Abstract
INDONESIA:
Sumber daya manusia adalah penggerak utama dalam pencapaian tujuan organisasi. Tujuan organisasi tersebut dapat dicapai dengan kinerja yang tinggi yang dimiliki oleh karyawan. Selain itu, kinerja merupakan salah satu alat dalam memberikan penilaian berhasil atau tidaknya karyawan dan organisasi. Penelitian ini berfokus pada komitmen organisasi sebagai faktor yang berpengaruh terhadap kinerja. Jika seorang pekerja memiliki komitmen organisasi yang sesuai dengan pekerjaannya, maka kinerja yang dihasilkan akan meningkat. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh positif komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan baik secara parsial maupun simultan.
Lokasi penelitian ini adalah Kantor Bank Rakyat Indonesia Cabang Sumenep. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode sampel jenuh atau sensus, yaitu semua populasi dijadikan sampel dalam penelitian adapun populasinya yaitu 57 orang. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dan kuesioner yang dibagikan secara langsung kepada karyawan di Kantor Bank Rakyat Indonesia Cabang Sumenep. Teknik analisis data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik meliputi: uji heteroskedastisitas, uji normalitas, uji non-multikolinieritas analisis regresi linier berganda, uji t, uji f, dan koefisien determinasi.
Hasil dari uji regresi linier berganda diperoleh persamaan : Y = 1,911 + 0,223 X1+ 0, 854 X2 +1,117 X3 + e membuktikan bahwa komitmen afektif, komitmen continuance, dan komitmen normative mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai, diantara variabel–variabel tersebut yang paling dominan adalah komitmen normatif. Hasil uji F membuktikan bahwa komitmen afektif, komitmen continuance dan komitmen normative secara simultan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan karena nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel. Hasil dari koefisien determinasi (R2) membuktikan bahwa komitmen afektif, komitmen normative, dan komitmen continuance mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai 0,811 atau 81,1%, dan selebihnya, 18,9% dipengaruhi oleh variabel yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
ENGLISH:
Human resources are the prime movers in the achievement of organizational goals. Organizational goals can be achieved with high performance which is owned by the employee. In addition, the performance is one tool in assessing the success or failure of employees and the organization. This research focuses on organizational commitment as factors that affect the performance. If a worker has the appropriate organizational commitment to the job, then the resulting performance will increase. The purpose of this study was to determine the positive influence of organizational commitment on employee performance either partially or simultaneously.
The location of this research is Bank Rakyat Indonesia Branch Office Sumenep. The sampling technique using saturated sample or census, is using all populations sampled. The population is 57 people. Source of data used is primary data and secondary data. Data collection techniques using methods of observation and questionnaires were distributed directly to employees in branch offices of Bank Rakyat Indonesia Sumenep. Analysis using the validity test, reliability test, the classic assumption test include: heteroscedasticity test, normality test, non- multicollinearity multiple regression analysis, t test, f test, and the coefficient of determination.
The results of multiple linear regression equation was obtained : Y = 1.911 + 0.223 X1 + 0,854 X2 +1.117 X3 + e. This result proves that affective commitment, continuance commitment, and normative commitment has a positive influence on employee performance, among these variables is the most dominant normative commitment. F test results prove that affective commitment, continuance commitment and normative commitment simultaneous positive effect on employee performance because the calculated f value is greater than the value of F table. The results of the coefficient of determination (R2) proves that affective commitment, normative commitment, and continuance commitment has a positive influence on employee performance 0.811 or 81.1%, and the rest, 18.9% are influenced by variables that are not used in this study.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Masalah Sumber daya manusia
merupakan sesuatu yang sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan
perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan yang baik tidak akan pernah mengabaikan
sumber daya manusia mereka, karena dengan sumber daya manusia yang berkualitas,
perusahaan akan berkembang menjadi go public. Sumber daya manusia merupakan
asset yang paling utama dalam menjalankan roda kepemimpinan sebuah perusahaan
sehingga perlu sekali bagi perusahaan atau organisasi melakukan pengembangan
untuk sumber daya manusia mereka. Sumber daya manusia yang berkualitas akan
memberikan kontribusi kinerja yang tinggi terhadap perusahaan. Kinerja dalam
organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang
telah ditetapkan. Para atasan atau manajer sering sekali tidak memperhatikan
kinerja tersebut, kecuali hal yang buruk terjadi pada pencapaian kinerja. Terlalu
seringnya manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja karyawan mereka, hal
itu menyebabkan perusahaan / instansi akan mengalami krisis yang serius.
Kinerja merupakan alat penilaian yang tepat dalam penentuan berhasil atau
tidaknya perusahaan dalam mencapai visi yang hendak dicapainya. Karena visi
akan tercapai apabila kinerja yang dilaksanakan oleh karyawan sesuai dengan
tata cara yang di tetapkan oleh perusahaan. Selain itu kita dapat mengevaluasi
karyawan dengan melihat kinerja mereka. 2 Mangkunegara (2009:18) menyatakan
bahwa kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dalam hal ini, berarti adanya
suatu kesediaan seorang atau sekelompok orang untuk melakukan suatu kegiataan
dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang
diharapkan. Kinerja karyawan dapat dilihat dari aspek kuantitas dan kualitas
kerja yang antara lain meliputi ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan,
ketepatan kerja, tingkat pelayanan yang diberikan, tingkat kesalahan pekerjaan,
kemampuan menganalisis data, serta kemampuan mengevaluasi. Kinerja yang baik
apabila setiap karyawan dapat menyelesaikan segala beban organisasi seefektif
dan seefisien mungkin sehingga masalah yang terjadi di dalam organisasi dapat
teratasi. Adapun kontribusi yang jelas dalam menjadikan kinerja karyawan
efektif dan efesien yaitu dengan komitmen yang tinggi terhadap perusahaan yang
mereka tempati. Komitmen karyawan yang tinggi terhadap perusahaan akan
menjadikan kinerja mereka terarah sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh
organisasi.
Suatu organisasi yang memiliki tujuan yang ingin dicapai hendaknya
selalu memperhatikan aspek internal dari karyawan. Aspek internal tersebut
yaitu melalui komitmen organisasi karyawan. Komitmen organisasi, menunjuk pada
pengidentifikasian dengan tujuan organisasi, kemauan mengerahkan segala daya
untuk kepentingan organisasi, dan ketertarikan untuk tetap menjadi bagian
organisasi (Mowday, 1982 ) 3 Komitmen organisasi pada dasarnya menekankan
bagaimana hubungan karyawan dan satuan kerja menimbulkan sikap yang dapat
dipandang sebagai rasa keterikatan pada falsafah dan satuan kerja, dimana
karyawan akan memegang teguh sepenuh hati dan berjanji melaksanakan tugas yang
harus diemban secara taat, asas yang telah ditetapkan oleh sekelompok orang
atau badan yang terikat dalam suatu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan
tertentu. Seperti yang dikatakan Mathis dan Jackson (dalam Sopiah, 155)
mendefinisikan komitmen organisasional sebagai derajat dimana karyawan percaya
dan mau menerima tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak
akan meninggalkan organisasinya). Karyawan juga mempunyai tujuan sehingga
diperlukan suatu integrasi antara tujuan individu karyawan dengan tujuan
organisasi. Untuk mengusahakan integrasi antara tujuan organisasi dan tujuan
individu karyawan, harus diketahui apa yang menjadi kebutuhan dari masing –
masing pihak. Kebutuhan karyawan diharapkan dapat terpenuhi melalui komitmen
organisasi tempatnya bekerja sehingga kebutuhan organisasi akan kinerja
karyawan yang diharapkan dalam bekerja juga dapat tercapai. Apabila seorang
karyawan sudah terpenuhi segala kebutuhannya, maka dia juga akan memiliki
komitmen terhadap organisasi yang bersangkutan. Dengan adanya komitmen akan
membuat karyawan mendukung semua kegiatan instansi secara aktif, ini berarti
karyawan akan bekerja lebih produktif. Dengan demikian, kinerja yang dihasilkan
karyawan dapat mempengaruhi usaha suatu instansi secara positif. 4 Beberapa
penelitian menyatakan bahwa kinerja dan komitmen organisasi cenderung
mempengaruhi satu sama lain. Penelitian oleh Mathis dan Jackson (2001:100) yang
menyatakan bahwa karyawan yang relatif puas dengan pekerjaannya akan lebih
berkomitmen pada organisasi dan karyawan yang berkomitmen terhadap organisasi
lebih mungkin mendapat kepuasan yang lebih besar. Berdasarkan pengamatan secara
umum di PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Masalah kinerja masih kurang
optimal. Hal itu disebabkan, oleh pengembalian dana pinjaman yang dilakukan
oleh nasabah kepada bank kurang tepat waktu sehingga menimbulkan kerja yang
kurang efektif dan efisien. pengembalian dana tersebut termasuk dalam sistem penilaian
untuk mengukur kinerja karyawan yang ada di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk.
Cabang Sumenep (supervisior
BRI Cabang Sumenep). Diduga juga karyawan mengalami kejenuhan akibat dari
rutinitas yang mereka lakukan, pekerjaan yang terlalu sering dilakukan oleh
karyawan akan mengakibatkan kejenuhan yang pada akhirnya membuat seseorang
kurang puas dengan pekerjaan mereka. Berdasarkan wawancara dengan departemen
SDM, belum optimalnya pencapaian kinerja, kemungkinan disebabkan oleh adanya
komitmen karyawan yang rendah, lingkungan kerja, tingkat pendidikan, pengalaman
dan kemampuan karyawan. Penelitian ini memfokuskan pada variabel komitmen
organisasi, yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Permasalahan yang muncul
dalam riset–riset penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Aryo Kristiwardhana,
2011 dalam penelitiannya yang berjudul 5 analisis pengaruh motivasi dan
komitmen organisasional terhadap kinerja. Aryo menyatakan dalam penelitiannya
bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja. Penelitian lain
yang menyatakan komitmen berpengaruh terhadap kinerja juga dilakukan oleh Yenny
Verawati dan Joko Utomo, 2011 dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh
komitmen organisasi, partisipasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan mereka
menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja
dengan nilai 0,000 < 0,050 yang artinya taraf signifikansi 0,000 lebih kecil
dari 0,050 sebagai role of thumb yang telah ditetapkan dalam
penelitian-penelitian sosial. Dan komitmen organisasi yang mencoba menganalisis
karyawan – karyawan perusahaan dalam menjalankan aktivitas organisasi
bersentuhan dengan teknologi informasi dan komunikasi seperti perusahaan
telekomunikasi dan informasi, perbankan, pertambangan, pemasaran, konsultan
perencanaan, otomotif, semi konduktor, dan bioteknologi. Bahwa seorang karyawan
yang merasakan sisi positif dalam melaksanakan tugas – tugas pekerjaannya
cenderung memiliki perasaaan afektif pada organisasi sehingga memunculkan
kemauan untuk tetap tinggal dan membina hubungan sosial serta menghargai nilai
hubungan dengan organisasi. Seorang karyawan yang memiliki perasaan kontinyu,
mereka akan sangat berat untuk meninggalkan organisasi dikarenakan kebutuhan
untuk bertahan dengan pertimbangan biaya apabila meninggalkan organisasi dan
penghargaan yang berkenaan dengan partisipasi di dalam organisasi.
Kemudian karyawan yang
memiliki perasaan normatif, perasaan yang mengharuskan mereka untuk bertahan 6
dalam organisasi dikarenakan kewajiban dan tanggung jawab terhadap organisasi
yang didasari atas pertimbangan norma, nilai dan keyakinannya. Hal itu sesuai
dengan teori yang dinyatakan oleh Allen, Meyer dan Smith (dalam Sopiah, 2008 :
157), mendefenisikan komitmen organisasi sebagai sebuah konsep yang memiliki
tiga dimensi (bentuk) yaitu affective commitment yang mempunyai arti apabila
karyawan ingin menjadi bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional;
Continuance commitment adalah muncul apabila karyawan tetap bertahan pada suatu
organisasi karena membutuhkan gaji dan keuntungan – keuntungan lain, atau
karena karyawan tersebut tidak menemukan pekerjaan lain; dan Normative
commitment , timbul dari nilai – nilai dalam diri karyawan. Karyawan bertahan
menjadi anggota organisasi karena adanya kesadaran bahwa komitmen terhadap
organisasi merupakan hal yang seharusnya dilakukan. Berdasarkan latar belakang
masalah yang telah dipaparkan diatas maka timbul suatu permasalahan apakah
komitmen afektif, kontinyu dan normatif secara simultan berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan, mengacu dari rumusan permasalahan tersebut penulis
tertarik ingin meneliti lebih lanjut dengan melakukan penelitian berjudul
“PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada PT. BRI (Persero)
Tbk. Cabang Sumenep)”
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah komitmen afektif,
komitmen kontinue dan komitmen normatif secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang
Sumenep?
2. Apakah komitmen afektif, komitmen kontinue dan komitmen normatif
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Sumenep?
3. Variabel manakah yang
berpengaruh paling dominan terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Sumenep?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji dan
menganalisis pengaruh positif komitmen afektif, kontinyu, normatif terhadap
kinerja karyawan secara simultan
. 2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh komitmen afektif,
kontinyu, normatif terhadap kinerja karyawan secara parsial.
3. Untuk mengetahui variabel manakah yang mempunyai pengaruh paling
dominan terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Cabang Sumenep.
1.4 Kegunaan Kegunaan penelitian adalah sebagai berikut :
a. Manfaat teoritis
1) Penelitian ini dapat memperkaya literatur dalam bidang komitmen
8 organisasi dan kinerja.
2) Dapat dijadikan sebagai sumber pemikiran untuk perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya di bidang sumber daya manusia dan sebagai sarana
informasi bagi para pembaca yang akan mengadakan penelitian mengenai bidang
yang sama.
b. Manfaat praktis
1) Dapat dijadikan alat penyelesaian masalah apabila terjadi
masalah dalam organisasi tentunya apabila berhubungan dengan kinerja.
2)
Dapat dijadikan pedoman dalam mengontrol komitmen organisasi dan kinerja
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan: Studi pada PT. BRI (Persero). Tbk Cabang Sumenep. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment