Abstract
INDONESIA:
Salah satu bisnis yang berkembang akir-akir ini di kota Malang adalah bisnis coffee shop. Usaha coffee shop sebenarnya sudah lama ada di kota Malang, namun sering perkembangan waktu semakin banyak orang yang melihat peluang bisnis tersebut dan mendirikan coffee shop. Analisis faktor- faktor perilaku konsumen sangat dibutuhkan bagi perusahaan agar bisa menetukan strategi yang tepat dalam pemasaran kususnya dalam bidang usaha coffee shop.
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif di 5 coffee shop yang berada di dua kecamatan di kota Malang, yaitu kecamatan Klojen dan Lowok Waru, yang masuk ke dalam kategori penelitian diantaranya (Excelso, Ria Djenaka, Doble Dipps, Jungle Cave dan Kedai IT). Adapun alat analisis yang digunakan adalah uji validitas, reliabilitas, dan analisis faktor.
Hasil penelitian ini adalah, Dari rotasi dengan metode analisis faktor dari 4 variabel menjadi 2 variabel yang dijadikan faktor- faktor perilaku konsumen pengunjung cofee shop di Malang. Yaitu faktor 1 [Pribadi (Item x2.2 Teman, Item x2.3 Status Pekerjaan, Item x3.1 Jenis Pekerjaan, item x3.2 Jenis Pendapatan, Item x3.3 Ekonomi Negara, Item x3.4 Gaya Hidup, Item x3.5 Konsep Diri, Item x4.1 Nyaman Item x4.2 Aktualisasi Diri)]. Faktor 2 [ Budaya meliputi (Item x1.1 Nilai Pribadi Dan Sosial, Item x1.2 Keinginan, Item x1.3 Kebiasaan, Item x1.4 Geografis Kota Malang, Item x2.1 Keluarga, Item x2.4 Komunitas, Item x2.5 Peran dan Status, Item x4.3 Relax).
ENGLISH:
Based on studies conducted by Nielsen (2012) in nine major cities in Indonesia , the number of visitors increased coffee shop nearly tripled in the last three years. In Malang coffee shop business more and more, according to a study Reza Dwiyan Nurazizi (2013) there is a coffee drinking culture in Malang City. Analysis of consumer behavior factors is necessary for the company to be able to determine appropriate marketing strategy.
The purpose of this study is (a) Identifying consumer characteristics coffee shop visitors in Malang (b) To determine the factors that consumers consider visitors coffee shop in Malang .
This study was conducted in 5 coffee shop located in two districts in the city of Malang, namely districts Klojen and Lowok Waru, who goes into the category of such research (Excelso, Ria Djenaka, Doble Dipps, Jungle Cave and IT shops). The analysis tools used are validity, reliability, and factor analysis.
In this study the variables used are the cultural, social, personal and psychological. The results of this study are, by the method of rotation of factor analysis 4 variables into two variables were used as factors of consumer behavior of visitors cofee shop in Malang. That factor 1 [ Personal (Item x2.2 Friends, Item x2.3 Job status, Item x3.1 Type of job, items x3.2 Types of Income, Item x3.3 State Economic, x3.4 Item Lifestyle, Item x3.5 Self- Concept, Item x4.1 Convenient, Item x4.2 Self Actualization)] . Factor 2 [Culture covers (Item X1.1 Personal and Social Values, Item X1.2 Desire, Item x1.3 Habit, Item x1.4 Geographic Malang, Item x2.1 Family, Item x2.4 Community, Item x2.5 Role and Status, Item x4.3 Relax )
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Minum kopi telah menjadi tren gaya hidup kosmopolitan, fenomena
global ini dapat dilihat di mancanegara, termasuk di Indonesia. Kebiasaan ngopi
sambil ngobrol di kafe sebenarnya sudah lama menjadi kebiasaan orang prancis.
Di amerika serikat Starbuks menjadi pionir tren hangout atau nongkrong sembari
ngopi. Di banyak kota besar, Starbuks merupakan coffee shop yang paling
berhasil menjadi ikon gaya hidup warga kota. (Gagas dan Gamal, 2011) Malang
sendiri sebagai kota tebesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya, membuat
pertumbuhan malang terus berkembang. Beberapa sektor yang terus berkembang
adalah sektor pendidikan dan sektor wisata. Kondisi geografis Malang yang
dikelilingi pegunungan membuat Malang beriklim sejuk, hal itu sangat mendukung
bagi ke dua sektor tersebut. Malang secara astronomis terletak pada posisi
112.060 – 112.070 Bujur Timur, 7.060 – 8.020 Lintang selatan dengan ketinggian
440- 667 meter diatas permukaan laut. Luas wilayah kota Malang sebesar 110,06
km2 yang terbagi dalam lima kecamatan Kedung Kandang, Sukun, Klojen, Blimbing dan
Lowok waru. Dari hasil Sensus Penduduk pada tahun 2010 penduduk kota Malang
sebanyak 820.243 jiwa, dengan rasio laju pertumbuhan penduduk setiap tahunnya
adalah 0,80%. (//http://malangkota.bps.go.id/ diakses 2 Desember 2013). 2 Dari
hasil sensus di beberapa perguruan tinggi yang dilakukan oleh badan sensus
Malang pada tahun 2010 menunjukan bahwa jumlah mahasiswa yang belajar di Malang
cukup banyak. Tercatat dari empat (4) Perguruan tinggi yang di teliti, jumlah
mahasiswa mencapai 71.058. Hal tersebut terdiri dari Universitas Brawijaya
55,397 mahasiswa, UIN Malang 9.376, Univesitas Negeri Malang 4,256, Politeknik
Kesehatan Malang 2,029. Sumber: (//http://malangkota.bps.go.id/ diakses 2
Desember 2013). Dengan banyaknya penduduk di kota malang, ditambah pula ribuan
mahasiswa baru tiap tahunnya, tentunya hal tersebut menjadi peluang bisnis yang
menjanjikan. Tercatat banyak sekali bisnis baru, maupun lama yang tumbuh, baik
dari kuliner maupun jasa yang tumbuh di kota Malang. Seperti kos, rental,
laundry, warnet, cafe, restoran, dan lain lain. Salah satu bisnis yang
berkembang akir-akir ini di kota Malang adalah bisnis coffee shop. Usaha coffee
shop sebenarnya sudah lama ada di kota Malang, namun sering perkembangan waktu
semakin banyak orang yang melihat peluang bisnis tersebut dan mendirikan coffee
shop. Berdasarkan studi yang dilakukan Nielsen (2012) di sembilan kota besar di
Indonesia, jumlah pengunjung coffee shop meningkat hampir tiga kali lipat dalam
tiga tahun terakhir dari 1,2 juta orang berusia 10 tahun ke atas pada 2011
menjadi 3,5 juta orang pada 2013. Konsumen terbesarnya berada di Jakarta (64%).
Sumber: http://www.nielsen.com/id.html diakses 2 Desember 2013). Mayoritas
pengunjung coffee shop adalah laki-laki berusia 20-29 tahun dari kelas sosial
ekonomi atas (pengeluaran rutin bulanan rumah tangganya di atas Rp 2 3 juta).
Dibanding dua tahun lalu, jumlah konsumen laki-laki naik 11% menjadi 2,1 juta
orang. Sebaliknya, konsumen perempuan berkurang 14% menjadi 1,3 juta orang. Di
antara mereka, Starbucks merupakan coffee shop bermerek yang paling banyak
dipilih (32%), disusul kemudian oleh Coffee Bean (21%). Sumber:
http://www.nielsen.com/id.html diakses 2 Desember 2013). Jika lebih diamati,
kegiatan Nongkrong di coffee shop seperti manjadi Gaya Hidup bagi beberapa
warga malang. Saat pulang kantor, Di sela-sela jam kuliah, weekend, kumpul
bersama teman atau relasi. Hal tersebut merupakan pemandangan yang biasa di
wilayah Kota Malang. Hal ini juga merujuk pada penelitian terdahulu. Seperti
penelitian Reza Dwiyan Nurazizi (2013) bidang ilmu Sosiologi, studi tentang
Kedai Kopi Dan Gaya Hidup
Konsumen Simulacrum Jean P Baudrillard Di Excelso Malang. Dari
hasil penelitian yang dilakukan menunjukan ada pergeseran dari nilai guna
secangkir kopi menjadi nilai tanda, adanya pandangan baru dan makna yang
didapat. Disain layout, cita rasa kemasan membuat terbentuknya gaya hidup ngopi
di kota Malang. Dari paparan diatas, peluang bisnis coffee shop tidak dapat
dipandang sebelah mata. Di Malang sendiri coffee shop banyak terdapat di mal,
stasiun, terminal, bandara, di toko-toko pinggir jalan dan lain-lain. Di sisi
lain, dimana dalam beberapa penelitian sebelumnya berkenaan tentang Perilaku
Konsumen, seperti Siti Hadija Bahar (2012) studi tentang Analisis Faktor Yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Motor
Scuter Matic Yamaha Pada PT. Suracojaya Abadi Motor Makassar, Ari Luhur
Sasangka (2010) studi tentang Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 4
Keputusan Konsumen Dalam Pembelian Minuman Energi Studi Kasus Pada Extra Joss
di PT. Bintang Toedjoe Cabang Semarang, Yani Irani, Maria Barokah (2010) studi
tentang Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Untuk
Membeli LPG 3KG Di PT Graffi Ferdiani Gerritis Energi. Dan beberapa penelitian
yang lain masih jarang mengangkat topik gaya hidup dalam perilaku konsumen.
Penelitian ini dilakukan kecamatan Klojen dan Lowok Waru kota Malang, dimana
merupakan daerah padat penduduk kususnya mahasiswa, karena disitu terdapat
beberapa perguruan tinggi besar di Malang, seperti Universitas Brawijaya,
Universitas Negeri Malang, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana
Malik Ibrahim Malang, ITN Malang, dan lain-lain. Selain itu juga merupakan
daerah perkantoran baik pemerintahan ataupun perusahaan, sehingga banyak
karyawan yang melepas pengat sehabis bekerja dengan nongkrong di coffee shop.
Daerah tersebut juga merupakan pusat kota sehingga selalu ramai setiap harinya.
Untuk kecamatan Klojen tempat penelitian adalah Exelso Caffe. Untuk kecamatan
Lowok Waru Ria Jenaka, Double Dipps, Jungle Cave, Kedai IT. Pengertian coffee
shop yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu tempat yang menyediakan
makanan dan minuman ringan disertai dengan hiburanhiburan seperti live music
ataupun pertunjukan-pertunjukan lainnya serta dilengkapi dengan fasilitas yang
memadai. Hal ini didukung dengan difinisi yang dikemukakan dalam situs
wikipidia, yang mendifinisikan coffee shop adalah suatu tempat yang mempunyai
karateristik gabungan dari bar dengan rumah makan atau restoran, tetapi dalam
hal ini coffee shop banyak menyediakan minuman ringan seperti teh atau kopi dan
juga makanan ringan tetapi ada juga sebagian yang menyediakan minuman 5
beralkohol. (Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Coffee_shop
diakses 2 Desember 2013)
Berdasarkan beberapa hal diatas, penulis tertarik untuk meneliti
faktor- faktor perilaku konsumen Pengunjung Coffee shop, bagaimana
karakteristik konsumennya, dan apa yang melatarbelakangi adanya budanya ngopi
di wilaya kota Malang. Maka masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah
fenomena yang terjadi di masyarakat “Faktor- Faktor Perilaku Konsumen
Pengunjung Coffee Shop di Malang (Studi Kasus pengunjung coffee shop di
Kecamatan Klojen dan Lowok Waru Kota Malang).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa karakteristik konsumen pengunjung coffee shop di Malang?
2. Faktor-faktor apa yang dipertimbangkan konsumen pengunjung
coffee shop di Malang?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah
diatas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi
karakteristik konsumen pengunjung coffee shop di Malang. 2. Untuk mengetahui
faktor- faktor yang dipertimbangkan konsumen pengunjung coffee shop di Malang.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti Penelitian
ini sebagai wawasan tambahan dan juga sebagai aplikasi teori yang diperoleh
ketika dipelajari dibangku kuliah.
2. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi di penelitian yang akan
dilakukan, khususnya penelitian tentang perilaku konsumen.
3. Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi
peluang bisnis.
1.5 Batasan Penelitian
1. Pengertian coffee shop yang dimaksudkan dalam penelitian ini
adalah suatu tempat yang menyediakan makanan dan minuman ringan disertai dengan
hiburan-hiburan seperti live music ataupun peertujunkan lainnya serta
dilengkapi fasilitas yang memadai.
2.
Penelitian ini dilakukan di coffee shop
yang berada di dua kecamatan di kota Malang, yaitu kecamatan Klojen dan Lowok
Waru, yang masuk ke dalam kategori penelitian diantaranya (Excelso, Ria
Djenaka, Doble Dipps, Jungle Cave dan Kedai IT).
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Analisis faktor-faktor perilaku konsumen pengunjung coffee shop di Malang: Studi kasus pengunjung coffee shop di Kecamatan Lowokwaru dan Klojen Kota Malang. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment