Abstract
INDONESIA:
Banyak teknologi canggih yang diterapkan diperusahaan. Salah satunya adalah penerapan Absensi Automatic Fingerprint Identification System (AFIS). Untuk memaksimalkan produktifitas dalam perusahaan, Pemanfaatan absensi ditujukan untuk peningkatan disiplin kerja karyawan. Dengan meningkatnya disiplin kerja karyawan, diharapkan semangat kerja karyawan juga akan meningkat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh Absensi Automatic Fingerprint Identification System (AFIS) terhadap Semangat kerja melalui disiplin kerja karyawan pada UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif yang menggunakan 101 responden (karyawan administrasi fakultas, pelayanan akademik, administrasi bagian umum, administrasi kemahasiswaan, dan administrasi perpustakaan), dengan data primer dan data sekunder yaitu survey langsung dengan menyebar angket dengan menggunakan skala likert. Analisis yang digunakan meliputi uiji validitas, uji reliabilitas, analisis regresi linier dan intervening menggunakan analisis jalur (path analysis) dengan bantuan software SPSS 16.0 dan Amos 6.0.
Hasil penelitian menunjukan bahwa absensi AFIS berpengaruh secara signifikan terhadap semangat kerja karyawan sebesar 0,251 secara langsung dan absensi AFIS juga berpengaruh terhadap semangat kerja melalui disiplin kerja sebesar 0,263 (berasal dari 0,590 x 0,446 nilai dari pengaruh absensi AFIS terhadap disiplin kerja dan pengaruh disiplin kerja terhadap semangat kerja secara langsung).
ENGLISH:
Many of advanced technologies have been applied in companies nowadays. One of them is Automatic Fingerprint Identification System (AFIS) of attendance. To maximize productivity in a company, attendance is used in order to increase the employees’ discipline. It is expected that employees’ morale increases, as employees’ discipline increases as well.
The aim of this study is to test and analyze the influence of Automatic Fingerprint Identification System (AFIS) of attendance over employees’ morale through employees’ discipline in Maulana Malik Ibrahim State Islamic University, Malang. Quantitative research design in employed in this study using 101 respondents comprising of employees of faculty’s administration, academic services, public administration, students’ administration and library’s administration. In addition, likert scale is used in this study. Analysis used includes validity test, reliability test, linier regression and intervening test using path analysis in the assistance of SPSS 16.0 and Amos 6.0 software.
The result of this study shows that AFIS of attendance is significantly influential over employees’ morale in the amount of 0.251 directly and employees’ discipline in the amount of 0.263 (it is acquired by multiplying 0.590 by 0.446; value of influence of AFIS of attendance over employees’ discipline and direct influence of discipline over morale)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Masalah Zaman berubah,
Perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi teknologi semakin hari semakin
canggih. Perkembangan teknologi ini tentunya akan mempermudah penggunanya dalam
menjalankan aktivitas. Perkembangan teknologi dan informasi juga dapat
dirasakan diberbagai bidang kehidupan. Termasuk dalam bidang ekonomi dan
manajemen yang semakin baik, yaitu dengan munculnya alat-alat canggih yang
mempermudah pekerjaan kantor sehingga produktivitas kerja kantor akan semakin
tinggi. Banyak teknologi canggih yang diterapkan diperusahaan. Salah satunya
adalah penerapan Absensi Automatic Fingerprint Identification System (AFIS)
yang sedang ramai di perbincangkan.
Automatic Fingerprint
Identification System (AFIS) ini adalah salah satu alat yang memudahkan
pekerjaan kantor dalam sistem absensi. Sistem absensi ini tentunya sangat
berpengaruh dalam hal efektivitas kerja kantor, selain itu sistem absensi ini
adalah kegiatan perusahaan atau organisasi dalam hal pencatatan kehadiran yang
tentunya kegiatan pencatatan kehadiran ini akan sangat berpengaruh terhadap
pekerjaan kantor yang lainnya, dan pengaruhnya tersebut tentunya berhubungan
langsung dengan semangat kerja dan disiplin kerja pegawai di perusahaan atau
organisasi. Termasuk juga lembaga pendidikan seperti Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang. 2 Dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
oleh perusahaan, sebelumnya, dibutuhkan peranan manusia dalam organisasi
sebagai pegawai atau karyawan, karena hidup matinya organisasi semata-mata
tergantung pada manusia. Pegawai merupakan faktor penting dalam setiap
organisasi baik dalam pemerintah maupun swasta. Pegawai merupakan faktor
penentu dalam pencapaian tujuan perusahaan ataupun instansi secara efektif dan
efisien, Pegawai yang menjadi penggerak dan penentu jalannya organisasi untuk
mencapai produktivitas kerja karyawan yang tinggi bukan hal yang mudah untuk
dilaksanakan.
Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang saat ini telah memakai software atau perangkat
lunak absensi menggunakan sidik jari atau yang biasa disebut Absensi Automatic
Fingerprint Identification System (AFIS) yang lebih dikenal sebagai absen
ceklok atau fingerprint. Absensi ini dibuat dalam rangka pembinaan pegawai
khususnya untuk melakukan evaluasi dan monitoring kehadiran para pegawai sesuai
dengan ketentuan yang belaku. Absensi ini juga sangat penting karena data
absensi sangat diperlukan. Selain itu, hal yang sangat penting dari data
absensi ialah untuk menilai semangat kerja karyawan yakni dengan melihat
tingkat kedisiplin para karyawan tersebut dapat dinilai dari kehadiran jam
masuk serta jam keluar kantor para karyawan. Faktor yang sangat penting untuk
mencapai semangat kerja yang tinggi adalah pelaksanaan disiplin kerja dari para
pegawai, karena hal tersebut merupakan salah satu faktor penentu untuk menujang
kinerja seorang pegawai di dalam perusahaan atau instansinya. Kedisiplinan
adalah kesadaran dan kesediaan 3 seseorang menaati semua peraturan perusahaan
dan norma-norma sosial yang berlaku. Kedisiplinan disini adalah mengenai
disiplin waktu kerja, dan disiplin dalam menaati peraturan yang telah
ditetapkan dalam perusahaan. Dengan adanya kesadaran yang tinggi dalam
melaksanakan aturan-aturan perusahaan yang diwujudkan dalam disiplin kerja yang
tinggi, maka suatu produktivitas kerja juga akan tercapai dan secara tidak
langsung semanagat kerja pun telah dimiliki oleh karyawan. Kedisiplinan bukan
hanya indikasi adanya semangat dan kegairahan kerja, melainkan dapat
mempengaruhi efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan (Hasibuan,2002: 193).
Penerapan sistem absen elektronik tersebut sebenarnya tidak terkait langsung
dalam upaya peningkatan disiplin dan kinerja pegawai UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang.
Sistem tersebut diterapkan dengan tujuan utama untuk memudahkan
pengontrolan dan otomatisasi sistem. Kedisiplinan dan semangat tinggi
seharusnya memang tertanam dalam diri seorang karyawan tanpa memandang sistem
absen apapun yang diterapkan di instansi tempat mereka bekerja. Karena karyawan
punya jam kerja normatif yang memang harus dipenuhi. Sekarang karyawan
lingkungan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang
seringkali datang terlambat mulai menurun pada awal digunakannya absensi
Automatic Fingerprint Identification System (AFIS). Sebelumnya sistem absen
dengan tanda tangan dan kartu barcode memunculkan kebiasaan datang terlambat
atau bahkan titip absen. Dengan sistem absen 4 elektronik, hal itu kini bisa
dihindari. Namun dengan meningkatnya disiplin kerja belum tentu juga dapat
meningkatkan semangat kerja seorang karyawan. Seiring berjalannya waktu absensi
AFIS mulai diabaikan, banyak karyawan yang mulai kembali datang terlambat.
Meskipun dalam hasil output AFIS karyawan sudah datang namun kenyataannya
mahasiswa sering mengeluhkan bahwa karyawan belum ada ditempat atau terlambat
padahal sudah jam kerja dimulai. hal ini sering terjadi dibagian karyawan
pelayanan public. Menurut Sulistiyani dan Rosidah (2003: 236), disiplin adalah
prosedur yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau
prosedur. Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri pegawai dan pelaksanaan
yang teratur dalam sebuah organisasi. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 30 tahun 1980 mengenai Peraturan Pegawai Negeri Sipil,
bahwa : “Disiplin adalah peraturan yang mengatur kewajiban, larangan dan sanksi
apabila kewajiban tidak dapat ditaati atau larangan dilanggar”. Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang sebagai lembaga pendidikan dibawah
naungan Kementerian Agama banyak menyerap tenaga kerja guna kelancaran
aktifitas pelayanan public. Jumlah karyawan yang banyak tersebut menunutut
pihak manajemen untuk dapat memicu semangat kerja pegawai, sehingga tujuan akan
lembaga dapat dicapai dengan baik. Salah satu indikasi dari semangat kerja
dapat dilihat dari tingkat kehadiran karyawan. Karyawan yang memiliki semangat
dan gairah kerja yang tinggi maka pekerjaan akan lebih cepat diselesaikan,
kerusakan dapat dikurangi, absensi dapat diperkecil, keluhan dan peringatan
dapat dihindari dan pemogokan dapat 5 ditiadakan. Jadi semangat dan gairah
kerja yang tinggi dikalangan karyawan akan menyebabkan kesenangan karyawan
dalam melaksanakan tugas. Dalam hubungan dengan semangat kerja, Nitisemito
(1996:95), menyatakan bahwa suatu perusahaan yang mampu meningkatkan semangat
dan gairah kerja karyawan, mereka akan memperoleh banyak keuntungan. Kondisi
demikian itu menyebabkan perusahaan memperoleh keuntungan yang besar sehingga
mampu menjaga kelangsungan hidup usahanya. Identifikasi dari suatu permasalahan
bahwa menurunnya semangat kerja karyawan dapat ditandai dengan adanya
kecenderungan (trend) meningkatnya absensi. Dengan memperhatiakan tingkat
absensi karyawan, maka dapat diketahui bahwa semakin tinggi tingkat absensi
karyawan, menunjukkan rendahnya semangat kerja karyawan, kondisi ini sesuai
dengan pendapat Hasibuan (2005:86) yang menyatakan bahwa gejala-gejala
rendahnya semangat kerja karyawan terdiri dari turun atau rendahnya
produtivitas kerja, tingkat absensi yang tinggi, tingkat kerusakan yang
naik/tinggi dan lain sebagainya. Menurut Siswanto (1989:264) Semangat kerja
dapat diartikan sebagai suatu kondisi rohaniah, atau perilaku individu tenaga
kerja dan kelompokkelompok yang menimbulkan kesenangan yang mendalam pada diri
tenaga kerja untuk bekerja dengan giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini sejalan dengan visi misi UIN Maliki
Malang yang bekerja berdasarkan untuk ibadah. Para karyawan datang dan pulang
kantor tidak sesuai dengan jam kerja yang seharusnya, banyak karyawan yang
terlambat datang yang menyebabkan hasil absensi Automatic Fingerprint
Identification 6 System (AFIS) mereka merah yang atinya peringatan namun tidak
diimbangi dengan ketegasan sanksi untuk mendisplinkan karyawan tersebut.
Disiplin kerja karyawan yang
menurun merupakan masalah penting dan mendesak untuk segera diselesaikan. Hal
ini berkaitan dengan bagaimana kita mengelola dan mendayagunakan sumber daya
manusia tersebut serta memberikan umpan balik yang dapat mendorong peningkatan
kedisiplinannya, sehingga semangat kerja karyawan meningkat pula. Sulasari
(2013) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa kedisiplinan dan kesejahteraan
tidak punya pengaruh dominan terhadap semangat kerja, tetapi yang punya
pengaruh paling besar pada semangat kerja adalah ketegasan dalam pelaksanaan
disiplin kerja. Hal ini berkaitan dengan hubungan antara variable disiplin
kerja dengan semangat kerja. Disiplin kerja yang tinggi akan mengarah kehasil
kerja yang lebih baik dan memuaskan, dimana kedisiplinan itu sendiri sangat
erat sekali hubungannya dengan semangat kerja. Oleh karena itu apabila karyawan
sudah memiliki dasar kedisiplinan yang kuat secara tidak langsung, ia juga
memiliki semangat kerja yang tinggi dan apabila karyawan kurang memiliki
kedisiplinan yang kuat otomatis karyawan tersebut tidak akan mempunyai semangat
kerja yang tinggi. Selain penelitian tersebut, Setiawan (2011) pada
penelitiannya menyimpulkan Perangkat lunak absensi Automatic Fingerprint
Identification System (AFIS) signifikan dapat meningkatkan disiplin kerja
Besarnya kontribusi atau pengaruh Perangkat lunak absensi sidik jari dalam
meningkatkan disiplin kerja adalah 52,7 %. Artinya disiplin kerja dipengaruhi
secara dominan oleh Perangkat lunak absensi sidik jari, penelitian ini
menggunakan indicator 7 Functionality (Suitability, Accuracy, Compliance,
Security), Reliability (Maturity, Fault Tolerance, recoverability, Usability
(Understandability, Learnability, Operability), Efficiency (Time Behavior,
Resource behavior), Maintainbility (Analyzability, Changeability, Stability,
Testability) yang mengacu dalam Software Quality Journal, 11:3, July 2003, ISO
9126. Selain Penelitian tersebut Maeyasari (2012) menyimpulkandalam
penelitianya terdapat korelasi yang sedang antara efektifitas penerapan
fingerprint terhadap disiplin dengan arah positif 0,593 Pengaruh efektifitas
penerapan Absensi fingerprint terhadap disiplin hanya 35,2 % yang lainnya
dipengaruhi oleh factor lain. Sedangkan hasil penelitian yang telah dilakukan
Novianto (2012) disimpulkan bahwa Sistem Informasi Absensi Sidik Jari berperan
terhadap Disiplin Kerja Pegawai dengan persentase sebesar 24,10% sisanya 75,90%
dipengaruhi faktor lain. Dari beberapa penelitian di atas belum ditemukan
adanya hubungan penerapan absensi Automatic Fingerprint Identification System
(AFIS) terhadap semangat kerja secara langsung dan juga belum ditemukan adanya
hubungan penerapan absensi Automatic Fingerprint Identification System (AFIS)
terhadap semangat kerja melalui disiplin kerja. Sehingga penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui dan menggali pengaruh antar variable tersebut. Pada
organisasi yang memberikan pelayanan jasa, SDM merupakan asset utama pada
pelaksanaan kegiatannya. Demikian pula pada UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
dimana kekuatan operasionalnya terletak pada kemampuan sumber daya manusianya
dalam mengelola usahanya. Maka kedisiplinan merupakan faktor utama yang layak
diperhitungkan. 8 Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu adanya
penelitian tentang Peningkatkan Semangat Kerja melalui Disiplin kerja dengan
penerapan Absensi Automatic Fingerprint Identification System (AFIS) pada
Karyawan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan
masalah pada penelitian di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang ini adalah sebagi berikut:
1) Apakah Absensi Automatic
Fingerprint Identification System (AFIS) (X) berpengaruh terhadap peningkatan
Disiplin kerja (Z) karyawan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang?
2) Apakah Absensi Automatic
Fingerprint Identification System (AFIS) (X) berpengaruh terhadap peningkatan
semangat kerja (Y) karyawan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang melalui disiplin kerja (Z) ?
3) Apakah Absensi Automatic Fingerprint Identification System
(AFIS) (X) berpengaruh terhadap peningkatan semangat kerja (Y) karyawan
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang secara langsung?
1.3 Tujuan Penelitian dan
Kegunaan
Penelitian 1.3.1 Tujuan
Penelitian
1. Untuk menguji dan
menganalisis Absensi Automatic Fingerprint Identification System (AFIS)
berpengaruh terhadap peningkatan disiplin kerja karyawan Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang secara langsung
2. Untuk menguji dan menganalisis Absensi Automatic Fingerprint
Identification System (AFIS) berpengaruh terhadap peningkatan semangat kerja
karyawan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang melalui disiplin
kerja.\
3. Untuk menguji dan
menganalisis Absensi Automatic Fingerprint Identification System (AFIS)
berpengaruh terhadap peningkatan semangat kerja karyawan Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang secara langsung.
1.3.2 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan nantinya dapat bermanfaat bagi:
1. Akademis penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan bagi
pembaca dan penulis dalam mengimplementasikan semangat kerja dan disiplin kerja
2. Lembaga atau Intansi (Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang) 10 Penelitian ini diharap kan mampu dijadikan salah satu bahan
rujukan dalam pengambilan kebijakan tentang pelaksanaan meningkatkan semangat
kerja dan disiplin kerja pegawai.
3. Pegawai Diharapkan penelitian ini memberikan gambaran bagi
pegawai untuk meningkatkan semangat kerja dan disiplin kerja pegawai
1.4 Batasan Penelitian
Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu
luas sehingga penelitian dapat terarah dengan baik sesuai tujuan penelitian
serta dengan adanya keterbatasan waktu pengerjaan maka perlu adanya batasan
penelitian. Batasan penelitian ini adalah: 1. Penelitian yang akan dilakukan
hanya terbatas pada Penerapan Absensi Automatic Fingerprint Identification
System (AFIS) pada karyawan administrasi fakultas ekonomi, fakultas syariah,
fakultas tarbiyah, fakultas sains dan teknologi, dan fakultas humaniora dan
budaya, perpustakaan, bagian umum, pelayanan akademik, dan kemahasiswaan yang
jumlahnya 101 orang di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
2. Penelitian ini hanya berpusat pada pengaruh Absensi Automatic Fingerprint
Identific
ation System (AFIS) terhadap Semangat kerja dan Disiplin kerja karyawan
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Absensi automatic fingerprint identification system, pengaruhnya terhadap semangat kerja karyawan melalui disiplin kerja karyawan: Studi pada Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment