Abstract
INDONESIA:
Pengaruh antara laporan arus kas terhadap laba, dalam laporan laba rugi yang terjadi pada perusahaan dimana setiap operasional yang semakin besar akan menghasilkan laba yang semakin besar. Selain itu dari laporan arus kas yang ada akan mengetahui seberapa besar arus kas bersih yang akan mengetahui berapa laba yang didapat secara riil. Pada dasarnya laporan arus kas yang ada pada bank syariah tidak jauh beda pada bank konvensional karena dasar yang di terapkan sama, hanya ada beberapa perbedaan saja yaitu terletak pada pembagian keuntungan apabila dalam bank konvensional menggunakan bunga, dan pada bank syariah menggunkan bagi hasil.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Tujuannya adalah Untuk mengetahui kinerja keuangan Bank Syariah di Indonesia yang terdaftar di Bank Indonesia dengan menganalisis pengaruh laporan arus kas sebagai ukuran kinerja keuangan mempengaruhi laba. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 35 bank syariah periode 2010-2012 dan yang menjadi sampel penelitian adalah 15 bank syariah. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode purposive sampling. Jenis data dalam penelitian ini merupakan sekunder yang diperoleh dari website Bank Indonesia yaitu www.bi.go.id. Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka dan studi dokumentasi. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba. Sedangkan variabel independen yang digunakan yaitu Cash flow to net income ratio, Quality Flow of Income, Reinvestasi dan Debt Coverage Ratio. Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis menggunakan uji regresi berganda dengan SPSS versi 21.0. Pengujian secara parsial menggunakan uji T dan pengujian secara simultan menggunakan uji F.
Pengujian secara parsial diperoleh hasil bahwa variabel cash flow net income, quality income ratio dan debt coverage ratio berpengaruh signifikan terhadap laba. Sedangkan variabel reinvestasi tidak berpengaruh signifikan terhadap laba. Pengujian secara simultan diperoleh hasil bahwa variabel cash flow net income, quality income ratio, reinvestasi dan debt coverage ratio berpengaruh signifikan terhadap laba.
ENGLISH:
Influence of the cash flow statement to earnings, in the income statement that occurs in the company where any increasing operational will generate increasing earnings. Moreover of a cash flow statement who there will know how much net cash flow that will determine how much earnings is obtained in real terms. Basically the statement of cash flows that exist in Islamic banks are not much different from the conventional banks because the same basis is applied, there are some differences in the division of the profits when the conventional banks using interest, and the Islamic banks to use the outcome.
This research uses descriptive quantitative approach. The aim is to determine the financial performance of Islamic Banking in Indonesia, which is registered in the Bank Indonesia to analyze the influence of cash flows as a measure of financial performance affect earnings. The population in this research 35 Islamic banks 2010-2012 and a sample of 15 Islamic banks. The method used in sampling is purposive sampling method. The type of data in this research is a secondary obtained from the website of Bank Indonesia, www.bi.go.id. While the data collection conducted by means of a literature review and study documentation. The dependent variable used in this research is earnings. While the independent variables were used that cash flow to net income ratio, Quality Flow of Income, Reinvestment and Debt Coverage Ratio. In this research, hypothesis testing using multiple regression with SPSS version 21.0. Partial test using T test and simultaneous testing using the F test.
Partial test result that the variable cash flow net income, quality income ratio and debt coverage ratio is a significant effect on earnings. While the reinvestment variables no significant effect on earnings. While simultaneously testing the result that the net cash flow variable income, quality income ratio, debt coverage ratio of reinvestment and significant effect on earnings.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Salah satu tujuan laporan
keuangan yang telah dibuat perusahaan adalah sebagai alat ukur kinerja keuangan
perusahaan. Tujuan dari penilaian kinerja keuangan yang didasari dari laporan
keuangan sebagai berikut : untuk mengetahui likuiditas suatu perusahaan, untuk
mengetahui tingkat leverage suatu perusahaan, untuk mengetahui tingkat
profitabilitas perusahaan, untuk mengetahui stabilitas suatu perusahaan
(Prastowo, 2011: 5-6). Laporan keuangan digunakan menjadi saah satu penilaian
kinerja keuangan perusahaan untuk mengetahui seberapa besar tingkat
keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan, laporan keuangan menjadi tolak ukur untuk dapat
dikatakan bahwa suatu aktivitas berjalan sesuai dengan anggaran yang telah
disusun dari awal terlaksana atau tidak. Salah satu cara untuk mengetahui
kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan cara melakukan
analisis laporan arus kas yang menggunakan rasio arus kas. Rasio arus kas dapat
membantu mengevaluasi performa keuangan dalam hal kekuatan dan kelemahannya,
manjemen keuangan, kebijakan investasi, efisiensi sumber-sumber kas,
ketersediaan kas, tingkat likuiditas, data arus kas berguna dalam meramalkan
kebangkrutan dan kesulitan keuangan. Sehingga dapat membantu dalam memperbaiki
kinerjanya dalam pengelolaan dan pengendalian kas yang pada akhirnya dapat
meningkatkan 2 efisiensi dan efektifitasnya.
Pengembangan patokan untuk
setiap rasio arus kas dalamsuatu industri tertentu akan membantu rasio tersebut
lebih berarti (Prastowo, 2011 :11-12) Laporan arus kas menjadi bagian penting
dalam laporan keuangan karena laporan arus kas yang berfungsi untuk mengetahui
masuk dan keluarnya kas yang ada di suatu perusahaan. Untuk itu setiap
perusahaan diwajibkan menyusun laporan arus kas dan menjadikan laporan tersebut
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap
periode penyajian laporan keuangan. Laba bersih yang dihasilkan suatu
perusahaan belum menjamin bahwa perusahaan tersebut memiliki uang kas yang
cukup. Untuk menjalankan operasi, melakukan investasi, dan membayar hutang,
perusahaan benar-benar harus memiliki kas bukan memiliki laba bersih. Karena
itu, bagi investor sangat penting untuk menganalisis sampai sejauh mana
efesiensi perusahaan dalam mengelola kasnya.Tujuan utama laporan arus kas
adalah menyajikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas
suatu perusahaan selama satu periode.
Laporan arus kas merupakan suatu laporan yang menyediakan informasi
mengenai penerimaan kas dan pengeluaran kas oleh suatu entitas selama periode
tertentu serta menjelaskan dampak aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan
perusahaan terhadap arus kas selama satu periode akuntansi.Laporan arus kas
disajikan untuk melengkapi kesenjangan informasi yang tidak termuat dalam
informasi lain. Laporan arus kas memainkan peranan komplementer bagi neraca dan
laporan laba rugi dalam penjabaran secara lengkap mengenai asset dan struktur
keuangan (kewajiban dan ekuitas pemilik) perusahaan serta bagaimana 3 asset,
kewajiban dan ekuitas tersebut berubah dalam periode tertentu.Laporan arus kas
bermanfaat secara internal bagi pihak manajemen perusahaan dan secara eksternal
bagi pihak pemodal dan kreditur. Informasi arus kas berguna untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas. Informasi tersebut juga
meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaaan karena
dapat meniadakan pengaruh perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi
dan peristiwa yang sama (Prastowo, 2011:118). Pihak manajemen dapat menggunakan
laporan arus kas untuk menentukan kebijakan deviden, kas yang berasal dari
operasi dan kebijakan investasi dan pendanaan. Sementara pihak luar, seperti
para investor dan kreditor dapat menggunakan laporan arus kas untuk menentukan
kemampuan perusahaan dalam membayar deviden, kemampuan membayar hutang dengan
kas operasi dan menentukan proporsi kas yang berasal dari operasi dibandingkan
kas yang berasal dari sumber pendanaan (Prastowo, 21011:118).
Laporan arus kas yang digunakan dalam perbankan tidak jauh beda
dengan laporan arus kas yang digunakan dalam perusahaan umum yaitu sesuai
dengan PSAK 2 tentang laporan Arus Kas dan PSAK 31 di perbankan. Pada dasarnya
laporan arus kas yang ada pada bank syariah tidak jauh beda pada bank
konvensional karena dasar yang di terapkan sama, hanya ada beberapa perbedaan
saja yaitu terletak pada pembagian keuntungan apabila dalam bank konvensional
menggunakan bunga, dan pada bank syariah menggunkan bagi hasil. Rasio-rasio
yang digunakan untuk penilaian kinerja keuangan telah banyak 4 dilakukan oleh
bank-bank syariah yang menggunkan rasio LDR, FDR, BOPO maupun CAR. Analisis
laporan keuangan pada bank syariah telah banyak di teliti sebelumnya tentang
analisis laporan keuangan sebagai ukuran kinerja keuangan seperti yang diteliti
oleh Fithri Muzahrifatul (2006)tentang analisis laporan arus kas sebagai salah
satu alat ukur kinerja keuangan perusahaan menunjukan terhadap penerimaan dan
pengeluaran kas yang telah dilakukan oleh perusahaan,adanya kenaikan dan
penurunan yang terjadi pada perusahaan makanan dan minuman dengan menggunkan
analisis rasio laporan arus kas tetapi tidak secara signifikan tergantung
dengan adanya kenaikan laba yang ada pada perusahaan. Begitu juga dengan
penilitian yag dilakukan oleh Fitria Wahyuningtyas (2010), Zahra Sausan Siregar
(2011), Gesita Harap (2011), Baiq Wahyuni Febriani (2008) yang menunjukan bahwa
adanya kenaikan dan penurunan kas yang terjadi dengan menggunakan ukuran
laporan arus kas dan di ukur dengan rasio. Pengaruh antara laporan arus kas
terhadap laba, dalam laporan laba rugi yang terjadi pada perusahaan dimana
setiap operasional yang semakin besar akan menghasilkan produk dan dari produk
yang akan dijual tersebut akan menghasilakan laba. Selain itu dari laporan arus
kas yang ada akan mengetahui seberapa besar arus kas bersih yang akan
mengetahui berapa laba perusahaan yang didapat secara riil. Penelitian yang
dilakukan oleh Sumarti (2007) menganalisis kinerja keuangan Bank Mandiri
Syariah menggunkan dengan Rasio CAR, ROA, LDR 5 dan BOPO tentang kesehatan
bank. Muhammad Wahyudi (2005) dalam penelitiannya tentang perbandingan kinerja
bank syariah dan bank konvesional juga menggunakan rasio CAR, LDR, BOPO dan
ROA. Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Agus Rifai (2012),Ingrid E.
Turang (2012), Nuresya Meliyanti (2010) yang meneliti dengan menggunkan
pendekatan income statemen. Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
terdahulu sebagian besar menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia sebagai objek penelitian. Dan selain itu peneliti
terdahulu untuk menganalisis bank syariah menggunakan Rasio CAR, LDR, ROA, BOPO
dan FDR.
Sedangkan untuk pengukuran analisis arus kas dalam bank syariah
masih belum dilakukan di Indonesia. Selain hal itu hasil penelitian
sebelumnyapeneliti ingin menguji kembali analisis laporan arus kas dengan
variabel aktivitas operasi, aktivitas pendanaan, dan aktivitas investasi pada
bank syariah dan unit usaha syariah bank syariah di Indonesia tahun 2010 sampai
2012. Melihat latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengambil judul
“PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP LABA PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA”
1.2
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang yang sudah ada diatas saya
menarik masalah tentang kinerja keuangan pada bank syariah yang terdaftar di BI
dilihat dariLaporan Arus kasnya, Apakah laporan Arus Kas sebagai ukuran kinerja
keuangan berpengaruh terhadap laba?
1.3
Tujuan
Penelitian
Untuk
mengetahui kinerja keuangan Bank Syariah di Indonesia yang terdaftar di Bank
Indonesia dengan menganilisis pengaruh laporan arus kas sebagai ukuran kinerja
keuangan mempengaruhi laba.
1.4
Kegunaan Penelitian
1. Bagi Investor Melalui penelitian ini dapat
digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan sebagai informasi tambahan
kepada investor dalam berinvestasi pada Bank Syariah Indonesia.
2.
Bagi perbankan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan atau
masukan yang berkaitan dengan laporan arus kas.
3.
Bagi Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
masukan dan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan mengenai Laporan Arus
kassuatu perusahaan serta dapat dijadikan referensi untuk penelitian
selanjutnya.
1.5
Batasan Masalah
Supaya pembahasan mengenai analisa laporan arus kas tidak meluas
dan terfokus, maka maslah yang dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada
hal-hal sebagai berikut :
Penilaian
kinerja keuangan dengan menggunakan rasio arus kas. Obyek penelitian yang digunakan
yaitu mengambil data selama tiga tahun terakhir dari dua puluh tujuh Bank
Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia yaitu dari tahun 2010 sampai 2012.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Akutansi : Pengaruh laporan arus kas terhadap laba pada bank syariah di Indonesia.." silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment