Abstract
INDONESIA:
Camels merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesehatan bank. Kesehatan bank diperlukan untuk menilai bagaimana kinerja bank, dengan tingkat kesehatan yang tinggi maka diharapkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank juga tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk menguji bagaimana pengaruh rasio camels yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing financing (NPF), Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA), Quick Ratio, dan Posisi Devisa Netto (PDN) terhadap tingkat kepercayaan masyarakat pada PT. Muamalat Indonesia, Tbk.
Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta F- statistik untuk menguji pengaruh secara bersama-sama dengan tingkat signifikansi 5%. Selain itu juga dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.
Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi tidak ditemukan variabel yang menyimpang dari asumsi klasik. Hal ini menunjukkan data yang tersedia telah memenuhi syarat menggunakan model persamaan regresi linier berganda. Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel liquidity yang dinilai dengan Quick ratio berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepercayaan masyarakat, sedangkan variabel capital yang dinilai dengan CAR, asset yang dinilai dengan NPF, management yang dinilai dengan NPM, earning yang dinilai ROA dan sensitivity to market risk yang dinilai dengan PDN tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepercayaan masyarakat. Kemampuan prediksi dari keenam variabel tersebut terhadap tingkat kepercayaan masyarakat dalam penelitian ini sebesar 6,7% sedangkan sisanya 93,3% dipengarui oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian.
ENGLISH:
CAMELS is a method used to determine the health of banks level. Health of banks is necessary to assess how the performance of the bank, with a high level of health it is expected that the high level of public confidence. This research was conducted to examine how the effect of the ratio of CAMELS that is Capital Adequacy Ratio (CAR), non-performing financing (NPF), Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA), Quick Ratio, and Net Open Position (NOP) to level public confidence in PT. Muamalat Indonesia, Tbk.
The data analysis technique used is multiple linear regression and hypothesis testing using t-statistics to test the partial regression coefficients and F-statistics to test the effect of variables simultaneously with a significance level of 5%. It also performed classical assumption include normality test, multicollinearity, heteroscedasticity test and autocorrelation test.
During the observation period of the research indicate that it the data are normally distributed. Under the normality test, multicollinearity, heteroscedasticity test and autocorrelation test found no variables that deviate from the classical assumptions. This shows the available data has been qualified using multiple linear regression model. This study shows that liquidity variables are assessed by Quick ratio significantly influence the level of public confidence, while capital variables are assessed by CAR, assets are assessed by NPF, management assessed the by NPM, earnings are assessed by ROA and sensitivity to market risk is assessed by PDN has no significant effect on the level of public confidence. The ability of Predictive ability from the six variables on the level of public confidence in this research was 6.7%, while the remaining 93.3% influenced by other factors not included in our model.
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Bank merupakan lembaga keuangan yang secara umum memiliki peranan
yang sangat penting dalam perkembangan perekonomian di Indonesia. Bank memiliki
fungsi sebagai perantara keuangan atau sebagai lembaga intermediasi yaitu
menghimpun dana masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkannya kembali
kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Karena fungsi inilah bank harus
memiliki kepercayaan dari masyarakat sebagai faktor utama dalam menjalankan
bisnisnya.
Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan untuk menghadirkan
alternatif jasa perbankan yang semakin lengkap kepada masyarakat Indonesia.
Dengan dikembangkannya sistem perbankan syariah ini diharapkan dapat mendukung
perputaran dana masyarakat secara lebih luas untuk meningkatkan kemampuan
pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian di Indonesia. Selain itu menurut
Muhammad (2004: 1), bank syariah lahir sebagai salah satu solusi alternatif
persoalan pertentangan antara bunga bank dengan riba. Bank syariah memiliki
solusi kemitraan dan kebersamaan dalam profit dan risk diharapkan dapat
mengakomodasi kebutuhan masyarakat terhadap layanan jasa perbankan yang sesuai
dengan prinsip syariah. Perkembangan bank syariah sendiri di Indonesia diawali
dengan berdirinya bank syariah pertama di Indonesia pada tahun 1992 yaitu Bank
Muamalat Indonesia (BMI). Karakteristik sistem perbankan syariah yang
beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem
perbankan 2 yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta
menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang beretika,
mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan
menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan.
Dengan menyediakan bermacam-macam produk serta layanan jasa
perbankan yang lebih bervariasi, perbankan syariah menjadi alternatif sistem
perbankan yang kredibel dan dapat dinikmati oleh seluruh golongan masyarakat
Indonesia tanpa terkecuali. Antara bank dan nasabahnya dilandasi dengan
hubungan kepercayaan. Karena kemauan masayarakat untuk menyimpan dananya di
bank dilandasi oleh kepercayaan bahwa dananya akan aman dan setiap kali nasabah
ingin menarik kembali dana tersebut tersedia. Apabila tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap bank menurun maka bisa jadi bank akan mengalami rush. Karena
itu tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan khususnya bank
merupakan hal yang harus diperhatikan. Kepercayaan dari msyarakat dibutuhkan
bank karena dengan adanya rasa kepercayaan masyarakat terhadap bank, masyarakat
akan ikut melancarkan kegiatan perbankan dan ikut membantu lembaga perbankan
dalam menjalankan fungsi dan perannya dalam peningkatan perekonomian nasional.
Menyadari arti pentingnya kesehatan suatu bank bagi pembentukan
kepercayaan dalam dunia perbankan serta untuk melaksanakan prinsip kehatihatian
dalam dunia perbankan, maka Bank Indonesia perlu menerapkan aturan tentang
kesehatan bank. Dengan adanya peraturan tentang kesehatan bank ini, perbankan
diharapkan selalu dalam kondisi sehat, sehingga tidak akan merugikan masyarakat
yang berhubungan dengan perbankan. Bank yang beroperasi dan berhubungan dengan
masyarakat diharapkan hanya bank yang benar-benar sehat. 3 Aturan tentang
kesehatan bank yang diterapkan oleh Bank Indonesia mencakup berbagai aspek
dalam kegiatan bank, mulai dari penghimpunan dana sampai dengan penggunaan dan
penyaluran dana (Totok Budi Satoso dan Sigit Triandaru, 2009:52). Menurut
Budisantoso dan Triandaru (2009:51) kesehatan bank merupakan kemampuan suatu
bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu
memenuhi semua kewajibannya dengan baik berdasarkan tata cara yang sesuai
peraturan perbankan yang berlaku.
Tingkat kesehatan bank dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah
satu sumber utama indikator yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan
keuangan bank yang bersangkutan. Dan untuk menilai kinerja perusahaan perbankan
umumnya digunakan lima aspek penilaian, yaitu: 1) capital; 2) assets; 3)
management; 4) earnings; 5) liquidity yang biasa disebut camel. Yang mana
aspek-aspek tersebut menggunakan rasio keuangan. Sedangkan menurut Surat Edaran
Bank Indonesia Nomor 9/24/DPbS tahun 2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah, penilaian tingkat kesehatan
Bank mencakup penilaian terhadap faktor-faktor yang terdiri dari: (1)
Permodalan (capital); (2) Kualitas aset (Asset quality); (3) Rentabilitas
(Earnings); (4) Likuiditas (Liquidity); (5) Sensitivitas atas risiko pasar
(sensitivity to market risk); (6) Manajemen (Management). Penambahan Penilaian
terhadap sensitivitas atas risiko pasar ini mulai dilakukan Bank Indonesia
sejak bulan Mei 2004. Karena obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Bank syariah, maka peneliti 4 menggunakan camels sebagai alat analisis yang
digunakan dalam penilaian kesehatan bank. Bank Muamalat Indonesia merupakan
bank syariah pertama di Indonesia yang memang benar-benar memiliki basis
syariah dan merupakan pelopor berdirinya bank-bank syariah di Indonesia. Selain
itu Bank Muamalat Indonesia merupakan bank syariah terbaik di Indonesia,
terbukti di tahun 2013 lalu BMI memperoleh penghargaan dalam kategori The Best
Islamic Bank in Indonesia dan The Most Innovative Islamic Bank (World Wide) di
ajang penganugerahan IFN Awards (Islamic finance news awards) di Kuala Lumpur.
Selain itu dalam penelitian yang dilakukan oleh Ayuningtyas Y.M, Isna Yuningsih
dan Rusliansyah pada tahun 2010 dan 2012 BMI dalam kondisi sehat. Karena itu
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada bank tersebut yaitu dengan
melihat pengaruh dari rasio-rasio dalam penilaian kesehatan perbankan yaitu
rasio camels terhadap tingkat kepercayaan masyarakat. Pada penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Hendra Fitrianto dan Wisnu Mawardi dengan judul
“Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, Dan Efisiensi
Terhadap Rasio Kecukupan Modal Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”
pada tahun 2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NPL, NPA, ROE, dan BOPO
tidak memliki pengaruh secara signifikan terhadap CAR, sedangkan ROA dan LDR
berpengaruh secara signifikant terhadap CAR. Hal ini membuktikan bahwa
kecukupan modal tidak hanya berpengaruh pada ke enam faktor tersebut namun juga
dipengaruh oleh variabel– variabel lain dan kondisi makro ekonomi. 5 Selain itu
Maulina Ruth & Riadi Armas (2011) juga melakukan penelitian yang serupa
dengan judul “Analisis Rasio Camel Bank-Bank umum Swasta Nasional Periode
2005-2009”.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 4 rasio keuangan CAMEL
(CAR, RORA, ROA, daan LDR) 3 rasio memiliki perbedaan yang signifikan untuk
membedakan kondisi bank yang bermasalah dan tidak bermasalah. Berdasarkan
penelitian sebelumnya dan beberapa alasan di atas peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan obyek penelitian pada PT. Bank Muamalat Indonesia,
Tbk. Dalam penelitian ini akan mengungkap secara khusus pengaruh rasio keuangan
yang digunakan dalam menilai tingkat kesehatan perbankan yakni berdasarkan
aspek capital, asset, management, earnings, liquidity dan sensitivity to market
risk (camels) terhadap tingkat kepercayaan masyarakat, dan tingkat kepercayaan
masyarakat akan diukur menggunakan laba operasional bank. Penggunaan laba
operasional bank ini karena antara besarnya dana pihak ketiga, jumlah kredit
yang diberikan dan laba operasional yang diperoleh memiliki hubungan. Dana-dana
yang dihimpun dari masyarakat merupakan sumber dana terbesar yang paling
diandalkan bank (Dendawijaya, 2005: 49). Semakin banyak dana dari masyarakat
semakin banyak pula dana yang bisa disalurkan kembali. Menurut Datu Asmira Suri
(2007), penyaluran kredit dapat mempengaruhi perkembangan modal karena hasil
dari penyaluran kredit bank memperoleh pendapatan bunga yang cukup tinggi.
Sehingga hal ini dapat meningkatkan laba dan akhirnya modal. Semakin tinggi
jumlah kredit yang dikeluarkan oleh bank, dan semakin banyak jumlah nasabah
yang dimiliki oleh bank, maka pertumbuhan laba bank juga akan semakin
meningkat. Kenaikan ingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank dipengaruhi
oleh kinerja bank tersebut, jika bank dapat menjaga kinerjanya dengan baik
terutama tingkat profitabilitas yang tinggi maka jumlah dana dari pihak ketiga
yang dikumpukan juga akan ikut naik.
Karena beberapa alasan di
atas maka diambillah judul penelitian “PENGARUH RASIO CAMELS TERHADAP TINGKAT
KEPERCAYAAN MASYARAKAT PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk”.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh rasio keuangan
Capital terhadap tingkat kepercayaan masyarakat pada PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk?
2.
Apakah terdapat pengaruh rasio keuangan Asset terhadap tingkat kepercayaan
masyarakat pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk?
3. Apakah terdapat pengaruh rasio keuangan
Management terhadap tingkat kepercayaan masyarakat pada PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk?
4. Apakah terdapat pengaruh rasio keuangan
Earnings terhadap tingkat kepercayaan masyarakat pada PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk?
5.
Apakah terdapat pengaruh rasio keuangan Liquidity terhadap tingkat kepercayaan
masyarakat pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk?
6. Apakah terdapat pengaruh rasio keuangan
Sensitivity to market risk terhadap tingkat kepercayaan masyarakat pada PT.
Bank Muamalat Indonesia, Tbk?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka
tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan
Capital terhadap tingkat kepercayaan masyarakat pada PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk
2. Untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan
Asset terhadap tingkat kepercayaan masyarakat
3. Untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan
Management terhadap tingkat kepercayaan masyarakat pada PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk
4. Untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan
Earnings terhadap tingkat kepercayaan masyarakat pada PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk
5. Untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan
Liquidity terhadap tingkat kepercayaan masyarakat pada PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk
6. Untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan
Sensitivity to market risk terhadap tingkat kepercayaan masyarakat pada PT.
Bank Muamalat Indonesia, Tbk?
1.4
Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
a.
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
b.
Sarana untuk mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh ke praktek.
2.
Bagi Bank
a.
Memberi informasi kepada pihak bank tentang kesehatan bank, dan penelitian ini
dapat dimanfaatkan untuk mengetahui tingkat kepercayaan masyarakat kepada bank
dengan tolok ukur rasio dalam penilaian kesehatan bank yaitu camels.
b.
Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi dan bahan pertimbangan
bagi pihak bank sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. 3. Bagi pembaca
a.
Menambah wawasan dan pengetahuan.
b.
Memberi informasi kepada pembaca tentang kesehatan bank, serta dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan bagi masyarakat khususnya para pembaca dalam memilih
bank yang baik dan sehat.
1.5
Batasan Penelitian
1.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh
dari situs PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk dan situs Bank Indonesia.
2. Penelitian ini khusus meneliti pengaruh
dari rasio yang digunakan untuk menilai kesehatan perbankan yaitu rasio camels
pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk terhadap tingkat kepercayaan masyarakat.
Dan rasio yang dipilih merupakan rasio yang memang sudah tersedia dalam laporan
keuangan.
3. Data
keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan publikasi
triwulanan khususnya laporan perhitungan rasio dan laporan laba rugi PT. Bank
Muamalat Indonesia, Tbk tahun 2006-2013
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Akutansi : Pengaruh rasio camels terhadap tingkat kepercayaan masyarakat pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk." silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment