Abstract
INDONESIA:
Investor dalam menanamkan modalnya selalu mengharapkan return saham yang tinggi. Oleh karena itu para investor harus dapat menilai perusahaan mana yang memiliki laba yang tinggi, sehingga return sahamnya juga tinggi. Investor bisa menganalisis kinerja keuangan yang dapat mempengaruhi tingkat pengembalian atau return atas investasi yang dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang Listing di Jakarta Islamic Index (JII) dengan menggunakan EVA, MVA, dan Beta Saham yang dapat berpengaruh terhadap return sahamnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh EVA, MVA, dan Beta Saham terhadap return saham pada perusahaan yang listing di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2008-2011 secara simultan dan parsial. Obyek penelitian adalah perusahaan yang listing di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2008-2011 dan pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 9 perusahaan yang tetap Listing di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2008-2011. Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas dan uji asumsi klasik yang meliputi uji multikolonieritas,uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Dari hasil analisis secara simultan dengan level of significant 5% yang diukur dengan EVA, MVA dan Beta Saham mempengaruhi secara signifikan terhadap return saham. Variabel-variabel dalam penelitian ini mampu menjelaskan perubahan return saham sebesar 50,4% sedangkan sisanya 49,6% dijelaskan oleh variabel bebas lain seperti faktor ekonomi makro dan rasio keuangan. Dari Hasil Analisis di peroleh tingkat signifikansi sebesar 0,035 dibandingkan dengan level of Signifikan 5% dan membuktikan bahwa secara simultan variabel independen dalam penelitian ini mampu menjelaskan perubahan return saham, sedangkan secara parsial hanya variabel EVA (Sig 0,019<0,05) dan MVA (Sig.0,041<0,05) yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham akan tetapi variabel Beta Saham (Sig. 0,308>0,05) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
ENGLISH:
Investor always expect a high stock return in making anINVESTMENT. Therefore, investors should be able to determine which companies that have high profit, so they also have a high stock return. Investors can analyze the financial performance that may affect the rate of return or the return on investments of the companies listed in Jakarta Islamic Index (JII) using EVA, MVA, and Beta Shares which may affect stock returns.
This study aims to simultaneously and partially determine the effect of EVA, MVA, and Beta Shares on the stock return of the companies listed in the Jakarta Islamic Index (JII) in the period of 2008-2011. The objects of research are the companies listed in JII. The samples are selected through purposive sampling method in order to obtain 9 companies as the samples that still listed in JII in the period of 2008-2011. The test equipment used in this research is the prerequisite test analysis which consists of normality and classic that includes multicollinearity, heteroscedasticity, and autocorrelation tests. The data analysis method employed is multiple regression analysis.
From the simultaneous analysis result, the 5% significant level measured by EVA, MVA and Beta stocks significantly affect the stock return. The variables in this study are able to explain changes in the stock return of 50.4% while the remaining 49.6% is explained by other variables such as macroeconomic and financial ratios factors. The analysis result shows that the 0.035 significance level compared to 5% significant level. It proves that independent variables in this study are able to explain changes in stock returns simultaneously and only EVA (Sig 0.019 <0.05) and MVA (Sig .0,041<0.05) vaiables that have a significant impact on stock returns partially but the variable beta stocks (Sig. 0.308> 0.05) has no significant effect on stock return.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin berkembangnya perekonomian di dunia
mengakibatkan perubahan yang signifikan di berbagai bidang kehidupan. Orang
mulai melakukan transaksi ekonomi melalui berbagai cara, salah satunya adalah
dengan menginvestasikan harta atau uangnya melalui pasar modal. Kehidupan yang
semakin kompleks akan mendorong berbagai pihak untuk mencapai segala sesuatu
secara instan, mudah dan terorganisasi. Melalui pasar modal sangat membantu
para investor dan perusahaan melakukan transaksi ekonomi yaitu dalam bentuk
investasi. Pasar modal merupakan pasar dari berbagai instrumen keuangan yang
bersifatjangka panjang. Pasar modal berperan sebagai perantara atau media guna
transferdana dari pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana (unit surplus)
atauinvestor kepada pihak-pihak yang mengalami kesulitan dana dalam
menjalankanusahanya (unit defisit). Inti dari kegiatan pasar modal adalah
kegiatan investasi, yaitu kegiatan menanamkan modal baik langsung maupun tidak
langsung denganharapan pada waktunya nanti pemilik modal mendapatkan sejumlah
keuntungandari hasil penanaman modal tersebut. Banyak pilihan sarana investasi,
salah satunya adalah investasi di pasar modal syariah. Di pasar modal syariah
tidak ada fasilitas perdagangan marjin 2 karena investor hanya boleh
bertransaksi sebesar dana yang dimilikinya. Dana investor pun hanya
diinvestasikan di saham yang perusahaan atau emitennya memenuhi ketentuan
syariah atau halal.Tidak terdapat perbedaan fisik antara saham syariah dan non
syariah.(http://forum.republika.co.id/showthread./Pasar-ModaSyariahSebagai-Pilihan-investasi)
Dalam rangka mengembangkan pasar modal syariah, PT Bursa Efek Jakarta (BEJ)
bersama dengan PT Danareksa Investment Management (DIM) meluncurkan indeks
saham yang dibuat berdasarkan syariah Islam, yaitu Jakarta Islamic Index (JII).
Jakarta Islamic Index terdiri atas 30 jenis saham yang dipilih dari saham-saham
yang sesuai dengan syariah Islam.Jakarta Islamic Index dimaksudkan untuk
digunakan sebagai tolok ukur (benchmark) untuk mengukur kinerja suatu investasi
pada saham dengan basis syariah. Setiap perusahaan selalu membutuhkan dana
dalam membiayai kegiatan operasionalnya. Dana tersebut dapat diperoleh dari
beberapa sumber, pertamaberasal dari dalam perusahaan yaitu modal pemilik
maupun laba ditahan (retainedearnings), sedangkan sumber pembiayaan yang lain
berasal dari luar yaitu dalambentuk pinjaman (hutang) dari pihak lain. Untuk
perusahaan yang sudah go publicdalam upaya menambah dana kegiatan
operasionalnya dapat diperoleh melaluipenjualan saham kepada para investor.
Kegiatan penanaman modal oleh seorang investor dalam perusahaan
tentumembutuhkan suatu informasi tentang keadaan suatu perusahaan yang dapat
dijadikan landasan bagi investor dalam menentukan investasi antara lain 3 harga
saham, kinerja perusahaan dan lingkungan ekonomi makro.Keberadaan pasar modal
di suatu negara merupakan salah satu faktor signifikan dalam menentukan arah
pembangunan ekonomi.Hal ini terbukti dari banyaknya industri dan perusahaan
yang telah menggunakan institusi ini sebagai sarana untuk mendapatkan sumber
pembiayaan usaha dan berinvestasi.
Pada dasarnya investor mengukur kinerja
perusahaan berdasarkankemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya yang
dimiliki untukmenghasilkan laba.Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
merupakanfokus utama dalam penilaian kinerja perusahaan.Jikaperusahaan memiliki
kinerja keuangan yang baik maka investor akan tertarikmenanamkan modalnya,
karena adanya harapan akan memperoleh keuntungandari penanaman modal tersebut.
Investor bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal disebabkankarena
perasaan aman akan berinvestasi dan tingkat return yang akan diperolehdari
investasi tersebut. Untuk mendapatkan return yang maksimal, usaha yang harus
dilakukan oleh investor adalah dengan melakukan analisa yang dapat mempengaruhi
investasi dalam sahamnya, seperti dalam gambar berikut ini. 4 Gambar 1.1
Perkembangan Return JII Tahun 2008-2011 Sumber: infovesta.com Dalam gambar 1.1
dijelaskan bahwa perkembangan Return pada tahun 2008 JII menunjukkan hasil
lebih baik daripada IHSG. Dengan hal ini untukmendapatkan tingkat pengembalian
yang diharapkan, investor terlebih dahulu melakukan pengukuran pada kinerja
keuangan perusahaan seperti dalam tabel berikut ini dapat dijadikan landasan
investor dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi. Tabel 1.1 Kinerja
Jakarta Islamic Index, IHSG dan DES periode 2008-2011 5 Kinerja Tahun 2008
Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 IHSG 1076 2019 3247 3800 DES 185 186 209 238
JII 216 417 532 537 Sumber: www.yahoofinance.com Pada tabel 1.1 menyimpulkan
bahwa kinerja dari index di atas setiap tahunnya mengalami peningkatan
khususnya JII pada tahun 2008 ke 2009 pengalami peningkatan yang signifikan,
hal ini juga dapat dijadikan landasan investor untuk berinvestasi, dan yang
dapat dilakukan investor untuk mengambil keputusan dimana dia berinvestasi maka
yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah dengan menganalisis laporan
keuangan menggunakan alat pengukur kinerja yang dapat mempengaruhi terhadap tingkat
pengembalian perusahaan, hal ini mengindikasikan bahwa Return memungkinkan
investor untuk membandingkankeuntungan aktual ataupun keuntungan yang
diharapkan yang disediakan olehberbagai investasi pada tingkat pengembalian
yang diinginkan. Meskipun telah digunakan secara luas olehinvestor sebagai
salah satu dasar dalam pengambilan keputusan investasi karenanilainya tercantum
dalam laporan keuangan, penggunaan analisis rasio keuangansebagai alat pengukur
akuntansi konvensional memiliki kelemahan utama, yaitumengabaikan adanya biaya
modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatuperusahaan telah berhasil
menciptakan suatu nilai atau tidak.Untuk mengatasi kelemahan tersebut,
dikembangkan suatu konsep yaituEconomic Value Added (EVA) 6 yang mencoba mengukur
nilai tambah (valuecreation) yang dihasilkan suatu perusahaan dengan cara
mengurangi beban biayamodal (cost of capital) yang timbul sebagai akibat
investasi yang dilakukan. EVA adalah suatu sistemmanajemen keuangan untuk
mengukur laba ekonomis dalam suatu perusahaan,yangmenyatakan bahwa
kesejahteraan dapat tercipta jika perusahaan mampu memenuhisemua biaya operasi
(oprating cost ) dan biaya modal ( cost of capital), dimana EVA mencoba untuk
mengukur nilai tambah (valuecreation) yang dihasilkan oleh perusahaan dengan
cara mengurangi biayamodal (cost of capital) yang timbul sebagai akibat dari
investasi yang telahdilakukan. EVA memberikan tolak ukur yang baik tentang
apakahperusahaan telah memberikan nilai tambah kepada pemegang saham. (Brigham
danHouston, 2006) Menurut Pradhono (2004) EVA adalah ukuran kinerja keuangan
yang paling baik untuk menjelaskan economic profit suatu perusahaan,
dibandingkan dengan ukuran yang lain. EVA juga merupakan ukuran kinerja yang
berkaitan langsung dengan kemakmuran pemegang saham sepanjang waktu.Penggunaan
metode EVA membuat perusahaan lebih memfokuskan perhatian pada usaha penciptaan
nilai perusahaan. Pengertian nilai diartikan sebagai nilai daya guna maupun
benefit yang dinikmati oleh stakeholder (karyawan, investor,pemilik,
pelanggan). Perusahaan berhasil menciptakan nilai bagi pemilik modalditandai
dengan nilai EVA yang positif karena perusahaan mampu menghasilkantingkat
pengembalian yang melebihi tingkat biaya modal.Tetapi apabila nilaiEVA negatif
maka menunjukkan nilai perusahaan menurun karena tingkatpengembalian lebih
rendah dari biaya modal.
Sedangkan MVA adalah Market Value
Added (MVA) yang merupakan nilai pasar utang dan modal perusahaan dari total
modal yang digunakan untuk mendukung nilai tambah. MVA adalah pengukuran
kekayaan perusahaan yang diciptakan untuk investor.Akibatnya MVA memperlihatkan
perbedaan antara kekayaan yang dimasukkan investor dengan apa yang mereka dapat
peroleh. Perusahaan dengan EVA positif dari tahun ke tahun akan memperlihatkan
kinerja MVA, ketika EVA negatif pada saat masuk dan keluar akan mempengaruhi
MVA sebagai kerugian dalam persaingan pasar. Bila MVA jumlahnya positif,
perusahaan akan menyebabkan menambah kekayaan pemegang saham. MVA yang negatif
mengindikasikan berapa banyak kekayaan pemegang saham yang hilang.Oleh karena
itu, MVA akan menjadi tujuan utama untuk setiap perusahaan bila pusatkan pada
kesejahteraan pemegang saham. Di samping pengukuran kinerja perusahaan,
investor juga harusmengukur tingkat risiko sistematis atau Beta suatu
sekuritas. Beta merupakan suatu pengukur volatilitas (volatility) return suatu
sekuritas atau portofolio terhadap return pasar. Beta dapat digunakan untuk
membandingkan risiko sistematis dari saham-saham yang berbeda, sehingga
investor dapat memperkirakan risiko suatu sahamnya.Jika β > 1 berarti saham
cenderung naik dan turun lebih tinggi dibandingkan perubahan pasar. Jika β <
1 berarti saham cenderung turun atau naik lebih rendah dibandingkan perubahan
pasar. Husniawati (2009), meneliti tentang Analisis Pengaruh Economic Value
Added, Market Value Added Terhadap ReturnSahampada Perusahaan Food and Baverages Tahun 2003-2007, dari hasil
uji analisis yang dilakukan menyimpulkan bahwa EVA dan MVA mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap return saham. Siti Mardiah (2006), meneliti tentang
Analisis Kinerja Bank Pemerintah dan Swasta dengan Metode EVA dan MVA Tehadap
Return Saham periode 2004-2005. Dari hasil uji analisis yang dilakukan
menyimpulkan EVA maupun MVA di 2004 tidak mempunyai pengaruh terhadap return
saham.Namun berbeda ditahun 2005, EVA dan MVA ternyata memiliki perngaruh yang
signifikan terhadap return saham. Hal ini menunjukkan bahwa penanam modal
sebelum melakukan investasi saham di pasar modal terlebih dahulu menilai
kinerja perusahaan dari sisi pasar keadaan intern perusahaan.. Dari beberapa
penelitian diatas dalam mengukur kinerja keuangan perusahaanselainmenggunakan
rasio keuangan peneliti ingin meneliti kembali menggunakan variabel selain dari
rasio keuangan yaitu EVA (Economic Value Added), MVA (Market Value Added).
Adapun alasan peneliti mengambil variabel tersebut karena juga sering digunakan
investor untuk menilai kinerja keuangan perusahaan untuk pengambilan keputusan
investasi yang dapat berpengaruh terhadap harga dan return atas investasi yang
dilakukan.
Di samping pengukuran kinerja
perusahaan, investor juga harus memperhatikan risiko pasar saham.Risiko pasar
disebut juga risiko sistematis. Untuk mengukur risiko ini dapat digunakan beta
(β) yang menjelaskan return saham yang diharapkan. Beta merupakan pengukur yang
tepat dari indeks pasar karena risiko suatu sekuritas yang di diversifikasikan
dengan baik, tergantung 9 pada kepekaan masing-masing saham terhadap perubahan
pasar yaitu pada beta saham tersebut. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah
perusahaan listing yang terdaftar di Jakarta Islamic Index(JII) periode
2008-2011. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul
” PENGARUH EVA, MVA DAN BETA SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG
LISTING DI JII PERIODE 2008-2011.”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas,
yang menjadi permasalahan adalah :
1. Apakah terdapat pengaruh secara simultan
EVA (Economic Value Added), MVA (Market Value Added) dan Beta Saham terhadap
return saham pada perusahaan yang listing di JII periode 2008-2011 ?
2. Apakah terdapat pengaruh secara
parsial EVA (Economic Value Added), MVA (Market Value Added) dan Beta Saham
terhadap return saham pada pada perusahaan yang listing di JII periode
2008-2011 ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan
dari penelitian ini adalah
1. Untuk Mengetahui pengaruh secara
simultan EVA (Economic Value Added), MVA (Market Value Added) dan Beta
Sahamterhadap return saham pada pada perusahaan yang listing di JII periode
2008-2011.
2. Untuk Mengetahui pengaruh Apakah
terdapat pengaruh secara Parsial EVA (Economic Value Added), MVA (Market Value
Added) dan Beta Sahamterhadap return saham pada perusahaan yang listing di JII
periode 2008-2011.
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang
bisa diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi investor, sebagai bahan
masukan dan pertimbangan dalam melakukan pengambilan keputusan investasi.
2. Bagi perusahaan penerbit saham,
sebagai bahan pertimbangan atas gejolak yang terjadi atas perdagangan sahamnya.
3. Bagi peneliti lain, sebagai bahan
pembanding dari penelitian yang sejenis.
1.5 Batasan Penelitian
Penelitian ini membatasi ruang lingkupnya
hanya pada emiten atau perusahaan yang listingsebanyak 2 kalidi Jakarta Islamic
Index (JII) selamaperiode 2008-2011, dan variabel yang digunakan peneliti hanya
pada EVA, MVA. Sedangkan, untuk menilai risiko yang terjadi hanya menggunakan
Beta Saham.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh EVA, MVA dan beta saham terhadap return saham pada perusahaan yang listing di JII periode 2008-2011. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment