Abstract
INDONESIA:
Di tengah kehidupan yang modern, budaya merupakan suatu hal penting yang harus tetap dijaga dan dimiliki. Setiap organisasi pasti memiliki budaya sebagai pedoman dalam berorganisasi, karena budaya organisasi merupakan sebuah identitas yang menjadi pedoman dalam bertindak dan berperilaku. Dari berbagai macam budaya organisasi yang ada, terdapat pula budaya kerja kekeluargaaan yang digunakan untuk mendukung persepsi global yang membentuk perasaan karyawan mengenai sejauh mana organisasinya itu adalah sebuah keluarga. Sehingga dapat menumbuhkan rasa memiliki dan bertanggung jawab karyawan atas pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya pengaruh budaya kekeluargaan terhadap kinerja karyawan di BMT Maslahah Sidogiri Pasuruan dengan menggunakan indikator rasa kekerabatan dan gotong royong.dari latar belakang itulah sehingga penelitian ini dilakukan dengan judul “Pengaruh Budaya Kekeluargaan Terhadap Kinerja Karyawan di BMT Maslahah Sidogiri Pasuruan”.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode explanatory research, menggunakan Analisis regresi linier berganda. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dengan skala likert, dokumentasi dan wawancara. Sampel dalam penelitian ini 83 responden.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara variabel rasa kekerabatan dan variabel gotong royong terhadap kinerja karyawan. Terdapat pengaruh secara parsial antara variabel rasa kekerabatan terhadap kinerja karyawan, sedangkan variabel gotong royong tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan. Dan variabel yang dominan adalah rasa kekerabatan.
ENGLISH:
In the middle of modern life, culture is an important thing that must be maintained and owned. Each organization must have a culture as a guide in the organization, because the organizational culture is an identity became guide lines in the act and behavior. Many different cultures existing organizations, there are also work-family culture that is used to support the global perception that shape the feelings of employees regarding the extent to which organization it is a family. So, it can make a sense of belonging and employees must be responsible on their job. This research aims to presence the effect of family culture to employee performance in BMT Maslahah Sidogiri Pasuruan by using indicators a sense of kinship and mutual aid. So that the background of research was conducted under the title “Effect Family Culture to Employee Performance in BMT Maslahah Sidogiri Pasuruan”
This research is quantitative research using explanatory research method, using multiple line a regression analysis. Techniques collection of data in this research used a questionnaire enclosed with likert scale, documentation and interviews. The samples are 83 respondents.
The result showed that there is a simultaneous effect between sense of kinship and mutual aid to employee performance. There is a partially effect between sense of kinship to employee performance, while mutual aid has no effect for partial to employee performance. And the dominant variables is sense of kinship.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap organisasi pasti memiliki
kebudayaan yang menjadi pedoman dalam berorganisasi, karena budaya organisasi
merupakan sebuah identitas dari setiap organisasi, maka dari itu perbedaan
budaya tersebut mampu memberikan keragaman budaya yang nantinya akan memberikan
efek yang positif bagi organisasi atau bahkan sebaliknya akan memberikan dampak
yang buruk terhadap organisasi tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut budaya
dalam organisasi memiliki peran untuk mengendalikan dan memperbaiki kinerja
karyawan. Budaya organisasi yang kuat mendukung tujuan-tujuan perusahaan,
sebaliknya yang lemah atau negatif menghambat atau bertentangan dengan
tujuan-tujuan perusahaan, dalam suatu perusahaan yang budaya organisasinya
kuat, nilai-nilai bersama dipahami secara mendalam, dianut dan diperjuangkan oleh
sebagian besar para anggota organisasi (karyawan perusahaan), menurut Deal
& Kennedy, Minner, dan Robbins (Edy, 2010:3-4) menyatakan bahwa budaya yang
kuat dan positif sangat berpengaruh terhadap perilaku dan efektivitas kinerja
perusahaan. Sedangkan menurut (Agustin, tth;2) tujuan penerapan budaya
organisasi adalah agar seluruh individu dalam perusahaan atau organisasi
mematuhi dan berpedoman pada sistem nilai keyakinan dan norma-norma yang
berlaku dalam perusahaan atau organisasi tersebut. Dengan demikian budaya
organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap
kinerja seorang karyawan. 2 Agar sumber daya manusia dalam organisasi dapat
bekerja secara efisiean dan efektif, maka peranan budaya dalam organisasi
memiliki peranan untuk dapat menjadi pertimbangan dalam berperilaku dan
menggerakkan karyawan guna mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Baik atau buruk budaya organisasi tersebut akan sangat dipengaruhi oleh
hubungan dan sikap sumber daya manusia yang ada dalam organisasi tersebut
karena berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai kinerja yang baik
dapat diukur dari sikap pimpinan maupun karyawan dalam menjalankan
kewajibannya. Perkembangan budaya organisasi pada saat ini telah menjadi
perhatian dan perbincangan yang menarik. Dari beberapa jenis budaya organisasi
yang berkembang terdapat budaya organisasi kekeluargaan yang mana budaya
organisasi tersebut menitik beratkan bahwa suatu organisasi menganggap anggota
organisasinya sebagai sebuah keluarga. Pernyataan tersebut diperkuat dengan
teori dari Thompson yang mendefinisikan bahwa budaya kekeluargaan sama halnya
dikemukakan dengan pernyataan berikut ini (Tito dan Anang, 2013:323) : “the
shared assumptions, beliefs, and values regarding the extent to which an
organization supports and values the integration of employees’ work and family
life” Pernyataan diatas mengandung arti bahwa asumsi, keyakinan, dan nilainilai
bersama mengenai sejauh mana organisasi mendukung dan menghargai integrasi
pekerjaan dan keluarga hidup karyawan dan menjelaskan bahwa budaya kerja
kekeluargaan sebagai tindakan berbagi pendapat, kepercayaan, 3 dan saling
menghormati antar karyawan di suatu perusahaan. Aminah dalam (Tito dan Anang,
2013:3) menyatakan bahwa sebuah perusahaan dengan budaya kekeluargaan sebagai
salah satu karakteristik yang menyeluruh atau kepercayaan yang tinggi terhadap
kebutuhan keluarga karyawan dan mendukung karyawan untuk menggabungkan peran
pekerjaan dan peran keluarga.
Aminah dan Zoharah (2010:840) menggambarkan
hubungan yang terkait dengan budaya kerja kekeluargaan dapat digunakan untuk
mendukung persepsi global yang membentuk perasaan karyawan mengenai sejauh mana
organisasinya itu adalah sebuah keluarga. Teori tersebut diperkuat kembali
dengan pernyataan Thompson dalam Tito dan Anang (2013:3), yang berpendapat
bahwa budaya kerja kekeluargaan dapat menimbulkan perasaan karyawan secara
optimal terhadap kehidupan pekerjaan dan keluarganya. Berdasarkan teori
tersebut budaya kekeluargaan dapat berpengaruh dalam meningkatkan kinerja
karyawan karena dengan hal tersebut dapat menumbuhkan rasa memiliki dan
tanggung jawab karyawan terhadap organisasi. Pernyataan tersebut juga didukung
dengan hasi penelitian yang dilakukan oleh (Ikhsan, 2014:51) yang menjelaskan bahwa
budaya kekeluargaan dengan adanya rasa kekerabatan dan gotong royong dalam
organisasi, dengan hal tersebut memberikan dampak yang positif terhadap
organisasi yaitu para karyawan akan sulit untuk meninggalkan perusahaan
tersebut karena mereka sudah terbiasa dengan suasana kerja tersebut sehingga
loyalitas terhadap rekan kerja maupun perusahaan akan terbentuk dengan baik. 4
Oleh karena itu, penelitian ilmiah ini terfokus pada pengaruh budaya
kekeluargaan terhadap kinerja karyawan. Dalam budaya kekeluargaan ini terwujud
dengan adanya rasa kekerabatan yang tertanam dalam diri setiap karyawan yang
diwujudkan dalam interaksi sosial dalam organisasi, saling menghormati dan
menghargai serta sikap gotong royong yang diwujudkan dengan saling membantu
ketika mengalami kesulitan dalam pekerjaan (loyalitas terhadap rekan kerja dan
perusahaan). Hal tersebut diharapkan dapat membentuk inti dari budaya
kekeluargaan yang berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan serta menjadi
pembahasan utama dalam penelitian ini. Budaya ini sesuai dengan budaya yang
terwujud di BMT Maslahah Sidogiri yang pada dasarnya membawa identitas Pondok
Pesantren Sidogiri sebagai Ponpes yang kental dengan kehidupan salafiyah yang
diimplikasikan dengan menjaga tali persaudaraan/ hubungan silaturrahmi dan
saling menghargai serta menghormati dengan berpegang pada prinsip syari’ah
(sifat Rasulullah saw). Begitu juga dengan prinsip koperasi yang berbasis
kekeluargaan. Berdasarkan studi lapangan yang dilakukan di BMT Maslahah
Sidogiri menjelaskan bahwa organisasi tersebut adalah sebuah lembaga yang
beroperasi dalam bidang jasa yaitu jasa simpan pinjam. BMT Maslahah Sidogiri
merupakan lembaga keuangan yang didirikan dalam rangka mengembangkan ekonomi
syari’ah karena ide dalam pendirian B
MT Maslahah Sidogiri ini bermula
dari para pengajar yang berada di Ponpes Sidogiri dengan tujuan meningkatkan
perekonomian berbasis syari’ah. Oleh 5 karena itu, dalam BMT Maslahah Sidogiri
menerapkan budaya kekeluargaan sebagai identitas organisasi dengan
dilatarbelakangi oleh kehidupan pesantren. Dalam sistem operasinya BMT Maslahah
Sidogiri mempekerjakan karyawan kurang lebih 499 karyawan yang terdiri dari
laki-laki. BMT Maslahah Sidogiri telah mengalami perkembangan yang sangat pesat
diwujudkan dengan banyaknya anak cabang yang tersebar di seluruh kota Pasuruan
serta bertambahnya para nasabah yang mempercayakan kinerja BMT Maslahah
Sidogiri tersebut. Karyawan yang bekerja di BMT Maslahah Sidogiri telah
memiliki komitmen yang kuat pada organisasi tersebut, hal ini disebabkan BMT
Maslahah Sidogiri menerapkan sistem kekeluargaan dalam operasional
organisasinya yang menjunjung tinggi rasa kekerabatan, dan gotong royong dalam
mengemban sebuah pekerjaan. Dengan demikian segala macam perbedaaan status yang
melekat pada setiap karyawan akan memudar karena sistem kekeluargaan tersebut.
Berdasarkan latar belakang tersebut, dengan adanya budaya kekeluargaan yang
selaras dengan kepribadian para karyawan dan mampu membentuk hubungan yang baik
antar karyawan dalam organisasi akan mampu memberikan dampak yang positif
terhadap organisasi dengan optimalisasi kinerja karyawan sehingga produktivitas
organisasi juga meningkat. Peneliti terinspirasi untuk meneliti tentang budaya
kekeluargaan dengan judul “Pengaruh Budaya Kekeluargaan Terhadap Kinerja
Karyawan di BMT Maslahah Sidogiri Pasuruan”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas,
peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut :
a. Apakah ada pengaruh yang
signifikan antara variabel rasa kekerabatan (X1) dan variabel gotong royong
(X2) secara simultan (bersama-sama) terhadap kinerja karyawan BMT Maslahah
Sidogiri Pasuruan?
b. Apakah ada pengaruh yang
signifikan antara variabel rasa kekerabatan (X1) dan gotong royong (X2) secara
parsial terhadap kinerja karyawan BMT Maslahah Sidogiri Pasuruan?
c. Variabel manakah yang berpengaruh
dominan terhadap kinerja karyawan BMT Maslahah Sidogiri Pasuruan?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Untuk menguji dan menganalisis
pengaruh variabel rasa kekerabatan (X1) dan gotong royong (X2) secara simultan
(bersama-sama) terhadap kinerja karyawan BMT Maslahah Sidogiri Pasuruan.
b. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh
rasa kekerabatan (X1) dan gotong royong (X2) secara parsial terhadap kinerja
karyawan BMT Maslahah Sidogiri Pasuruan.
c. Untuk menguji dan menganalisis variabel
yang dominan terhadap kinerja karyawan BMT Maslahah Sidogiri Pasuruan.
1.4 Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa manfaat
yang terkandung, diantaranya:
1. Bagi Peneliti Penelitian ini
diharapkan dapat menjadi pengembangan ilmu pengetahuan dan perluasan wawasan
serta pengalaman tentang kondisi nyata di lapangan, dan juga peningkatan cara
berfikir yang kritis terhadap sebuah dinamika yang terjadi dalam organisasi
khususnya dalam bidang sumber daya manusia. Serta sebagai bentuk pengaplikasian
dan pengembangan dari ilmu yang diperoleh pada proses perkuliahan.
2. Bagi Akademi Hasil penelitian ini
dapat digunakan untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan khususnya di
bidang budaya kekeluargaan yang diterapkan dalam organisasi dan umumnya
dibidang sumber daya manusia.
3. Bagi Lembaga Dengan hasil dari penelitian
ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran dan menjadi bahan
pertimbangan bagi pimpinan lembaga untuk evaluasi dan pertimbangan dalam
menentukan langkah untuk melanjutkan daur hidup lembaga serta peningakatan
kinerja karyawan.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh budaya kekeluargaan terhadap kinerja karyawan di BMT Maslahah Sidogiri Pasuruan. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment