Abstract
INDONESIA:
Kepemimpinan demokratis mendeskripsikan pemimpin yang cenderung mengikutsertakan karyawan dalam pengambilan keputusan, mendelegasikan kekuasaan, mendorong partisipasi karyawan dalam menentukan bagaimana metode kerja dan tujuan yang ingin dicapai, dan memandang umpan balik sebagai suatu kesempatan untuk melatih karyawan. Peneliti bertujuan untuk menganalisis gaya kepemimpinan demkratis.Kepemimpinan demokratis ditandai dengan adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif.Dampak dari sebuah kepemimpinan Demokratis adalah akan menimbulkan meyakini pemimpin tersebut adalah benar, menerima pemimpin tersebut tanpa mempertanyakannya lagi, tunduk kepada pemimpin dengan senang hati, merasa sayang terhadap pemimpin tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.Metode pendekatan yang penulis gunakan yaitu studi kasus, Mulyana (2010: 201) mengungkapkan “Studi kasus adalah uraian danpenjelasan komprehensif mengenai berbagai aspekseorang individu, suatukelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosial”. Data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepemimpinan demokratis di PT. Artha Surya Jaya Bojonegoro memiliki Dimensi gaya kepemimpinan demokratis yang dikemukakan oleh Kadrisman, tipe kepemimpinan yang demokratis, yatu: Partisipasi Sosial (Social Participation), Tanggung Jawab Sosial (Social Responcibility), Dorongan Sosial (Social Support), dan Pengawasan Sosial (Social Control).
ENGLISH:
Democratic leadership describes leaders who tend to involve employees in decision making, delegating authority, encouraging employee participation in determining how the working methods and objectives that is gained, and viewing feedback as an opportunity to train employees. Researcher aimed to analyze the democratic leadership style. Democratic leadership is characterized by the presence of a structure that the developmentuses a cooperative decision making approach. The impact of a Democratic leadership is going to cause and believe the correct leader, accept it without question the leader again, subject to the leader happy, feel affection towards the leader.
This research was qualitative. The approach methodused the case study, Mulyana (2010: 201) revealed "The case study is a comprehensive description and explanation of the various aspects of an individual, a group, an organization (community), a program, or a social situation". Data collected by observation, interview and documentation.
The results showed that the democratic leadership in PT. Artha Surya Jaya Bojonegoro had democratic leadership style dimensions proposed by Kadrisman, democratic type of leadership, namely: Social Participation (Social Participation), Corporate Social Responsibility (Social Responsibility), Encouragement Social (Social Support), and the Social control (Social Control)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemimpin merupakan faktor penentu dalam sukses
atau gagalnya suatu organisasi. Pengarahan terhadap pekerjaan yang dilakukan
pemimpin dalam mencapai tujuan organisasi perusahaan maupun lembaga-lembaga
harus diberikan oleh pemimpin sehingga kepemimpinan tersebut dapat menjadi
efektif. Menurut Robbin (2003:40) pemimpin menetapkan arah dengan mengembangkan
suatu visi terhadap masa depan kemudian mereka menyatukan orang dengan
mengkomunikasikan visi ini dan mengilhami mereka untuk mengatasi rintangan.
Keadaan ini menggambarkan bahwa kepemimpinan sangat diperlukan, jika suatu
organisasi atau perusahaan memiliki perbedaan dengan yang lain dapat dilihat
dari sejauh mana pemimpinnya dapat bekerja secara efektif. Menurut Riyanti
(2014) adanya gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi
perusahaan maka karyawan akan lebih semangat dalam menjalankan tugas,
kewajibannya dan mempunyai harapan terpenuhinya kebutuhan. Melalui gaya
kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan maka karyawannya
akan lebih semangat dalam menjalankan tugas, kewajibannya dan mempunyai harapan
terpenuhinya kebutuhan. Jika gaya kepemimpinan sesuai dengan situasi dan
kondisi yang dihadapi dalam perusahaan, maka akan membuat iklim kerja menjadi
kondusif dan pada akhirnya 2 akan memberi motivasi yang tinggi bagi karyawan
untuk memberikan yang terbaik dalam mencapai target. Rivai (2006) kepemimpinan
demokratis ditandai dengan adanya suatu struktur yang pengembangannya
menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Dibawah
kepemimpinan demokratis bawahan cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama,
mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri. Menurut Robbins dan
Coulter (2002) dalam jurnal Andika, Budiono dkk (2012), gaya kepemimpinan
demokratis mendeskripsikan pemimpin yang cenderung mengikutsertakan karyawan
dalam pengambilan keputusan, mendelegasikan kekuasaan, mendorong partisipasi
karyawan dalam menentukan bagaimana metode kerja dan tujuan yang ingin dicapai,
dan memandang umpan balik sebagai suatu kesempatan untuk melatih karyawan. Menurut
Siagian (2003:27) tipe yang demokratik adalah seorang pemimpin yang demokratik
dihormati dan disegani dan bukan ditakuti karena perilakunya dalam kehidupan
organisasional. Perilakunya mendorong para bawahannya menumbuhkan dan
mengembangkan daya inovasi dan kreativitasnya. Dengan sungguh-sungguh ia
mendengarkan pendapat, saran dan bahkan kritik orang lain terutama bawahannya.
Munawar (2008) kepemimpinan yang demokratis ditujukan dengan adanya partisipasi
atau ikut sertanya kelompok dalam penentuan tujuan, setiap pemikiran dari
anggotanya dihargai dalam setiap pemecahan persoalan-persoalan,
oleh karena itu kepemimpinan yang
demokratis mendorong lahirnya inisiatif dari pada yang dipimpin. Kepemimpinan
demokratis ditandai dengan adanya suatu struktur yang pengembangannya
menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Dibawah
kepemimpinan demokratis bawahan cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama,
mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri (Rivai, 2006, p.
61). Menurut Robbins dan Coulter (2002), gaya kepemimpinan demokratis
mendeskripsikan pemimpin yang cenderung mengikutsertakan karyawan dalam
pengambilan keputusan, mendelegasikan kekuasaan, mendorong partisipasi karyawan
dalam menentukan bagaimana metode kerja dan tujuan yang ingin dicapai, dan
memandang umpan balik sebagai suatu kesempatan untuk melatih karyawan. Menurut
Kadarisman, tipe kepemimpi nan yang demokratis diperincikan atas beberapa
unsur, yaitu sebagai berikut:(1) Partisipasi Sosial (Social Participaion). (2)
Tanggung Jawab Sosial (Sosial Responcibility). (3) Dorongan Sosial (Social
Supprot). (4) Pengawasan Sosial (Social Control). Dampak dari sebuah
kepemimpinan Demokratis adalah akan menimbulkan dan meyakini bahwa pemimpin
tersebut adalah benar, menerima pemimpin tersebut tanpa mempertanyakannya lagi,
tunduk kepada pemimpin dengan senang hati, merasa sayang terhadap pemimpin
tersebut. Yang mana pada umumnya seorang pemimpin harus bisa meyakinkan
anggotanya, serta mereka bisa mempercayai semua kebijakan yang akan dikeluarkan
oleh pemimpin. 4 Sehingga pemimpin tersebut bisa menjadi panutan untuk
memotivasi kinerja karyawan agar bekerja lebih positif yang bisa dilakukan.
Dari hasil paparan diatas maka kepemimpinan adalah fondasi terpenting dalam
sebuah negara, lembaga dan organisasi. Kepemimpinan berbicara tentang bagaimana
seseorang dapat mempengaruhi, menginspirasi dan bagaimana seseorang bisa
membuat orang lain mau belajar bekerja ekstra dengan ikhlas. Banyak orang
mengatakan, kemampuan memimpin berhubungan dengan bakat, tetapi yang pasti,
kepemimpinan adalah keterampilan yang perlu dilatih bukan hanya dipelajari ilmu
dan teorinya. PT. Artha Surya Jaya merupakan perseroan terbatas yang bergerak
dalam bidang jasa transportasi darat. Dimana PT. Artha Surya Jaya bekerja sama
dengan PT. Tri Wahana Universal (TWU). Tugas dari PT. Artha Surya Jaya sebagai
transportir minyak mentah yang dikelola oleh PT. TWU. PT. Artha Surya Jaya
(ASJ) berdiri sejak tahun 2010, dimana PT. Artha Surya dipimpin oleh Bapak
Suryono. Kepemimpinan Bapak Suryono sejak tahun 2010 hingga tahun 2014 bisa
dikatakan berhasil, dengan dibuktikan adanya peningkatan perputaran uang yang
terus meningkat antara periode 2010-2014. PT. Artha Surya memiliki jumlah
karyawan kurang lebih 127 orang, dimana karyawan tetap berjumlah 5 orang dan
karyawan honorer berjumlah 122 orang. Untuk tugas dari setiap karyawan tetap
berbeda dan tugas dari setiap karyawan honorer bisa dikatakan sama. Setiap
karyawan mempunyai tugas masing-masing antara lain sebagai finance, logistic,
adminitrasi, supervisory, 5 asisten supervisory dan untuk karyawan honorer
bertugas driver dan kenet. Untuk tingkat jenjang pendidikan karyawan tetap
untuk saat ini SMA (Sekolah Menengah Atas) sederajat dan S1, jenjang pendidikan
karyawan honorer untuk saat ini SMP (Sekolah Menengah Pertama) sederajat dan
SMA (Sekolah Menengah Atas) sederajat.
Dari hasil penelitian awal yang
dilakukan peneliti saat melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan) pada PT.
Artha Surya Jaya, peneliti mengamati bahwasannya perusahaan memiliki sosok
pemimpin yang sangat disegani dan dihormati oleh setiap karyawan. Dalam
kepemimpinannya beliau selalu memberikan motivasi dan ajakan untuk maju
terhadap kryawannya. Pemimpin memberikan banyak informasi kepada para
bawahannya dan mengajak para bawahanya untuk menyelesaikan permasalahan atau
tujuan dari perusahaan PT. Artha Surya Jaya. Keikutsetaan bawahan dalam
pengambilan keputusan akan memberikan sikap para bawahan rasa tanggung jawab
yang lebih besar dalam pelaksanaan keputusan yang diambil, karenaa keputusan
yang diambil adalah kuputusannya juga. Dengan demikian dalam pelaksanan setiap
keputusan tidak dirasakan sebagai kegitan yang dipaksakan, justru sebaliknya
semua terdorong untuk mensukseskanya sebagai tanggung jawab bersama. Sesuai
dengan hasil penelitian awal bahwasanya pemimpin selalu memberi motivasi,
ajakan untuk maju,selalu memberikan informasi, selalu mengajak bawahan dalam
pengmbilan keputusan, dan mau menerima saran dari bawahanya. Hal tersebut
sesuai dengan gaya dimesi kepemimpinan demokratis 6 menurut Kadarisman yaitu
partisipasisosial, tanggung jawab ssial, drongan sosial, dan pengawasan sosial.
Berdasarkan kondisi di atas maka peneliti ingin mengetahui lebih lanjut tentang
kepemipinan demokratis pada PT. Artha Surya Jaya Bojonegoro dengan menggunakan
pendekatan kualitatif yang berbentuk studi kasus (case studies) yang dilakukan
untuk memperoleh pengertian yang mendalam mengenai situasi dan makna sesuatu
atau objek yang diteliti. Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif
mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi
(komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosial. Teknik ini dirasa
peneliti sangat tepat untuk mengetahui kepemimpinan demokratis pada PT. Artha
Surya Jaya Bojonegoro. Dari kondisi diatas maka peneliti tertarik untuk
menggali Kepemimpinan Demokratis Pada PT. Artha Surya Jaya Bojonegoro, yang
telah dijadikan sebagai tolak ukur kesuksesan dalam memimpin lembaga ini.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat
diajukan rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana gaya kepemimpinan
demokratis pada PT. Artha Surya Jaya (Bojonegoro)?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah
dirumuskan sebagai tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan demokratis pada PT. Artha Surya
Jaya (Bojonegoro).
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi PT. Artha Surya Jaya Bojnegoro a.
Hasil ini di harapkan dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi untuk terus
memgembangkan keberhasilan konsep model kepemimpinan yang sudah di terapkan
agar mampu memenuhi tuntutan perkembangan saat ini. b. Memberikan sumbangan
pemikiran kegiatan bisnis bagi lembaga pada masa yang akan datang dan saat ini.
2. Bagi Peneliti a. Dapat menambah pengetahuan
dan wawasan untuk mengembangkan kemampuan peneliti dalam mengamati permasalahan
serta membantu memberikan sumbangan pikiran bagi organisasi/perusahaan. b.
Dapat membandingkan teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan praktek
melihat langsung kondisi di lapangan. c. Peneliti dapat mengaplikasikan ilmunya
secara langsung dengan menghadapi kondisi secara nyata di lapangan dan mengasah
kemampuan peneliti dalam melakukan penelitian dengan metode ilmiah. d.
Memperoleh kesempatan untuk dapat melihat dan melakukan suatu pekerjaan atau
kegiatan di lapangan. e. Sebagai sarana untuk belajar menganalisa strategi
bersaing yang diterapkan pada perusahaan.
3. Bagi Univeritas Islam Negeri
(UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai
salah satu sumber utuk mengembangkan kegiatan keilmuan dan pendidikan,
khususnya untuk Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen. b. Sebagai bahan acuan bagi
peneliti lain yang berkepentingan untuk mengkaji lebih lanjut tentang
permasalahan sejenis.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Analisis gaya kepemimpinan demokratis pada PT. Artha Surya Jaya Bojonegoro. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment