Abstract
INDONESIA:
Permasalahan yang terjadi pada saat melakukan IPO yaitu terjadinya underpricing. Underpericing ini terjadi karena harga saham yang diperjualbelikan dipasar perdana ditetapkan oleh underwriter dan emiten, sehingga mengakibatkan initial return yang rendah dan bisa mengakibatkan kerugian bagi pihak perusahaan. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi initial return dan perbedaan yang signifikan dari initial return saham konvensional dan saham syariah.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Adapun populasinya adalah 173 jumlah saham yang melakukan IPO. Dengan metode purposive sampling didapatkan sampel penelitian 53 saham konvensional dan 49 saham syariah. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi initial return saham konvensional dan saham syariah. Sedangkan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara initial return saham konvensional dan saham syariah menggunakan uji beda (independent t-test).
Dari hasil uji hipotesis yang menggunakan regresi linier berganda secara parsial yang dilakukan untuk saham konvensional yang mempengaruhi initial return yaitu hanya variabel EPS dikarenakan perkembangan saham konvensional yang IPO terus meningkat sehingga mengakibatkan harga saham konvensional terus meningkat yang akan berdampak pada return yang diberikan terus meningkat. Sedangkan untuk saham syariah variabel yang mempengaruhi initial return variabel financial leverage dan ukuran perusahaan (size) dikarenakan pihak investor sangat mempertimbangkan kedua variabel tersebut dalam memilih investasi pada saham syariah. Sementara hasil dari uji hipotesis permasalahan kedua yang menggunakan uji beda (independent t- test) bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara initial return saham konvensional dan saham syariah hal ini dimungkinkan karena kedua jenis saham tersebut diperdagangkan pada pasar yang sama yaitu BEI.
ENGLISH:
Initial return is early return given from the company to investor for the activity of selling the stock in doing IPO. This research purpose is analysis of factors influencing initial return at conventional stock and sharia stock. Otherwise, this research to know the difference significant from initial return conventional stock and sharia stock.
This research is descriptive quantitative descriptive. From the purposive sampling is known the number of sample research, 53 samples of conventional rstock and 49 samples of sharia stock. Multiple linier regression is used in this analysis technique for knowing the factors influencing initial return stock at conventional and sharia stock. In this research using independent t-test for knowing the significant differenciate between initial return of conventional stick and sharia stock.
From the result of hyphotesis test using multiple linear regression on partial doing for conventional stock influencing initial return of conventional stock is only EPS variable. For sharia stock, variable influencing initial return of sharia stock is financial leverage variable and firm size. The result from the second problem of hyphotesis test using independent t-test is there is no significant differenciate between initial return of conventionl stock and sharia stock.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Pasar modal merupakan tempat
bertemunya antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang
membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Dengan demikan, pasar
modal juga bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang
umurnya lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi. Pasar modal dapat
juga berfungsi sebagai lembaga perantara (intermediasi). Fungsi ini menunjukkan
peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat
menghubungkan dana dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana. Disamping itu,
pasar modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien, karena
dengan adanya pasar modal maka pihak yang kelebihan dana (investor) dapat
memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling optimal
(Tandelilin, 2010 : 26-27). Dana yang didapatkan perusahaan melalui penjualan
sekuritas (saham) merupakan hasil perdagangan saham-saham perusahaan yang
dilakukan dipasar perdana. Di pasar perdana inilah perusahaan untuk pertama kalinya
menjual sekuritasnya, dan proses itu disebut dengan istilah Initial Public
Offering (IPO) atau penawaran umum perdana (Tandelilin, 2010 : 27). Kegiatan
IPO (Initial Public Offering) merupakan salah satu kegiatan yang 2 dilakukan
oleh perusahan untuk melakukan pengembangan pendanaan yang dimiliki perusahaan
dengan cara menerbitkan saham baru. Initial Public Offering (IPO) dilakukan
melalui proses go public pada pasar modal. Kegiatan go public tersebut
dilakukan untuk menambah jumlah modal yang ingin dimiliki perusahaan dalam
rangka mengembangkan usaha yang dilakukannya. Dalam melakukan kegiatan go
public sebelum saham diperdagangkan di pasar sekunder (bursa efek), perusahaan
terlebih dahulu melakukan kegiatan menjual sahamnya di pasar perdana (primar market)
atau yang disebut Initial Public Offering (IPO) (Jogiyanto, 2003 : 29). Sebelum
menawarkan saham di pasar perdana, perusahaan emiten sebelumnya akan
mengeluarkan informasi mengenai perusahaan secara detail atau yang disebut
informasi prospektus. Dalam proses penjualan sekuritas di pasar perdana, salah
satu profesi pendukung pasar modal yang berperan penting adalah penjamin
(underwriter). Penjamin yang ditunjuk oleh perusahaan akan membantu dalam
penentuan harga perdana saham serta membantu memasarkan sekuritas tersebut
kepada calon investor (Tandelilin, 2001 : 15) Investor di pasar perdana
dituntut untuk menggunakan berbagai sumber infromasi agar dapat secara wajar
menilai harga saham yang ditawarkan pada saat IPO. Salah satu sumber informasi
bagi para investor berasal dari pihak manjemen perusahaan yang akan menerbitkan
saham. Manjemen perusahaan harus menjelaskan kondisi perusahaan secara 3
menyeluruh sebelum menawarkan sahamnya dengan cara menerbitkan prospektus
(Kristiantari, 2012 : 6). Prospektus merupakan gabungan antara profil
perusahaan dan laporan tahunan yang menjadi sebuah dokumen resmi yang digunakan
oleh suatu lembaga atau perusahaan untuk memberikan gambaran tentang saham yang
ditawarkan untuk dijual kepada publik. Informasi prospektus dapat dibagi
menjadi dua, yaitu informasi akuntansi dan informasi non akuntansi. Informasi
akuntansi adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca, perhitungan
laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan penjelasan laporan
keuangan atau catatn atas laporan keuangan. Informasi non akuntansi adalah
informasi selain laporan keuangan seperti underwriter, auditor independen,
konsultan hukum, nilai penawaran saham, presentase saham yang ditawarkan,
ukuran perusahaan, dan informasi lainnya (Tandelilin, 2001 : 112). Berdasarkan
data yang diperoleh dari “Warta Ekonomi Indonesia Best New Emiten 2013” sejalan
dengan pertumbuhan positif ekonomi Indonesia di tengah perlambatan ekonomi
global, perkembangan pasar modal Indonesia berhasil menunjukkan peningkatan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat dari 2.534,36 di tahun 2009
menjadi 4.609,95 pada 11 Juni 2013. Rata-rata harian perdagangan saham
meningkat dari Rp 4,04 triliun pada 2009 menjadi Rp 6,83 triliun pada 11 Juni
2013. Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar saham meningkat dari Rp .019,38
triliun menjadi Rp 4.522 triliun pada periode yang sama.
Saat ini peran dan pengetahuan masyarakat 4 terhadap pasar modal
terus meningkat. Hal ini tercermin dari terus bertambahnya jumlah investor
maupun emiten dari tahun ke tahun. Sejak tahun 2010 hingga 2012, PT. BEI telah
mencatat 70 emiten saham baru yang secara mayoritas berasal dari sektor Trade,
Services, and Investment. Hingga saat ini total emiten BEI telah mencapai 478
emiten. Sedangkan menurut data yang diperoleh dari statistik saham syariah pada
bulan Desember 2013 didapatkan bahwasanya perkembangan saham syariah terus
meningkat hal tersebut sesuai dengan gambar grafik berikut ini : Grafik 1 :
Perkembangan Saham Syariah Sumber : Statistik Saham Syariah Desember 2013
Berdasarkan data perkembangan mengenai saham yang melakukan penawaran umum
perdana baik saham konvensional maupun saham syariah tersebut menarik untuk
dijadikan sebagai obyek penelitian. Hal tersebut dikarenakan semakin
meningkatnya jumlah saham-saham yang melakukan 5 kegiatan IPO pada tahun
2009-2013. Dari kegiatan IPO yang dilakukan oleh sebuah perusahaan, pihak
investor akan mendapatkan initial return dari saham yang dibelinya. Besar
tingginya initial return yang diberikan tersebut sangat mempengaruhi saham yang
diperdagangkan di pasar perdana. Oleh karena itu dalam penelitian ini ingin
membahas mengenai faktor -faktor yang mempengaruihi initial return. Penelitian
mengenai faktor-faktor yang mempegaruhi initial return pada saat initial public
offerings memang telah banyak dilakukan oleh para peneliti. Akan tetapi masih
sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi initial return pada saat initial public offering dengan
variabel-variabel dan jenis-jenis saham yang berbeda dari penelitian-penelitian
sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Sarma (2009) dengan menggunakan
variabel Size, ROI, EPS, Financial Leverage, reputasi auditor, reputasi
underwriter, dan jenis industri. Dari pengujian secara parsial yang dilakukan
terhadap 42 sampel perusahaan hanya variabel Size, ROI, EPS, financial leverage
saja yang berepengaruh signifikan terhadap initial return. Sedangkan variabel
non- keuangan tidak berpengrauh secara signifikan terhadap initial return. Penelitian
yang dilakukan oleh Airlangga (2009) dengan menggunakan variabel ROA, financial
leverage, EPS, presentase penawaran saham, umur perusahaan, reputasi
underwriter, dan reputasi auditor. Hasil 6 analisis menunjukkan secara parsial
hanya variabel keuangan yaitu ROA yang berpengaruh terhadap initial return.
Sisanya financial leverage, dan EPS tidak berpengaruh terhadap initial return
dan variabel non keuangan yaitu presentase penawaran saham, umur perusahaan,
reputasi underwriter, dan reputasi auditor, tidak berpengaruh trehadap initial
return. Penelitian yang dilakukan oleh Nuraini (2010) dengan menggunakan
variabel ROA, Financial Leverage, dan Ukuran Perusahaan (Firm Size). Hasil yang
diperoleh yaitu bahwa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap underpricing
adalah ukuran perusahaan (firm size) sedangkan ROA dan Finacial Leverage tidak
berpengaruh terhadap tingkat Underpricing. Penelitian yang dilakukan oleh Laila
(2013) dengan menggunakan variabel ROA, reputasi auditor, dan ukuran perusahaan
didapatkan hasil hanya reputasi auditor yang berpengaruh signifikan terhadap
initial return.
Sedangkan ROA dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara
siginifikan terhadap initial return. Berdasarkan hasil penelitian-penelitian
tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel-variabel dan
jenis kelompok saham yang berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya.
Variebel-variabel yang digunakan dalam peneltian kali ini yaitu : ROA,
financial leverage, EPS, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan. Nis saham yang
digunakan dalam penelitian kali ini yaitu saham konvensional dan jenis saham
yang masuk dalam Kategori Daftar Efek Syariah (DES). Sehingga penulis memilih
judul 7 penelitian tentang “ Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Initial Return
Saham Pada Penawaran Umum Perdana (IPO) (Studi Pada Saham Konvensional dan
Saham Syariah Yang Listing di BEI Pada Tahun 2009-2013)“. 1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut : 1. Apakah ROA, EPS, financial leverage, umur perusahaan dan
ukuran erusahaan berpengaruh secara parsial terhadap initial return pada saham
konvensional dan saham syariah yang melakukan IPO ?
2. Apakah terdapat perbedaan
yang signifikan dari initial return antara saham konvensional dan saham syariah
yang melakukan IPO ?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh
secara parsial variabel ROA, financial leverage, EPS, ukuran perusahaan, dan
umur perusahaan terhadap initial return saham-saham konvensional dan saham
syariah yang melakukan IPO.
2. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan dari initial return
pada saham konvensional dan saham syariah.
1.4. Manfaat
1. Bagi bidang akademik : penelitian ini dapat digunakan sebagai
sumber referensi dan dasar untuk melakukan pengembangan lebih lanjut mengenai
initial return pada saat IPO dan pengetahuan tentang pasar modal
2. Bagi penulis : bisa menjadi penambahan pengetahuan dan wawasan
mengenai pasar modal serta bisa menerapkan salah satu bentuk teori yang didapat
selama kuliah. 3. Bagi investor/calon investor di pasar modal, hasil penelitian
ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam pengambilan keputusan investasi
pada saat IPO.
1.5. Batasan Masalah
1. Saham-saham konvensional yang melakukan IPO di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun 2009-2013.
2.
Saham-saham syariah yang masuk dalam kategori Daftar Efek Syariah (DES) yang
melakukan IPO dan listing di BEI pada tahun 2009-2013.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Faktor-faktor yang mempengaruhi initial return saham pada penawaran umum perdata (IPO): Studi kasus saham konvensional dan saham syariah yang listing di BEI pada tahun 2009-2013. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment