Abstract
INDONESIA:
Dalam dunia investasi saham, ada satu fenomena mengenai kenaikan harga saham pada bulan Januari, yang dikenal dengan istilah 'January effect'.Kenaikan tersebut diduga karena adanya peningkatan pembelian oleh para investor yang telah melakukan penjualan saham pada Desember dalam rangka mengurangi pajak atau merealisasikan capital gain
Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data sekunder berupa Laporan Keuangan perusahaan yang terdaftar di LQ45 selama tahun periode penelitian,selanjutnya dilakukan analisis statistik dengan menggunakan uji paired sample t-test dan uji anova
Berdasarkan hasil uji-t dan anova didapat hasil yang tidak signifikan, dalam tiga tahun periode penelitian tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dengan saat bulan januari, setelah dengan bulan januari, sebelum dengan sesudah januari pada pengujian hipotesis pertama,dengan analisis paired t-test pada periode pertama penelitian sampai periode ketiga penelitian hasil sig t menunjukkan angka positif, yaitu hipotesis pertama diduga terdapat perbedaan harga saham pada saat sebelum januari dan pada saat bulan januari, menunjukkan hasil sig t pada periode pertama (0,137) pada periode kedua (0,369) dan pada periode ketiga (0,209) yang artinya tidak terdapat perbedaan pada saat sebelum januari dan pada saat bulan januari. pada hipotesis kedua yaitu diduga terdapat perbedaan harga saham pada saat sesudah januari dan pada saat bulan januari mendapatkan hasil yang tidak jauh berbeda, yaitu sig t pada periode pertama (0,736) pada periode kedua (0,123) dan pada periode ketiga (0,748) yang artinya tidak terdapat perbedaan pada saat sesudah januari dan pada saat bulan januari. hipotesis ke tiga yaitu diduga terdapat perbedaan harga saham pada saat sebelum januari dan sesudah bulan januari dengan menggunakan metode analisis anova hasil sig f pada hipotesis tersebut adalah (0,957) pada periode pertama, (0,987) pada periode kedua dan (0,932) pada periode ketiga, yang artinya tidak terdapat perbedaan pada saat sesudah januari dan pada saat bulan januari.
ENGLISH:
In the investmentWORLD STOCK, there is one phenomenon aboutSTOCK PRICE rises in january, known as term. january effect that increase was suspected to because of the purchase by the investors who has committed stock sales in december in order reduce tax or objectify capital gains
Methods used in this research is the approach of quantitative data report by using secondary in the form of a finance company that registered in the meantime, the lq45 during the period of research, next done it through statistical analysis by the use of test and test sample of the paired t-test anova
Anova uji-t and based on the results obtained the result of being insignificant, in three years the period of research there is not a significant difference between before with january, when the moon after january, with the moon before with after january at first, the testing of hypotheses with an analysis paired t-test in the first period research until the third period research results sig t show the number of positive, namely hypothesis first suspected there are differences stock prices at the time before january and at the time of the months january, indicating the result sig t in the first period ( 0,137 ) on the second period ( 0,369 ) and in the third period ( 0,209 ) which means there is no distinction at the time before january and at the time of the months january. On hypothesis both the suspected there are differences stock price at the time after january and at the january get the not much different, namely sig t in the first period ( 0,736 ) on the second period ( 0,123 ) and in the third period ( 0,748 ) means no there are differences at the time after january and at the january. Hypothesis to three i.e. allegedly there are differences price shares upon the january before and after january by using centrifugal analysis anova results sig f on hypothesis was ( 0,957 ) in the first period, ( 0,987 ) on the second period and ( 0,932 ) on the third period, which means not there are differences at the time after january and at the
january.
january.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Pasar modal adalah tempat bertemunya antara penawaran dan
permintaan atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari 1 tahun.
(samsul, 2006 : 43). Hukum mendefinisikan pasar modal sebagai”kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek yang diterbitkannya,
serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek (UU pasar modal No 8 tahun
1995) Di negara–negara maju pasar modal sejak lama telah menjadi lembaga yang
sangat diperhitungkan bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi negara yang
bersangkutan. Kegiatan pasar modal pada umumnya dilakukan oleh lembaga pusat
perdagangan sekuritas atau resminya disebut bursa efek. Bursa efek terdapat di
hampir setiap negara, di USA terdapat New York Stock Exchange (NYSE), di
Inggris terdapat London Stock Exchange (LSE), di Malasyia terdapat Kuala Lumpur
Stock Exchange (KLSE), di Indonesia sendiri terdapat Bursa Efek indonesia (BEI)
yang terdapat di Surabaya dan Jakarta. Secara perlahan tapi pasti pasar modal
Indonesia tumbuh menjadi bagian penting dalam perkembangan perekonomian
Indonesia. Di sisi lain pasar modal diharapkan mampu menjadi alternatif
pendanaan bagi perusahaan–perusahaan di samping bidang perbankan. Kehadiran
pasar modal juga berperan sebagai wahana 2 alternatif dalam berinvestasi.
Semakin berkembangnya perusahaan di tingkat global tentunya membutuhkan dana
yang sangat besar, maka perusahaan– perusahaan semakin giat mencari
sumber–sumber dana dalam jumlah yang besar. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
perusahaan–perusahaan berupaya memperoleh alternatif pendanaan dari pasar modal.
Dalam dunia investasi saham, ada satu fenomena mengenai kenaikan harga saham
pada bulan Januari, yang dikenal dengan istilah ’January effect’.Kenaikan
tersebut diduga karena adanya peningkatan pembelian oleh para investor yang
telah melakukan penjualan saham pada Desember dalam rangka mengurangi pajak
atau merealisasikan capital gain. Pada pasar yang efisien tidak ada kemungkinan
memperoleh tingkat pengembalian abnormal, meskipun dalam prakteknya terdapat
hal-hal yang menyimpang, yang disebut anomali. Beberapa penelitian pada bursa
efek di negara maju (Amerika Serikat) terdapat beberapa fenomena
ketidakberaturan (anomali) yang tidak sejalan dengan kondisi pasar modal yang
efisien. Anomalianomali tersebut dalam Elton & Gruber (1995) diantaranya
adalah Size Effect, yakni perusahaan dengan kapitalisasi pasar sahamnya rendah
cenderung menunjukkan return yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan
dengan kapitalisasi pasar tinggi dan January Effect, yaitu kecenderungan return
yang tinggi pada bulan Januari. Salah satu anomali tentang pola tingkat
pengembalian saham yaitu January Effect, dimana pada bulan Januari ini
diperkirakan investor akan memperoleh kesempatan untuk mendapatkan tingkat
pengembalian yang lebih 3 tinggi dibanding bulan-bulan lainnya.
Tingginya return pada bulan Januari ini terjadi karena adanya
tekanan jual yang terjadi pada bulan desember. Masyarakat khususnya investor di
negara maju pada bulan desember membutuhkan dana untuk perayaan natal dan tahun
baru sehingga dana cenderung ditahan bahkan menjual saham yang dimiliki untuk
memperoleh dana. Pada bulan Januari mereka kembali melakukan investasi sehingga
terjadi tekana beli yang mengakibatkan harga saham meningkat. January Effect
diperkenalkan pertama kali oleh Wachtel (1942), tetapi baru mendapat perhatian
masyarakat setelah dilakukan penelitian oleh Rozeff dan Kinney (1976). January
Effect adalah kecenderungan rata-rata return saham pada bulan Januari lebih
tinggi dibandingkan bulan-bulan lainnya Rozeff dan Kinney (1976). Menurut Roll
(1983) dalam French dan Trapani (1994) kebanyakan return tertinggi terjadi pada
beberapa hari awal Januari. Haugen dan Jorion (1996) dalam penelitiannya
terhadap saham di NYSE dari tahun 1926 sampai 1993 menemukan adanya efek
Januari. Hal ini juga dibuktikan pada penelitian Dyl dan Maberly (1991) yang
menyatakan bahwa tingkat penjualan saham lebih tinggi pada akhir tahun
dibandingkan dengan bulan Januari. Sedangkan tingkat pembelian saham lebih
tinggi pada awal tahun dibandingkan dengan bulan Desember. Penelitian lebih
lanjut yang dilakukan Rogalski (1984) dalam Sharpe (1995) menemukan bahwa
perilaku harga yang tidak lazim di bulan Januari tersebut sebagian besar
terjadi di lima hari transaksi pertama. Penelitian mengenai January effect
sudah banyak dilakukan di bursa negara-negara maju maupun berkembang. Hasil
penelitian tersebut membuktikan 4 bahwa January effect banyak terjadi di
bursa-bursa dunia. Penelitian mengenai January effect pertama kali dilakukan
oleh Donald B Keim pada 1983 terhadap indeks Dow Jones dan indeks S&P.
Penelitian tersebut menjelaskan bahwa selama periode penelitian terjadi
kenaikan harga saham secara keseluruhan pada Januari di kedua indeks tersebut.
Hasil penelitian tersebut juga menjelaskan bahwa saham berkapitalisasi kecil
memberikan return lebih tinggi dibandingkan saham berkapitalisasi besar.
Fenomena January effect secara statistik dijelaskan terjadi karena
adanya pola yang berulang hampir setiap tahun. Alhasil, banyak investor
memanfaatkan pola tersebut untuk menyusun strategi dalam mendulang keuntungan
di bursa saham. Bila suatu pola sudah banyak yang mengetahui dan banyak
investor mengantisipasinya secara bersamaan, maka pola tersebut akan hilang
secara perlahan. Meskipun telah banyak informasi dan penelitian mengenai
January effect, pola tahunan (seasonal) tersebut masih terjadi sampai saat ini
(Pardomuan Sihombing, Koran SI/Koran SI/rhs). Dalam bursa efek indonesia
dikenal kelompok saham liquid 45 atau Indeks LQ45 adalah indeks dari kelompok
45 saham terpilih yang memenuhi kriteria likuiditas, kapitalisasi pasar,
frekuensi perdagangan yang tinggi dan prospek pertumbuhan serta kondisi
keuangan yang cukup baik. Dengan kriteria tersebut, indeks LQ45 merupakan
kelompok saham yang diminati dan menjadi fokus perhatian investor. Saham-saham
yang termasuk didalam LQ 45 terus dipantau dan setiap enam bulan akan diadakan
review (awal Februari, dan Agustus). Apabila ada saham yang sudah tidak masuk
kriteria maka akan diganti 5 dengan saham lain yang memenuhi syarat. Pemilihan
saham - saham LQ 45 harus wajar, oleh karena itu BEJ mempunyai komite penasehat
yang terdiri dari para ahli di BAPEPAM, Universitas, dan Profesional di bidang
pasar modal. (factbook 1997, Jakarta Stock Exchange). Fenomena January effect
pada kelompok saham LQ45, ingin membuktikan perbedaan antara rata-rata abnormal
return sebelum dan setelah peristiwa. Sehingga dalam hal ini perusahaan yang
terdaftar di LQ45 sangat tepat untuk menjadi objek penelitian tentang January
Effect. Dari kejadian-kejadian anomali tersebut, kemudian menimbulkan keinginan
masyarakat untuk melakukan investasi, yaitu adalah komitmen atas sejumlah dana
atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh
sejumlah keuntungan dimasa yang akan datang. Hal ini bisa berkaitan dengan berbagai
macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset riil (tanah, emas,
mesin atau bangunan), maupun aset finansial (deposito, saham atau obligasi).
Penelitian mengenai pengaruh sebuah peristiwa terhadap aktivitas perdagangan
dilakukan melalui event study. Event study merupakan study yang mempelajari
reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai
pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi
(information content) dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk
menguji efisiensi pasar berbentuk setengah kuat. (Jogianto 2003:410).
Berbagai penelitian tentang pasar modal dan mengenai perilaku
keuangan (behavioral finance) menyatakan bahwa terdapat beberapa penyimpang
yang terjadi yang dapat mempengaruhi harga saham. Penyimpangan tersebut
diantaranya adalah january effect, size effect dan day of the week. Overaction
hypothesis juga merupakan salah satu penyimpangan yang terjadi pada pasar modal
(Tri Suryani :2005). Banyak penelitian menemukan bahwa pada bulan januari
terdapat return yang lebih tinggi dibanding bulan-bulan lainnya dan ini
biasanya terjadi pada saham yang nilainya kecil (small stock). Fama (1991)
menemukan bahwa pada periode 1941-1981 , return dibulan januari lebih tinggi
dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya, dan perbedaan yang lebih besar terjadi
pada saham yang nilai kapitalisasi pasarnya kecil (tandelilin 2007 : 117).
Dalam penulisan skripsi ini, penulis mencoba menguraikan analisa January Effect
pada perusahaan yang terdaftar di LQ-45 sebagai bahan pengambilan keputusan
investor Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2007 -2011
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada
latar belakang permasalahan di atas, penulis menarik suatu rumusan masalah
yaitu,
1. “Apakah January effect terjadi pada index saham LQ45 pada tahun
2007- 2011”?
1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini
antara lain adalah sebagai berikut, Mengetahui apakah january effect terjadi
pada tahun 2007-2011
1.4.Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memberikan batasan yaitu:
1. Harga Saham yang
digunakan adalah harga saham pembukaan setiap awal bulan dari masing-masing
perusahaan. Karena pada harga saham pembukaan tersebut sudah dapat mewakili
fluktuasi harga saham yang terjadi dalam 1 periode
2. Saham yang dipilih oleh peneliti adalah saham yang tergabung
dalam LQ-45 selama tiga tahun yang berada pada 10 teratas. Periode pengamatan
yang diambil adalah t-2 sampai dengan t+2 yaitu pada bulan November dan
desember. Kemudian tiga bulan setelah januari, yaitu februari, maret. Dan
dilakukan pengamatan dari tahun 2007 - 2011
1.5.Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat: 1. Bagi Peneliti; Memperluas wawasan dan pengetahuan serta
menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani studi di Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Selain itu, penelitian ini
diharapkan menjadi sarana peneliti untuk berlatih dan 8 menambah keterampilan
penelitian di bidang keuangan, yang selanjutnya dapat dijadikan dasar untuk
penelitian-penelitian berikutnya.
2. Bagi investor; Untuk menambah pengetahuan dan informasi baru
tentang dampak fenomena-fenomena yang terjadi di pasar modal sebagai bahan
acuan atau pertimbangan dalam berinvestasi di pasar modal
3. Bagi pihak lain; sebagai tambahan ilmu pengetahuan tentang pasar
modal dan perbandingan penelitian selanjutnya.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Analisis January effect pada perusahaan yang terdaftar di LQ45 sebagai bahan pengembalian keputusan pada Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011 Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment