Abstract
INDONESIA:
Pasar modal mempunyai peran penting bagi kemajuan perekonomian di Indonesia karena didalam pasar modal terdapat bursa efek yang menjual berbagai efek perusahaan. Harga saham di dalam pasar modal sangat fluktuatif dan tidak menentu. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik fundamental maupun teknikal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kebijakan investasi, kebijakan hutang dan Economic Value Added (EVA) berpengaruh terhadap harga saham.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dimana menggunakan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang ada di dalam Jakarta Islamic Index (JII) periode 2011-2013. Metode pengambilan sampel menggunakan penarikan sampel dengan Purposive Sampling dengan jumlah sampel 16 perusahaan. Penelitian ini menggunkaan metode analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara signifikan ketiga variabel tersebut Kebijakan Investasi, Kebijakan Hutang dan Economic Value Added (EVA) bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan. Hal tersebut dapat dijelaskan dari R square sebesar 14% yang artinya variabel tersebut secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham sebesar 14%. Sedangkan secara parsial hanya variabel EVA yang berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.
ENGLISH:
Capital markets have an important role for the economic progress in Indonesia because the capital markets are in the stock exchanges that sell various effects of companies. Stock prices in capital market are very volatile and erratic. It can be influenced by various factors whether fundamental or technical. The purpose of this study was to determine whether the investment policy, debt policy and Economic Value Added (EVA) effect on stock prices. From that background that this research was conducted in titled "Effect of Investment Policy, Debt Policy and Economic Value Added (EVA) on stock price in Jakarta Islamic Index (JII) Period 2011-2013".
This research uses descriptive quantitative approach. The population in this study is a company that is in Jakarta Islamic Index (JII) 2011-2013. The sampling method was using purposive sampling with a sample of 16 companies. This study uses multiple linear regression analysis.
The results of this study indicate that these three variables significantly have the same significant influence. This can be explained from the R-square of 14% which means that these variables influence the stock price by 14%. While partially, only EVA variables that significantly influence stock prices.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar modal mempunyai peran penting bagi
kemajuan perekonomian Indonesia karena dalam pasar modal tersebut terdapat
bursa efek yang menjual berbagai efek perusahaan. Bursa efek merupakan sebuah
pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk
mempertemukan penjual dan pembeli efek pihak-pihak lain dengan tujuan
memeperdagangkan efek antara mereka. Perusahaan-perusahaan tersebut terus bersaing
untuk menghasilkan produk yang bagus untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal
serta menarik banyak investor, terutama investor dari dalam negeri. Karena
investor asing yang menanamkan modalnya di perusahaan di Indonesia jauh lebih
banyak di bandingkan dengan investor dalam negeri. Hal tersebut dikarenakan
masyarakat Indonesia masih belum paham tentang berinvestasi serta masyarakat
Indonesia masih merasa takut rugi jika melakukan investasi. Hal inilah yang
menyebabkan terombang ambingnya perekonomian di Indonesia sehingga perdagangan
di Indonesia di kuasai oleh pihak asing. Harga saham di pasaran sangat
fluktuatif tergantung bagaimana pertumbuhan perusahaan tersebut. Investor akan
memilih perusahaan yang jelas dan akan menghasilkan keuntungan besar di masa
yang akan datang. Oleh karena itu investor selalu mengamati bagaimana
perkembangan perusahaan tersebut. 2 Menurut Utomo (2009), manajemen perusahaan
harus berusaha memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham melalui kewenangan
yang diberikan dalam membuat kebijakan baik berupa kebijakan hutang, kebijakan
investasi dan kebijakan dividen. Ketiga kebijakan tersebut mempunyai pengaruh
penting bagi perusahaan dan juga harga saham yang akan diterbitkan. Investasi
merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk
memperoleh keuntungan di masa mendatang. (Halim, 2005: 4) Seorang manajer
keuangan perusahaan akan mengatur dan mencari cara agar perusahaannya akan
menghasilkan laba. Untuk mencari laba tersebut seorang manajer keuangan dapat melakukan
kebijakan investasi dengan memutuskan investasi terhadap aset-aset apa sehingga
nantinya dapat menghasilkan suatu keuntungan. Keputusan investasi suatu
perusahaan akan berpengaruh terhadap harga saham. Ketika keputusan investasi
yang dilakukan oleh manajer keuangan tepat dan menghasilkan suatu keuntungan
maka harga saham tersebut juga akan naik. Hal ini juga akan mempengaruhi
keputusan investasi para investor karena ketika perusahaan tersebut dapat
menghasilkan laba yang banyak maka para investor akan tertarik untuk menanamkan
dananya. Hal serupa juga terjadi dalam penelitian yang dilakukan oleh Qodariyah
(2013) dan Fenandar (2012) dengan hasil yang menyatakan bahwa kebijakan
pendanaan tersebut dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Tetapi dalam penelitian
yang dilakukan oleh Utomo (2009) menyatakan bahwa kebijakan investasi tersebut
tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan. 3 Sedangkan hutang
merupakan salah satu hal yang penting bagi perusahaan. Menurut Utomo (2009),
hutang merupakan salah satu sumber pembiayaan eksternal yang digunakan oleh
perusahaan untuk membiayai kebutuhan dananya. Dalam menentukan besar kecilnya
hutang manajer keuangan harus berhati-hati. Hutang harus di gunakan untuk
hal-hal yang sifatnya produktif dan dapat menghasilkan keuntungan bagi
perusahaan tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan manajer keuangan yang pandai
dalam mengambil keputusan mengenai kebijakan hutang. Penggunaaan hutang dapat
mengurangi agency conflict dan asimetri informasi perusahaan mengeluarkan
hutang berarti memberikan signal kepada investor akan kemampuan kondisi
keuangan perusahaan di masa depan (Haris dan Raviv, 1994 dalam Nugroho, 2002,
dalam Utomo, 2009). Sehingga dengan adanya hutang tersebut menandakan bahwa
perusahaan tersebut mampu untuk membiayai produktifitas perusahaannya. Dengan
hal ini maka akan menarik para investor untuk ikut berinvestasi di perusahaan
tersebut. Sedangkan kebijakan hutang merupakan suatu kebijakan suatu perusahaan
untuk membayarkan kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang kepada pihak
ketiga yang memberi hutang. Hutang akan meningkatkan produktivitas perusahaan
yang secara langsung juga akan meningkatkan nilai perusahaan. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Utomo (2009)
menyatakan bahwa kebijakan hutang tidak mempunyai
pengaruh terhadap nilai perusahaan sedangkan penelitian lain yang dilakukan
oleh Mulianti (2010) menyatakan bahwa kebijakan hutang mempunyai pengaruh
terhadap nilai perusahaan. Dengan adanya hutang tersebut perusahaan akan
mendapatkan banyak keuntungan antara lain, beban bunga hutang akan 4 mengurangi
pajak yang dibayarkan, hutang akan digunakan untuk mengendalikan penggunaan
free cash flow secara berlebih oleh pihak manajemen sehingga mengurangi
investasi yang sia-sia. Jika produktivitas suatu perusahaan tersebut bagus maka
akan banyak masyarakat yang berminat dengan produk perusahaan tersebut sehingga
akan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Profitabilitas perusahaan yang
tinggi maka akan menghasilkan nilai tambah ekonomis juga atau biasa di kenal
dengan Economic Value Added (EVA). Economic Value Added (EVA) merupakan cara
untuk mengukur profitabilitas operasi yang sesungguhnya (Brigham, 2001: 52).
EVA memberikan tolak ukur yang baik tentang apakah perusahaan telah memberikan
nilai tambah kepada pemegang saham. Oleh karena itu, jika manajer perusahaan
memfokuskan pada EVA, maka hal ini akan membantu memastikan bahwa mereka
beroperasi dengan cara yang konsisten untuk memaksimalkan nilai pemegang saham
(Brigham, 2001: 53). Dengan hal tersebut maka dengan meningkatnya nilai tambah
ekonomis atau EVA dapat meningkatkan harga saham yang menyebabkan tertariknya
para investor untuk menanamkan dananya ke dalam perusahaan tersebut.
Tetapi berdasarkan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Bukit (2013) menyatakan bahwa EVA tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Sedangkan penelitian
yang dilakukan oleh Shidiq (2012), berbanding terbalik dengan penelitian yang
dilakukan oleh Bukit. Shidiq (2012) menyatakan bahwa EVA tersebut berpengaruh
positive signifikan terhadap harga saham. 5 Penelitian ini bermaksud untuk
mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi pergerakan harga saham. Harga
saham selalu fluktuatif dan tidak menetap tergantung terdapat
peristiwa-peristiwa apa saja yang menyebabkan perubahan harga saham tersebut.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan variabel kebijakan investasi,
kebijakan hutang serta Economic Value Added. Peneliti menggunakan variabel
tersebut karena variabel tersebut berkaitan dengan pergerakan harga saham pada
umumnya. Pergerakan harga saham dapat dilihat dari kebijakan investasi karena
keputusan seorang manajer perusahaan untuk menginvestasikan modalnya terhadap
aset-aset berwujud maupun aset tidak berwujud dapat mempengaruhi besar kecilnya
keuntungan yang diperoleh di masa mendatang. Hal tersebut dapat mempengaruhi
harga saham dari perusahaan tersebut karena semakin perusahaan tersebut
mencapai
keuntungan yang maksimal maka
semakin banyak pula para investor yang tertarik untuk berinvestasi di
perusahaan tersebut sehingga ini menyebankan harga saham menjadi naik.
Kebijakan Investasi dikatakan berpengaruh terhadap harga saham juga dijelaskan
dalam sebuah teori yaitu signalling theory yang menjelaskan bahwa, pengeluaran
investasi memberikan sinyal positif mengenai pertumbuhan perusahaan di masa
yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan harga saham (Wahyudi, 2006).
Kebijakan lain yang mempengaruhi harga saham adalah kebijakan hutang. Kebijakan
hutang merupakan kemapuan suatu perusahaan untuk membiayai kebutuhan jangka
pendek maupun jangka panjangnya. Dengan menggunakan hutang tersebut diharapkan
perusahaan dapat menghasilkan keuntungan. Dengan 6 adanya keuntungan tersebut
maka akan menarik para investor serta meningkatkan harga saham perusahaan
tersebut. Hal tersebut juga didukung oleh teori Mogdiliani dan Miller yang
menyatakan bahwa semakin tinggi proporsi hutang maka semakin tinggi harga
saham. Hal ini berkaitan dengan adanya keuntungan dari pengurangan pajak karena
adanya bunga yang dibayarkan akibat penggunaan hutang tersebut mengurangi
penghasilan yang terkena pajak (Mulianti, 2010). Faktor lain yang dapat
mempengaruhi harga saham adalah nilai tambah ekonomis atau EVA. EVA merupakan
nilai tambah ekonomis yang diberikan perusahaan kepada para pemegang saham.
Bertambahnya nilai tambah ekonomis suatu perusahaan maka akan meningkatkan
harga saham perusahaan tersebut. Hal tersebut juga di nyatakan oleh Bukit
(2003) bahwa semakin besar EVA suatu perusahaan maka semakin tinggi nilai
perusahaan, semakin besar keuntungan yang dapat dinikmati oleh pemegang saham
maka semakin besar pula harga saham akan naik. Tetapi dalam penelitian yang
dilakukan oleh Utomo (2009), Shidiq (2012), Mulianti (2010) serta hasil
penelitian yang dilakukan oleh Bukit (2013) terdapat ketidakkonsistenan yang
menyatakan bahwa ketiga variabel tersebut ada yang mempengaruhi harga saham
serta ada juga yang tidak mempengaruhi harga saham. Merujuk dari
ketidakkonsistennya hasil penelitian sebelumnya yang telah di uraikan di atas
maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi harga saham dengan menggunakan variabel seperti Kebijakan
Investasi, Kebijakan Hutang serta Economic Value Added (EVA). Berdasarkan
uraian di atas maka peneliti menggunakan judul “Pengaruh 7 Kebijakan Investasi,
Kebijakan Hutang dan Economic Value Added (EVA) terhadap Harga Saham di Jakarta
Islamic Index (JII) periode 2011-2013”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka
peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah Kebijakan Investasi,
Kebijakan Hutang, dan Economic Value Added (EVA) berpengaruh terhadap harga
saham di Jakarta Islamic Index (JII) pada periode 2011-2013?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut
maka peneliti dapat menyimpulkan tujuan penulisan sebagai berikut: Untuk
mengetahui bahwa Kebijakan Investasi, Kebijakan Hutang, dan Economic Value
Added (EVA) berpengaruh terhadap harga saham di Jakarta Islamic Index (JII)
pada periode 2011-2013
1.4 Kegunaan Penelitian
Dari paparan yang telah dijelaskan di atas
maka peneliti berharap penelitian ini memiliki manfaat antara lain:
1. Bagi Investor Dengan adanya penelitian ini
peneliti berharap penelitian ini menjadikan sumber ilmu serta informasi kepada
para investor untuk lebih mengetahui apa saja yang mempengaruhi harga saham
tersebut.
2. Bagi Akademis Menjadikan sebagai
sumber ilmu untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai hal yang mempengaruhi
harga saham di Jakarta Islamic Index tersebut.
1.5 Batasan Penelitian
Adapun batasan penelitian dalam penelitian ini
menggunakan perusahaanperusahaan yang aktif yang selalu terdaftar di dalam
Jakarta Islamic Index (JII) dalam periode 2011-2013.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh kebijakan investasi, kebijakan hutang dan Economic Value Added (EVA) terhadap harga saham di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2011-2013. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment