Abstract
INDONESIA:
Lifebuoy merupakan salah satu sabun mandi kesehatan yang sudah cukup lama dipasarkan di Indonesia, tetapi keberadaan Lifebuoy sampai saat ini tetap diminati oleh mayoritas Indonesia, hal ini dikarenakan Lifebuoy memiliki loyalitas merek sudah sangat baik pada benak konsumennya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor loyalitas merek yang dipertimbangkan dalam pembelian sabun mandi Lifebuoy dan untuk menganalisisnya.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling (teknik sampel yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam mengambil sampel atau penentu sampel untuk tujuan tertentu) sebanyak 100 responden dari konsumen sabun mandi Lifebuoy. Untuk teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara. Sedangkan alat untuk mengukur dalam penelitian ini menggunakan uji validitas dan reliabilitas ,dengan menggunakan alat analisis faktor yang pada prinsipnya digunakan untuk menemukan hubungan (interrelationship) antar sejumlah variabel-variabel yang saling independen satu dengan yang lain, sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal.
Berdasarkan enam variabel yang diteliti terdapat enam faktor yang mempengaruhi loyalitas merek sabun mandi Lifebuoy. Faktor pertama yaitu kenyamanan dan kemudahan yang terdiri dari mudah diperoleh (X3.1) dengan nilai 0,815, harga ekonomis (X3.2) dengan nilai 0,790, halal (X3.3) dengan nilai 0,661, manfaat produk (X1.2) dengan nilai 0,601, kualitas produk (X1.1) dengan nilai 0,583. Faktor kedua kepuasan yang terdiri dari sponsor sesuai dengan hasil (X4.5) dengan niali 0,738, tahan lama (X4.4) dengan nilai 0,722, melindungi kulit dari kuman (X4.3) dengannilai 0,719, aman dan tidak berbahaya (X3.4) dengan nilai 0,577, harga sesuai dengan hasil (X4.6) dengan nilai 0,588, dan merek terkenal (X2.4) dengan nilai 0, 507. Faktor ketiga pelayanan yang terdiri dari memiliki produk bermacam-macam (X5.2) dengan nilai 0,800, menyukai merek (X1.3) dengan nilai 0,738, mudah diingat (X2.3) dengan nilai 0,733. Faktor keempat komitmen yang terdiri dari ukuran produk bervariasi (X5.3) dengan nilai 0,719, pembelian berulang-ulang (X6.1.3) dengan nilai 0,686, merekomendasikan produk (X6.2) dengan nilai 0,587, kemasan menarik (X5.1) dengan nilai 0,579. Faktor kelima nilai yang terdiri dari menyegarkan kulit tubuh (X4.2) dengan nilai 0,848, menyehatkan kulit tubuh(X4.1) dengan nilai 0,836, percaya diri (X1.4) dengan nilai 0,531. Faktor keenam citra yang terdiri dari kesan baik (X2.2) dengan nilai 0,737 dan keyakinan (X2.1) dengan nilai 0,707.
ENGLISH:
Lifebuoy soap is one of health soap, which have marketed in Indonesia for years, but the existence of Lifebuoy remain attractive to the majority of Indonesian, this is because the Lifebuoy has become a good brand in the minds of costumer. The purpose of this study is to determine the brand loyalty factors are considered in the purchase of Lifebuoy soap and to analyze it.
This type of research is quantitative research. The sampling technique used is the Purposive Sampling (sampling technique used by researched if he has recommendations to take the sampling or meaning sampling for purpose meaning). The are 100 respondents from the consumer Lifebuoy soap. The data collection techniques used are questionnaires and interview. While the tools to measure in this study is a test of validity and reliability, using factor analysis tool that in principle applied to find relationships (interrelationship) among a number of variables that mutually independent of each other, so that it can be one or a set of variables that fewer than the number of initial variables.
Based on the six variables under study there are six factors that influence the Lifebuoy soap brand loyalty. The first factor is the comfort and convenience of easily obtained (X3.1) with a value of 0.815, at an economical price (X3.2) with a value of 0.790, halal (X3.3) with a value of 0.661, the benefits of the product (X1.2) with values 0.601, the quality of the product (X1.1) with a value of 0.583. The second factor is comprised of sponsor satisfaction in accordance with the results (X4.5) with values 0.738, durable (X4.4) with a value of 0.722, protect skin from germs (X4.3) with a value 0.719, safe and harmless (X3.4 ) with a value of 0.577, the price according to the results (X4.6) with a value of 0.588, and the well-known brands (X2.4) with a value of 0, 507. The third factor consists of services that have a variety of products (X5.2) with a value of 0.800, like the brand (X1.3) with a value of 0.738, easy to remember (X2.3) with a value of 0.733. The fourth factor is the commitment of the size of products varied (X5.3) with a value of 0.719, repeated purchases (X6.1.3) with a value of 0.686, recommending products (X6.2) with a value of 0.587, attractive packaging (X5.1) with value of 0.579. The fifth factor which consists of refreshing the body skin (X4.2) with a value of 0.848, healthy skin (X4.1) with a value of 0.836, confidence (X1.4) with a value of 0.531. The sixth factor of the image consisting of a good impression (X2.2) with a value of 0.737 and confidence (X2.1) with a value of 0.707.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Penelitian Banyaknya produk
yang ditawarkan sebuah perusahaan mengakibatkan konsumen akan semakin selektif
dan bersifat kritis terhadap suatu produk yang ditawarkan. Mereka akan mencari
informasi, melihat dan menilai berbagai hal yang menguntungkan dan dapat
memenuhi kebutuhannya dengan pengorbanan seminimal mungkin. Untuk menghadapi keadaan
yang demikian, perusahaan perlu menetapkan strategi pemasaran yang tepat, salah
satunya dengan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk dan jasa,
serta berusaha untuk memenuhinya. Dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen, secara tidak langsung perusahaan berusaha untuk menancapkan merek
produknya di benak konsumen karena dalam situasi persaingan yang ketat ini,
yang pertama kali diingat oleh konsumen adalah merek produk bukan perusahaan
mana yang membuat produk tersebut. Kotler dan Keller (2009:268), merek
menandakan tingkat kualitas tertentu sehingga pembeli yang puas dapat dengan
mudah memilih produk kembali. Loyalitas merek memberikan tingkat permintaan
yang aman dan dapat diperkirakan bagi perusahaan, dan dapat menciptakan penghalang
yang mempersulit perusahaan lain untuk memasuki pasar. Loyalitas juga dapat
diterjemahkan menjadi kesediaan pelanggan untuk membayar harga yang lebih
tinggi, seringkali 20% sampai 25% lebih tinggi daripada merek pesaing. 2
Menurut American Marketing Association (Kotler 1997:63) mendefinisikan merek
sebagai nama, istilah, tanda simbol, atau rancangan, atau kombinasi hal-hal
tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang/jasa dari seseorang
atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Sedangkan
Akler dalam Alma (2002:148) mendefinisikan merek sebagai sebuah nama pembeda
atau simbol seperti logo, cap, atau desain kemasan yang diperuntukkan sebagai
identitas barang/jasa yang ditawarkan atau sebagai pembeda dari produk pesaing.
Menurut Marconi (2005:281) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumen loyal terhadap merek meliputi nilai, citra, kenyamanan dan kemudahan,
kepuasan, pelayanan, dan garansi/jaminan. Konsumen yang loyal terhadap merek
merupakan aset berharga bagi perusahaan, untuk itu perusahaan harus
mempertahankan konsumen yang loyal tersebut dan terus menciptakan konsumen
loyal lainnya. Seperti yang dikemukakan oleh Kotler dalam artikel yang ditulis
Sudarmadi 2005, bahwa ratarata perusahaan akan kehilangan setengah pelanggannya
dalam waktu kurang dari lima tahun. Namun, perusahaan dengan tingkat loyalitas
merek tinggi akan kehilangan kurang dari 20% pelanggannya dalam waktu lima
tahun. Jika perusahaan berhasil mengelola merek dan bisa menciptakan loyalitas
konsumen terhadap merek suatu produk dengan baik, maka akan terjadi ikatan
emosional antara konsumen dengan merek produk yang biasa digunakan. Selain itu,
konsumen yang loyal terhadap merek dapat mempengaruhi dan menganjurkan
pemakaian merek pada orang lain disekitarnya. Dengan terciptanya konsumen 3
yang loyal, maka akan mendatangkan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan
karena konsumen yang loyal akan mengurangi biaya promosi untuk menarik konsumen
yang baru. Loyalitas konsumen terhadap merek juga akan menjadi tujuan utama
bagi perusahaan bagi perencanaan strategi pemasaran dan dijadikan dasar untuk
mengembangkan keunggulan merek pada persaingan saat ini. Konsumen yang loyal
merupakan hal yang terbaik yang dimiliki perusahaan. Konsumen yang loyal juga
sebagai mitra dalam mengembangkan produk baru dan pendukung layanan istemewa
yang berikutnya. Seperti halnya industri sabun mandi di Indonesia yang saat ini
menghadapi persaingan yang ketat terutama sabun mandi sebagaimana dapat dilihat
dari kenyataan bahwa produsen sabun mandi telah meluncurkan promosi agresif
melalui media cetak maupun elektronik.
Produsen mengetahui bahwa setiap konsumen memiliki banyak kebutuhan
yang harus terpenuhi seperti sandang, pangan dan papan. Sama halnya akan
kebersihan tubuh, tubuh ini perlu di bersihkan dengan menggunakan sabun.
Produsen mengetahui bahwa konsumen menggunakan sabun mandi itu setiap harinya.
Dimana produk yang sudah kita kenal yaitu produk yang berasal dari Unilever.
Salah satu produk yang dihasilkan oleh PT. Unilever adalah sabun mandi Lifebuoy
yang tujuannya adalah memberikan solusi kebersihan dan kesehatan yang
terjangkau dan mudah diperoleh sehingga orang dapat menjalani hidup tanpa rasa
khawatir dengan kebersihan dan akibatnya terhadap kesehatan. PT Unilever
Indonesia Tbk adalah pemimpin pasar di Industri Consumer Goods di Indonesia.
Komitmennya adalah mengembangkan The Leading Power 4 Brand sebagai kekuatan
sekaligus daya saing Unilever. Agar tetap unggul dalam persaingan dan dapat
mempertahankan loyalitas pelanggan, PT. Unilever Indonesia Tbk juga senantiasa
mempelajari kebutuhan pelanggan, melakukan inovasi, serta membangun citra
produk. (www.unilever.co.id,) Merujuk pada data yang dikeluarkan oleh PT.
Unilever Indonesia Tbk, sejak tahun 1894, Lifebuoy selalu memberikan edukasi
kepada masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Sabun batang
Lifebuoy merah klasik dengan wangi karbol yang khas menimbulkan persepsi bersih
dan higienis sampai zaman ini. Saat ini, kategori produk Lifebuoy semakin lengkap
dengan adanya Lifebuoy Bodywash dan Lifebuoy Handwash memberikan perlindungan
higienis untuk seluruh keluarga. Selain itu, Lifebuoy juga menciptakan produk
yang khusus untuk mengatasi penyakit kulit seperti jerawat sehingga kulit lebih
bersih dan sehat. Semenjak tahun 2000, telah terjadi perubahan besar pada sabun
batangan klasik Lifebuoy untuk menjamin agar sabun tersebut memberikan
perlindungan kebersihan yang lebih jauh lagi dan pengalaman mencuci yang
menyehatkan dan semakin menyenangkan bagi miliaran konsumennya. Bentuk batu
bata merah keras klasik sabun Lifebuoy telah digantikan dengan bentuk Lifebuoy
signature yang baru. Bentuk yang baru membuat sabun itu mudah digenggam dan
digunakan. Tim Lifebuoy telah mengembangkan suatu formula baru yang memberikan
perlindungan yang lebih baik terhadap kuman dan menimbulkan busa yang kaya pada
kulit. Aroma Lifebuoy yang khas seperti obat dan karbol telah digantikan dengan
wewangian kesehatan yang lebih menyenangkan dan modern. Lifebuoy telah menjadi
lebih dari sekedar sabun 5 batangan berwarna merah. Saat ini merek ini
memberikan solusi kebersihan dan kesehatan bagi keluarga, termasuk rangkaian
sabun batangan, sabun badan cair, cairan pencuci tangan dan gel pencuci cair.
Inovasi Lifebuoy yang paling baru diarahkan kepada keprihatinan utama pada
kebersihan dan kesehatan kulit di kalangan remaja ABG dan para pemuda: kulit
berminyak dan berjerawat. Lifebuoy Clear Skin adalah sabun batangan yang
diformulasikan dengan menggunakan teknologi baru radikal yang sudah terbukti
secara klinis mengurangi jerawat yang parah hingga 70% dalam waktu 6 minggu.
Ternyata sabun Lifebuoy ini banyak perannya yang antara lain : pertama,
pemeriksaan laboratorium membuktikan sabun Lifebuoy memberikan perlindungan
100% yang paling efektif terhadap kuman dibandingkan dengan sabun biasa. Kedua,
hingga saat ini, 70 juta orang di daerah pedalaman India sudah mengikuti
program Pendidikan Kesehatan Lifebuoy. suatu program pendidikan kesehatan
pribadi terbesar yang pernah ada di dunia. Ketiga, pada tahun 2005, Lifebuoy
dianugerahi “Citizen Brand” Indonesia sebagai pengakuan atas upaya yang telah
dilakukan dalam hal pendidikan pencucian tangan. Keempat, Hampir separuh
pemakai produk Lifebuoy adalah di daerah pedalaman Asia, tempat sebagian besar penduduk
tinggal dengan penghasilan kurang dari US$ 1 sehari. Dan kelima, saat ini
Lifebuoy dijual di Asia dan sebagian wilayah Afrika. Lifebuoy merupakan
pemimpin pasar di setiap pasar Asia yang menjual produk ini. Bukti nyata bahwa
sabun ini sudah mengambil peranan penting dalam hal kesehatan di dunia.
(www.unilever.co.id) 6 Dalam kondisi persaingan pasar produk sabun mandi ,
pasar sabun Lifebuoy masih berada di atas sabun mandi Nuvo. Sabun Lifebuoy
diasosiasikan sebagai sabun kesehatan keluarga dan sangat ampuh membunuh kuman
ketimbang sabun mandi kesehatan lainnya. Desain dan kemasan produk sabun mandi
Lifebuoy juga senantiasa dibuat lebih menarik dan inovatif jika dibandingkan
dengan kemasan produk sejenis dari pesaingnya, agar kemas
an produk ini cukup memenuhi syarat untuk bersaing di pasaran.
Berikut ini merupakan beberapa produk kesehatan yang dapat saya sajikan dalam
tabel dibawah ini: Tabel 1.1 Top Brand Index sabun kesehatan Merek Tahun 2009
2010 2011 Lifebuoy 43.3% 38% 38.8% Nuvo 8.2% 6.7% 3.3% Dettol 2.6% 3% 3% Sumber
: Artikel Yanuar Satria. 2011 Dari data diatas Total Brand Index sabun mandi
Lifebuoy selalu mengalami penurunan akan tetapi sabun Lifebouy masih menempati
urutan teratas dibangdingkan dengan sabun kesehatan lainnya seperti Nuvo dan Dettol.
Alasan mengapa peneliti ingin meneliti tentang loyalitas merek dikarenakan
loyalitas merek merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan untuk dapat
mengembangkan produk-produknya serta mendapatkan keuntungan jangka panjang bagi
perusahaan, dan mengapa sabun Lifebuoy yang dipilih, karena peneliti berfokus
pada sabun kesehatan yang mana brand index Lifebuoy masih tergolong sabun yang
menempati urutan teratas dibandingkan sabun 7 kesehatan lainnya, belum lagi
Lifebuoy mempunyai persepsi sebagai sabun kesehatan yang peduli terhadap
lingkungan (kesehatan masyarakat). Berdasarkan uraian di atas, loyalitas merek
merupakan hal yang terpenting bagi perusahaan dan untuk mempertahankan sikap
loyal perlu mengetahui faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi loyalitas
terhadap suatu merek dan peneliti tertarik untuk menelitinya sehingga
penelitian ini diberi judul “Faktor- Faktor Loyalitas Merek Yang
Dipertimbangkan Dalam Pembelian Sabun Mandi Lifebuoy”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Faktor-faktor loyalitas merek apa yang dipertimbangkan dalam
pembelian sabun mandi Lifebuoy?
2. Mengapa faktor tersebut
(sebagaimana hasil poin 1) menjadi pertimbangan dalam melakukan pembelian sabun
mandi Lifebuoy?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui faktor-faktor loyalitas merek yang
dipertimbangkan dalam pemmbelian sabun mandi Lifebuoy.
2. Untuk menganalisis
faktor-faktor loyalitas merek yang dipetimbangkan dalam pembelian sabun mandi
Lifebuoy.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti Dapat
menambah wawasan dan kajian ilmu serta bisa membandingkan teori yang telah
didapatkan di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lapangan.
2. Bagi Perusahaan Hasil
penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi perusahaan dalam
usahanya membina dan mempertahankan pelanggan yang loyal pada merek produk yang
dihasilkan oleh perusahaan
. 3. Bagi Pihak Lain Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan
acuan, refrensi dan bahan perbandingan bagi peneliti lain yang ingin melakukan
penelitian maupun pengembangannya pada bidang kajian yang sama.
1.5 Batasan Penelitian
Agar penelitian ini tidak melebar, maka
peneliti membatasi penelitian ini hanya membahas tentang variabel faktor-faktor
loyalitas merek yang dipertimbangkan dalam memilih sabun mandi Lifebuoy dengan
memfokuskan pada variabel yang dikemukakan oleh Marconi (2005:281) bahwa faktor
yang mempengaruhi loyalitas merek adalah nilai, citra, kenyaman dan kemudahan,
kepuasan, pelayanan dan komitmen. Penelitian ini hanya ditujukan pada konsumen
pengguna sabun mandi Lifebuoy yang ada di Malang khususnya mahasiswa
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang angkatan tahun 2011 saja.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Faktor-faktor loyalitas merek yang dipetimbangkan dalam pembelian sabun mandi Lifebuoy". Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment