Abstract
INDONESIA:
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui (1) Pengaruh komunikasi vertikal yang terdiri dari komunikasi ke atas dan komunikasi ke bawah secara simultan terhadap kinerja karyawan di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 Jombang. (2) Pengaruh komunikasi vertikal yang terdiri dari komunikasi ke atas dan komunikasi ke bawah secara parsial terhadap kinerja karyawan di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 Jombang. (3) Variabel komunikasi vertikal yang berpengaruh signifikan atau dominan terhadap kinerja karyawan di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 Jombang.
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda beserta uji simultan dan parsial. Penelitian dilakukan pada PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 Jombang sebagai objek penelitiannya. Dalam penelitian ini juga dikakukan dengan menyebar angket kepada 53 sampel secara acak.
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel komunikasi ke atas dan komunikasi ke bawah berpengaruh terhadap kinerja karyawan secara linear. Selain itu juga, berdasarkan uji simultan, penelitian ini berhasil membuktikan bahwa komunikasi vertikal yang terdiri dari komunikasi ke atas dan komunikasi ke bawah berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan pada PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 Jombang, serta berdasarkan uji parsial, membuktikan bahwa komunikasi ke atas yang dilakukan oleh perusahaan berpengaruh terhadap terhadap kinerja karyawan pada PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 Jombang dengan kontribusi sebesar 92,35 %. Serta membuktikan bahwa komunikasi ke bawah yang dilakukan oleh perusahaan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 Jombang dengan kontribusi sebesar 89,87%.
ENGLISH:
The purpose of this study is to determine (1) Effect of vertical communication consisting of upward communication and downward communication simultaneously on employee performance in PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 Jombang. (2) Effect of vertical communication consisting of upward communication and downward communication partially on the performance of employees at PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 Jombang. (3) Variable vertical communication is significant or dominant influence on employee performance in PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 Jombang.
This study used multiple linear regression analysis method and its simultaneous and partial test. The study was conducted at PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 Jombang as a research object. In this study also stiffened by spreading a questionnaire to a random sample of 53.
The analysis showed that the variable communication upward and downward communication affect employee performance linearly. In addition, based on simultaneous trials, this study proved that vertical communication consisting of upward communication and downward communication jointly affect the performance of employees at PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 Jombang , and based on partial test, proving that upward communication is done by the company influence on the performance of employees at PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 Jombang with a contribution of 92.35 %. As well as proving that the downward communication made by the company affect the performance of employees at PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 Jombang with a contribution of 89.87 %.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kemampuan suatu organisasi
dalam menghadapi tantangan pada era ini tergantung pada kemampuan mengoptimalkan
sumber daya manusia. Karakteristik yang menentukan dari sistem organisasi
terletak pada sifat dalam mencapai tujuan. Sumber daya manusia, keuangan, dan
perangkat kerja lainnya pada umumnya diorganisasi untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi yang dinyatakan secara jelas. Kekuatan suatu organisasi terletak
pada sumber daya manusianya, bukan pada sistem, teknologi, prosedur atau sumber
dananya (Uchana, 1998:57). Pernyataan ini didukung oleh Robert E. Wood yang
menyatakan bahwa sistem memang penting, tetapi kepercayaan kita yang utama
harus selalu diletakkan pada manusianya daripada sistemnya (Uchana, 1998:58).
Jadi, berfungsinya bagian- bagian dalam organisasi tergantung pada kemampuan
manusia dalam organisasi yang bersangkutan untuk menggerakkannya menuju arah
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Untuk menggerakkannya manusia harus
berinteraksi dengan manusia yang lainnya sehingga terbentuk kerja sama. Sebuah
kelompok / organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan
masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin
dan bawahan/karyawan. Dalam rangka membentuk suatu kerja sama yang baik perlu
adanya komunikasi yang baik antara unsur-unsur yang ada di dalam organisasi
tersebut. Komunikasi yang 2 baik akan menimbulkan saling pengertian dan
kenyamanan dalam bekerja. Sesuai dengan kenyataan tersebut seberapa besar
fungsi komunikasi berperan dalam organisasi sering diabaikan. Hal semacam ini
yang sering terjadi didalam pengembangan organisasi modern yaitu tentang
terjadinya missunderstanding (kesalahan persepsi) dalam komunikasi dua arah
antara atasan dan bawahan dalam organisasi. Komunikasi yang baik tidak hanya
berbicara ataupun suratmenyurat saja. Nitisemito (1999:239), menyatakan bahwa
meskipun perusahaan telah menggunakan alat-alat komunikasi yang mutakhir dan
memiliki pimpinan pandai berbicara yang dapat menyampaikan dengan cepat seluruh
instruksi-instruksi, petunjuk, saran, dan sebagainya, akan tetapi hal ini belum
menjamin bahwa komunikasi telah dilakukan dengan baik. Hal ini memberikan
pengertian bahwa dalam organisasi perusahaan yang telah menggunakan alat-alat
komunikasi yang modern dan pimpinan yang pandai berbicara dapat saja terjadi
miss comunication dan miss undertsanding. PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7
Jombang sebagai perusahaan yang memiliki berbagai fasilitas komunikasi yang
relatif modern, seperti: telepon, radio, dan faksimili serta memiliki pemimpin
yang cakap dalam berbicara, merupakan modal yang penting dalam membentuk
komunikasi yang baik untuk menghilangkan miss comunication dan miss
understanding tersebut. Orang datang untuk bekerja sama dalam suatu unit
kelompok kerja dengan harapan agar kebutuhannya akan dapat terpenuhi. Jadi, di
dalam memasuki organisasi ini manusia membawa 3 serta berbagai kebutuhan dan
keinginan masing-masing individu yang menjadi anggota organisasi. Oleh karena
itu, untuk terwujudnya keselarasan kerja dalam memenuhi dua kepentingan
masing-masing anggota organisasi diperlukan kerjasama antar anggota. Sumber
daya manusia sebagai potensi organisasi yang terbesar mau tidak mau harus
bekerja secara kelompok dengan karakteristik individual yang berbeda. Untuk itu
di dalam menumbuhkembangkan organisasi yang berlandaskan kerja sama atau
kolektifitas kelompok diperlukan adanya kinerja serta struktur organisasi yang
jelas sehingga organisasi bekerja secara efektif. Hal ini berkaitan erat dengan
motivasi seseorang dalam melakukan pekerjaannya. Kecenderungan seseorang
melakukan pekerjaan yang baik ataupun buruk merupakan tujuan motivasinya dalam
memenuhi kebutuhan hidup. Jadi, untuk kelancaran pencapaian tujuan organisasi
perlu adanya semangat kerja dari unsur-unsur yang ada dalam organisasi.
Semangat kerja atau motivasi kerja yang timbul dalam diri seseorang akan
mendorong manusia sebagai unsur organisasi akan berpengaruh terhadap
efektivitas dan efisiensi kerjanya.
Dalam lingkungan PT. Charoen
Pokphand Jaya Farm Unit 7 Jombang yang mana pegawainya bersifat dinamis,
merupakan hal yang wajar bila motivasi masing- masing individunya adalah
melakukan tugas sebaik-baiknya sehingga akan mendapatkan imbalan (income) yang
tinggi. Penilaian kinerja adalah proses mengevaluasi atau menilai hasil kerja
secara keseluruhan dari karyawan. Kegiatan ini dapat memperbaiki 4
keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada para karyawan
tentang pelaksanaan kerja. Departemen yang mengurusi penilaian karyawan di
perusahaan adalah PGA-UNIT. Seksi ini biasanya mengembangkan kinerja bagi
karyawan di semua jajaran. Proses penilaian kinerja juga menyediakan umpan
balik tentang efektivitas fungsi manajemen personalia. Penilian kinerja
berfungsi sebagai quality control. Bila proses penilaian menunjukkan bahwa
kinerja jelek tersebar luas, banyak karyawan tidak memenuhi syarat keputusan
internal, mereka tidak akan dipromosikan atau mungkin diberhentikan. Kinerja
yang dicapai oleh pegawai PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 Jombang sangat
baik. Hal ini bisa dilihat pada hasil produksi selama tahun 2012 sebagai
cerminan hasil kinerja karyawan, sebagai berikut: Tabel 1.1 Hasil Produksi PT.
Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 Jombang Tahun 2012 BULAN JUMLAH PRODUKSI
MAKANAN TERNAK Januari 1600 Kg February 1750 Kg Maret 2000 Kg April 2150 Kg Mei
2200 Kg Juni 2450 Kg Juli 2500 Kg Agustusl 2500 Kg 5 September 2650 Kg Oktober
2800 Kg November 3000 Kg Desember 2000 Kg Sumber : Data Peneliti (2014)
Berdasarkan bukti perkembangan kinerja tersebut, sebetulnya kinerja bisa
dibangun melalui sumber daya manusia dengan melakukan komunikasi yang baik.
Dalam hubungan kerja komunikasi dalam lingkungan kerja khususnya komunikasi
atasan bawahan menjadi hal yang penting karena bisa mengetahui kemauan setiap
individu yang ada. Dengan kepentingan tersebut maka perlu adanya penelaahan
tentang komunikasi dihubungkan dengan kinerja. Berdasarkan uraian diatas maka
peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul
“Pengaruh Komunikasi Vertikal Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Di PT
Charon Pokphand Jaya Farm Unit 7 Jombang”
1.2
Rumusan
Masalah
Suatu penelitian dilakukan
tentunya memiliki beberapa rumusan masalah. Adapun yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah komuniasi vertikal yang terdiri dari komunikasi ke atas
(X1) dan komunikasi kebawah (X2) berpengaruh secara simultan terhadap kinerja
karyawan (Y) PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 Jombang?
2. Apakah komuniasi vertikal yang terdiri dari komunikasi ke atas
(X1) dan komunikasi kebawah (X2) berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan (Y) PT. Charoen Pokphand Jaya
Farm Unit 7 Jombang?
3. Variabel komunikasi vertikal manakah, diantara variabel
komunikasi vertikal yang berpengaruh signifikan atau dominan terhadap kinerja
karyawan di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 Jombang?
1.3 Tujuan Penelitian
Suatu penelitian dilakukan
tentunya memiliki beberapa tujuan. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian
ini adalah :
1. Untuk menganalisis
pengaruh komunikasi vertikal yang terdiri dari komunikasi ke atas dan
komunikasi ke bawah secara simultan terhadap kinerja karyawan di PT. Charoen
Pokphand Jaya Farm Unit 7, Jombang.
2. Untuk menganalisis pengaruh komunikasi vertikal yang terdiri
dari komunikasi ke atas dan komunikasi ke bawah secara parsial terhadap kinerja
karyawan di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7, Jombang.
3. Untuk mengetahui variabel
komunikasi vertikal yang berpengaruh signifikan atau dominan terhadap kinerja
karyawan di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7, Jombang.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti Sebagai
khasanah dalam memperkaya wawasan keilmuan di bidang Sumber Daya Manusia,
terutama di bidang yang berkaitan dengan komunikasi vertikal dan kinerja
karyawan.
1.4.2 Bagi Perusahaan atau Obyek yang diteliti Hasil penelitian ini
diharapkan memberikan masukan bagi manajemen PT. Charoen Pokphand Jaya Farm
Unit 7, Jombang untuk 7 menjaga pola komunikasi antara pimpinan dan karyawan
agar tercapainya tujuan organisasi.
1.4.3
Bagi pihak lain Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi
tambahan bagi penelitian – penelitian di bidang Sumber Daya Manusia di masa
yang akan datang, khususnya dalam aspek komunikasi vertikal dan kinerja
karyawan.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh komunikasi vertikal terhadap kinerja karyawan di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm unit 7 Jombang. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment