Abstract
INDONESIA:
Pada dasarnya kebutuhan dan keinginan konsumen selalu mengalami perubahan bahkan cenderung meningkat dari waktu ke waktu maka perusahaan perlu mengadakan suatu riset pemasaran dalam usahanya untuk mengetahui produk apa yang sebenarnya dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Karena faktor tersebut perusahaan CV. Gardu Antique Indah mengalami penurunan pada penjualan produk mebelnya. Kondisi inilah yang mendorong perusahaan untuk melakukan strategi desain produk yang sesuai dengan keinginan konsumen. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi Desain Produk yang dilakukan oleh perusahaan serta manfaatnya terhadap peningkatan volume penjualan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan pendekatan studi kasus. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Proses analisa data pada penelitian ini dengan memakai teori Moleong yaitu mengorganisasikan dan mengurut data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditentukan tema dan dapat ditemukan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Hal ini bertujuan untuk mengetahui proses selama strategi desain produk berlangsung serta manfaat bagi peningkatan volume penjualan.
Hasil penelitian, menunjukkan bahwa dengan diterapkannya Strategi desain produk minimalis terhadap produk mebel yang awalnya pada produk buffet dan kursi tamu minimalis ternyata mampu meningkatkan volume penjualan, bahkan ketika perusahaan mulai menerapkannya pada jenis produk mebel lainnya jumlah penjualan semakin meningkat tiap tahunnya. Hal ini dapat dilakukan oleh besarnya jumlah penjualan yang diperoleh.
ENGLISH:
Due to the fact that basically costomers’ needs and wishes always change and even increase from time to time, a company needs to conduct a marketing research as an effort to find out what products are actually required and desired by costomers. Based on these factors, the company, CV. Gardu Antique Indah, declines in sales of the furniture products. These conditions prompt the company to design the appropriate product for costomers. This study is performed to determine the Product Design Strategy undertaken by the company and its benefits in enhancing the marketing volume.
This study is using a qualitative design emphasizing on the case study approach. The data used were primary and secondary data. Data collection procedures were undertaken by conducting interviewing, observing, and documenting. The process of data analysis in this study utilized the Moleong’s theory, organizing and sorting the data into patterns, categories, and basic outline of unit. This theory functions is to determine the theme on the data and find out the working hypothesis as prompted on the data. It aimed to finding out the process during designing the product strategy and the benefits for an increase in marketing volume.
The results demonstrate that the implementation of minimalist design strategies on furniture product that was originally on the product of minimalist buffet and guest chairs can increase marketing volume. It even increasingly develops every year when the company began to apply the theory on other furniture products. This can be done by the large number of sales obtained.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan ekonomi di Indonesia
merupakan salah satu bagian penting dari pembangunan nasional dengan tujuan
akhir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Perkembangan zaman dan
teknologi menuntut kehidupan perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan situasi
dan kondisi yang ada. Setiap perusahaan harus mengetahui perubahan lingkungan
yang terjadi karena hal tersebut sangat penting untuk menentukan strategi yang
akan ditetapkan perusahaan untuk mencapai tujuan. Untuk itu diperlukan
perencanaan yang matang dalam mencapai tujuan tersebut. Semakin mudah suatu
lingkungan berubah, maka dampak terhadap pelaksanaan strategi semakin besar. Begitu
pula hal tersebut sangat penting dalam menentukan strategi apakah yang akan
digunakan perusahaan guna untuk meningkatkan volume penjualan. Sehingga upaya
untuk meningkatkan volume penjualan pada sebuah perusahaan, harus mampu
mengetahui dan mengorganisasi perilaku konsumen dalam mengkonsumsi barang yang
dibutuhkan dan diinginkan. Kebutuhan manusia sering menghadirkan suatu stimulus
kuat untuk menciptakan produk dan jasa yang baru. Jika stimulus itu di 2
kombinasikan dengan sasaran agar organisasi tetap langgeng dan juga tumbuh di
sektor bisnis, maka kebutuhan seperti itu akan menimbulkan suatu rantai
aktivitas yang bertujuan untuk menjawab tuntutan tersebut. Umumnya, mata rantai
aktivitas tersebut akan berawal dari upaya menemukan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Kebutuhan dan keinginan itu kemudian diterjemahkan menjadi desain atas produk
atau jasa yang akan dihasilkan. Lebih lanjut, desain diubah menjadi rencana
produksi, dan kemudian ke dalam aktivitas pemasaran. Sebuah perusahaan pabrik
atau jasa dapat dapat memperoleh suatu bingkai keunggulan kompetitif melalui
desain yang membawa gagasan baru kepada pelanggan dengan cepat, melakukan suatu
pekerjaan yang lebih baik untuk dapat memuaskan kebutuhan pelanggan.
Desain produk (product design)
menetapkan jenis desain yang lebih baik digunakan untuk membuat suatu produk,
menentukan batas toleransi serta dimensinya, menggambarkan penampilan dari
produk, sekaligus menetapkan standar kinerja produk yang bersangkutan. Desain
jasa (service design) menetapkan bentuk penampilan fisik, gaya, manfaat,
kenikmatan, dan manfaat psikologis yang akan diterima oleh pelanggan yang
menerima jasa bersangkutan. Melalui keadaan dan sifat seperti yang dikemukakan
diatas, maka suatu desain akan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
mutu suatu produk atau jasa. Desain produk, atau dalam bahasa keilmuan disebut
juga desain produk industri, adalah sebuah bidang keilmuan atau 3 profesi yang
menentukan bentuk/from dari sebuah produk manufaktur, mengolah bentuk tersebut
agar sesuai dengan pemakainya dan sesuai dengan kemampuan proses produksinya
pada industri yang memproduksinya. Istilah “desain produk industri” atau
“industrial design” muncul pertama pada awal abab 20 sebagai pendeskripsian
dari proses pendahuluan secara kreatif yang dilakukan oleh artis individu
terhadap barang-barang yang diproduksi secara massal. Untuk mengatasi rumitnya
sebuah produksi massal, desainer produk bekerja sama dengan profesi lain yang
terlibat untuk menghasilkan, mengembangkan, dan memanufaktur produk. Profesi
tersebut diantaranya adalah ahli marketing, mekanik, teknisi, desain manufaktur
dan programmer software. Bersama dengan spesialis ilmu faktor manusia, desiner
produk menyelenggarakan tes daya guna produk untuk meyakinkan bahwa sebuah
produk dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, harapan penggunanya, dan seringkali
mereka mengatur ulang komponenkomponen atau bagian-bagiannya untuk membuat
produk-produk lebih efisien untuk diproduksi dan mudah untuk dirakit,
diperbaiki dan didaur ulang. Sebagaimana yang diungkapkan levit dalam kotler
(2000 : 449) bahwa dalam menghadapi persaingan yang semakin tajam, seorang
produsen tidak boleh terpaku oleh bentuk produk yang menawarkan manfaat
dasarnya saja. Sedangkan menurut Fandy Tjiptono (2001), 4 Kesuksesan dalam
persaingan akan dipenuhi apabila perusahaan bisa menciptakan dan dapat
mempertahankan pelanggannya. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perusahaan
memerlukan berbagai usaha agar tujuan yang telah direncanakan tercapai. Karena
pada dasarnya kebutuhan dan keinginan konsumen selalu mengalami perubahan
bahkan cenderung meningkat dari waktu ke waktu maka perusahaan perlu mengadakan
suatu riset pemasaran dalam usahanya untuk mengetahui produk apa yang
sebenarnya dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen.
Persaingan sekarang ini pada umumnya
terjadi pada tingkat produk tambahan yang meliputi tambahan jasa, kemasan dan
manfaat yang akan membedakannya dari produk pesaing. CV. Gardu Antique Indah
merupakan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak dibidang Mebel/Furnitur
yang terbuat dari kayu, dengan design antik dan unik yang mengandung
unsur-unsur budaya kuno. Furniture adalah istilah yang digunakan untuk perabot
rumah tangga yang berfungsi sebagai tempat penyimpan barang, tempat duduk,
tempat tidur, tempat mengerjakan sesuatu dalam bentuk meja atau tempat menaruh
barang di permukaannya. Furniture sebagai produk artistik biasanya terbuat dari
kayu pilihan dengan warna dan tekstur indah yang dikerjakan dengan penyelesaian
akhir yang halus. Awal mula berdirinya perusahaan pada tahun 1995 banyak
terjadi metamorphosis yang sangat berkepanjangan, perusahaan awalnya hanya
memproduksi beberapa produk mebel untuk daerah sekitar perusahaan 5 saja dan
produk yang diproduksi hanya produk dengan desain yang sederhana/polos tanpa
ada ukirannya, setelah ada respon baik dari konsumen sekitar pada tahun 1998
Perusahaan mulai melirik mebel dengan ukiran kuno yang di harapkan bisa menarik
minat konsumen luar, ide ukiran tersebut didapatkan dari barang-barang
peninggalan yang dibeli dari masyarakat sekitar. Barang-barang yang sudah
terbilang tua tersebut lalu diperbaiki kembali untuk mendapatkan hasil akhir
yang lebih baik dari sebelumnya. Selain itu perusahaan mulai meniru dari
barang-barang tersebut untuk dibuat menjadi produk yang lebih beraneka ragam.
Sejak ditetapkannya perusahaan menjadi mebel antik sampai saat ini konsumen
lokal mulai kurang memperhatikan namun dari konsumen luar banyak yang
mengunjungi dan membeli produk tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari
penjualan 3 tahun terakhir pada table dibawah ini: Table 1.1 Data Penjualan
Usaha Mebel Pada desain Ukir CV. Gardu Antique Indah Situbondo Selama 3(tiga)
Tahun Terakhir No Jenis produksi 2009 2010 2011 KLN KL KLN KL KLN KL 1 2 3 4 5
Dipan Gajah – Akar / Ukir Almari 2 Pintu Almari 3 Pintu Buffet
TV/Laci/Hias/Nakas Kursi Bar 60 105 120 168 80 18 12 10 22 - 62 98 102 157 68
15 18 15 27 18 56 103 100 149 76 11 15 13 25 - 6 6 7 8 9 10 11 Kursi Tamu
Ukir(1set) Kursi Tamu Panjang (1set) Meja Makan + 6/5/4 Kursi Tempat Koran Susun
Sekcell Akar/Ukir/Bambu Frame Kaca Kecil/Besar 59 37 34 98 - 36 15 13 17 10 -
15 42 32 39 87 39 - 12 11 19 16 22 8 47 35 40 99 32 38 10 9 16 14 10 10 Sumber
Data: CV. Gardu Antique Indah Situbondo Ket: · KLN
= Konsumen Luar Negeri · KL = Konsumen Lokal Dilihat dari hasil penjualan produk
perbulannya, CV. Gardu Antique Indah ini banyak mengalami penurunan pada 3
tahun terakhir. terutama pada penjualan produk kepada konsumen lokal dan hanya
memenuhui permintaan dari beberapa negara seperti Amerika, Taiwan, Australia,
Inggris, Prancis, dan melalui eksportir-eksportir local yang ada di Bali.
Semakin berkembangnya zaman membuat
konsumen menginginkan produk yang sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin
modern dan bergaya glamor. Sedangkan CV. Gardu Antique Indah ini hanya
memproduksi produk mebel antik yang berbentuk ukiran. dilihat dari turunnya
volume penjualan dan juga dari keinginan konsumen, maka dapat diprediksi bahwa
konsumen yang berhenti membeli produk dari perusahaan tersebut dikarenakan
desain produk yang dibuat terkesan monoton dan konsumen merasa jenuh. 7 Untuk
itu berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan pemilik perusahaan pada tanggal
30 Mei 2012 ada beberapa hal yang menyebabkan produk mebel dengan desain ukiran
kurang diminati konsumen lokal (KL) yaitu: 1. Ciri-ciri Ciri-ciri adalah
karakteristik yang mendukung fungsi dasar produk. Sebagian besar produk dapat
ditawarkan dengan beberapa ciri-ciri. Ciri-ciri produk merupakan alat
kompetitif untuk produk perusahaan yang terdiferensiasi. Ciri-ciri produk
desain mebel ukir tersebut hanya pada ukirannya saja. 2. Kinerja Kinerja
mengacu kepada tingkat karakteristik utama produk pada saat beroperasi. Menurut
kinerjanya mebel memang bermanfaat sebagai alat perabotan rumah tangga. Namun
desain ukir ini cenderung lebih besar sehingga membuat ruangan yang kecil
semakin sempit. 3. Mutu Kesesuaian Yang dimaksud dengan penyesuaian adalah
tingkat dimana desain produk dan karekteristik operasinya mendekati standar
sasaran. Mutu kesesuaian adalah tingkat kesesuaian dan pemenuhan 8 semua unit
yang diproduksi terhadap spesifikasi sasaran yang dijanjikan. Hal ini disebut
konformansi karena spesifikasinya. 4. Tahan Lama (Durability) Daya tahan
merupakan ukuran waktu operasi yang diharapkan dari suatu produk tertentu. 5.
Tahan Uji (Reliabilitas) Reliabilitas adalah ukuran kemungkinan bahwa suatu
produk tidak akan berfungsi salah atau rusak dalam suatu periode waktu
tertentu. Pembeli rela membayar lebih untuk produk-produk dengan reputasi
reliabilatas yang lebih tinggi. Mereka ingin menghindari biaya karena kerusakan
dan waktu untuk reparasi. 6. Kemudahan Perbaikan (Repairability) Kemudahan
perbaikan adalah suatu ukuran kemudahan perbaikan suatu produk yang mengalami
kegagalan fungsi atau kerusakan–kerusakan. Kemudahan perbaikan ideal akan ada
jika pemakai dapat memperbaiki produk tersebut dengan biaya murah atau tanpa
biaya dan tanpa memakan waktu terlalu lama. 9 7. Model (Style) Model
menggambarkan seberapa jauh suatu produk tampak dan berkenan bagi konsumen.
Model memberi keunggulan ciri kekhususan produk yang sulit untuk ditiru. Untuk
itu perusahaan harus membuat design yang sesuai dengan keinginan konsumen,
mungkin perlu sesuatu yang berbeda dari produksi sebelumnya, dengan design yang
lebih menarik dan sesuai dengan keinginan/kebutuhan konsumen. Melalui strategi
design produk diharapkan produk yang dihasilkan tersebut dapat menjaga
kelangsungan hidup produk serta meningkatkan volume penjualan perusahaan dalam
jangka panjang. Sehingga perusahaan akan dapat mempertahankan dan memperluas
pasarnya ke berbagai pangsa pasar lain. Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul: “Analisis Strategi Design Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan
Pada Produk Mebel Antik CV. Gardu Antique Indah Situbondo”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka
yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana Strategi Design Produk
yang dibuat oleh CV. Gardu Antique Indah dalam Meningkatkan Volume Penjualan?
2. Apa Implikasi penerapan Strategi
Design produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis Strategi
Design Produk yang dibuat oleh CV. Gardu Antique Indah dalam Meningkatkan
Volume Penjualan.
2. Untuk menganalisis Implikasi penerapan
Strategi Design produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan.
1.4 Kegunaan Penelitian
Setelah dilakukan penelitian ini diharapkan
dapat memberikan Manfaat sebagai berikut :
1. Sebagai wahana bagi penulis
sendiri dalam menambah dan memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai topik
penelitian yang dilakukan yaitu mengenai Usaha Kecil dan Menengah.
2. Bagi CV. Gardu Antique Indah
penelitian ini dapat menambah informasi atau masukan dalam menentukan
kebijaksanaan terhadap Strategi Design Produk yang efektif agar dapat meningkatkan volume penjualan pada perusahaan
yang bersangkutan.
3. Sebagai referensi peneliti
lainnya yang tertarik untuk mengembangkan tema serupa yang akan datang.
1.5 Batasan Penelitian
Agar sebuah penelitian terfokus pada
titik permasalahan yang akan diteliti maka perlu adanya batasan masalah. Adapun
batasan masalah yang akan diteliti oleh peneliti adalah:
1.
Penelitian
ini khusus pada CV. Gardu Antique indah Situbon
2.
Peneliti
hanya membatasi pada Strategi Design produk yang dilakukan untuk konsumen lokal
oleh CV. Gardu Antique indah Situbondo.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Analisis strategi design produk dalam meningkatkan volume penjualan pada produk mebel antik CV. Gardu Antique Indah Situbondo .Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment