Abstract
INDONESIA:
Karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik diperlukan adanya motivasi sebagai daya dorong pada dirinya untuk bekerja lebih tekun dan giat serta disiplin sehingga dapat tercapai tujuan perusahaan di bawah kepemimpinan yang dapat menciptakan suasana kondusif terhadap lingkungan kerja tersebut. Dalam rangka menigkatkan motivasi kerja, banyak cara yang dilakukan oleh manajer, salah satunya dengan dengan menerapkan kompensasi yang baik kepada setiap karyawan.
Penelitian ini menganalisis kompensasi yang ada di PG. Kebon Agung Malang dalam kaitannya dengan motivasi kerja karyawan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda, dimana variabel dependen (Y) adalah motivasi kerja karyawan, sedangkan variabel independen (X) adalah kompensasi yang terdiri dari kompensasi finansial(X1),dan kompensasi non finansial (X2). Sampel yang digunakan adalah 67 karyawan.
Hasil regresi linier berganda menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel kompensasi finansial (X1), dan variabel kompensasi non finansial (X2) berpengaruh signifikan terhadap variabel motivasi kerja (Y). Hal tersebut hasil analisis didapat nilai F hitung sebesar 48,811 ≥ F tabel 3,14 dan teruji pada α = 5% dan membuktikan bahwa variabel bebas berpengaruh secara simultan terhadap variable terikat. Sementara hasil pengujian uji t menunjukkan bahwa variabel kompensasi finansial (X1) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap motivasi kerja (Y), hasil analisis didapat nilai t hitung sebesar 4,908 ≥ t tabel 1,997dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 ≤ 0,05. Sedangkan variabel kompensasi non finansial (X2) tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap motivasi kerja (Y), hasil analisis didapat nilai t hitung 1,510 ≤ t tabel 1,997 dengan nilai signifikansi sebesar 0,136 ≥ 0,05. Hasil pengujian ini menjelaskan bahwa kompensasi finansial merupakan aspek penting yang paling dominan berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan, artinya pemenuhan terhadap gaji/upah, insentif, asuransi, dan tunjangan dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan PG. Kebon Agung Malang karena merupakan kebutuhan yang diharapkan para karyawan dari hasil kerjanya.
ENGLISH:
To improve employees’ work quality, it is necessary to increase the motivation so that they will work more diligently and vigorously with discipline. This will help the company to achieve its goals and create a conducive working environment. In order to increase motivation, many strategies can be used by the managers, one of them is by giving commensurate compensations to their employees.
This motivational relationship study analyzes the compensation given for the employees of PG. Kebun Agung Malang. Tests carried out using multiple linear regression, where the dependent variable (Y) represents employees’ motivation, while the independent variable (X) represents compensation of financial compensation ( X1 ), and non-financial compensation (X2). The samples involved were 67 employees.
The results of multiple linear regression showed that both variables, financial compensation (X1), and non-financial compensation (X2), significantly influence the work motivation variable (Y). This analysis results obtained F value of 48.811 count ≥ F tables 3.14 and tested at α = 5 % and proved that the independent variables simultaneously affect the dependent variable. While the test results of t test showed that the financial compensation variable (X1) partially significant effect on work motivation (Y), the results of the analysis obtained t value of 4.908 ≥ 1.997 t table with a significance value of 0.000 ≤ 0.05. While non-financial compensation variable (X2) had no significant effect partially on work motivation (Y), the results of the analysis obtained t value ≤ 1.510 t table 1.997 with a significance value of 0.136 ≥ 0.05. The results of this test explains that financial compensation is surely the most dominant aspect which influences employees’ work motivation. It means, compliance with the salary / wages, incentives, insurance, and allowances stimulate motivation of PG. Kebun Agung Malang’s employees, si it is what the employees ne to achieve of their work
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah Karyawan merupakan sumber daya yang
penting bagi perusahaan, karena memiliki bakat, tenaga dan kreativitas yang
sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sebaliknya, sumber
daya manusia juga mempunyai berbagai macam kebutuhan yang ingin dipenuhinya. untuk
memenuhi kebutuhan inilah yang dipandang sebagai pendorong atau penggerak bagi
seseorang untuk melakukan sesuatu, termasuk melakukan pekerjaan atau bekerja.
Karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik diperlukan adanya motivasi
sebagai daya dorong pada dirinya untuk bekerja lebih tekun dan giat serta
disiplin sehingga dapat tercapai tujuan perusahaan di bawah kepemimpinan yang
dapat menciptakan suasana kondusif terhadap lingkungan kerja tersebut. Menurut
Siagian (dalam Sani, 2010) yang dimaksud dengan motivasi adalah daya pendorong
yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengarahkan
kemampuan dalam bentuk keahlian atau ketrampilan tenaga dan waktunya untuk
menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan
menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran
organisasi yang telah ditentukan sebelumnya. Motivasi seseorang itu dipengaruhi
oleh dasar pendidikan dan kebutuhankebutuhannya seperti yang dijelaskan oleh
Sihotang (2007:245) motivasi kerja melibatkan dua jenis faktor-faktor, faktor
yang pertama yaitu faktor individual 2 yang meliputi kebutuhan-kebutuhan,
tujuan-tujuan orang, sikap-sikap, kemampuan-kemampuan orang. Sedangkan faktor
yang kedua yaitu faktor organisasi yang meliputi pembayaran gaji/upah,
keselamatan dan kesehatan kerja, para mandor (supervisi), para pengawas
fungsional. Victor H. Vroom (dalam Sihotang, 2007) mengatakan bahwa “motivasi
merupakan akibat dari keinginan seseorang untuk mencapai suatu hasil dan perkiraanya
bahwa tindakan yang dilakukan akan mengarah pada hasil yang diinginkan itu”.
Teori ini menyampaikan bahwa orang berperilaku dalam cara tertentu karena
mereka mengharapkan hasil-hasil tertentu dari perilaku itu. Teori harapan ini
menekankan pada: bila keinginan seseorang sangat besar untuk tercapai, maka dia
akan termotivasi untuk melakukan pekerjaan itu dengan baik, sebaliknya kalau
harapan untuk mencapai cita-citanya “sangat tipis” maka motivasinya untuk
melakukan pekerjaan itu menjadi lemah, menurun, atau mengendor. Bagi sebagian
karyawan, harapan untuk mendapatkan uang adalah satusatunya alasan untuk
bekerja, namun yang lain berpendapat bahwa uang hanyalah salah satu dari banyak
kebutuhan yang terpenuhi melalui kerja.
Dengan pemberian kompensasi tentu
saja akan memberikan motivasi kepada karyawan untuk lebih bersemangat dalam
bekerja sehingga akan meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan. Dessler
(1997:85) mengemukakan bahwa “Kompensasi merupakan salah satu bentuk pembayaran
atau imbalan yang diberikan kepada karyawan dan 3 timbul dari dipekerjakannya
karyawan. Kompensasi itu sangat penting karena menyangkut kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat luas suatu negara, semakin tinggi tingkat kompensasi
suatu organisasi akan semakin makmur dan sejahtera karyawan suatu organisasi
tersebut, dan semakin rendah kompensasi karyawan organisasi yang bersangkutan
akan semakin terlihat nyata penderitaan dan kemiskinan para karyawan. Suatu
kompensasi dapat bersifat finansial atau keuangan dan non finansial berupa
fasilitas perumahan, kendaraan, peralatan rumah tangga, dan fasilitas kesehatan
seperti jasa dokter dan perawatan kesehatan, seperti melakukan general check-up
kesehatan setiap tahun secara gratis atau sudah dibayar dengan pemotongan gaji
untuk asuransi kesehatan. Pengertian kompensasi lebih luas daripada pembayaran
gaji dan upah karena gaji atau upah lebih menekankan pada wujud finansial atau
uang saja. Sedangkan kompensasi mencakup balas jasa berupa uang dan
fasilitas-fasilitas lain berupa barang, fasilitas perumahan, tunjangan beras
dan sembako, termasuk fasilitas kesehatan untuk berobat gratis pada dokter ahli
dan spesialis. Dengan pengertian yang dikemukakan terdahulu maka Sihotang
(2007:220) mendefinisikan kompensasi itu adalah pengaturan keseluruhan
pemberian balas jasa bagi pegawai dan para manajer baik berupa finansial maupun
barang dan jasa pelayanan yang diterima oleh setiap orang karyawan. Pabrik Gula
Kebon Agung yang terletak di Desa Kebonagung Kecamatan Pakisaji Kabupaten
Malang adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri 4 gula. Produksi gula
Pabrik Gula Kebon Agung terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir,
peningkatan hasil produksi ini tentunya dibarengi dengan motivasi kerja
karyawan yang bagus pula, dengan motivasi yang tinggi karyawan akan lebih tekun
dan giat dalam bekerja sehingga tujuan perusahaan bisa tercapai.
Seperti yang telah diberitakan
bisnis-jatim.com MALANG-Produksi gula di Kabupaten Malang, Jawa Timur dalam
beberapa tahun terakhir meningkat dari 4.500 ton cane per day (TCD) menjadi
10.000 TCD. Bupati Malang Rendra Kresna mengatakan peningkatan kapasitas
produksi tersebut terjadi di Pabrik Gula (PG) Kebonagung Kecamatan Pakisaji
Kabupaten Malang. “Dengan semakin meningkatnya kapasitas produksi PG Kebonagung
akan menjadi harapan tersendiri, tidak hanya bagi karyawan tapi juga rakyat
Indonesia,” kata Rendra, di Malang sepeti yang diberitakan bisnis jatim.com,
Senin (6/5/2013). Kebutuhan gula di Indonesia masih belum bisa dipenuhi semua
oleh produksi dari dalam negeri. Baru sekitar 50 % saja produk yang bisa
disediakan dari dalam negeri. “Terlebih dengan perolehan produksi yang bagus
tentunya perusahaan tidak lupa akan kewajibannya. Bahwa perolehan produksi yang
bagus akan kembali kepada karyawan dalam berbagai bentuk berupa gaji atau jasa
produksi dan lain-lain,” jelas dia. Dari data yang didapatkan dari hasil survei
awal dan wawancara dengan bagian personalia Pabrik, Thomas pada Rabu, 08
Januari 2014 mengatakan bahwa sistem kompensasi khususnya pembayaran pokok gaji/upah
yang diberikan kepada karyawan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. Untuk
karyawan tetap diberikan berbagai macam fasilitas seperti rumah dinas,
fasilitas asuransi 5 tenaga kerja (astek), tunjangan hari tua (THT), dan
pensiun serta tunjangan kematian. Bonus juga diberikan apabila kapasitas
produksi gula melebihi jumlah standar dalam masa giling. Di Pabrik Gula Kebon
Agung juga memberikan kenaikan gaji pokok berkala dan kenaikan pangkat atau
jabatan. Dari uraian di atas dapat menjadikan bukti bahwa pemberian kompensasi
di Pabrik Gula Kebon Agung mempengaruhi motivasi kerja para karyawannya.
Bertitik tolak dari uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan
Pada Pabrik Gula Kebon Agung Malang”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasaran uraian yang telah dikemukakan pada
latar belakang masalah seperti tersebut di atas, maka dapat dibuat rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah variabel kompensasi berpengaruh
signifikan secara simultan terhadap motivasi kerja pada Pabrik Gula Kebon Agung
Malang?
2. Apakah variabel kompensasi
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap motivasi kerja karyawan pada
Pabrik Gula Kebon Agung Malang?
3. Variabel kompensasi manakah yang paling dominan
berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan pada Pabrik Gula Kebon Agung
Malang?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan
rumusan masalah sebagaimana terurai di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Untuk menguji dan menganalisis variabel
kompensasi berpengaruh signifikan secara simultan terhadap motivasi kerja
karyawan pada Pabrik Gula Kebon Agung Malang.
2. Untuk menguji dan menganalisis variabel
kompensasi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap motivasi kerja
karyawan pada Pabrik Gula Kebon Agung Malang.
3. Untuk menguji dan menganalisis
kompensasi manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap motivasi kerja
karyawan pada Pabrik Gula Kebon Agung Malang. 1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi akademik Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan tentang kompensasi
terhadap motivasi kerja karyawan.
2. Bagi penulis Diharapkan dapat menambah
wawasan dan pengetahuan baik teori maupun praktik, khususnya mengenai pengaruh
kompensasi terhadap motivasi kerja karyawan.
3. Bagi perusahaan Diharapkan dapat memberikan
informasi bagi perusahaan dalam mengambil keputusan, khususnya dalam memberikan
kompensasi kepada karyawan sehinggga motivasi kerja tetap stabil.
4. Bagi masyarakat umum Memperkaya kajian
ilmiah tentang pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja karyawan.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja karyawan pada Pabrik Gula Kebon Agung Malang. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment