Abstract
INDONESIA:
Dalam persaingan dunia bisnis saat ini, banyaknya permintaan konsumen membuat perusahaan dituntut untuk mengoptimalkan produktifitas atau memproduksi lebih banyak lagi. Supaya dapat Memenuhi keinginan konsumen dan agar tujuan dari suatu perusahaan tetap terpenuhi yaitu memperoleh laba, diperlukan adanya suatu sistem yaitu sistem shift kerja. Yang berperang penting dalam shift kerja adalah sumber daya manusia (SDM). Shift kerja merupakan pembagian jadwal kerja bagi karyawan, dimana karyawan datang secara bergiliran sesuai jadwal yang telah ditentukan. Shift terdiri dari shift 1, 2 dan shift 3. Dengan sistem shift diharapkan perusahaan dapat memproduksi secara maksimal. Akan tetapi selain berdampak positif juga berdampak negatif bagi para karyawan tersebut, seperti halnya dampak stres.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem shift kerja berpengaruh pada stres kerja karyawan. Dari latar belakang itulah sehingga penelitian ini dilakukan dengan judul “ pengaruh shift kerja terhada stres kerja pada karyawan di lingkungan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan alat kuisioner yang di disebarkan pada karyawan shift pada bagian bagian finish mill, listrik, WT, paker, mesin dan bagian jumbo bag. Dimana terdapat 67 sampel dengan perhitungan menurut Slovin, berdasarkan usia, masa kerja. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa shift kerja berpengaruh signifikan terhadap stres kerja pada karyawan.
ENGLISH:
The business competitive world of today, many consumer demand make companies are required to optimize productivity or produce more. In order to meets the desires of consumers and for the purpose of a company that makes a profit remains unfulfilled, needed a system that is working a shift system. The fight is important in shift work is a human resources (HR). Shift work is a division of work schedules for employees, where the employees come in rotation according a predetermined schedule. Shift consists of shift 1, 2 and 3. With the shift shift system the company is expected to produce optimally. However, in addition to the positive impact also have a negative impact for those employees, as well as the effects of stress.
The purpose of this study was to determine whether the shift system of work stress affects the employee. From that background that this research was conducted with the title "the effect of shift work on work stress on employees of PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.
This study uses a quantitative method with apparatus questionnaire distributed to employees in shift on the part of the finish mill, electricity, WT, paker, engines and parts jumbo bag. Where there are 67 samples with calculations by Slovin, based on age, years of service. The results showed that the work shift significant effect on
work stress on employees.
work stress on employees.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Direktur Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga
Kerja Kementrian Tenaga Kerja Dan Tranmigrasi, saat ini jumlah pekerja di
indonesia mencapai 117,37 juta orang atau sekitar 88,34% dari total penduduk
indonesia yang mencapai 237,6 juta jiwa (ILO). Pada dasarnya sumber daya
manusia dalam organisasi merupakan aspek yang menentukan keefektifan suatu
organisasi atau perusahaan, juga merupakan faktor utama dalam melakukan suatu
aktivitas produksi ataupun yang lain, baik berupa pikiran , jasmani dan rohani
dalam ragka menghasilkan suatu barang atau jasa yang bernilai ekonomi dan
dibutuhkn oleh masyarakat. Tanpa adanya sumber daya manusia maka semua aktivitas
ataupun kegiatan perekonomian atau yang lainnya tidak akan bisa terlaksana.
Dalam melaksanakan suatu kegiatan, seorang individu tidak akan bisa bekerja
sendiri, akan tetapi agar terciptanya suatu tujuan membutuhkan sekelompok orang
yang akan membentuk suatu organisasi. Kemajuan sebuah organisasi tidak akan
lepas dari keberadaan serta pengaruh sumber daya manusia (SDM) yang ada di
dalamnya. Di dalam suatu perusahaan atau tempat kerja mempunyai sistem
manajemen atau pengaturan yang berbeda, para manager membuat peraturan untuk
mengatur dan mengurus semua 2 karyawan atau tenaga kerja yang biyasa disebut
manajemen sumber daya manusia guna mendapatkan tujuan yang di inginkan.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah suatu proses menangani berbagai
masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manager, dan tenaga kerja
lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur
sumber daaya manusia, dimana tugas dari Manajemen sumber daya manusia adalah
mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja, yang puas akan
pekerjaanya (Husein Umar,2002:3). Peran manajemen sumber daya manusia yaitu
mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang mencakup masalah-masalah
kinerja karyawan, peranan manajemen sumber daya manusia diakui sangat
menentukan bagi terwujudnya tujuan, tetapi untuk memimpin unsur manusia ini
sangat sulit dan rumit. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua
keputusan dan praktik manajemen yang mempengaruhi secara langsung sumber daya
manusianya. Manajemen sumber daya manusia bertujuan untuk pendayagunaan,
pengembangann sumber daya manusia yang ada agar dapat dikelola secara efektif
dan efisien, pada dasarnya manajemen adala upaya mengatur sumber daya untuk
mencapai tujuan organisasi sebagai proses untuk mencapainya. Teknik penjadualan
dibuat untuk mencapai efektifitas dan efesiensi yang tinggi dari sumber daya
yang akan digunakan. 3 Dalam setiap perusahaan mempunyai jam kerja
masing-masing sesuai dengan ketetapan perusahaan yang bersangkutan. Dan setiap
pekerja atau karyawan wajib mengikuti sesuai dengan peraturan perusahaan
tersebut. Ketentuan mengenai waktu kerja terdapat dalam paragraf 4 UU No. 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UUK). Banyak perusahaan beroperasi lebih
dari 8 jam per hari untuk memenuhi kebutuhan pasar dan karena keterbatasan
sumber daya atau fasilitas, konsekuensinya, perusahaan harus melakukan shift
kerja. Pada prinsip dasarnya sebuah perusahaan menginginkan laba yang
sebanyak-banyaknya, dengan biaya yang sedikit.
Permintaan konsumen yang semakin meningkat
menuntut perusahaan bekerja lebih dari biasanya, mengharuskan bekerja lebih
keras lagi guna untuk mewujudkan keinginan konsumen. Perusahaan menggunkan
alternatif tanpa menambah karyawan akan tetapi permintaan konsumen yang
meningkat bisa terpenuhi, yaitu dengan memperkerjakan karyawan dengan
sistemshift sehingga perusahaan tetap bisa beroperasi 24 jam non stop, tidak
berbeda pula dengan petugas keamanan yang bekerja dengan sistim shift untuk
menjaga perusahaan 24 jam. Shift kerja dapat diartikan juga sebagai suatu cara
mengorganisir waktu kerja harian pada orang atau tim yang berbeda secara
bertutut-turut untuk waktu kerja yang biasanya 8 jam, dan meliputi waktu
keseluruhan 24 jam. (Agustin,2012:24). Shift kerja biasanya berkelompok terdiri
minimal 2 orang atau lebih, mereka datang bergantian sesuai jadual shift yang
telah ditentukan di awal. Kadang kala para karyawan juga diperintahkan untuk
lembur. 4 Dalam setiap peraturan atau program yang telah ditentukan dan
ditetapkan suatu perusahaan untuk para karyawannya mempunyai dampak tersendiri.
Dampak positif yang akan memberikan efek yang baik bagi karyawan ataupun
sebliknya dampak yang kurang baik bagi karyawa tersebut. Faktanya sistem shift
kerja memberikan kemungkinan untuk meningkatkan atau mengoptimalkan sumber daya
ataupun produktivitas suatu perusahaan. Dampak positif misalnya seperti yang
diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2006) pekerja shift
berharap dengan bekerja dengan sistem shift, mereka akan memperoleh gaji yang
lebih baik, lebih banyak waktu mengasuh anak di siang hari, mempunyai waktu
lebih disiang hari untuk bersantai,
lebih banyak kesempatan untuk melanjutkan
pendidikan, malam hari suasananya lebih tenang dan biasanya hanya sedikit
supervisor di malam hari. Adnan (dalam Veny,2014:132) dalam penelitiannya
mengemukakan bahwa pada sistem shift rotasi terdapat aspek positif dan aspek
negatif. Aspek positifnya adalah memberikan lingkungan kerja yang sepi khusunya
shift malam dan memberikan waktu libur yang banyak. Menurut nachreiner aspek
positifnya adalah peningkatan keuangan dan lingkungan kerja yang sepi, memberikan
banyak waktu luang pada siang hari, jumlah supervisor lebih sedikit, dan dapat
dijadikan alasan untuk tidak melakukan sesuatu. Pekerja yang memiliki
kecenderungan extravert diduga menunjukkan sikap yang positif terhadap sistem
kerja shift rotasi,mereka lebih toleran terhadap sistem kerja shift tersebut 5
Selain berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas perusahaan, ternyata
sistem shift kerja ini juga membawa dampak yang kurang baik, terutama terhadap
kesehatan karyawan baik secara fisik, sosial maupun psikologis. Seperti halnya
yang dialami oleh bapak Muhamad Rifki Arianto (wawancara pada tanggal 12
agustus 2014). Beliau merupakan salah satu karyawan di lingkungan PT. Semen
Indonesia (Persero) Tbk pada bagian listrik, beliau termasuk pada karyawan shift.
Dimana terdapat tiga shift di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk tersebut. Pada
karyawan nonshif, mereka bekerja pada jam pada umumnya yaitu dari pagi sampai
sore, sehingga waktu malam digunakan bersama keluarga dan waktu untuk
beristirhat. Sedangkan jadual shift membuat waktu kerja bisa berubah-ubah.
Beliau terkadang bekerja di waktu malam, yang seharusnya digunakan untuk
istirahat. Jadual shift terkadang membuat pola tidur beliau terganggu, sering
sakit, sering emosi. Waktu bersama keluarga dan bersosialisasi dengan
lingkungan sekitar juga sedikit. Tidak berbeda dengan Kristin Nuryati dalam
penelitiannya dengan judul Tingkat Stres Kerja Pada Karyawan SPBU Bagian
Operator Ditinjau dari Shift Kerja Bahwa saat bekerja karyawan SPBU bagian
operator yang bekerja secara shift karyawan akan mengalami perbedaan situasi
dan kondisi yang berbeda disetiap shiftnya, dimana perbedaan tersebut yang
menyebabkan adanya perbedaan tingkat stres kerja pada setiap shift kerjanya.
Tidak jarang para pegawai atau karyawan yang mempunyai kendala dengan adanya
atau 6 diterapkannya jadwal shift, diantaranya adalah penyesuaian atau
kemampuan adaptasi tubuh, masalah kesehatan, kebiasaan tidur, stres kerja,
pembagian waktu kepada keluarga, terutama bagi seorang perempuan yang menyesuaikan
dengan pekerjaan rumah tangganya.
Sering kali ketika terdapat gangguan
atau bekerjaan yang memerlukan tenaga yang lebih, tak jarang para pekerja yang
berbeda shift juga di minta bekerja yang tidak sesuai dengan jadwal yang
ditentukan di awal. Seperti halnya di lingkungan PT. Semen Indonesia (Persero)
Tbk, terdapat karyawan yang bekerja dengan jadwal shift. Shift yang ada di
lingkungan PT.Semen Indonesia (Persero) Tbk yaitu shift satu, dua, dan shift
tiga. Para karyawan yang bekerja dengan sistem shift atau bergiliran memiliki
kebugaran atau keadaan fisik yang berbeda dibandingkan dengan karyawan yang non
shift. Ketika seorang karyawan bekerja pada shift satu memilki raut wajah yang
bersemangat dan segar, dan ketika shift tiga jika dilihat dari segi fisik, raut
wajah, dan mata menunjukkan adanya kelelahan yang lebih di bandingkan dengan
yang lainnya. Akan tetapi karyawan yang bekerja pada shift tiga, pekerjaannya
tidak terlalu berat. Walaupun tidak ada pekerjaan yang berat, waktu yang tidak
produktif seperti malam hari bisa mengakibatkan stres pada sebagaian orang
tertentu. Berpegang pada latar belakang inilah maka penulis menganggap untuk
masalah tersebut sebagai bahan peneliti dengan judul “Pengaruh Shift Kerja
Terhadap Stres Kerja Pada Karyawan di Lingkungan PT. Semen Indonesia (Persero)
Tbk.”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut, maka rumusan masalahnya adalah :
1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara
shift kerja terhadap stress karyawan di lingkungan PT. Semen Indonesia
(Persero) Tbk.?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuannya adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh yang
signifikan antara shift kerja terhadap stress karyawan di lingkungan PT. Semen
Indonesia (Persero) Tbk.?
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dilakukan:
1. Bagi Peneliti a. Diharapkan dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan, memperluas wawasan, pengalaman dan meningkatkan
kemampuan berfikir kritis khususnya dalam mengelola data manajemen sumber daya
manusia. b. Sebagai bentuk pengaplikasian dari ilmu yang telah diperoleh selama
masa kuliah.
2. Bagi Perguruan Tinggi
a. Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat menambah wawasan, dan sebagai bahan masukan bagi perguruan
tinggi dalam mengevaluasi materi yang diberikan.
b. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
menjadi tambahan literatur dalam perkembangan penelitian selanjutnya.
2. Bagi PT. Semen Indonesia
(Persero) Tbk
a. Dengan adanya penelitian ini
diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna untuk menyusun kebijakan
perusahaan yang bersangkutan. b. Sebagai bahan pertimbangan untuk mengevaluasi
kinerja dan dampak dari sistem shift kerja tersebut.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh shift kerja terhadap stres kerja pada karyawan di lingkungan PT. Semen Indonesia (persero) Tbk. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment