Abstract
INDONESIA:
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sangat berperan penting dalam perekonomian di Indonesia. Salah satu permasalahan yang sering timbul dalam pengembangan UMKM ialah lemahnya struktur permodalan dan kurangnya akses dalam menguatkan struktur modal tersebut. linkage program adalah salah satu cara mendorong intermediasi dengan memberdayakan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Linkage program menjadi kerjasama yang saling menguntungkan antara Bank Umum dengan BPR/BPRS dalam hal penyaluran kredit kepada UMKM. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis pelaksanaan linkage program antara Bank Syariah Mandiri Malang dan BPRS Bumi Rinajani Kepanjen serta manfaatnya.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data – data yang berhubnungan dengan penelitian ini didapatkan melalui observasi secara langsung, wawancara dengan informan terkait, dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan lingkage program antara Bank Syariah Mandiri dan BPRS Bumi Rinjani menggunakan model Executing dimana keputusan pembiayaan ada di tangan BPRS, akad yang digunakan ialah akad mudharabah antara Bank Syariah Mandiri dan BPRS bumi Rinjani, dengan margin setara 14% pertahun. Manfaat yang di rasakan BPRS Bumi Rinjani ialah dampak positifnya itu permodalan, dan keuntungan serta penguatan, pengembangan serta peningkatan peran BPRS Bumi Rinjani Kepanjen bagi Masyarakat. Bagi Bank Syariah Mandiri ialah efisiensi biaya, waktu dan tenaga dalam penyaluran dana pihak ketiga (lending).
ENGLISH:
Micro, Small and Medium Enterprises ( SMEs ) play an important role in the economy of Indonesia . One of the problems that often arise in the development of SMEs is the lack of structure and lack of access to capital to strengthen the capital structure . Linkage Program is one way to encourage intermediation sector by empowering Micro, Small and Medium Enterprises ( SMEs ). Linkage program becomes mutually beneficial cooperation between commercial banks and rural banks / BPRS in terms of lending to SMEs . The purpose of this study was to analyze the implementation of the linkage program antara Bank Syariah Mandiri Malang and BPRS Bumi Rinjani Kepanjen and its benefits .
This research uses descriptive qualitative method .Data thatused with this research obtained through direct observation , interviews with related informants , and documentation .
The results of this study indicate that the implementation of the program Linkage between Bank Syariah Mandiri and BPRS Bumi Rinjani using Executing Models , and there are still funds target inaccuracy linkage is supposed to SMEs but by BPRS Bumi Rinjani Kepanjen channeled to finance consumer . The benefits are BPRS Bumi Rinjani Kepanjen have the positive impact on their capital , and profit as well as the strengthening , development and enhancement of the role BPRS Bumi Rinjani Kepanjen Society . For Bank Syariah Mandiriis efficiency cost , time and effort in the distribution of third party funds ( lending ) .
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sangat berperan penting dalam
perekonomian di Indonesia. Terbukti pada krisis tahun 1998, dimana banyak
perusahaan yang gulung tikar akibat pengaruh krisis global, tetapi UMKM masih
tetap dapat bertahan. Mengingat begitu “berartinya” UMKM bagi perekonomian
negara Indonesia, maka sudah seharusnya bahwa UMKM di negeri ini dapat terus
berkembang dan wajar rasanya jika pemerintah begitu gencarnya berusaha
mengembangkan UMKM. Salah satu permasalahan yang sering timbul dalam
pengembangan UMKM ialah lemahnya struktur permodalan dan kurangnya akses dalam
menguatkan struktur modal tersebut. Karena banyaknya UMKM yang termasuk dalam
kategori unbankable. Menurut Kasmir (2002) Bank Indonesia (BI) sebagai Bank
Sentral di Indonesia Berfungsi untuk mengatur masalah-masalah yang berhubungan
dengan keuangan secara luas, baik dalam negeri maupun luar negeri. Secara
spesifik tugas-tugas Bank Indonesia sebagai bank to bank adalah mengatur,
mengkordinir, mengawasi serta memberikan tindakan kepada dunia perbankan (Kasmir:2004).
Dalam kaitan ini salah satu tugas BI adalah mencari solusi atas kesulitan UMKM
dalam mendapatkan tambahan modal usahanya, agar perekonomian dalam negeri 2
terus ke arah yang lebih baik. Salah satu proram BI dalam meningkatkan
permodalan UMKM itu ialah melalui lingkage Program. Linkage program adalah
salah satu cara mendorong intermediasi dengan memberdayakan sektor Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM). Linkage program merupakan upaya untuk meningkatkan
daya saing BPR/BPRS sekaligus efisiensi pelaksanaan skim kredit Bank Umum
(Konvensional dan Syariah).
Linkage program menjadi kerjasama yang saling menguntungkan antara
Bank Umum dengan BPR/BPRS dalam hal penyaluran kredit kepada UMKM. Tujuannya
adalah untuk mempercepat pencapaian business plan kredit Bank Umum kepada UMKM,
juga untuk mengatasi keterbatasan jaringan dan sumber daya manusia Bank Umum
dalam menjangkau usaha mikro secara langsung di pedesaan. Sementara itu bagi
BPR/BPRS, linkage program dapat mengatasi hambatan kesulitan modal kerja yang
diperlukan dalam penyaluran kredit. Linkage program Bank Umum dengan BPR
sebenarnya sudah ada sejak tahun 2001. Tetapi waktu itu belum terorganisasi
dengan baik secara konsep maupun mekanisme. Linkage program ini mulai
terorganisasi rapi ketika Bank Indonesia meluncurkan Arsitektur Perbankan
Indonesia (API). Salah satu momentum yang juga kian membankitkan semangat
berlinkage antara Bank Umum Dengan BPR adalah keluarnya generic model linkage
program. Sejak itulah aturan aturan main linkage lebih jelas seperti adanya
persyaratan minimum BPR peserta Linkage. Munculnya tiga model linkage yang
terdiri dari executing,chaneling, dan joint financing serta kode etik peserta
linkage. Hal ini di 3 maksudkan agar Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dapat
memperluas akses pembiayaan kepada anggotanya. Menurut Muhammad (2005) Bank
Syariah sebagai lembaga perantara keuangan yang beroperasi atas dasar
prinsip-prinsip syariah Islam sangat concerned dengan ketimpangan sosial,
kemiskinan, dan ketidak adilan sosioekonomi, artinya bank syariah tidak boleh
menyalurkan dananya pada sektor tertentu saja. Salah satu persoalan yang di
hadapi perbankan syariah kini seperti halnya masalah perbankan konvensional
yaitu menyalurkan pembiayaan (Hamidi:2003). Linkage program diharapkan mampu mengatasi
permasalahan di Bank Syariah dan Lembaga Keuanga Mikro dengan baik. Program ini
secara teori dianggap cara yang cukup baik untuk penyelesaian permasalahan yang
di hadapi dan menarik untuk di teliti sehingga beberapa peneliti telah
melakukan penelitian tentang Linkage Program. Hasil penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Maesaroh (2011) di peroleh hasil bahwa linkage program belum
mempengaruhi tingkat kesehatan kerja LKM secara keseluruhan, sedangkan
perbandingan rasio menjelaskan bahwa penerapan linkage program belum mengalami
pengaruh terhadap peningkatan laba. Penelitian Lain yang di lakukan oleh Kumara
(2010) menghasilkan kesimpulan bahwa keberadaan linkage program tidak dapat
mendorong kinerja BPR terhadap ROA, LDR, dan NPL menjadi lebih baik.Perbedaan
penelitian terdahulu dengan penelitian kali ini ialah pengungkapan implementasi
dan kefektivitasan lingkage program pada Bank Syariah dan Lembaga Keuangan
Mikro Syariah. Sehingga 4 peneliti kali ini ingin meneliti terkait manfaat
secara obyektif yang di rasakan oleh Bank Syariah Mandiri Malang BPRS Bumi
Rinjani. Berdasarkan data yang di peroleh dari Outlook Bank Syariah 2013 di
peroleh hasil yaitu, Dari 8 BUS dan 4 UUS yang telah melaporkan pelaksanaan
fungsi sosial dan linkage, jumlah dana yang telah dikumpulkan dan/atau
disalurkan perbankan syariah selama tahun 2012 (s.d Oktober 2012) adalah: (i)
dana CSR Rp 42,2 milyar, (ii) dana ZISW Rp 52,7 milyar, (iii) linkage program
BPRS Rp 207,2 milyar dan (iv) linkage program BMT Rp 439,2 milyar. Hal ini
dapat terlihat dari gambar dibawah ini. Gambar 1.1 Pertubumhan Dana Linkage
Sumber : outlook Bank Syariah 2013 Dari Observasi awal yang peneliti lakukan
pada tanggal 6 Nopember 2013 di Bank Syariah Mandiri Malang di peroleh data
bahwa Bank Mandiri Syariah Malang melakukan Program berdasarkan peraturan
pemerintah melalui 5 Kementrian Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah Republik
Indonesia tentang pedoman umum linkage program antara bank umum dan keperasi
nomor 03/Per/M.KUKM/III/2009. Linkage Program itu sendiri ada tiga metode yaitu
Executing, Chanelling, dan Joint Financing. Akan tetapi yang di gunakan oleh
Bank Mandiri Syariah Malang hanya metode Chaneling dan Executing dengan prinsip
Mudharabah. Manfaat yang di rasa secara umum ialah penyaluran kredit Bank Syariah
Mandiri bisa tersalurkan dengan baik. Dari data awal yang di peroleh wawancara
dengan pihak Bank Syariah Mandiri mengatakan bahwa Bank Syariah Mandiri sudah
menjalin kerjasama Linkage Program dengan lembaga keuangan
mikro.(republika.co.id). Kemitraan (linkage program) Bank Syariah Mandiri (BSM)
per September mencapai sekitar Rp 1 triliun. BSM telah menjalin kerja sama
dengan lebih dari 1000 koperasi dan sejumlah bank pembiayaan rakyat syariah di
tanah air. Kepala Bagian Strategic Relation Divisi Pembiayaan Kecil, Mikro, dan
Program BSM, Dien Lukita P, mengatakan : program kemitraan BSM dengan sejumlah
lembaga keuangan lainnya terjalin cukup baik. "Untuk linkage program kita
kerja sama dengan sekitar 1000 koperasi, enam BPR dan 40 BPRS yang menjadi nasabah
BSM dengan total pembiayaan melalui linkage program per September sekitar Rp 1
triliun. (Republika.co.id)
Selanjutnya kerja sama
dengan Permodalan BMT, BSM telah merealisasikan dana sekitar Rp 19 miliar
dengan pola executing. Untuk tahap selanjutnya pun masih dalam proses. Sektor
yang dimasuki untuk linkage program pun beragam, mulai dari perdagangan hingga
pertanian. melalui linkage 6 program pun tercatat memiliki rasio pembiayaan
bermasalah (non performing finance/NPF) yang terjaga, yaitu 0,3 persen.
(Republika.co.id) Pada Agustus 2010, aset BSM telah mencapai Rp 27,17 triliun
dengan jumlah dana pihak ketiga (DPK) Rp 23,78 triliun dan pembiayaan Rp 21,19
triliun. Dari sisi jaringan BSM telah memiliki 464 outlet, terdiri atas 91
kantor cabang, 208 kantor cabang pembantu, 34 kantor kas, 52 kantor layanan
syariah, 52 payment poin, 13 kas keliling, dan 14 gerai online. BPRS Bumi
Rinjani Kepanjen yang merupakan lembaga keuangan mikro yang mempunyai visi dan
misi untuk mengembangkan UMKM. Yang mempunyai anak cabang diberbagai pelosok
desa yaitu di Gondanglegi, Bululwang, Turen, Pakis, Lawang dan Singosari
sehingga mampu menjangkau UMKM yang unbankable. BPRS Bumi Rinjani ini merupakan
salah satu BPRS penerima dana linkage program dari Bank Syariah Mandiri Malang
selama tiga tahun sejak tahun 2010. Dalam hal pelakasanaan BPRS Bumi Rinjani
Kepanjen juga mengikuti metode yang di gunakan oleh Bank Mandiri Syariah
Malang, dimana manfaat yang di rasakan oleh BPRS Bumi Rinjani dengan adanya
program ini ialah adanya penambahan modal kerja sehingga penyaluran kredit
kepada pihak ketiga juga mengalami peningkatan. Berdasarkan latar belakang
diatas, maka penelitian ingin meneliti bagaiamana implementasi lingkage program
di Lapangan serta manfaat secara khusus pada masing masing lembaga keuangan.
Maka Penelitian kali ini berjudul “ANALISIS PELAKSANAAN LINGKAGE PROGRAM BANK
SYARIAH MANDIRI MALANG KEPADA BPRS BUMI RINJANI KEPANJEN.
1.2
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan penulis kembangkan dalam
penyusunan skripsi ini antara lain:
1. Bagaimana Pelaksanaan linkage program Bank Syariah Mandiri
Malang kepada BPRS Bumi Rinjani Kepanjen?
2. Bagaimana manfaat Linkage
Program terhadap BPRS Bumi Rinjani Kepanjen?
3. Bagaimana manfaat Linkage Program terhadap Bank Syariah Mandiri
Malang?
1.3 Tujuan Berdasarkan
Rumusan Masalah di atas,
penelitian ini memeiliki tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui
pelaksanaa linkage program Bank Syariah Mandiri Malang kepada BPRS Bumi Rinjani
Kepanjen?
2. Untuk mengetahui bagaimana manfaat Linkage Program terhadap BPRS
Bumi Rinjani Kepanjen?
3. Untuk mengetahui bagaimana manfaat Linkage Program terhadap Bank
Syariah Mandiri Malang?
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat akademis dapat menambah khazanah pengetahuan dan
literatur guna pengembangan ilmu Ekonomi Islam, yang salah satunya tentang
linkage Program.
2. Manfaat bagi bank syariah untuk mengetahui Pelaksanaan Linkage
Program yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan dalam manajemen perbankan
syariah dalam upaya meningkatkan produktifitas.
3.
Manfaat bagi masyarakat memberikan masukan dan informasi tentang linkage
program serta dapat menjadi referensi atau literatur penelitian lebih lanjut
dengan judul atau tema yang sejenis
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Analisis pelaksanaan lingkage program Bank Syariah Mandiri Malang kepada BPRS Bumi Rinjani Kepanjen. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment