Abstract
INDONESIA:
PT. Semen Gresik (persero) Tbk. merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang semen yang diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 7 Agustus 1957. Mengacu kepada analisa pembahasan atas pengendalian manajemen terhadap penerimaan dan pengeluaran kas , pengendalian kas pada PT. Semen Gresik telah berjalan cukup efektif. Setiap bulan dan setiap tahun PT. Semen Gresik selalu mengadakan penilaian terhadap posisi kasnya, baik melalui laporan arus kas maupun anggaran kas, di samping laporan-laporan keuangan utama lainnya. Pelaksanaan pengendalian manajemen di PT. Semen Gresik didasarkan pada struktur organisasi yang baik dengan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas, sehingga setiap individu di dalam organisasi mengetahui batas wewenang dan tanggung jawabnya sesuai dengan deskripsi kerjanya. Hal ini telah memenuhi fungsi atau peranan manajemen dalam bidang pengendalian kas.
Adapun metode yang digunakan oleh penulis dalam menganalisis data adalah metode deskriptif yaitu dengan menguraikan dan menjelaskan tentang pengendalian manajemen penerimaan kas pada PT. Semen Gresik. Jenis data yang dikumpulkan adalah data yang bersifat kualitatif yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik penelitian lapangan dengan cara wawancara dan teknik dokumentasi.
Setelah melakukan analisis, dapat disimpulkan bahwa pengendalian manajemen penerimaan kas pada PT. Semen Gresik sudah diterapkan sesuai dengan prosedur dan standar operasi perusahaan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, perusahaan dapat mengetahui aliran dana kas masuk dan kas keluar serta dapat mencegah penyimpangan penyalahgunaan tugas dan wewenang. Dalam membuat laporan penerimaan kas, perusahaan menggunakan metode langsung, yang pada metode ini seluruh elemen-elemen transaksi penerimaan kas (terutama dari kegiatan operasi), disajikan secara rinci di dalam laporan-laporan tersebut setiap hari, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai arus penerimaan kas yang telah diperoleh maupun yang masih direncanakan.
ENGLISH:
PT Semen Gresik (Persero) Ltd. is constituting moving manufacturing business at area about cement which formalized by Soekarno's President on 7th August 1957. Point to analysis study on management control to acceptance and cash expenditure, cash operation on PT Semen Gresik Ltd. is walking enough effective. Each month and each year PT Semen Gresik Ltd. always arranges estimation to its cash position, well via cash flow reporting and also cash budget, beside another main financial statements. Management control performing at PT Semen Gresik Ltd. is gone upon on good organization chart with task division, authority and clear accountability, so each individual in organizational knows authority bounds and takes on answer him in accordance with its job description. It has accomplished function or management role in cash operation area.
There is method even that utilized by writer in analysis data is descriptive method which is by describe and wording about cash acceptance management control on PT Semen Gresik Ltd. Gathered data type is data that gets qualitative character that consisting of primary data and secondary data. Data collecting tech in observational is utilize field research tech by interview and documentation tech.
After doing analysis, it can be concluded that cashes accepting management control on PT Semen Gresik Ltd. is applied according to procedure and corporate operation default already been established. Thus, firm can know cash fund flow comes in and issue cash and get to prevent task abuse deviation and authority. In make cash receiving report, firm utilizes direct method, one that on this method all accepting transactions elements cashes (particularly of operation activity), presented by detail in that reporting everyday, so it can give clear picture on the flow of cash receipts that have been acquired or are still planned.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Industri semen sekarang ini mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Perkembangan pesat yang terjadi dalam industri persemenan ini ditandai
dengan semakin banyaknya jumlah perusahaan yang bergerak di bidang yang sama
mulai bermunculan di Indonesia. Dahulu kita hanya mengenal Indarung Padang atau
yang lebih dikenal dengan PT. Semen Padang sebagai pabrik semen pertama yang
beroperasi di Indonesia. Selanjutnya pada tahun 1957, berdiri pabrik semen
kedua di Indonesia yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur dan disusul kemudian
pada tahun 1968 pendirian pabrik semen Tonasa yang akhirnya bergabung menjadi
SGG (Semen Gresik Grup), namun sekarang kita telah mengenal perusahaan sejenis
lainnya seperti Indocement yang menguasai 30% pangsa pasar, Holcim Indonesia yang
menguasai 15% pangsa pasar, dan produsen semen lainnya yang terbagi atas Semen
Andalas, Semen Baturaja, Semen Bosowa, dan Semen Kupang, menguasai 10% pangsa
pasar secara total (Artikel Bisnis Indonesia, 2010). Berkembang pesatnya
industri persemenan di Indonesia tidak terlepas dari sistem manajemen
perusahaan itu sendiri untuk terus maju dan mendapatkan profit ke depan. Pada
setiap perusahaan yang beroperasi secara domestik maupun internasional 1 2
membutuhkan prasarana pengendalian agar seluruh kegiatannya terarah kepada
pencapaian tujuan yang ditetapkan. Salah satu sarana yang dapat digunakan
manajemen untuk mengarahkan anggota organisasinya di dalam bidang keuangan
adalah pengendalian Manajemen khususnya terhadap kas. Kas merupakan salah satu
unsur yang sangat penting di dalam neraca sebagian besar perusahaan. Oleh
karena itu prosedur yang wajar dan cara pengamanan yang cukup sangat penting
untuk menunjang keberhasilan perusahaan. Tentunya yang dimaksud dengan kas
bukan hanya meliputi uang tunai (uang logam dan uang kertas), tetapi juga
meliputi pos wesel, certified check, cashier check, check pribadi, bank draft,
serta dana-dana yang disimpan di bank yang pengambilannya tidak dibatasi oleh
bank atau perjanjian yang lain. Atau dengan kata lain, simpanan tersebut dapat
diuangkan setiap saat tanpa mengurangi nilai simpanan tersebut.
Menurut Baridwan (1980:4) Kas yang dicantumkan di neraca terdiri
dari dua unsur berikut ini : 1. Kas di tangan perusahaan terdiri dari : a.
Penerimaan kas yang belum disetor ke bank yang berupa uang tunai, pos wesel,
certified check, cashier check, cek pribadi dan bank draft. b. Saldo dana kecil
yang berupa uang tunai yang ada di tangan pemegang dana kas kecil. 3 2. Kas di
bank yang berupa simpanan di bank dalam bentuk rekening giro. Umumnya
pengendalian manajemen yang diterapkan oleh perusahaan terhadap kas sangat
ketat, karena jenis aktiva ini mudah sekali digelapkan, dan merupakan jenis
aktiva yang pada umumnya menjadi incaran penyelewengan. Salah satu permasalahan
yang sering terjadi pada kas adalah adanya penggelapan uang kas oleh pemegang
dana kas dengan melakukan “pinjaman” tanpa persetujuan dari pejabat yang
berwenang. “Pinjaman” ini dapat dilakukan dengan cara yang lazim disebut
“lapping”. Lapping merupakan suatu cara penggelapan uang kas dengan cara
mengundur-undur pencatatan penerimaan kas. Hal ini dapat dilakukan untuk waktu
yang tidak terlalu lama, dan mungkin juga dapat dilakukan untuk waktu yang
sangat lama (Gunawan, 2008: 2). Kalau dianalisis, kegiatan lapping ini ada tiga
unsur yang biasanya terlihat. Unsur pertama adalah tidak dicatatnya semua
penerimaan kas. Unsur kedua adalah diambilnya penerimaan-penerimaan yang tidak
dicatat tadi oleh pemegang kas. Pengambilan inilah yang disebut “pinjaman”.
Unsur ketiga adalah unsur gali lubang tutup lubang. Dalam hal ini penerimaan
kas yang tidak dapat dicatat, diisi dengan penerimaan kemudian (Gunawan, 2008:
3). Selain permasalahan di atas yang sering terjadi pada kas, permasalahan yang
lainnya juga sering terjadi adalah mengenai “kitting”. Kitting merupakan suatu
jenis penyelewengan dengan cara tidak mencatat pembayaran tetapi mencatat
penyetorannya dalam hal melakukan transfer bank. Disamping itu kitting juga
dapat 4 dilakukan dengan cara “window dressing”. Yang dimaksud dengan window
dressing adalah yaitu bahwa keadaan posisi kas di bank dibuat lebih baik dari
keadaan sebenarnya. Jadi keadaan kas yang sebenarnya tidak baik (kekurangan
kas) dibuat menjadi lebih baik dengan menaikkan posisi atau nilai kas tersebut
dari keadaan yang sebenarnya. Dengan demikian, akibat dari usaha penyelewengan
tersebut maka penyediaan dan penggunaan kas pada perusahaan menjadi tidak
efektif dan efisien. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya penyelewengan –
penyelewengan seperti yang telah diuraikan di atas tadi (lapping dan kitting)
seminim mungkin, maka kebutuhan pengendalian kas sangatlah diperlukan. Hal ini
pada dasarnya untuk menghindari terjadinya kerugian pada perusahaan, khususnya
kerugian yang jumlahnya cukup material pada perusahaan tersebut. Disamping itu,
dengan adanya pengendalian manajemen atas kas, maka perusahaan menggunakan
sumber daya yang ada untuk menyediakan berbagai informasi dasar untuk
dipergunakan dalam merencanakan dan mengelola kas secara efektif dan efisien
dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Menurut Suadi (1995:10) konsep sistem
pengendalian intern terkandung pengertian proses pengendalian, dan straktur
pengendalian sebagai sistem pengendalian manajemen secara keseluruhan. Struktur
diartikan sebagai suatu kerangka sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang
membentuk sistem itu sendiri. Sedangkan proses di dalam konsep sistem
pengendalian manajemen adalah untuk menjelaskan bagaimana bekerjanya
masing-masing bagian di dalam sistem tersebut 5 dalam pencapaian tujuannya, dan
untuk memastikan bahwa hasil-hasil yang dicapai telah sesuai dengan rencana.
Dalam kenyataan sering dijumpai bahwa suatu organisasi memiliki pedoman
(manual) sistem pengendalian manajemen yang baik, namun tidak dilaksanakan
sebagaimana mestinya, sehingga pengendalian manajemen yang telah dirancang
tersebut tidak memberikan kontribusi positif bagi organisasi. “A man behind the
gun” adalah istilah yang cocok dengan faktor ini. Sistem pengendalian manajemen
dapat berjalan efektif jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh manusia.
Tanggung jawab berjalannya sistem pengendalian manajemen sangat
tergantung pada manajemen. Manajemen menetapkan tujuan, merancang dan
melaksanakan mekanisme pengendalian, memantau serta mengevaluasi pengendalian.
Dengan demikian, seluruh pegawai dalam organisasi memegang peranan penting
untuk mencapai dilaksanakannya sistem pengendalian manajemen secara efektif.
Karakter dan motivasi manusia memegang peranan penting dalam membangun suatu
sistem pengendalian manajemen yang efektif. Dengan demikian jelaslah bahwa
pelaksanaan pengendalian manajemen atas kas mempunyai peranan yang sangat
penting guna menunjang tugas manajemen di dalam perusahaan, dan di dalam
mencapai tujuan perusahaan baik secara jangka panjang maupun jangka pendek.
Demikian pula halnya dengan PT Semen Gresik yang memproduksi semen dengan merek
“Semen Gresik” sebagai perusahaan semen 6 yang terbilang “Old Industries” dan
dalam usianya yang sudah menginjak 54 tahun dan di tengah persaingan ketat
dalam industri semen, PT Semen Gresik tidak hanya memasarkan produknya di Jawa
Timur tetapi juga dibeberapa wilayah yang ada di Indonesia. PT Semen Gresik
melalui produk semen telah bersiap untuk menjadi pemimpin pasar (market
leader). Berkaitan dengan uraian di atas, maka penulis berkeinginan untuk
menulis dan mengadakan penelitian ilmiah mengenai kas dengan judul “ANALISIS
PENGENDALIAN MANAJEMEN KAS PADA SEKSI PENERIMAAN DAN PEMBAYARAN PT SEMEN GRESIK
(Persero) Tbk”, sebagai skripsi guna melengkapi sebagian dari syarat menyelesaikan
studi Program S1 Jurusan Manajemen pada Universitas Islam Negeri (UIN) MALIKI
Malang.
1.2
Rumusan
masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
dipaparkan di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah :
1.
Bagaimanakah prosedur penerimaan kas dari penjualan tunai dan kredit yang
diterapkan oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk?
2. Bagaimana implementasi pengendalian
manajemen atas penerimaan kas PT Semen Gresik disesuaikan dengan prosedur yang
dibuat?
1.3
Tujuan dan kegunaan
penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan
sistem penendalian manajemen atas penerimaan Kas PT Semen Gresik (Persero) Tbk.
Yang hasilnya akan digunakan penulis untuk menyusun Laporan Tugas Akhir. Adapun
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mendeskripsikan prosedur penerimaan kas dari penjualan tunai dan kredit
di PT Semen Gresik (Persero) Tbk.
2.
Untuk menganalisis implementasi dari sistem pengendalian manajemen kas atas
penerimaan kas disesuaikan dengan prosedur. Adapun Kegunaan yang diharapkan
dari hasil penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai bahan masukan bagi manajemen
perusahaan untuk dapat dipertimbangkan sebagai informasi dalam melakukan
evaluasi terhadap strategi yang akan dilakukan perusahaan di masa yang akan
datang.
2.
Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat dalam menerapkan teori dan mendapatkan
gambaran dan pengalaman praktis dalam analisis system pengendalian manajemen
atas penerimaan kas.
1.4 Batasan Masalah Penerapan
pengendalian manajemen kas diwujudkan dalam
apa yang dinamakan pusat pertanggungjawaban. Untuk ruang lingkup pengendalian
manajemen yang luas, maka penelitian ini dibatasi pada analisis atas penerimaan
kas saja.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Implementasi pengendalian manajemen atas penerimaan kas pada seksi penerimaan dan pembayaran PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.". Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment