Abstract
INDONESIA:
Sumber daya manusia merupakan unsur penting dalam sebuah organisasi, kemajuan perusahaan dapat terwujud tergantung pada kinerja dan produktivitas sumber daya manusia pada oganisasi yang bersangkutan. Keberhasilan sebuah organisasi dapat diukur dari kinerja organisasi secara keseluruhan, salah satu indikator keberhasilan organisasi yaitu dengan melihat produktivitas sumber daya manusia dalam organisasi tersebut. Produktivitas sumber daya manusia tidak dapat datang secara instan, tetapi memerlukan beberapa stimulus dan dukungan yang dapat meningkatkan produktivitas sumber daya manusia diantaranya lingkungan kerja yang baik seperti kepemimpinan, komunikasi, pengendalian, motivasi. Dari latar belakang itulah sehingga penelitian ini dilakukan dengan judul “Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di Baitul Maal Wa Tamwil Sidogiri Pasuruan”
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penentuan sampel berdasarkan tehnik simple random sampling, sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah karyawan tetap yang bekerja di BMT Sidogiri yaitu sebanyak 83 responden. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, variabel motivasi (fisiologi, rasa aman, sosial, penghargaan, aktualisasi diri) memiliki pengaruh simultan terhadap kinerja karyawan. Secara parsial variabel motivasi hanya ada dua variabel yang berpengaruh signifikan (variabel fisiologi dan variabel penghargaan) terhadap kinerja karyawan.
ENGLISH:
Human resource is an essential aspect in an organization, and a company’s progress can be manifested depends on the human resource’s productivity and performance on the said organization. An organization’s success can be measured from the organization performance in general, and one of the organization’s indicators of success is by seeing the human resource productivity on that organization. Human resource productivity cannot come instantly, but it needs some stimulus and support that are able to improve their productivity, few of them are good working atmosphere such as leadership, communication, control, and motivation. From this background, this research entitled “The Effect of Motivation toward Employees’ Performance on Baitul Maal Wa Tamwil Sidogiri Pasuruan” was conducted.
This research used qualitative approach. The sample was taken using simple random sampling technique. The sample in this research was the 83 permanent employees who work in BMT Sidogiri. The data analysis used in this research was multiple regression linear analysis method.
The result of this research showed that motivation variable (physiology, safety, social, reward, self-actualization) affected simultaneously toward the employees’ performance. Partially, in motivation variable, there were only two variables that significantly affect the employees’ performance, namely physiology and reward variables.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu organisasi atau perusahaan tentunya
memiliki sumber daya manusia (SDM) atau yang lebih kita ketahui dengan sebutan
karyawan. Didalam diri seorang karyawan tentunya ada motivasi dan kemampuan
kerja. Dengan adanya motivasi dan kemampuan kerja akan muncul kepuasan kerja
dan kinerja yang baik. Motivasi dan kemampuan kerja didalam diri manusia
seperti jiwa dan raga yang tidak dapat dipisahkan, dalam hal ini kemampuan
tanpa motivasi belum tentu dapat menyelesaikan tugas dengan baik, demikian juga
sebaliknya motivasi tinggi yang dimiliki pegawai tanpa pengetahuan yang memadai
tidaklah mungkin mencapai kinerja yang baik. Dengan demikian motivasi dan
kemampuan kerja saling berhubungan erat, karena dengan adanya motivasi dan
kemampuan kerja yang dimiliki maka seorang karyawan dapat melaksanakan
pekerjaan dengan baik. Simamora (2006:456-457), menyatakan motivasi
(motivation) adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang menuju
sebuah tujuan. Motivasi melibatkan gerakan fisik dan mental. Motivasi juga
mempunyai dua sisi yaitu gerakan dan motif. Motif sering didefinisikan sebagai
kebutuhan, dorongan, keinginan atau impuls di dalam diri individu. Banyak
psikolog yang menyakini bahwa ada dua tipe yaitu primer dan sekunder. Motif
primer tidak dipelajari. Kebutuhan akan sandang dan pangan adalah motif primer.
Kebutuhan sekunder 2 dipelajari kebutuhan akan kekuasaan, pencapaian dan
afiliasi adalah contoh motif sekunder. Para karyawan mendambakan kinerja mereka
berkorelasi dengan imbalan yang diperoleh dari organisasi. Pada umumnya,
korelasi yang dirasakan mengambil bentuk bagaimana para karyawan menentukan
penghargaan mengenai imbalan dan gaji yang diterima jikalau tingkat kinerja
tertentu dicapai. Pengharapan ini menentukan tujuan dan tingkat kinerja dimasa
depan. Berdasarkan beberapa pengertian motivasi tersebut, maka dapat dikatakan
bahwa motivasi adalah sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dari dalam
diri karyawan yang berpengaruh, membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara
perilaku seseorang berkaitan dengan lingkungan kerja. Jadi motivasi adalah
dorongan dari dalam diri karyawan untuk memenuhi kebutuhan yang stimulasi
berorientasi kepada tujuan individu dalam mencapai rasa kepuasaan dalam
bekerja, kemudian diimplementasikan kepada orang lain untuk memberikan
pelayanan yang baik kepada pelanggan. Oleh karena itu motivasi mempunyai peran
yang penting dalam mencapai kepuasan kerja dalam meningkatkan kinerja pegawai
atau karyawan. Menurut Grifin dalam Sule dan Saefullah (2005:235),
kinerja terbaik ditentukan oleh 3
faktor, yaitu: (1) Motivasi, yaitu yang terkait dengan keinginan untuk
melakukan pekerjaan, (2) Kemampuan, yaitu kapabilitas dari tenaga kerja atau
SDM untuk melakukan pekerjaan, (3) Lingkungan pekerjaan, yaitu sumber daya dan
situasi yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan tersebut. 3 Kemampuan
reality (knowledge dan skill) merupakan kemampuan kerja individu dalam
menyelesaikan tugas yang ditanggungnya. Jadi kinerja yang optimal selain
didorong oleh kuatnya kemampuan dan motivasi seseorang yang memadai, juga
didukung oleh lingkungan yang kondusif. Kemampuan kerja diperlukan mutlak
karena dengan kemampuan karyawan sehingga tujuan organisasi dapat dicapai.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut sumberdaya manusia harus diperhatikan
dengan baik, karena mereka telah memberikan tenaga, daya pikir, kreatifitas dan
usahanya kepada perusahaan. Dalam rangka menghadapi persaingan yang semakin
ketat ini mendorong perusahaan untuk senantiasa meningkatkan kemampuan
pegawainya agar berprestasi dan mampu menghasilkan produk yang bermutu serta
benar-benar mampu bersaing dengan organisasi atau perusahaan lain. Pegawai atau
karyawan yang cakap adalah pegawai yang memiliki motivasi dan kemampuan kerja
yang baik sehingga tercapai kinerja yang baik pula. Kinerja pegawai yang baik
akan memberikan dampak yang baik pula terhadap kepuasan kerja. Kepuasan kerja
berhubungan pegawai berhubungan erat dengan kinerja pegawai. Seseorang yang
puas dalam pekerjaannya akan memiliki motivasi, komitmen organisasi dan
partisipasi kerja yang tinggi, yang pada akhirnya akan terus memperbaiki
kinerja mereka. Demikian juga sebaliknya, kinerja yang tinggi akan mempengaruhi
kepuasan kerjanya. Kepuasan kerja akan berhubungan dengan keterikatan pegawai
pada organisasinya. Jika kepuasan kerja tidak terjaga besar kemungkinan
berakibat tingginya pada organisasinya. Jika kepuasan kerja 4 tidak terjaga
besar kemungkinan berakibat tingginya pada keluar masuk pegawai dari
organisasi. Selain itu ketidak puasan kerja pegawai dapat diidentifikasi dari
rendahnya produktifitas pegawai, tingginya kemangkiran dalam pekerjaan, dan
rendahnya komitmen pada organisasi. Sinambela (2012:255). Menurut Rivai
(2006:309), kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk
menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat
kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu.
Oleh karena itu kinerja karyawan
merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai
tujuannya. Menurut Nurdiana (2008:203), Islam menganjurkan manusia untuk
melakukan sesuatu dengan prestasi yang baik, bukan hanya bagi dirinya sendiri
tetapi juga terbaik bagi orang lain. Karena hal ini menjadi ukuran pribadi yang
unggul sebagaimana dalam hadits riwayat Muslim yang artinya : “Mukmin yang kuat
lebih baik dan lebih dicintai dari pada mukmin yang lemah dan dalam segala hal
selalu mengerjakan yang terbaik, raihlah apa yang dapat memberi manfaat bagimu,
dan mintalah pertolongan pada Allah, jangan lemah! kalau engkau tertimpa
sesuatu maka jangan berkata : “kalau aku berbuat begini, pasti begini dan
begitu,” tetapi katakanlah : “ Allah SWT telah menetukan dan menghendaki aku.”
Berandai-andai itu adalah perbuatan setan. Hadits ini mengandung pengertian
bahwa seorang mukmin dianjurkan menjadi pribadi yang kuat atau unggul dengan
cara : 1. Memperkuat iman 2. Menggali kemampuan (ability) 3. Memperbanyak
perbuatan yang bermanfaat Oleh karena itu, seseorang yang memperhatikan
kemampuannya ia akan menjadi insan yang unggul akan menghasilkan
prestasi-prestasi dalam hidupnya. Serta 5 didukung pula dengan motivasi yang
merupakan salah satu kunci pendorong pada kepuasan kerja dan kinerja pegawai.
Prestasi tersebut dapat dilihat dari kualitas kerja (quality) yang dilakukan
seseorang dengan baik. Beberapa hasil penelitian tentang motivasi dan kemampuan
kerja antara lain yang dilakukan Nugroho, dkk (2008) dalam jurnalnya meneliti
tentang pengaruh kemampuan intelektual dan kemampuan emosional terhadap kinerja
auditor melalui kepuasan kerja sebagai variabel intervening, dengan menggunakan
metode regresi berganda. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel
kemampuan intelektual dan kemampuan emosional mempunyai hasil yang signifikan
terhadap variabel kepuasan kerja, dan variabel kepuasan kerja mempunyai
pengaruh siginifikan terhadap variabel kinerja auditor, dengan menggunakan
koefisien jalur, menunjukkan kemampuan intelektual dan kemampuan emosional
berpengaruh terhadap kinerja auditor (tidak melalui kepuasan kerja sebagai
variabel intervening). Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Setiyoningsih
(2011) dengan judul pengaruh motivasi, kemampuan dan kinerja karyawan terhadap
kepuasan dengan kompensasi sebagai variabel mederator, dengan metode analisis
regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan, kemampuan kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, kinerja karyawan berpengaruh
sgnifikan terhadap kepuasan sebesar, kompensasi sebagai variabel moderator
memperkuat pengaruh antara kinerja karyawan dengan kepuasan kerja. Sedangkan
Yuliana (2006) meneliti pengaruh kemampuan intelektual dan motivasi kerja
terhadap kinerja guru mata 6 diklat produktif penjualan di SMK Bisnis dan
manajemen kabupaten Kebumen menunjukkan bahwa kemampuan intelektual dan
motivasi kerja membawa pengaruh terhadap kinerja guru. Secara empiris
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Utari (2005) melakukan penelitian
tentang pengaruh pemberian motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada Dinas
Pasar Kota Malang. Diketahui bahwa pemberian motivasi mempunyai pengaruh kepada
kepuasan kerja. Secara empiris berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
dilakukan Rokhim (2007) meneliti pengaruh kemampuan dan motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan pada PT Summit OTO Finance di Cabang Lampung (Tesis), dimana
hasilnya menunjukkan bahwa motivasi kerja yang mempunyai pengaruh terhadap
kinerja karyawan.
Berdasarkan data yang didapatkan di bawah ini,
jika kita melihat perkembangannya, berbeda dengan penelitian yang dilakukan
Lawler (1983) dalam Astura (2011:34) juga menjelaskan bahwa kepuasan pada orang
dipengaruhi oleh perbandingan dengan apa yang terjadi pada orang lain. Kepuasan
kerja menyeluruh dipengaruhi oleh seberapa jauh karyawan merasa puas dengan
insentif instrinsik maupun ekstrinsik, yang satu tidak bisa langsung
menggantikan yang lain karena perbedaan pemenuhan kebutuhan. Namun pada
kenyataannya, Noe (1979) dalam Astura (2011:34) menjelaskan bahwa ketidakpuasan
karyawan dalam bekerja menimbulkan frustasi, tingginya tingkat absensi dan
perputaran karyawan, menurunnya kesehatan mental dan fisik, dan konflik intra-
organisasional. Ketidak puasan juga menimbulkan dampaknya menurunnya kinerja
yang bisa dilihat dari menurunnya komitmen yang pada akhirnya 7 menurunkan
prestasi kerja. Sedangkan Bodur (2002) yang menemukan bahwa tingkat kepuasan
seluruh staf pusat kesehatan masyarakat di Turki tergolong rendah disebabkan
oleh kondisi kerja yang tidak nyaman, kecilnya peluang mengembangkan karir dan
gaji yang terlalu rendah. Hal ini dapat terjadi pada semua organisasi, salah
satunya pada PT PLN (PERSERO) Distribusi Cabang Malang Jawa Timur yang
merupakan lembaga BUMN. Dimana PT PLN (PERSERO) Distribusi Cabang Malang Jawa
Timur merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa, yang salah satu tugas
pokoknya memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Tentunya konstribusi
motivasi dan kemampuan kerja sangat dibutuhkan, sehingga dapat memberikan
pelayanan prima terhadap masyarakat. Dengan demikian kepuasan kerja dan kinerja
akan tercapai dengan baik. Pada PT PLN (Persero) Cabang Malang Distribusi Jawa
Timur, untuk menunjang kepuasan kerja dan kinerja yang baik terhadap karyawan
sudah diperhatikan oleh pihak perusahaan. Dari segi motivasi dan untuk
menunjang kemampuan karyawan yang diberikan sudah baik. Dalam hal ini misalnya
motif primer terkait sandang dan pangan salah satunya yaitu gaji (materi) yang
merupakan jaminan pencaharian karena itu mendorong untuk bekerja, dimana besar
gaji sudah disesuaikan dengan status pegawai dan ditunjang dengan pemberian
bonus, promosi jabatan (Non materi) yang dipromosikan, serta adanya pelatihan
untuk menunjang kemampuan kerja karyawan yang merupakan motif sekunder untuk
mencapai kebutuhan akan pencapaian penghargaan, aktualisasi diri dan afiliasi
sudah diberikan dengan baik yang merupakan sarana motivasi 8 sehingga pada diri
seorang karyawan dalam kerangka motivasi didorong karena adanya kebutuhan.
Untuk itu penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengkaji lebih dalam factor-faktor yang mempengaruhi
kinerja karyawan, mulai dari motivasi, kemampuan kerja dan kepuasan kerja yang
diberikan, sehingga diharapkan akan tercapai kinerja karyawan yang baik.
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu tersebut, peneliti tertarik untuk
menganalisis lebih lanjut dalam hal motivasi dan kemampuan kerja terhadap
kepuasan dan kinerja karyawan, karena jika dilihat dari hasil penelitian-
penelitian terdahulu dan data yang didapatkan terdapat perbedaan dan
kontradiksi. Peneliti terinspirasi untuk meneliti bagaimana pengaruh motivasi
dan kemampuan kerja terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan melalui
penelitian dengan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis jalur (path
analysis) sebagai alat untuk menganalisis penelitian ini. Oleh karena itu
peneliti mengambil judul “Pengaruh Motivasi dan Kemampuan Kerja Terhadap
Kepuasan kerja dan Kinerja Karyawan PT. PLN (Persero) Cabang Malang Distribusi
Jawa Timur”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan atas uraian pada latar belakang
masalah yang telah dikemukakan, maka pokok permasalahan dapat disusun sebagai
berikut :
a. Apakah motivasi, kemampuan kerja
dan kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan PT
PLN (PERSERO) Cabang Malang Distribusi Jawa Timur ? b. Apakah motivasi dan
kemampuan kerja mempengaruhi kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) Cabang Malang
Distribusi Jawa Timur melalui variabel kepuasan kerja ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat
disusun tujuan penelitian sebagai berikut : a. Untuk mengetahui pengaruh motivasi,
kemampuan kerja dan kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) Cabang Malang Distribusi Jawa Timur.
b. Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan
kemampuan kerja mempengaruhi kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) Cabang Malang
Distribusi Jawa Timur melalui variabel kepuasan kerja.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat
bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan khususnya mengenai “Pengaruh
Motivasi dan Kemampuan Kerja terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja karyawan PT
PLN (PERSERO) Cabang Malang Distribusi Jawa Timur”. Adapun manfaat penelitian
ini adalah :
a. Bagi Akademisi Hasil dari
penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian dan memberi sumbangsi dalam
pengembangan ilmu manajemen khususnya yang berkaitan dengan topik ini baik di
dalam maupun diluar Lembaga Perguruan Tinggi.
b. Bagi Penulis Dapat menambah pengetahuan mengenai ilmu
manajemen tentang hal yang berkaitan dengan Sumberdaya Manusia (SDM) yang tidak
diperoleh selama bangku perkuliahan dan mendorong untuk berfikir secara kritis
dan sistematis dalam menghadapi masalah yang terjadi serta sebagai bahan
perbandingan antara ilmu pengetahuan di bidang manajemen sumber daya manusia
yang diterima selama waktu perkuliahan dan sebagai pengalaman berharga dalam
penulisan karya ilmiah.
c. Bagi Instansi PT PLN (PERSERO) Cabang
Malang Distribusi Jawa Timur Penelitian ini dapat digunakan oleh instansi
sebagai bahan masukan untuk memperbaiki kinerja karyawan di masa yang akan
datang, sehingga dapat memberikan pelayan publik yang memuaskan. Selain itu,
upaya peningkatan kepuasan kerja dan kinerja dapat dilakukan dengan
memperhatikan motivasi dan kemampuan kerja yang diberikan kepada karyawan.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan di Baitul Maal Wa Tamwil Sidogiri Pasuruan. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment