyempurnakan ilmu
pengetahuan yang telah diperoleh di bangku kuliah dan membandingkan dengan
prakteknya di lingkungan dunia usaha.
2. Perusahaan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
yang berguna bagi kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan terhadap produk
yang dihasilkan dan dapat dijadikan bahan masukan dalam pengambilan keputusan
perusahaan yang berkaitan dengan atribut produk dan loyalitas konsumen.
3. Akademis. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat sebagai bahan referensi untuk kalangan akademis dalam
mengembangkan ilmu pemasaran pada umumnya, khususnya mengenai pengaruh atribut
produk terhadap loyalitas konsumen.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Akutansi :Pengaruh atribut produk terhadap loyalitas konsumen keripik pedas Maicih di forum Kaskus.co.id. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment