Abstract
INDONESIA:
Merek merupakan sebuah harapan atau janji yang telah diberikan oleh pemasar untuk memenuhi keinginan calon konsumen. Oleh karena itu, merek dapat dikatakan sebagai sekelompok keyakinan yang disodorkan oleh pemasar pada konsumen. Perusahaan yang mampu membangun mereknya dengan baik akan mampu menangkal setiap serangan pesaing sehingga dapat terus mempertahankan pelanggan. Akan tetapi untuk menanamkan merek pada benak konsumen membutuhkan strategi, mengingat dalam suatu pasar dengan tingkat persaingan yang sangat tinggi dan dibanjiri oleh merek untuk suatu kategori produk. Ingatan konsumen terhadap sebuah merek menjadi suatu hal yang mahal. Merek harus memiliki identitas yang kuat yang membedakannya dengan merek lain. Sehingga agar tertanam dibenak konsumen dan dikenang. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan Mengetahui strategi BMT UGT Sidogiri dalam membangun kesadaran merek terhadap konsumen serta untuk mengatahui Implikasi BMT UGT Sidogiri dalam membangun strategi kesadaran merek pada konsumen.
Jenis penilitian ini adalah kualtatif deskriptif, yang menggambarkan bagaimana membangun kesadaran merek pada konsumen yang dilakukan oleh koperasi jasa keuangan syariah BMT UGT Sidogiri. Sedangkan teknik pengumpulan datannya menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi. Metode analisis data yang di gunakan adalah metode analisis data deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Koperasi BMT UGT Sidogiri dalam membangun kesadaran merek pada konsumen dengan menggunakan strategi personal selling dan periklanan, personal selling merupakan senjata utama dalam membangun kesadaran merek pada konsumen, dengan Personal Selling Koperasi BMT UGT SIDOGIRI memberikan pemahaman kepada konsumen akan pentingnya bisnis secara syariah. Sedangkan periklanan sebagai alat komunikasi dengan konsumen unutk membantu kegiatan personal Selling.
ENGLISH:
Brand is a hope or promise given by the marketers to meet the wishes of potential customers. Therefore, the brand can be said as a group of beliefs proffered by marketers to consumers. Companies that are able to build its brand well be able to ward off any attack competitors so that it can continue to retain customers. However, to embed the brand in the minds of consumers in need of a strategy, given in a market with a very high level of competition and flooded by the brand for a product category. Consumer memory to a brand becomes an expensive thing. Brands should have a strong identity that distinguishes it from other brands. So so embedded in the minds of consumers and be remembered. This research was conducted with the aim of UGT Sidogiri Knowing BMT strategies to build brand awareness to consumers as well as to know the implications of BMT UGT Sidogiri in building brand awareness strategy on consumers.
Type of this research is descriptive qualitative, which describes how to build brand awareness in the consumer cooperative committed by Islamic financial services UGT Sidogiri BMT. While datannya collection techniques using observation, interviews, documentation. Data analysis method used is descriptive method of data analysis.
The results showed that BMT Cooperative UGT Sidogiri in building brand awareness to consumers using personal selling and advertising strategies, personal selling is the main weapon in building brand awareness to consumers, the cooperative BMT Personal Selling UGT Sidogiri provide insight to consumers on the importance of sharia business . While advertising as a means of communication with consumers fatherly help of personal selling activities.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Dalam dunia bisnis,
pemasaran merupakan ujung tombak dari sebuah perusahaan. Tanpa pemasaran yang
bagus dan akurat suatu produk tidak akan pernah berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkan ( Boyd, et: al, 2000: 4) Salah satu tugas dari pemasar adalah
menyediakan produk yang lebih berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Untuk menyampaikan sebuah produk yang berkualitas pada konsumen, salah satunya
dengan mengkomunikasikan merek pada konsumen Wijanarko, (2004: 15). Maka merek
merupakan langkah penting untuk menaklukkan lingkungan pemasaran yang sangat
luas. Merek dapat dikatakan sebagai sebuah nama, logo, dan simbol-simbol yang
mebedakan sebuah produk atau jasa dari produk pesaing. Namun sebenarnya merek
mempunyai cakupan yang lebih luas, karena berbagai karakter yang ditampilkannya
akan mengarah kepada sebuah identitas. Pada tingkatan lebih dalam, merek
merupakan sebuah harapan atau janji yang telah diberikan oleh pemasar untuk
memenuhi keinginan calon konsumen. Oleh karena itu merek dapat dikatakan
sebagai sekelompok keyakinan yang disodorkan oleh pemasar pada konsumen.
Perusahaan yang mampu membangun mereknya dengan baik akan mampu menangkal
setiap serangan pesaing sehingga dapat terus mempertahankan pelanggannya (
Sadat, 2009: 21). 2 Akan tetapi untuk menanamkan merek pada benak konsumen
membutuhkan strategi, mengingat dalam suatu pasar dengan tingkat persaingan
yang sangat tinggi dan dibanjiri oleh merek untuk suatu kategori produk.
Ingatan konsumen terhadap sebuah merek menjadi suatu hal yang mahal. Merek
harus memiliki identitas yang kuat yang membedakannya dengan merek lain.
Sehingga agar tertanam dibenak konsumen dan dikenang. Keller, 2003 dalam Sadat,
(2009: 48) menjelaskan bahwa merek yang memiliki identitas merupakan suatu
produk yang sangat berharga. Identitas yang khas dan spesifik akan memudahkan
mengidentifikasi sebuah merek diantara merek yang lain. Dalam hal tersebut
dibutuhkan strategi pemahaman dan pengenalan merek. Adapun pengenalan merek
dapat dilakukan dengan membangun brand equity yang didalamnya terdapat brand
awareness. Brand awareness merupakan sebuah strategi untuk mendekatkan sebuah
produk pada konsumen untuk dipahami dan dikenali oleh konsumen. Sebagaimana
yang dijelaskan Humdiana, (2005) dalam Sundjoto, (2012: 110). Brand awareness
menggambarkan keberadaan merek di dalam pikiran konsumen yang dapat menjadi
penentu dalam beberapa kategori dan mempunyai peranan kunci dalam brand equity
. Meningkatkan kesadaran adalah suatu mekanisme untuk memperluas pasar merek.
Kesadaran juga mempengaruhi persepsi dan tingkah laku. Hal ini juga dilakukan
oleh lembaga jasa keuangan syariah BMT UGT Sidogiri Dimana salah satu program
pemasarannya menggunakan strategi brand awareness untuk menarik minat
Anggota.berdasaran penjalasan dari bapa 3 aunurrohman bahwa Koperasi BMT UGT
Sidogiri mengklasifikasikan Anggota menjadi tiga bagian Pertama untuk Anggtota
yang belum dikenal. Kedua Anggota yang sudah di kenal, dan yang ketiga Anggota
yang akrab dengan Koperasi BMT UGT Sidogiri. Untuk menyadarkan Anggota dari
ketiga tersebut, Koperasi BMT UGT Sidogiri Menggunakan strategi Brand Awareness
atau yang sering disebut dengan istilah Costumer Awareness di Koperasi BMT UGT
Sidogiri. Koperasi BMT UGT Sidogiri itu sendiri didirikan bermula dari rasa
empati pengurus pondok pesantren sidogiri yang melihat meraja lelanya Bank
retenir yang sudah menjerat dan mencekik ekonomi masyarakat, bermula dari itu
maka pengurus pondok pessantren sidogiri mempunyai inisiatif untuk mencoba
menanggulangi hal itu dengan membuka BMT UGT Sidogiri tersebut, diharapkan dari
menculnya koperasi BMT UGT Sidogiri tersebut sedikit membantu kesulitan
masyarakat dalam hal pinjam meminjam.
Koperasi BMT UGT Sidogiri yang menjual produknya melalui jaringan
organisasi alumni pondok pesantren sidogiri yaitu IASS ( Ikatan Alumni Santri
Sidogiri ) yang tersebar di berbagai wilayah di nusantara, maka pendekatan
membangun kesadaran merek adalah hal yang bisa dikatakan peling efektif dalam
menawarkan jasanya. Koperasi BMT UGT yang sekarang sudah merubah wilayah
operasionalnya dari yang semula hanya beroperasi di tingkat Jawa Timur saja,
sekarang mulai beralih ke tingkat seluruh indonesia, maka sangat mebutuhkan
pendekatan strategi membangun kesadaran pada Anggota. 4 Target utama koperasi
BMT UGT Sidogiri adalah para penjual yang ada dipasar trasisional atau pedagang
kaki lima yang kebanyakan mereka ekonominya memang menengah kebawah yang
membutuhkan dana segar dari lembaga keuangan. Sedangkan yang keadaan ekonominya
yang menegah keatas tidak dibiarkan begitu saja, masih dilayani. koperasi BMT
UGT Sidogiri mengalami kemajuan yang sangat signifikan mulai berdiri pada
tanggal 5 Robiul Awal 1421H/6 Juni 2000 M. Maskipun para pengurus, manajer dan
karyawannya tidak berlatar belakang sarjana. Selain itu, Koperasi BMT UGT
Sidogiri mendapat predikat Koperasi simpan pinjam syariah berprestasi
se-indonesia dari kementrian koperasi dan UKM.saat ini Koperasi BMT UGT
Sidogiri mempunyai 69 cabang yang tersebar di Indonesia,dan peringkat ke dua
koperasi keuanngan syariah setelah Kospinjasa pekalongan. Tabel 1.1 Jumlah
Cabang Koperasi BMT UGT SIDOGIRI Sumber : Koperasi BMT UGT Sidogiri 5 0
20,000,000,000 40,000,000,000 60,000,000,000 80,000,000,000 100,000,000,000
120,000,000,000 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Sep- 13 Rupiah Tahun OMZET
(Volume Pendapatan) Dari hasil survei awal, Koperasi BMT UGT SIDOGIRI
berkembang cukup pesat.omset yang didapat pertahunnya selalu meningkat.
Terlihat mulai tahun 2006 yang aset kekayaan BMT UGT Sidogiri mulai dari Rp. 10
milyar hingga september 2013 mencapai Rp. 100 milyar. hampir sepuluh kali lipat
dengan pendapatan. Berikut kekayaan BMT UGT Sidogiri mulai tahun 2006 sampai 13
september 2013. Gambar 1.1 Omzet Pendapatan Koperasi BMT MMU SIDOGIRI Sumber
dari BMT UGT SIDOGIR Dari data tersebut, peniliti sangat tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan Judul “STRATEGI MEMBANGUN KESADARAN MEREK (Studi
Pada BMT UGT SIDOGIRI)”. Mengingat banyaknya lembaga perbankan syariah yang
usianya cukup tua tidak bisa berkembang pesat seperti BMT UGT SIDOGIRI.
1.2.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang diatas
maka dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Strategi
Koprasi BMT UGT SIDOGIRI dalam membangun kesadaran merek pada konsumen ?
2. Bagaimana Implikasi Koperasi BMT UGT SIDOGIRI dalam membangun
kesadaran Merek pada Konsumen ?
1.3. Tujuan Dari Rumusan
masalah diatas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui cara BMT UGT SIDOGIRI dalam Membangun strategi
kesadaran merek terhadap konsumen.
2. Untuk mengatahui Implikasi BMT UGT dalam membangun strategi
kesadaran merek pada konsumen.
2.4. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian tentu
memiliki manfaat penelitian yang berguna bagi pihak tertentu. Adapun manfaat
penelitian adalah : 1. bagi perusahaan : agar dijadikan pertimbangan dalam
merumuskan kebijakan yang menyangkut strategi membangun kesadaran merek pada
konsumen.
2. Bagi pihak lain : dapat memberikan informasi yang berguna bagi
orang yang berkepentingan dalam bidang pemasaran, serta dapat digunakan sebagai
bahan referensi begi peneliti berikutnya dan menindak lanjuti dengan penelitian
baru. 3. Bagi peneliti :
(1). memperoleh pengalaman belajar memecahka masalah dengan
menerapkan secera praktis dan konseptual tentang masalah yang diteliti
dilapangan. (2). Menambah pengetahuan khususnya dibidang pemasaran.
1.4 Batasan Penelitian
Peniliti akan menganalisis strategi
pembangunan kesadaran merek pada media periklanan dan personal selling.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Strategi membangun kesadaran merek pada konsumen: Studi pada koperasi BMT UGT Sidogiri.. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment