Abstract
INDONESIA:
Tujuan penelitian ini (1) Untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumen yang terdiri dari kelompok acuan, budaya, kelas sosial, kepribadian, kepercayaan, dan gaya hidup berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian produk kosmetik merek Wardah pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Angkatan 2013 (2) Untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumen yang terdiri dari kelompok acuan, budaya, kelas sosial, kepribadian, kepercayaan, dan gaya hidup berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian produk kosmetik merek Wardah pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Angkatan 2013.
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda beserta uji simultan dan parsial. Penelitian dilakukan pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Angkatan 2013 sebagai objek penelitiannya. Dalam penelitian ini juga dikakukan dengan menyebar angket kepada 40 sampel secara acak.
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel perilaku konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian secara linear. Selain itu juga, berdasarkan uji simultan, penelitian ini berhasil membuktikan bahwa perilaku konsumen yang terdiri dari kelompok acuan, budaya, kelas sosial, kepribadian, kepercayaan, dan gaya hidup berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian produk kosmetik merek Wardah pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Angkatan 2013, serta berdasarkan uji parsial, membuktikan bahwa kelompok acuan dengan kontribusi sebesar 38.81%, budaya dengan kontribusi sebesar 52.99%, kelas sosial dengan kontribusi sebesar 11.97%, kepribadian dengan kontribusi sebesar 20.16%, kepercayaan dengan kontribusi sebesar 21.25%, serta gaya hidup dengan kontribusi sebesar 16.64% berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk kosmetik merek Wardah pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Angkatan 2013.
ENGLISH:
The purpose of this study (1) To determine how the behavior of consumers of the reference group, culture, social class, personality, beliefs, and lifestyles affect the purchase decisions simultaneously cosmetic products brand in the Faculty of Economics Wardah group in 2013 (2) To determine the how consumer behavior consisting of a reference group, culture, social class, personality, beliefs, and lifestyles partial effect on purchasing decisions Wardah brand cosmetic products in the group Faculty of Economics, 2013.
This study used multiple linear regression analysis method and its simultaneous and partial test. The study was conducted at the Faculty of Economics in 2013 as the object of his research group. In this study also stiffened by spreading questionnaires to 40 randomly sampled.
The analysis showed that the variables of consumer behavior affect the purchasing decisions in a linear fashion. In addition, based on simultaneous trials, this study was able to prove that the behavior of consumers of the reference group, culture, social class, personality, beliefs, and lifestyles together influential on purchase decisions cosmetic products brand Wardah Force on Faculty of Economics , 2013, and based on partial test, proving that the reference group with a contribution of 38.81%, a culture with a contribution of 52.99%, with the contribution of social class 11.97%, with a contribution of personality 20:16%, confidence with the contribution of 21:25%, as well as lifestyle a contribution of 16.64% influence on purchase decisions Wardah brand cosmetic products in the group Faculty of Economics, 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persaingan bisnis yang sangat tajam pada saat
ini merupakan sebuah tantangan bagi pengusaha untuk tetap berada dalam
persaingan industri. Persaingan yang terjadi akan memaksa produsen untuk beradu
dalam menciptakan inovasi dan variasi produk yang dapat membuat konsumen mereka
puas. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena
preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen
berasal dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga
berbeda. Masih terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Produsen perlu memahami perilaku konsumen terhadap produk atau merek
yang ada di pasar, selanjutnya perlu dilakukan berbagai cara untuk membuat
konsumen tertarik terhadap produk yang dihasilkan. Assael (1995) mengembangkan
model perilaku konsumen dengan menetapkan tiga faktor yang berpengaruh terhadap
perilaku konsumen. Faktor pertama yang berpengaruh pada konsumen adalah
stimuli. Stimuli menunjukkan penerimaan informasi oleh konsumen dan pemprosesan
informasi terjadi saat konsumen mengevaluasi informasi dari periklanan, teman
atau dari pengalaman sendiri. Pengaruh kedua berasal dari karakteristik pribadi
konsumen meliputi persepsi, sikap, manfaat serta karakteristik 2 konsumen
(demografi, kepribadian, gaya hidup). Pengaruh yang ketiga respon konsumen
yaitu hasil akhir dari proses keputusan dan suatu pertimbangan yang menyeluruh
dari semua faktor di atas. Kebutuhan akan terjaganya penampilan fisik seseorang
mendorong untuk menggunakan produk penunjang tambahan yang dapat menambah
penampilannya agar terlihat lebih menarik. Khususnya untuk para kaum perempuan,
baik yang masih remaja maupun bagi yang telah dewasa. Hal penunjang yang
menjadi pilihan para perempuan salah satunya yaitu penggunaan kosmetik. Dengan
semakin banyaknya pilihan kosmetik yang ada di pasaran berarti memberikan
keluasan bagi konsumen untuk memilih merek yang sesuai dengan keinginannya.
Dalam persaingan dunia usaha semakin ketat, setiap perusahaan berlomba-lomba
untuk merebut pangsa pasar yang besar untuk produk yang dihasilkannya. Oleh
karena itu perlu bagi perusahaan untuk menganalisis perilaku konsumen kosmetik
untuk mengetahui alasan pembeliannya. Dengan banyaknya merek kosmetik yang ada
di pasaran akan mendorong perusahaan bersaing mendapatkan calon konsumen
melalui berbagai strategi yang tepat, misalnya mengubah kemasan, promosi. Harga,
dan kompisisi. Lebih jauh lagi produsen dalam mendistribusikan produknya ke
pasar konsumen berusaha agar produknya dapat diterima sesuai dengan apa yang
diinginkan konsumen serta agar konsumen dengan mudah mendapatkannya. 3 Untuk
dapat berkembang atau untuk sekadar mempertahankan keberadaan produk dalam
segmen pasar yang dimasukinya, perusahaan harus menghasilkan produk yang lebih
baik mutunya, mempunyai harga yang lebih murah, dan promosi yang lebih efektif
dibanding para pesaing agar produk tersebut tetap dipilih oleh konsumen. Salah
satu merek kosmetik yang saat ini cukup booming adalah kosmetik dengan merek
“Wardah”. Produk ini merupakan hasil produksi dari PT Paragon Technology and
Innovation. Wardah cukup menjadi sorotan dengan jargonya yang begitu gentar
yaitu sebagai kosmetik yang “ Suci dan Aman”. Dengan demikian maka dapat
dilihat bahwasannya PT Paragon Technology and Innovation cukup peka terhadap
peluang yang ada, dimana saat ini para wanita sedang mencari-cari kosmetik yang
tidak hanya aman nanum juga suci atau halal. Hal ini mengingat mayoritas
masyarakat Indonesia adalah muslim. Hal demikian tampak dari para mahasiswa
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang mulai berpindah
menggunakan wardah sebagai pilihan kosmetiknya. Mereka memutuskan berpindah
berdasarkan promosi yang dilakukan oleh perusahaan dan yang lebih mendasar
yaitu berdasarkan pengalaman-pengalaman pengguna sebelumnya. Selain itu juga
banyak hal lain yang menjadi alasan mengapa mereka mau berpindah menggunakan
wardah. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sumarwan, (2011: 306)
konsumen dalam memilih suatu produk dan akhirnya melakukan 4 keputusan
pembelian biasanya dipengaruhi oleh berbagai hal. Diantaranya dapat dipengaruhi
oleh kelompok acuan yang bisa berasal dari keluarga, teman ataupun selebriti,
kebudayaan yang bisa berasal dari kebiasaan menggunakan kosmetik, kelas sosial
bisa berasal dari pendapatan dan pekerjaan, kepercayaan dalam mengunakan produk
kosmetik menyangkut keamanan dan kemudahan, kepribadian berkaitan dengan
kenyamanan, dan gaya hidup berkaitan dengan paradigma perubahan system
perdagangan. Kelompok acuan melibatkan satu atau lebih orang yang dijadikan
sebagai dasar pembending atau titik reference dalam membentuk tanggapan efeksi dan
kognisi serta menyatakan perilaku seseorang ( Peter and Olson. 2000: 104 ).
Dalam mengikuti perkembangan produk kosmetik biasanya konsumen terdorong ikut
membeli produk kosmetik karena mereka terpengaruh dari teman ataupun keluarga.
Hal ini dikarenakan kelompok acuan merupakan media yang cukup efektif bagi
seorang konsumen untuk mendapatkan banyak informasi mengenai suatu produk
karena kelompok ini dianggap mempunyai pengalaman yang lebih banyak mengenai
produk tersebut.
Kelompok acuan akan memberikan standar
nilai yang akan mempengaruhi perilaku keputusan pembelian seseorang. Budaya
mempengaruhi kebutuhan. Dengan menyediakan norma atau peraturan yang berlaku,
kebudayaan ikut berperan dalam kehidupan masyarakat. Dengan adanya nilai
menjelaskan apa yang benar, baik dan penting. Orang tidak perlu mengetahui apa
yang di harapkan dari mereka, apa yang benar dan salah, dan apa yang harus
mereka lakukan dalam berbagai 5 situasi. Budaya memenuhi kebutuhan masyarakat
seperti itu (Mowen dan Minor. 2002: 264). Budaya yang semakin berkembang juga
merambah pada dunia industri kosmetik. Produk kosmetik yang meliputi berbagai
produk kecantikan sudah sering dijumpai. Sehingga konsumen terpengaruh untuk
melakukan pembelian produk kosmetik. Kelas sosial sangat bermanfaat untuk
menyelidiki proses dimana konsumen mengembangkan kepercayaan, nilai, dan pola
perilaku yang beragam. Kelas sosial dapat membantu dalam pemahaman tentang
nilai dan perilaku konsumen. Konsep tersebut juga bermanfaat untuk melakukan
segmentasi pasar dan meramalkan perilaku konsumen (Peter and Olson. 2000: 93).
Kepribadian menunjukkan karakteristik yang terdalam pada diri manusia, yang
merupakan gabungan dari banyak factor yang unik. Tidak ada dua manusia yang
sama persis dalam sifat dan kepribadiannya, masingmasing memiliki karakteristik
yang unik yang berbeda satu sama lain. Perbedaan dalam kepribadian konsumen
akan mempengaruhi perilakunya dalam memilih atau membeli produk, karena
konsumen akan membeli barang yang sesuai dengan kepribadiannya (Sumarwan. 2011:
37-38). Kepercayaan konsumen menyangkut bahwa suatu produk memiliki berbagai
atribut, dan manfaat dari berbagai atribut tersebut.
Para pemasar perlu memahami atribut dari suatu
produk yang diketahui konsumen dan atribut mana yang digunakan untuk mengevaluasi
suatu produk (Sumarwan. 2011: 166). Dalam pembelian produk kosmetik kepercayaan
merupakan salah 6 satu hal yang penting. Kepercayaan konsumen akan pembelian
produk kosmetik diawali dari rasa kenyamanan, sebelum membeli produk kosmetik
konsumen biasanya meminta informasi terlebih dahulu kepada kelompok referensi
atau mencari informasi sebanyak- banyaknya. Setelah yakin akan produk kosmetik
yang ingin dibeli maka barulah terjadi keputusan pembelian oleh konsumen. Gaya
hidup merupakan konsep yang lebih kontemporer, lebih komprehensif, konsepsi
atau kata yang disebut gaya hidup, sebagaimana gaya hidup diukur, dan
sebagaimana gaya hidup digunakan. Gaya hidup didefinisikan sebagai pola dimana
orang hidup dan menghabiskan waktu dan uang (Engel, Blackwell dan Miniard.
2002). Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan
berinteraksi di dunia. pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam
aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri
seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dari uraian tersebut maka
dapat diambil suatu penelitian dengan judul “Analisis Perilaku Konsumen Dalam
Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Merek Wardah (Studi Pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Angkatan 2013 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)”.
1.2 Rumusan Masalah
Suatu penelitian dilakukan tentunya memiliki
beberapa rumusan masalah. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah:
1. Apakah Perilaku Konsumen yang terdiri dari
Kelompok Acuan (X1), Budaya (X2), Kelas Sosial (X3), Kepribadian (X4),
Kepercayaan (X5), dan Gaya hidup (X6) berpengaruh secara simultan terhadap
Keputusan Pembelian (Y) produk kosmetik merek Wardah pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Angkatan 2013?
2. Apakah Perilaku Konsumen yang
terdiri dari Kelompok Acuan (X1), Budaya (X2), Kelas Sosial (X3), Kepribadian
(X4), Kepercayaan (X5), dan Gaya hidup (X6) berpengaruh secara parsial terhadap
Keputusan Pembelian (Y) produk kosmetik merek Wardah pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Angkatan 2013?
1.3 Tujuan Penelitian
Suatu penelitian dilakukan tentunya memiliki
beberapa tujuan. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana
Perilaku Konsumen yang terdiri dari Kelompok Acuan (X1), Budaya (X2), Kelas
Sosial (X3), Kepribadian (X4), Kepercayaan (X5), dan Gaya hidup (X6)
berpengaruh secara simultan terhadap Keputusan Pembelian (Y) produk kosmetik
merek Wardah pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Angkatan 2013. 8
2. Untuk mengetahui bagaimana
Perilaku Konsumen yang terdiri dari Kelompok Acuan (X1), Budaya (X2), Kelas
Sosial (X3), Kepribadian (X4), Kepercayaan (X5), dan Gaya hidup (X6)
berpengaruh secara parsial terhadap Keputusan Pembelian (Y) produk kosmetik
merek Wardah pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Angkatan 2013.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti Sebagai khasanah dalam
memperkaya wawasan keilmuan di bidang Pemasaran, terutama di bidang yang
berkaitan dengan perilaku konsumen dan keputusan pembelian.
1.4.2 Bagi Pihak Lain Penelitian ini diharapkan
dapat menjadi bahan referensi tambahan bagi penelitian – penelitian di bidang
Pemasaran di masa yang akan datang, khususnya dalam aspek perilaku konsumen dan
keputusan pembelian.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Analisis perilaku konsumen dalam keputusan pembelian produk kosmetik merek Wardah: Studi pada mahasiswa Fakultas Ekonomi angkatan 2013 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment