Abstract
INDONESIA:
Nilai perusahaan merupakan presepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang terkait erat dengan harga sahamnya. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi , dan meningkatkan kepercayaan pasar tidak hanya terhadap kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa mendatang. Berdasarkan penelitian terdahulu, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, diantaranya: kebijakan utang, profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, kepemilikan manajerial dan kebijakan dividen. Beberpa faktor tersebut memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan yang tidak konsisten. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kebijakan utang (DER), petumbuhan perusahaan (perubahan total aktiva) dan profitabiltas (ROE) terhadap nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan JII tahun 2011-2013.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data diperoleh dengan menggunakan metode puposive Sampling dengan beberapa kriteria. Teknik pengumpulan data dalam penelitian diperoleh dengan menggunakan metode dokumentasi. Analisis data yang digunakan dengan menggunakan model uji regresi linier berganda.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial DER tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang ditunjukkan dari nilai signifikansi sebesar 0,070 yang berarti lebih dari 0,05 dan perubahan total aktiva juga tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang ditunjukkan dari nilai signifikansi sebesar 0,337 yang berarti lebih dari 0,05. Sedangkan ROE berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan hak ini dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti kurang dari 0,05. Secara simultan DER, perubahan total aktiva dan ROE berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dengan nilai Sig 0,000 dan taraf nyata dengan nilai 0.05.
ENGLISH:
The company value of the investor perception of the level of success of the company that is closely related to its stock price. High stock price made the value of the company is also high, and boost market confidence not only on the performance of the company at this time, but also on the company's prospects in the future. Based on previous research, there are several factors that can affect the value of the company, including: debt policy, profitability, growth, managerial ownership and dividend policy. Some of these factors have an influence on the value of the company that are not consistent. The purpose of this study was to examine the effect of the debt policy (DER), the growth of the company (change in total assets) and profitability (ROE) to firm value (PBV) in the company JII 2011-2013.
This study uses a quantitative approach. Data obtained by using purposive sampling method with multiple criteria. Data collection techniques in the study was obtained by using the method of documentation. Data analysis using multiple linear regression models.
The results showed that partially DER no effect on firm value indicated on the significance value of 0.070, which means more than 0.05 and the change in total assets also did not affect the value of the company indicated on the significance value of 0.337, which means more than 0, 05. While ROE significant effect on the value of the company is seen right from the significant value of 0.000 which is less than 0.05. Simultaneously DER, the change in total assets and ROE affect the value of the company, with the Sig 0,000 and the real level with a value of 0,05.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Masalah Pada dewasa ini,
pertumbuhan perekonomian Indonesia terus berkembang. Begitu pula dengan
perusahaan-perusahaan di Indonesia yang semakin berkembang. Perkembangan
(growth) suatu perusahaan dapat diartikan seberapa jauh perusahaan menempatkan
diri dalam sistem ekonomi secara keseluruhan atau sistem ekonomi untuk industri
yang sama. Growth juga dinyatakan sebagai pertumbuhan total aset di mana total
aset masa lalu akan menggambarkan profitabilitas yang akan datang dan
pertumbuhan yang akan datang (Taswan, 2003). Pertumbuhan aset menggambarkan
pertumbuhan aktiva perusahaan yang akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan
yang menyakini bahwa persentase perubahan total aktiva merupakan indikator yang
lebih baik dalam mengukur growth perusahaan (Putrakrisnanda, 2009). Pertumbuhan
perusahaan menimbulkan suatu persaingan yang ketat antar industri. Persaingan
tersebut membuat perusahaan semakin meningkatkan kinerjanya agar tujuan yang
telah mereka rencanakan bisa tercapai. Tujuan utama perusahaan yang telah go
public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham melalui
peningkatan nilai perusahaan (Salvatore, 2005). Karena semakin tinggi harga
saham semakin tinggi nilai perusahaan. 2 Nilai perusahaan merupakan presepsi
investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang terkait erat dengan
harga sahamnya (Sujoko dan Soebiantoro, 2007). Investor membutuhkan sebuah
informasi tentang nilai saham dalam melakukan keputusan investasi di pasar
modal.
Harga saham yang tinggi
membuat nilai perusahaan juga tinggi, dan meningkatkan kepercayaan pasar tidak
hanya terhadap kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan
di masa mendatang (Hermuningsih, 2013) Menurut Sundjaja dan Berlian (2002:88),
terdapat tiga jenis penilaian yang berhubungan dengan saham, yaitu nilai buku,
nilai pasar dan nilai intrinsik. Dari ketiga jenis nilai tersebut maka investor
dapat mengetahui saham mana yang bertumbuh dan memiliki sebuah nilai yang baik.
Nilai perusahaan dapat di ukur dari suatu ekuitas perusahaan ditambah nilai
pasar hutang. Dengan demikan, penambahan dari jumlah ekuitas perusahaan dengan
hutang perusahaan dapat mencerminkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan juga
dapat di ukur dengan PBV (Price to Book Value), yaitu perbandingan antara harga
saham dengan nilai buku per saham atau book value per share (Sundjaja dan
Berlian, 2002:109) Berdasarkan penelitian terdahulu, ada beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi nilai perusahaan, diantaranya: keputusan pendanaan,
kebijakan deviden, keputusan investasi, pertumbuhan perusahaan, dan ukuran
perusahaan. Beberapa faktor tersebut memiliki hubungan dan pengaruh terhadap
nilai perusahaan yang tidak konsisten (Kusumajaya, 2011). 3 Perusahaan memperoleh
sumber pendanaan terdiri dari dua sumber yaitu dari dalam perusahaan (internal
financing) yang berasal dari hasil operasi atau laba yang ditahan, sedangkan
sumber dari luar (external financing) didapat dalam bentuk saham biasa atau
saham preferen, utang atau sekuritas lainnya (Husnan:2000:275). Hutang adalah
salah satu alat yang dipergunakan perusahaan untuk meningkatkan modal mereka
dalam rangka meningkatkan keuntungan (Singapurwoko, 2011). Dalam meningkatkan
keuntungan, maka mereka memerlukan kebijakan utang. Karena kebijakan utang
merupakan kebijakan perusahaan tentang seberapa jauh perusahaan menggunkan
pendanaan utang. Namun, rasio hutang yang tinggi akan meningkatkan ancaman
kebangkrutan untuk menjadi lebih berhati-hati dan tidak menghambur-hamburkan
uang para pemegang saham. Kebanyakan pengambil alihan perusahaan dan pembelian
melalui hutang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dengan mengurangi arus
kas bebas yang tersedia bagi para manajer (Brigham & Houston, 2004:96).
Salah satu teori yang menjelaskan tentang utang adalah teori trade-off, teori
ini menjelaskan bahwa semakin tinggi perusahaan melakukan pendanaan menggunakan
hutang maka semakin besar pula risiko mereka untuk mengalami kesulitan keuangan
karena membayar bunga tetap yang terlalu besar bagi para debtholders setiap
tahunnya dengan kondisi laba bersih yang belum pasti (Brigham & Houston,
1994:86). 4 Berdasarkan teori di atas, semakin besar hutang sebuah perusahaan
maka akan semakin besar pula risiko kebangkrutan yang akan mereka hadapi. Namun
dewasa ini, banyak perusahaan yang mengabaikan tentang teori tersebut, bahkan
mereka lebih memilih untuk memperbesar proporsi hutang sebagai alternatif
mereka agar bisa terus berkembang. Selain faktor di atas, profitabilitas juga
mempunyai pengaruh yang sama terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas sendiri
merupakan rasio dari efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang
dihasilkan dari penjualan dan investasi.
Rasio profitabilitas terdiri atas profit margin, basic earning
power, return on assets, dan return onequity. Rasio profitabilitas mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari kegiatan bisnis yang
dilakukan. Rasio yang meningkat menunjukkan bahwa kinerja manajemen meningkat
dalam mengelola sumber dana pembiayaan operasional secara efektif untuk
menghasilkan laba bersih (profitabilitas meningkat). Jadi, dapat dikatakan
bahwa selain memperhatikan efektivitas manjemen dalam mengelola investasi yang
dimiliki perusahaan, investor juga memperhatikan kinerja manajemen yang mampu
mengelola sumber dana pembiayaan secara efektif untuk menciptakan laba bersih
yang maksimum. Sehingga, investor dapat melihat seberapa efisien perusahaan
menggunakan asset dan seberapa aktif perusahaan dalam melaksanakan kegiatan
operasionalnya untuk menghasilkan keuntungan yang menjadi tujuan sebuah
perusahaan (Kusumajaya, 2011). Karena, semakin tinggi profit yang diperoleh 5
perusahaan maka semakin tinggi juga nilai perusahaan tersebut yang dapat memicu
investor untuk menanamkan sahamnya. Dewasa ini, sebagian besar investor lebih
tertarik dengan produkproduk syariah, hal tersebut dikarenakan perkembangan
pasar modal syariah dilengkapi dengan perangkat peraturan, ketentuan, pedoman
serta landasan hukum yang jelas. Pasar modal syariah sendiri merupakan sebagai
kegiatan dalam pasar modal sebagaimana yang diatur dalam UUPM yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah. Oleh karena itu, pasar modal syariah
bukanlah suatu sistem yang terpisah dari sistem pasar modal secara keseluruhan.
Pasar Modal syariah biasanya dikenal dengan perusahaan yang terdaftar di JII
(http://www.bapepam.go.id/syariah/introduction.html). Berkembangnya pasar modal
syariah akan mengakomodir kebutuhan umat Islam di Indonesia yang ingin
melakukan investasi di produk-produk pasar modal yang sesuai dengan prinsip
dasar syariah. Perkembangan pasar modal syariah menunjukkan kemajuan seiring
dengan meningkatnya indeks Jakarta Islamic Index (JII). Pertumbuhan pasar modal
syariah mulai meningkat dari tahun ke-tahun. Pada tahun 2011 JII mengalami
peningkatan 0.78% dibandingkan pada tahun sebelumnya, begitu pula pada tahun
2012 meningkat 23,32% dan pada tahun 2013 meningkat 21,3% dibandingkan dengan
tahun sebelumnya (www.finance.detik.com). Dari beberapa penelitian yang
dilakukan sebelumnya terdapat inkonsistensi hasil penelitian. Menurut
penelitian Rustedi dan Jimmi (2008), mengemukakan bahwa secara simultan hutang
dan kepemilikan manajerial 6 berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan,
secara parsial hutang berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Akan
tetapi penelitian tersebut berbeda dengan penelitian Sofyaningsih (2011), yang
menyatakan bahwa kebijakan utang tidak terbukti berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Semua kebijakan utang yang dilakukan perusahaan akan mempengaruhi
pertumbuhan perusahaan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sriwardany
(2006) membuktikan bahwa pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh positif
terhadap harga perubahan saham, hal ini berarti bahwa informasi tentang adanya
pertumbuhan perusahaan akan direspon positif oleh investor, sehingga akan
meningkatkan harga saham. Begitu pula dengan penelitian Kadek (2011), dan Sari
dan Abundanti, yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Pada penelitian yang
dilakukan oleh Mardiyanti, Nazir dan Putri (2012), yang menyatakan bahwa
profitabilitas memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap nilai
perusahaan. Begitupula menurut penelitian Hermuningsih (2013), yang berpendapat
demikian pula. Dari beberapa teori dan penelitian di atas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut terhadap pengaruh
kebijakan hutang, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai
sebuah perusahaan untuk menemukan kesimpulan yang tepat dan berguna bagi
pihak-pihak yang berkepentingan dalam hal tersebut. Dalam penelitian ini,
sampel yang 7 digunakan adalah perusahan-perusahaan yang terdaftar dalam JII.
Karena dengan melihat perkembangan dan minat investor terhadap JII lebih besar
dan untuk menghindari kesamaan dengan penelitian sebelumnya, maka peneliti
mengambil objek pada perusahaan JII (Jakarta Islamic Index). Dari uraian di
atas maka peneliti mengambil judul “Pengaruh Kebijakan Hutang, Pertumbuhan
Perusahaan dan ProfitablitasTerhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada
Perusahaan JII Tahun 2011-2013)”.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang
yang telah diuraikan diatas, maka masalah yang dapat dirumuskan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah kebijakan hutang,
pertumbuhan perusahaan, dan profitabilitas berpengaruh secara parsial terhadap
nilai perusahaan?
2. Apakah kebijakan hutang, pertumbuhan perusahaan, dan
profitabilitas berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka
tujuan penelitian yang dapat disusun dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan hutang, pertumbuhan
perusahaan, dan proftabilitas terhadap nilai perusahaan secara parsial.
2. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan hutang, pertumbuhan
perusahaan, dan proftabilitas terhadap nilai perusahaan secara simultan.
1.4 Manfaat penelitian
Dari latar belakang di atas, manfaat penelitian yang dapat diambil
sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, untuk
memperluas wawasan, memperkuat penelitian sebelumnya dan pengalaman untuk
berpikir secara kritis
2.
Bagi pihak yang terkait, untukpara kreditor agar bisa mengetahui bagaimana dan
apa saja yang perlu dipertimbangkan jika dia akan berinvestasi. Begitu pula
bagi perusahaan yang lebih mengutamakan pendanaan melalui eksternal perusahaan,
mereka bisa mengukur dan mengetahui apa saja faktor yang perlu dipertimbangkan
dan bagaimana hasil atas keputusan manajer yang telah diambil, sehingga bisa
memaksimalkan nilai perusahaan sebagi tujuan utama.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh kebijakan utang, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan: Studi kasus pada perusahaan JII tahun 2011-2013. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment