Abstract
INDONESIA:
Desa Pemuteran adalah sebuah desa yang sama seperti kebanyakan desa yang ada di Indonesia dan penduduknya sekitar 2.603 kepala keluarga. Desa Pemuteran jauh dari kota, tidak ada pelabuhan serta bandara. Tetapi berkat usaha dan kerja keras warga maka berubalah desa ini menjadi desa ekowisata yang bebasis pada lokalitas, dan berdatanganlah wisatawan-wisatawan mancanegara. Itulah yang melatar belakangi peneliti membuat rumusan masalah bagaimana pengetahuan dan persepsi wisatawan bisa datang ke Desa Pemuteran dan apa alasan mereka mau datang ke tempat ini.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dimana tujuanya mengambarkan secara jelas tentang fokus penelitian yang meliputi pengetahuan, persepsi, dan motivasi wisatawan. Subjek penelitian ada 10 orang data di kumpulkan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisa datanya melalui tiga tahap: reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Dari hasil penelitian menunjukkan pengetahuan wisatawan terhadap Desa Pemuteran adalah pengetahuan produk. Hal itu dikarenakan wisatawan dapat memberikan pendapat sendiri tentang Desa Pemuteran bahwa desa ini adalah tempat untuk diving atau snorkeling, tempatnya indah ada banyak yang bisa di datangi disana seperti pura, peternakan penyu, dan air terjun, serta di Desa Pemuteran adalah tempat konservasi karang. Persepsi wisatawan terhadap Desa Pemuteran positif hal ini di karenakan wisatawan mendapatkan rangsangan dari luar dirinya. Seperti lingkungan bersih, nyaman dan tenang sehingga wisatawan dapat melakukan aktifitasnya dengan nyaman. Motivasi wisatawan yang berkunjung ke Desa Pemuteran adalah motivasi fisik dan motivasi pribadi. Hal ini di karenakan alasan wisatawan ke Desa Pemuteran dalah untuk menikmati objek wisata yang ada dan juga mengunjungi teman yang ada di Desa Pemuteran.
ENGLISH:
Pemuteran village is a village that is the same as most villages in Indonesia and a population of about 2,603 heads of households as well as most of its residents work as farmers and fishermen. Pemuteran village far from town, the village seemed dead and there is no port and airport in the village. But thanks to the efforts and hard work of residents of the village berubalah dead village ecotourism bebasis on locality, and berdatanganlah foreign tourists. That is the background for researchers to formulate the problem of how knowledge and perception of tourists can come to the village of Pemuteran resoning and what they want to come to this place.
his study used descriptive qualitative approach which clearly aim portrait research focus include knowledge, perception, and travel motivations. There were 10 subjects of research data collected by observation, interview, and documentation. Data analysis techniques through three stages : reduction, data presentation, and conclusion.
The results showed tourists to the village Pemuteran knowledge is product knowledge. That's because tourists can give an opinion about Pemuteran village that this village is the place for diving or snorkeling, beautiful place there is a lot that can go there like temples, turtle farms, and waterfalls, as well as in the village of Pemuteran is a coral conservation. Traveler 's perception of the positive Pemuteran village it is in because tourists get stimulation from outside himself. Such as the environment clean, comfortable and quiet so tourists can conduct its activities comfortably. Motivation tourists visiting the village of Pemuteran is a physical motivation and personal motivation. This is because the reason tourists to the village of Pemuteran dalah to enjoy existing tourist attraction and also visiting friends in the village of Pemuteran.
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini peneliti
menguraikan beberapa pokok persoalan yang terdiri dari latar belakang masalah
atau gambrang singkat tentang apa yang akan diteliti, batasan masalah, tujuan
penulisan, berikut sub babnya di paparkan lebih lengkap:
1.1 Konteks Penelitian
Desa Pemuteran adalah sebuah desa yang sama
seperti kebanyakan desa yang ada di Indonesia dan penduduknya sekitar 2.603
kepala keluarga serta kebanyakan penduduknya bekerja sebagai petani dan
nelayan. Desa yang terletak di Kecamatan Grokgak, Kabupaten Buleleng, berjarak
57 km dari Kota Singaraja dan 160 km ke Kota Denpasar. Menurut data
geografisnya Desa Pemuteran terletak pada posisi lintang dari barat ketimur dan
posisi pada 67 derajat bujur utara dan 82 derajat bujur timur sesuai peta Desa
Pemuteran (dokumentasi Desa Pemuteran). Berdasarkan wawancara dengan aparat
desa dan survey awal didapatkan, batas wilayah Desa Pemuteran ini adalah
sebelah barat Desa Sumberkima, sebelah timur Desa Banyupoh, sebelah selatan
hutan atau bukit-bukit, dan sebelah utara adalah laut utara Bali. Asal-usul
Desa Pemuteran tidak ada yang tahu pasti tanggal, bulan serta tahunnya. Tokoh
masyarakat menyakini nama pemuteran ini sebabkan karena di tempat itu dahulu
orang memutar kendaraannya. 2 Berdasarkan Ni luh Made Pertiwi, (Kompas Online,
28 februari 2013), Desa Pemuteran sebagian penduduknya adalah pindahan dari
Karang Asem akibat meletusnya Gunung Agung di tahun 1963. Desa Pemuteran amat
rusak seakan mati karena penduduk belum tahu akan potensi alam yang di miliki
desa tersebut. Mereka menghancurkannya dengan mengebom ikan, meracuni ikan
sehingga karang mati dan tidak ada ikan lagi, Desa Pemuteran mulai berubah,
berawal dari seorang pemandu wisata bernama I Gusti Agung Prana. Dia tersentuh
dan tergerak hatinya untuk mengubah Desa Pemuteran yang tidak memiliki potensi
untuk dirubah menjadi wilayah yang bernilai wisata. Bersama masyarakat
beramai-ramai membenahi pemuteran pada tahun 1989. Pada saat itu Pula Desa
Pemuteran pun terus berkembang dan banyak mendatangan tamu dari eropa. Saat itu
pula Desa Pemuteran dijuluki desa ekowisata yang berbasis pada lokalitas
(kompas online edisi 28 februari 2013).
Sejak itu, menurut Aji Wihardandi, (Mongbay.
17 juni 2013 ) Desa Pemuteran juga dikenal dengam keindahan wisata launya yang
berbeda, Keindahan terumbu karang, ketenangan lokasi, dan keramahan warganya
serta kebudaayaannya menjadi buruan wisatawan yang menjauhi berbagai keriuhan
wisata belanja dan kehidupan malam ala kawasan selatan Bali, seperti di
Seminyak atau Legian. Maka dari itu, mengutip salah satu blog Indonesia fight
poverty Desa Pemuteran memperoleh penghargaan The Equator Prize dan UNDP
Special award dari United Nations Development Programme. Desa Pemuteran
berhasil menjadi salah satu dari 10 penerima penghargaan yang menyisihkan 812
nominasi dari 113 3 negara. Di Indonesia sendiri, Desa Pemuteran pernah menjadi
penerima penghargaan lingkungan Kalpataru tahun 2005 dan penghargaan SKAL
(organisasi pariwisata bawah laut sedunia) tahun 2003 ( diakses 3 November
2014) Seiring berkembangnya waktu, saat ini Desa Pemuteran juga memiliki
fasilitas-fasilitas umum seperti menyediakan penginapan bagi yang sedang
berwisata di tempat itu seperti hotel, cottages, villa, bungalow serta
penginapan- penginapan kecil seperti home stay, guest house. Desa Pemuteran
banyak juga yang menyediakan operator diving, snokling yang menyewakan semua
keperluan wisatawan untuk menyelam serta ada juga warung makan atau
restoran-restoran kecil karena setiap wisatawan pasti membutuhkan akomodasi
yang mempermudah seorang wisatawan menikmat tempat yang menjadi tujuannya
tersebut. Satu kendala yang ada di Desa pemuteran adalah masalah transportasi
hanya bisa menggunakan jalur darat, itu disebabkan di Desa Pemuteran tidak ada
bandara transit ataupun bandara internasional. Desa Pemuteran sangat jauh dari
bandara yang berada di Kota Denpasar Yang mana membutuhkan waktu kurang lebih
sekitar empat jam dari Desa Pemuteran. Desa Pemuteran ini juga tidak ada mall
dan bar sebagaimana di kawasan wisata lainnya ke kota pun harus menempuh waktu
satu jam setengah. Meskipun Desa Pemuteran jauh dengan kota besar dan
transportasi udara atau laut. Desa Pemuteran terus berkembang dari sisi
kunjungan wisatawan. 4 Berdasarkan data reservasi hotel, orang yang berkunjung
ke Desa Pemuteran menunjukkan fluktuasi. Hal ini berdasarkan pada tabel data
empat tahun terakhir: Tabel 1: Jumlah Pengunjung atau Wisatan Tahun 2009-2013
Sumber: Reservasi hotel-hotel Desa Pemuteran Berdasarkan data wisatawan di atas
yang datang ke Desa Pemuteran kebanyakan bule atau wisatawan asing di
bandingkan dengan wisatawan domiestik. Wisatawan asing itu datang dari berbagai
Benua Eropa, amerika, afrika dan asia tetapi yang paling banyak berkunjung
adalah dari benua eropa yaitu Jerman, Prancis, Belanda, Belgia, dll. Maka dari
itu, perilaku wisatawan di atas tentunya didasari pada pengetahuan yang
memotivasi serta menstimulus mereka terhadap apa yang mereka lihat dan dengar
tentang Desa Pemuteran sehingga merekapun datangan.
Hal ini sesuai dengan pendapat Schiffman
(2007: 157) yang menyatakan bahwa citra dan kesan (image) konsumen pada suatu
daerah pada hakikatnya tergantung pada produk dan merek yang tersedia. Maka
dari itu konsumen termotivasi untuk berwisata seperti yang dijelaskan Pitana
dan Gayatri (2005:40) pariwisata berkembang karena ada keinginan manusia dalam
mencari sesuatu yang belum diketahui, menjelajahi wilayah baru dan mencari
perubahan suasana serta untuk No. Tahun Jumlah wisatawan % 1 2009 10775 2 2010
11951 9,84 3 2011 12540 4,69 4 2012 12972 3,33 5 2013 13532 3,44 5 mendapat
pengalaman baru. Dan juga menurut J.T. Curran dalam Oka (2006:112) ada banyak
penyebab orang melakukan wisata atau perjalanan antara lain: untuk mengikuti
event, untuk mengunjungi tanah leluhur, menghindari cuaca, untuk melakukan
petualangan, untuk berobat dll. Berdasarkan pada uraian di atas maka perlu di
lakukan penelitian mengenai perilaku wisatawan seperti pengetahuan, persepsi, dan
motivasi wisatawan yang berkunjung ke Desa Pemuteran, Kecamatan Grokgak,
Kabupaten Buleleng, Bali.
1.2 Fokus Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang di atas,
maka rumusan masalah dalam pengembangan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengetahuan dan persepsi
wisatawan tentang Desa Pemuteran, Kabupaten Buleleng-Bali?
2. Apa motivasi wisatawan datang atau
berkunjung ke Desa Pemuteran, Kabupaten Buleleng-Bali?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas
maka dapat di ambil bahwa tujuan peneliti antara lain:
1. Untuk mengungkap pengetahuan dan
persepsi wisatawan tentang Desa Pemuteran.
2. Untuk mengetahui motivasi
wisatawan yang datang ke Desa Pemuteran.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat, antara
lain:
1. Secara praktis, hasil penelitian
ini diharapkan dapat membantu para pelaku pariwisata ataupun tempat wisata,
baik pengurus desa maupun masyarakat dalam mengambil kebijakan yang dianggap
perlu untuk mengoptimalkan produk Desa Pemuteran sebagai salah satu usaha daya
tarik wisata di Pulau Bali khususnya Kota Singaraja.
2. Secara teoritis, hasil penelitian
ini diharapkan dapat memperkaya sumber referensi ilmu pengetahuan, khususnya
menyangkut perilaku konsumen.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengetahuan, persepsi dan motivasi wisatawan dalam bekunjung ke Desa Pemuteran, Kecamatan Grokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment