Abstract
INDONESIA:
Setiap perusahaan didirikan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, baik untuk memperoleh laba maupun untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan manajemen perusaan yang baik. Anggaran merupakan faktor penting dalam kegiatan operasional perusahaan karena dijadikan sebagai pedoman dalam merencanakan dan mengendalikan aktivitas perusahaan, termasuk didalamnya anggaran biaya produksi.Penelitian ini bertujuan untuk menganilis bagaimana anggaran biaya produksi sebagai alat pengendalian kinerja manajemen Pada PT Romi Violeta Sidoarjo
Jenis penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah penelitian Kualitatif dengan pendekatan deskriptif yaitu studi kasus pada PT Romi Violeta. Data penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan pimpinan dan beberapa staf yang ada di perusahaan PT Romi Violeta sidoarjo serta dokumen-dokumen yang telah diberikan tentang anggaran biaya produksi.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa varians standar biaya bahan baku langsung dalam memproduksi meja cabinet pada tahun 2014, maka selanjutnya dapat diketahui varians standar harga bahan baku yang menguntungkan (Favorable) sebesar Rp 17.047.029.Berdasarkan analisis varians standar biaya tenaga kerja langsung yang dibutuhkan dalam proses produksi meja cabinet pada tahun 2014 terjadi selisih upah yang menguntungkan (Favorable) sebesar Rp 26.237.400, hal ini terjadi karena biaya yang dianggarkan lebih besar dari biaya realisasi. Dari data varians biaya overhead pabrikyang telah dikeluarkan oleh perusahaan pada tahun 2014 nampak bahwa terjadi varians biaya overhead pabrik yang merugikan (Unfavorable) yakni sebesar Rp 183.486.471, terjadinya varians biaya overhead pabrik yang merugikan (Unfavorable) disebabkan oleh karena perusahaan tidak efektif dalam melakukan pengawasan biaya dalam produksi meja cabinet.Sehingga perlu pengawasan dan pengendalian biaya produksi agar penyimpangan biaya produksi tidak melebihi batas penyimpangan yang ditetapkan.
ENGLISH:
Each company was built to achieve the desired objectives, either for profit or to maintain the viability of the company. To achieve these objectives, it requires a good management company. Budget constitutes an important factor in the company's operations for being used as a guide in planning and controlling the activities of the company, including the production budget. This study aims to analyze how the budget cost of production as a means of controlling towards management performance in PT RomiVioleta,Sidoarjo.
this research type is qualitative with descriptive approach as a case study on PT RomiVioleta. The research data was obtained from interviewto the leader and some of the staffs in PT.RomiVioleta, Sidoarjoandthedocuments that have been given about the production budget.
The results showed that the standard variance of direct material costs in producing the cabinet table in 2014, andthe standard variance favorable raw material prices could be known asRp. 17. 047. 029. Based on standard analysis of variance direct labor costs required in the production process of cabinet table in 2014 had favorable wage difference Rp. 26.237.400.This happened because the budgeted costs are greater than the cost of realization. From the data variance factory overhead costs incurred by the company in 2014, it appeared that the company had factory overhead variances adverse (unfavorable) which amounted to Rp. 183 486 471, the factory overhead cost variance caused by the uneffectiveness of the company in controlling the cost production of cabinet table. So it is necessary supervision and control production costs so that deviations of production costs will not exceed the limits of specified divergence.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Penganggaran (Budgeting) menunjukkan suatu proses sejak tahap
persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan
berbagai data dan informasi yang perlu, pembagian tugas perencanaan, penyusunan
rencananya sendiri, implementasi dari rencana tersebut, sampai pada akhirnya
tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil rencana itu. Hasil dari penganggaran
(Budgeting) adalah anggaran (Budget). Kemajuan perusahaan sangat bergantung
pada pengelola manajemen yang baik, sehingga tujuan dan sasaran perusahaan
dapat tercapai. Keputusan yang diambil oleh manajemen untuk mencapai tujuan dan
sasaran perusahaan dengan menyusun anggaran. Perusahaan kecil maupun besar
sudah seharusnya membuat anggaran, karena anggaran dapat digunakan oleh
manajemen sebagai alat perencanaan dan pengendalian kegiatan perusahaan untuk
mencapai tujuan di masa mendatang. Jadi pada dasarnya anggaran merupakan
rencana kerja organisasi di masa mendatang. Anggaran merupakan perencanaan dari
seluruh kegiatan perusahaan yang mencakup bebagai kegiatan operasional yang
saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain sebagai pedoman untuk
mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.
Sedangkan pengertian
anggaran sendiri menurut buku Nafarin (2000:12) adalah suatu rencana keuangan
periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran
merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan
secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam sutuan uang untuk jangka waktu
tertentu. Anggaran merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan. Salah satu
anggaran yang sangat penting bagi perusahaan yaitu biaya produksi yang
didalamnya terdapat biaya produksi. Biaya produksi ini terdiri dari biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik, dimana biaya-biaya tersebut
saling berhubungan. Adanya perbandingan antara hasil realisasi biaya produksi
dengan anggaran biaya produksi yang sudah dianggarkan perusahaan dapat
digunakan untuk menganalisis apakah telah terjadi penyimpangan baik yang
merugikan maupun yang menguntungkan. Penyimpangan biaya yang terjadi baik yang
bersifat menguntungkan maupun yang bersifat merugikan harus dianalisis oleh
perusahaan. Perusahaan perlu menyusun anggaran yang menyeluruh tentang kegiatan
perusahaan untuk waktu yang akan datang dan dibuat berdasarkan data waktu
sebelumnya yang disesuaikan dengan kondisi yang akan datang.
Biaya merupakan salah satu sumber informasi yang paling penting dalam
analisis strategik perusahaan. Dalam arti luas biaya merupakan pengorbanan
sumber ekonomi, yang diukur dalamsatuan uang, yang telah terjadi atau yang
kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Dalam arti sempit biaya dapat
diartikan sebagi pengorbanan sumber ekonomi yang memperoleh
aktiva.(Mulyadi,2005:2) Proses penentuan dan analisis biaya pada perusahaan
dapat menggambarkan suatu kinerja perusahaan pada masa yang akan datang. Pada
dasarnya masalah yang sering timbul dalam suatu perusahaan adalah perencanaan
biaya oleh suatu perusahaan tidak sesuai dengan apa yang terjadi sesungguhnya
(realisasi biaya). Oleh sebab itu untuk dapat mencapai produksi yang efisien,
maka diperlukan suatu pengendalian terhadap biaya produksi yang akan
dikeluarkan. Pengendalian biaya produksi merupakan pengguna utama dari
akuntansi dan analisis biaya produksi. Komponen biaya utama yaitu upah, bahan
baku dan overhead pabrik perlu dipisahkan menurut jenis biaya dan juga menurut
pertanggungjawaban.
Oleh karena itu maka anggaran
biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat dijadikan sebagai alat
pengendalian. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Wasilah
(2009:5) bahwa pengawasan atau pengendalian merupakan upaya untuk mengadakan
perbandingan secara terus menerus antara pelaksanaan atau hasil sesungguhnya
dengan programprogram atau anggaran yang telah disusun dan dengan segera
melakukan tindakan perbaikan atas penyimpangan yang berarti atau terhadap
kegagalan yang dialami untuk memenuhi hasil yang hendak dicapai. Meskipun
seluruh aspek pelaksanaan produksi dapat dikendalikan dengan cukup baik, namun
apabila masalah biaya produksi terlupakan oleh manajemen perusahaan yang
bersangkutan, maka ini berarti pengendalian produksi yang dilaksanakan di dalam
perusahaan tersebut belum dapat mencapai sasaran dari pengendalian produksi
perusahaan tersebut.
Oleh karena itulah salah
satu cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengendalikan biaya produksi
adalah melalui anggaran sebagai alat pengendalian biaya produksi. Marvina.
(2011). Dalam jurnal Deny Saray dkk. Analisis Anggaran Biaya Produksi Sebagai
Alat Pengendalian Kinerja Manajer Pada PT Perkebunan Nusantara II Tanjung
Morowa. Dalam penelitian ini membahas tentang peranan anggaran biaya produksi
sebagai alat pengendalian kinerja manajer PT Perkebunan Nusantara II Tanjung
Morawa. Hasilnya peneliti berpendapat bahwa peranan anggaran biaya produksi
sebagai alat pengendalian kinerja manajer PT Perkebunan Nusantara II Tanjung
Morawa sudah berfungsi secara efektif. Hal ini dapat dilihat dari adanya
penetapan indikator kunci manajer sebagai pengendalian kinerja manajer dan
pembahasan yang dilakukan manajer dengan bawahan apabila terjadi kenaikan
biaya-biaya dari yang dianggarkan. Sibuea. (2011). Dalam Jurnal Deny Saray .
Evaluasi Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Untuk Menilai Kinerja Manajemen
Pada PT Perkebuanan Nusantara III (Persero) Medan. Dalam Penelitian ini
membahas tentang Evaluasi anggaran biaya produksi pada PTPN III sebagai alat
untuk menilai kinerja manajemen. hasilnya peneliti berpendapat bahwa Evaluasi
anggaran biaya produksi pada PTPN III dapat digunakan sebagai alat untuk
menilai kinerja manajemen dengan cara membandingkan realisasi dan anggaran
biaya produksi setiap tahunnya, dari evaluasi anggaran biaya tersebut , dapat
diketahui bahwa kinerja manajemen pada PTPN III dalam satu periode adalah baik.
Muhammad Nizar.(2013).Analisis Efisiensi Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat
Pengendalian pada PT Adinata Di Makassar. Dalam penelitian ini membahas tentang
analisis efisiensi anggaran biaya produksi sebagai alat pengendalian pada PT
Adinata di Makassar. Hasilnya peneliti berpendapat bahwa Hasil dari penelitian
yang dilakukan adalah analisis efisiensi anggaran biaya produksi sebagai alat
pengendalian pada PT Adinata Di Makassar dalam produksi kecap menunjukkan bahwa
varians standar biaya bahan baku langsung dalam memproduksi kecap, maka
selanjutnya dapat diketahui varians standarharga bahan baku merugikan.
Terjadinya narians estandar harga bahn baku yang tidak
menguntungkan (unfavourable) diakibatkan oleh karena naiknya harga bahan baku
dimana realisasi bahan baku lebih besar dari harga yang telah ditetapkan oleh
bagian pembelian bahan baku. Wulansari. (2014).Analisis Anggaran Biaya Produksi
Untuk Pengendalian Manajemen Pada CV.Musi Grafika Palembang. Dalam penelitian
ini membahas tentang Analisis anggaran biaya produksi untuk pengendalian
manajemen pada CV Musi Grafika Palembang. Hasilnya peneliti berpendapat bahwa
Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah Analisis Anggaran Biaya Produksi
Untuk Pengendalian Manajemen Pada CV.Musi Grafika Palembang ditemukan masih
adanya selisih anggaran dan realisasi produksi pada dua tahun terakhir ini atau
kenaikan biaya untuk pos-pos tertentu. Hal ini berarti perusahaan mengalami
kerugian (unfavourable). Anggaran yang dibuat oleh CV Musi Grafika Palembang
Belum berperan baik dan kurang efektif untuk pengendalian manajemen. Deny
Saray,Herman Karamoy,Rudi Pusung, (2014). Efisisensi Anggaran Biaya produksi
Sebagai Alat Untuk Menilai Kinerja Manajemen Pada PT Manado Media Grafika.
Dalam penelitian ini membahas tentang bagaimana mekanisme proses penyusunan
anggaran pada PT Manado Media Grafika menggunakan metode bottom up dan evaluasi
anggaran biaya produksi pada perusahaan dapat digunakan sebagai alat untuk
menilai kinerja manajemen dengan cara membandingkan realisasi dan anggaran
biaya produksi setiap tahunnya. Hasilnya peneliti berpendapat bahwaterdapat
peningkatan kinerja manajemen dalam menyusun anggaran biaya produksi serta
dalam hal merencanakan dan mengendalikan biaya produksi. Dari
penelitian-penelitian terdahulu yang telah dijelaskan diatas dapat disimpulkan
bahwa sistem pengendalian manajemen ini sangat penting untuk pengendalian
kinerja perusahaan terutama pada bagian produksi. Jadi pada bagian produksi
bisa mengetahui besar kecilnya jumlah anggaran yang yang terealisasi jadi
perusahaan bisa mengetahui tujuan kedepannya perusahaan favourable atau un
favourable. PT. Romi Violeta adalah salah satu manufaktur furnitur terbesar dan
mengekspor perusahaan di Indonesia, dengan lini produk khusus dalam kayu dan
rotan furnitur dalam ruangan. PT. Romi Violeta juga menawarkan rotan padat,
tempa furnitur besi-logam dan aksesoris dekorasi lainnya ke pasar dunia.
Kebijakan mutu kami adalah untuk menegakkan persatuan dalam upaya untuk
kualitas yang lebih baik, kemajuan dan pembangunan, yang jelas memanifestasikan
komitmen kami sebagai perusahaan yang berorientasi layanan profesional, dan
untuk mencapai tujuan kami untuk kepuasan pelanggan. Komitmen untuk pelanggan
kami dapat dilihat dalam tiga bidang penting: produk berkualitas tinggi, harga
yang kompetitif, dan ketepatan waktu pengiriman. PT Romi Violeta menjunjung
tinggi persatuan dalam pencariannya untuk kualitas yang lebih baik, saling,
kemajuan dan pembangunan yang jelas memanifestasikan komitmennya untuk menjadi
perusahaan yang berorientasi layanan profesional, dan untuk mencapai tujuannya
untuk kepuasan pelanggan.
Komitmen kepada pelanggan dapat dilihat dalam tiga bidang penting yang
merupakan produk berkualitas tinggi, harga yang kompetitif, dan ketepatan waktu
pengiriman. Hal ini menunjukkan perkembangan yang sangat baik. Dalam perusahan
PT Romi Violeta Efisiensi dalah kerja keras, dan itu tidak menyangkut pada
individu tertentu yang ada dalam perusahaan namun untuk melihat aspek jangka
panjang yang muncul di depannya ke dalam bisnis sebagai tanggung jawab seluruh
organisasi yang ada dalam perusahaan. Program efisiensi yang dilakukan dengan
cara yang salah kaprah dapat mengakibatkan munculnya masalah kualitas produk,
keluhan ketidaknyamanan karyawan dan proses operasional yang justru dapat
mengakibatkan keborosan yang bakal muncul atau terjadi dalam perusahaan. Dalam
melakukan kegiatan produksi, maka perusahaan dalam menggunakan biaya kurang
efisen, hal ini disebabkan karena kurang tepatnya pelaksanaan pengendalian
biaya produksi dalam perusahaan.
Dengan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk membahas
mengenai “Analisis Anggaran Biaya Produksi Sebagai Pengendalian Kinerja
Manajemen Pada PT Romi Violeta Sidoarjo”.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjabaran latar belakang diatas,
rumusan masalah yang dapat diambil dari penelitian ini adalah Bagaimana
anggaran biaya produksi sebagai alat pengendalian kinerja manajemen Pada PT
Romi Violeta
1.3 Tujuan Penelitian
Dari permasalahan yang
diidentifikasi di atas, maka tujuan dilakukan penelitian ini adalah Untuk
menganalisis bagaimana anggaran biaya produksi sebagai alat pengendalian
kinerja manajemen Pada PT Romi Violeta
1.4 Manfaat Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1.4.1 Manfaat Praktis
a. Bagi Perusahaan, Penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai bahan informasi dan sebagai bahan masukan bagi PT Romi Violeta di Sidoarjo
dalam menerapkan anggaran biaya produksi sehingga dapat dijadikan sebagai alat
pengendalian produksi
. b. Bagi Penulis, Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan yang
mendalam mengenai Anggaran biaya produksi sebagai alat untuk pengendalian
kinerja manajemen pada PT Romi Violeta.
1.4.2 Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan
akan memberikan manfaat teoritis yaitu, memperkaya ilmu akuntansi khususnya
Sistem Pengendalian Manajemen dan Anggaran Biaya Produksi
b. Sebagai masukan empiris untuk pengembangan
ilmu akuntansi Khususnya kajian Sistem Pengendalian Manajemen yang berkaitan
dengan anggaran biaya produksi untuk pengendalian manajemen.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Akutansi : Analisis anggaran biaya produksi sebagai pengendalian kinerja manajemen pada PT Romi Violeta Sidoarjo..." silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment