Abstract
INDONESIA:
Penggunaan tenaga kerja yang efektif merupakan kunci kebarhasilan perusahaan, untuk itu dibutuhkan kebijakan dalam menggunakan tenaga kerja agar mau bekerja lebih produktif sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Salah satu faktor agar kinerja kerja meningkat diperlukan pimpinan yang dapat memberikan motivasi atau dorongan kepada karyawan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh faktor motivasi yang meliputi pengakuan, tanggungjawab, prestasi, pekerjaan dan pengembangan secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Polowijo Gosari Sekapuk Gresik dan untuk menguji faktor motivasi yang berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan pada PT. Polowijo Gosari Sekapuk Gresik. Adapun manfaat penelitian ini khususnya bagi perusahaan adalah sebagai masukan tentang faktor-faktor motivasi terhadap kinerja karyawan yang diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan untuk memotivasi karyawan.
Pengujian ini dilakukan menggunakan regresi berganda yang terdiri dari uji F(uji simultan) dan uji t (uji parsial),dengan mempertimbangkan uji asumsi klasik yang terdiridari uji multikolineritas, heterokedastisitas,autokorelasi,normalitas dan linieritas.
Dari hasil ujian koefisien regresi secara simultan (uji F)didapatkan F hitung adalah 59,013 dengan signifikansi 0,000.Karena signifikansi(0,000)lebih kecil dari(0,05),maka dapat dikatakan,pengakuan,tanggungjawab,prestasi,pekerjaan,dan pengembangan secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Hasil pengujian koefisien regresi secara parsial(uji t)didapatkanvariabel pengakuan mempunyai signifikansi(0,045,tanggungjawab(0,004,prestasi(0,000,pekerjaan(0,003,dan pengembangan(0,001),
Dari semua variabel bebas yang terdiri dari pengakuan,tanggungjawab,prestasi,pekerjaan, dan pengembangan,diketahui bahwa semua variabel berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap kinerja karyawan dengan signifikansi< 0.05.
Hasil pengujian koefisien regresi secara parsial (uji t)diatas dapat disimpulkan bahwa variabel prestasi yang memiliki pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan PT. Polowijo Gosari Sekapuk Gresik dengan nilai t hitung 10,508 dan signifikansi 0,000 < 0.05.
ENGLISH:
The use of effective labor is the key of the success of any company. Thus, a policy is required in using labors so they can work more productively based on the decided plan.One of the performance increasing factors is a leader who can motivate the employees.
The objective of the research to test the influence of motivation factor which covers confession, responsibility, achievement, work, and development, which simultaneously and partially influence the employees performance at PT Polowijo Gosari Sekapuk Gresik and to test the influence of motivation factor towards the employees performance at PT Polowijo Gosari Sekapuk Gresik. The significance of the research is to give inputs and advises to the company on the influence of the motivation factor towards employees performance. The research is also hoped to be be used as considerations in determining policies to motivate labors.
The test is conducted by using dual regression that consists of F test(simultaneous test) and T test (partial test),as the consideration classical assumption test consisting of multicolinosity, heterocedastisity,autocorrelation,normality,linearity test.
The result of the coefficience of simultaneous regression show that F arithmetic is 59,013 with the significance 0,000. Due to the significance(0,000)is smaller than(0,05), therefore it means,confession,responsibility,achievement,work,and development simultaneously influence the employee’s performance.
The result of coeficience of partial regression(t test)shows that the variable of confession has significance(0,045),responsibility(0,004),achievement(0,000),work(0,003),and development (0,001).
From all independent variables consisting of confession,responsible, achievement, work, and development, it is found that all variables partially and significantly influence the employee’s performance with the significance < 0, 05.
The result of the coefficience of partial regression above shows that the achievement variables have dominant influence towards employees performance at PT Polowijo Gosari Sekapuk Gresik with t value 10,508 and significance 0,000<0,05.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perkembangan sistem
teknologi sekarang ini banyak perusahaan yang menggunakan teknologi modern
terutama pada bagian produksi, namun keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya
mengandalkan kecanggihan teknologi saja, tapi juga faktor-faktor yang menangani
teknologi tersebut karena pada akhirnya kualitas dari semua jasa dari aktivitas
produksi sangat tergantung dari unsur manusia. Berbicara masalah perusahaan,
tidak lepas dari orang yang menjalankan kegiatan perusahaan, yaitu adanya
tenaga kerja. Faktor tenaga kerja atau disebut juga dengan karyawan, mempunyai
peranan penting terhadap berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Penggunaan tenaga kerja yang efektif
merupakan kunci kebarhasilan perusahaan, untuk itu dibutuhkan kebijakan dalam
menggunakan tenaga kerja agar mau bekerja lebih produktif sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan. Salah satu faktor agar kinerja kerja meningkat
diperlukan pimpinan yang dapat memberikan motivasi atau dorongan kepada
karyawan. Seorang manajer mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi, sebab
keberhasilan manajemen dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sangat tergantung pada pengetahuan manager mengenai hakekat
motivasi serta kemampuan teknik menciptakan situasi, sehingga menumbuhkan
dorongan bagi karyawan untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang
dikehendaki organisasi. Adapun yang dilakukan oleh seorang manajer dalam
menggerakkan bawahan untuk mencapai tujuan yang pada akhirnya harus dapat
memberikan kepuasan kepada karyawan.
Kepuasan itu sendiri dapat
terwujud apabila kebutuhan yang ada pada diri setiap karyawan dapat terpenuhi,
sehingga dapat dikatakan bahwa tinggi rendahnya motivasi kerja karyawan dapat
dipengaruhi oleh seberapa jauh pemenuhan kebutuan dari masing-masing karyawan.
Pemenuhan kebutuhan karyawan adalah faktor yang penting untuk menciptakan
dorongan atau motivasi terhadap karyawan untuk melaksanakan pekerjaan dengan
baik, serta meningkatkan kinerja kerjanya, yang pada akhirnya tujuan organisasi
dapat tercapai. Menurut herzberg (Hasibuan, 2002 : 157) orang menginginkan dua
macam faktor kebutuhan yaitu : pertama, kebutuhan akan kesehatan atau kebutuhan
akan pemeliharaan (maintenance factor) yaitu berhubungan hakikat manusia yang
ingin memperoleh ketentraman dan kesehatan badaniah. Kedua, faktor motivasi
(motivation factor) yaitu: faktor yang menyangkut kebutuhan psikologis
seseorang yaitu perasaan sempurna dalam melakukan pekerjaan”. Faktor motivasi
ini berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi yang secara langsung
bekaitan dengan pekerjaan, misalnya kursi yang empuk, ruangan yang nyaman,
penempatan yang tepat dan lain sebagainya.
Teori Herzberg ini melihat ada dua faktor yang mendorong karyawan
termotivasi yaitu faktor intrinsik yaitu daya dorong yang timbul dari dalam
diri masing-masing orang, dan faktor ekstrinsik yaitu daya dorong yang datang
dari luar diri seseorang, terutama dari organisasi tempatnya bekerja. Jadi
karyawan yang terdorong secara intrinsik akan menyenangi pekerjaan yang
memungkinnya menggunakan kreaktivitas dan inovasinya, bekerja dengan tingkat
otonomi yang tinggi dan tidak perlu diawasi dengan ketat. Kepuasan disini tidak
terutama dikaitkan dengan perolehan hal-hal yang bersifat materi. Sebaliknya,
mereka yang lebih terdorong oleh faktor-faktor ekstrinsik cenderung melihat
kepada apa yang diberikan oleh organisasi kepada mereka dan kinerjanya
diarahkan kepada perolehan hal-hal yang diinginkannya dari organisasi (Sondang,
2002 : 107). Menurut Herzberg faktor hygienis/extrinsic factor tidak akan
mendorong minat para pegawai untuk berforma baik, akan tetapi jika
faktor-faktor ini dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal seperti
gaji tidak memadai, kondisi kerja tidak menyenangkan, faktorfaktor itu dapat
menjadi sumber ketidakpuasan potensial (Cushway & Lodge, 1995 : 139).
Sedangkan faktor motivation atau intrinsic factor merupakan faktor yang
mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi. Jadi pemuasan
terhadap kebutuhan tingkat tinggi (faktor motivasi) lebih memungkinkan
seseorang untuk berforma tinggi dari pada pemuasan kebutuhan lebih rendah
(hygienis) Leidecker & Hall (dalam Timpe, 1999 : 13). Adapun yang merupakan
faktor motivasi menurut Herzberg (Hasibuan 2002:108) adalah : pekerjaan itu
sendiri (the work it self), prestasi (achievement), pengembangan (advancement),
pengakuan (ricognition), tanggung jawab (responsible). Motivasi merupakan
kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan
organisasi (tujuan kerja). Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong
diri pegawai untuk berusaha mencapai kinerja secara maksimal (Mangkunegara,
2000:68).
Menurut Mangkunegara
(2002:50) “Kinerja adalah hasil secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Moh. As’ad (1995:76) “Kinerja adalah hasil yang dicapai
seseorang pada kesatuan waktu atau ukuran tertentu”. Kinerja pegawai merupakan
kebutuhan bagi karyawan, hal ini sebagai mana pendapat Mc. Clelland (Stoner,
1986 : 14) yang menunjukkan bahwa motif yang kuat berkinerja pegawai untuk
berhasil atau unggul dalam situasi persaingan berhubungan dengan sejauh mana
motivasi yang dimiliki individu untuk menjalankan tugas-tugasnya. Dalam
penelitian Tutik Maffudloh (2002) yang berjudul “Pengaruh Motivasi Terhadap
Semangat Kerja Nara Pidana Bagian Produksi, variabel yang berpengaruh terhadap
semangat kerja adalah variabel kebutuhan aktualisasi diri hal itu dapat
ditunjukkan dengan besarnya t hitung lebih besar dari t tabel. Sedangkan dalam
penelitian Umi Rohmawatul (2002) yang berjudul “Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi
Kerja Karyawan Bagian Produksi variabel yang berpengaruh terhadap prestasi
kerja karyawan bagian produksi yaitu kebutuhan fisiologis.
Melihat penelitian dan uraian tersebut diatas, maka penulis
tertarik untuk melanjutkan kajian tentang motivasi dari prespektif yang berbeda
dari yang telah diuraikan oleh Tutik Maffudloh dan Umi Rohmawatul karena
keduanya menggunakan teori Maslow sedangkan penelitian yang saya lakukan
menggunakan teori Herzberg yaitu faktor motivasi dengan variabel Pengakuan
(X1), Tanggungjawab (X2), Prestasi (X3), Pekerjaan, (X4) dan Pengembangan (X5)
terhadap kinerja karyawan dengan lokasi pada PT. Polowijo Gosari Sekapuk Gresik
dengan pertimbangan lokasi tersebut telah melakukan pemberian motivasi baik
pemberian motivasi melalui pemenuhan kebutuhan dasar juga pemberian motivasi
melalui pekerjaan yang menjadi tanggungjawab karyawan dalam rangka meningkatkan
kinerja. Untuk itu penulis mengambil judul penelitian “ Pengaruh Faktor
Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Pada PT. Polowijo Gosari Sekapuk Gresik).
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka
peneliti dapat menyusun rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Apakah variabel faktor motivasi yang meliputi pengakuan ,tanggungjawab,
prestasi, pekerjaan dan pengembangan secara simultan berpengaruh terhadap
kinerja karyawan pada PT. Polowijo Gosari Sekapuk Gresik?
2.
Apakah variabel faktor motivasi secara parsial berpengaruh terhadap kinerja
karyawan pada PT. Polowijo Gosari Sekapuk Gresik?
3.
Diantara variabel faktor motivasi tersebut manakah yang berpengaruh dominan
terhadap kinerja karyawan pada PT. Polowijo Gosari Sekapuk Gresik?
C. Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui pengaruh variabel faktor motivasi yang meliputi pengakuan,
tanggungjawab, prestasi, pekerjaan dan pengembangan secara simultan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan pada PT. Polowijo Gosari Sekapuk Gresik.
2.
Untuk mengetahui pengaruh variabel faktor motivasi secara parsial berpengaruh
terhadap kinerja karyawan pada PT. Polowijo Gosari Sekapuk Gresik.
3.
Untuk mengetahui variabel faktor motivasi yang berpengaruh dominan terhadap
kinerja karyawan pada PT. Polowijo Gosari Sekapuk Gresik.
D. Batasan Masalah
Agar
penelitian lebih terarah dan tidak menyimpang dari permasalahan banyak
teori-teori motivasi yang ada maka peneliti hanya membatasi pada masalah faktor
motivasi teori Herzbeg yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.
Polowijo Gosari Sekapuk Gresik.
E. Manfaat Penelitian
1. Sebagai masukan bagi perusahaan tentang
faktor-faktor motivasi terhadap kinerja karyawan bagian produksi yang
diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan
kebijakan untuk memotivasi karyawan.
2. Sebagai
dasar bagi pihak lain untuk mengadakan penelitian selanjutnya, sebagai
sumbangan pemikiran bagi dunia ilmu pengetahuan, sebagai bahan informasi bagi
berbagai pihak yang berkepentingan.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Akutansi : Pengaruh faktor motivasi terhadap kinerja karyawan: pada PT. Polowijo Gosari Sekapuk Gresik". Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment