Abstract
INDONESIA:
Modal kerja merupakan salah satu unsur terpenting dalam perusahaan. Dalam pengelolaannya perusahaan dihadapkan pada permasalahan likuiditas dan profitabilitas. Dimana apabila perusahaan menetapkan jumlah modal kerja yang besar maka likuiditas perusahaan akan tinggi tetapi akan menimbulkan dana-dana yang menganggur sehingga akan memperkecil likuiditas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh jumlah dan efisiensi penggunaan modal kerja terhadap likuiditas perusahaan (2) Pengaruh jumlah dan efisiensi penggunaan modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan makanan dan minuman (3) pengaruh jumlah dan efisiensi penggunaan modal kerja terhadap profitabilitas melalui likuiditas perusahaan makanan dan minuman.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2011. Sampel yang digunakan adalah 11 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009-2011. Sedangkan teknik analisis data dengan menggunakan teknik analisis jalur (path analysis) untuk melihat pengaruh langsung variabel bebas yaitu jumlah modal kerja (X1), efisiensi penggunaan modal kerja (X2) terhadap variabel terikat yaitu profitabilitas (Y), dan pengaruh tidak langsung melalui variabel intervening yaitu likuiditas (Z).
Hasil penelitian ini adalah jumlah modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas yang dikarenakan adanya piutang perusahaan yang juga semakin meningkat sedangkan variabel efisiensi penggunaan modal kerja berpengaruh signifikan terhadap likuidaitas. Jumlah modal kerja dan efisiensi penggunaan modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap perusahaan makanan dan minuman yang di karenakan adanya beban pokok penjualan yang semakin meningkat. Jumlah modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas melalui likuiditas perusahaan makanan dan minuman, sedangkan efisiensi penggunaaan modal kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas melalui likuiditas perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2011. Sehingga dalam meningkatkan profitabilitas, perusahaan harus mengurangi penjualan secara kredit agar likuiditas perusahaan baik, yang nantinya profitabilitas juga akan meningkat.
ENGLISH:
Working capital is one of the most important elements in the company. In managing it, the company faces liquidity problems and profitability. If the company defines a large amount of working capital, the company's liquidity will increase but it will cause the idle funds that will reduce liquidity. This study aims to determine (1) the effect of the amount and efficiency of the use of working capital on the company’s liquidity (2) the effect of the amount and efficiency of the use of working capital on the profitability of food and beverage companies (3) the effect of the amount and efficiency of the use of working capital on the profitability through the liquidity of food and beverages companies.
The populations of this study are all of the food and beverage companies listed in the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the period of 2009-2011. 11 food and beverage companies are then chosen as the samples. The data analysis technique employed is path analysis in order to see the direct influence of the independent variables which are the amount of working capital (X1), the efficiency of the use of working capital (X2) on the dependent variable that is profitability (Y), and the indirect effects through intervening variables that is liquidity (Z).
The results of this study show that the amount of working capital does not have a significant effect on the liquidity due to the company's increasing accounts receivable but the efficiency of working capital variables have a significant effect on likuiditas. The amount and efficiency of the use of working capital do not have a significant effect on food and beverage companies because of the increasing cost of sales. The amount of working capital does not have a significant effect on profitability through the liquidity of food and beverage companies. However, the efficiency of the use of working capital has a significant effect on the profitability through the liquidity of food and beverage companies listed in the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the period of 2009-2011. Thus, in increasing the profitability, the companies have to reduce the credit sales in order to have a good company’s liquidity in which the profitability will also increase.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pesatnya perkembangan dunia usaha yang
dirasakan dewasa ini menjadikan adanya persaingan antar perusahaan disegala
bidang industri, khususnya untuk industri sejenis. Semakin ketatnya persaingan tersebut
secara tidak langsung memaksa perusahaan untuk dapat mengelola sumber daya yang
dimilikinya dengan baik dan tepat guna. Selain dituntut untuk mengelola sumber
daya tersebut, dibutuhkan pula keputusan yang efektif dan efisien sehingga
kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang
maksimal. Perusahaan memiliki beberapa aspek yang perlu dikelola, diantaranya
aspek modal, aspek hukum dan bisnis, aspek sosial, dan aspek pasar. Aspek modal
ialah salah satu aspek yang perlu dicermati dalam pengelolaannya, karena modal
merupakan hal yang penting dalam kelancaran kegiatan perusahaan. Modal yang
dimiliki perusahaan harus sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan usaha
perusahaan. Menurut John D. Martin (1994:3) modal kerja didefinisikan sebagai
investasi perusahaan dalam aktiva lancar (current asset). Modal kerja merupakan
masalah pokok dan topik penting yang sering kali dihadapi oleh perusahaan,
karena hampir semua perhatian untuk mengelola modal kerja dan aktiva lancar
yang merupakan bagian yang cukup besar dari aktiva. Modal kerja dibutuhkan oleh
setiap perusahaan 2 membelanjai operasinya sehari-hari, misalnya : untuk
memberikan persekot pembelian bahan mentah, membiayai upah gaji pegawai, dan
lain-lain, dimana uang atau dana yang dikeluarkan tersebut diharapkan dapat
kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu singkat melalui hasil penjualan
produksinya. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan
efisiensi kerjanya sehingga dicapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan
yaitu mencapai laba yang optimal. Salah satu masalah kebijaksanaan keuangan
yang dihadapi perusahaan adalah masalah efisiensi modal kerja. Manajemen modal
kerja yang baik sangat penting dalam bidang keuangan karena kesalahan dan
kekeliruan dalam mengelola modal kerja dapat mengakibatkan kegiatan usaha
menjadi terhambat atau terhenti sama sekali. Sehingga, adanya analisis atas
modal kerja perusahaan sangat penting untuk dilakukan untuk mengetahui situasi
modal kerja pada saat ini, kemudian hal itu dihubungkan dengan situasi keuangan
yang akan dihadapi pada masa yang akan datang. Dari informasi ini dapat
ditentukan program apa yang harus dibuat atau langkah apa yang harus diambil
untuk mengatasinya. Pengelolaan modal kerja merupakan hal yang sangat penting
dalam perusahaan, karena meliputi pengambilan keputusan mengenai jumlah dan
komposisi aktiva lancar dan bagaimana membiayai aktiva ini. Perusahaan yang
tidak dapat memperhitungkan tingkat modal kerja yang memuaskan, maka perusahaan
kemungkinan mengalami ketidakmampuan dalam memenuhi kewajiban jatuh tempo dan
bahkan mungkin terpaksa harus 3 dilikuidasi. Aktiva lancar harus cukup besar
untuk dapat menutup hutang lancar sedemikian rupa, sehingga menggambarkan
adanya tingkat keamanan (margin safety) yang memuaskan. Sementara itu, jika
perusahaan menetapkan modal kerja yang berlebih akan menyebabkan perusahaan
overlikuid sehingga menimbulkan dana mengaggur yang akan mengakibatkan
inefisiensi perusahaan, dan membuang kesempatan memperoleh laba. Modal kerja memiliki
sifat yang fleksibel, besar kecilnya modal kerja dapat ditambah atau dikurangi
sesuai kebutuhan perusahaan. Menetapkan modal kerja yang terdiri dari kas,
piutang, persediaan yang harus dimanfaatkan seefisien mungkin. Besarnya modal
kerja harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan, karena baik kelebihan atau
kekurangan modal kerja sama-sama membawa dampak negatif bagi perusahaan. Dalam
penentuan kebijakan modal kerja yang efisien, perusahaan dihadapkan pada
masalah adanya pertukaran (trade off) antara faktor likuiditas dan
profitabilitas (Van Horne,1997 dalam Robbi, 2010). Jika perusahaan memutuskan
menetapkan modal kerja dalam jumlah yang besar, kemungkinan tingkat likuiditas
akan terjaga namun kesempatan untuk memperoleh laba yang besar akan menurun yang
pada akhirnya berdampak pada menurunnya profitabilitas. Sebaliknya jika
perusahaan ingin memaksimalkan profitabilitas, kemungkinan dapat mempengaruhi
tingkat likuiditas perusahaan. Makin tinggi likuiditas, maka makin baiklah
posisi perusahaan di mata kreditur. Oleh karena terdapat 4 kemungkinan yang
lebih besar bahwa perusahaan akan dapat membayar kewajibannya tepat pada
waktunya. Di lain pihak ditinjau dari segi sudut pemegang saham, likuiditas
yang tinggi tak selalu menguntungkan karena berpeluang menimbulkan dana-dana
yang menganggur yang sebenarnya dapat digunakan untuk berinvestasi dalam
proyek-proyek yang menguntungkan perusahaan (Tunggal,1995 : 157). Sesuai
keinginan peneliti, penelitian ini di lakukan pada perusahaan yang bergerak di
sektor makanan dan minuman pada tahun 2009-2011. Sektor makanan dan minuman
memiliki peluang untuk berkembang di Indonesia, seiring dengan pertambahan laju
pertumbuhan penduduk Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia adalah 237.641.326
jiwa menurut data resmi sensus penduduk 2010 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat
Statistik (www.bps.go.id). Bahkan menurut Badan Kependudukan dan Keluaraga
Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun 2011 jumlah penduduk indonesia mencapai
241 juta jumlah tersebut naik 3 persen dari jumlah penduduk indonesia pada
tahun 2010 (www.riauterkini.com). Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan
pangan dan minuman akan terus meningkat, sehingga pangsa pasar perusahaan
makanan dan minuman juga akan semakin luas. Pada penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Supriadi dan Fazriani (2011) mengemukakan bahwa modal kerja
mempunyai pengaruh terhadap likuiditas dan profitabilitas perusahaan. Setelah
dilakukan penelitian hasil menunjukkan bahwa modal kerja mempunyai hubungan 5
dan pengaruh yang signifikan terhadap likuiditas dan profitabilitas pada
perusahaan PT Timah dan PT Atnam. Penalitian yang dilakukan oleh Handayani
(2007) mengemukakan bahwa variabel likuiditas (current ratio, acid test ratio,
dan cash ratio) mempunyai hubunngan dengan profitabilitas. Setelah dilakukan
penelitian, hasil yang didapat menunjukkan bahwa current ratio memiliki
hubungan yang positif dan tidak signifikan, acid test ratio dan cash ratio
memiliki hubungan yang negatif dan tidak signifikan. Berbeda dengan penelitian
sebelumnya, dalam penelitian ini variabel dependen yang diambil adalah
profitabilitas sedangkan variabel independennya adalah modal kerja. Yang
membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah dalam penelitian
ini memiliki variabel intervening yaitu variabel yang secara teoritis
mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
hingga menjadi hubungan yang tidak langsung. Variabel intervening dalam
penelitian ini adalah likuiditas yang merupakan faktor penting dalam penilaian
kinerja perusahaan dengan current ratio sebagai alat ukur.
Berdasarkan uraian di atas peneliti
tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang jumlah dan efisiensi
modal kerja dan pengaruhnya terhadap profitabilitas melalui variabel
interverning yaitu likuiditas. Maka dari itu peneliti mengambil judul “Pengaruh
Jumlah Modal Kerja Dan Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas
Melalui Likuiditas Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2009-2011”
1.2 Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang diatas, maka
diperoleh permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah jumlah modal kerja dan efisiensi penggunaan modal kerja berpengaruh terhadap likuiditas perusahaan?
1. Apakah jumlah modal kerja dan efisiensi penggunaan modal kerja berpengaruh terhadap likuiditas perusahaan?
2. Apakah jumlah modal kerja dan
efisiensi penggunaan modal kerja berpengaruh langsung terhadap profitabilitas
perusahaan?
3. Apakah jumlah modal kerja dan efisiensi
penggunaan modal kerja berpengaruh secara tidak langsung terhadap
profitabilitas melalui likuiditas perusahaan?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada uraian permasalahan diatas,
maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh jumlah
modal kerja dan efisiensi penggunaan modal kerja terhadap likuiditas
perusahaan.
2. Untuk mengetahui pengaruh
langsung jumlah modal kerja dan efisiensi penggunaan modal kerja terhadap
profitabilitas perusahaan.
3. Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung
jumlah modal kerja dan efisiensi penggunaan modal kerja terhadap profitabilitas
melalui perantara likuiditas perusahaan. 1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharap mampu memberikan
kontribusi ilmiah bagi berbagai pihak. Dan secara global akan memberikan
kontribusi kepada:
1. Bagi peneliti Penelitian ini merupakan
bentuk aplikasi keilmuan peneliti yang diperoleh selama perkuliahan. Hal ini
diharapkan dapat memperluas wawasan, pengetahuan dan pengalaman peneliti untuk
berfikir kritis dan jeli dalam menghadapi dan mengidentifikasi permasalahan
yang terjadi.
2. Bagi pihak lain
a. Bagi investor Penelitian
diharapkan mampu memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan, sehingga dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan membantu investor mengambil keputusan
investasi.
b. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan
juga bermanfaat sebagai informasi yang relevan bagi perusahaan sebagai bahan
pertimbangan dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan.
c. Peneliti Selanjutnya Penelitian
ini diharapkan juga bermanfaat sebagai sumber informasi yang relevan bagi
peneliti selanjutnya mengenai topiktopik yang berkaitan dengan peletian ini,
baik yang bersifat melanjutkan, melengkapi atau yang bersifat menyempurnakan.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh jumlah modal kerja dan efisiensi penggunaan modal kerja terhadap profitabilitas melalui likuiditas perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2011. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment