Abstract
INDONESIA:
Penyaluran kredit merupakan aktivitas bank yang paling utama dalam menghasilkan keuntungan, tetapi risiko yang terbesar dalam bank juga bersumber dari pemberian kredit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh signifikansi secara simultan dan parsial Dana Pihak Ketiga (DPK), CAR, ROA, NPL, dan Suku Bunga SBI terhadap penyaluran kredit pada Bank Umum yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013 serta untuk mengetahui variabel yang paling dominan mempengaruhi penyaluran kredit.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 29 perusahaan dengan teknik purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda, uji t dan uji F dengan tingkat signifikansi 5%.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa secara simultan variabel DPK, CAR, ROA, NPL, dan Suku Bunga SBI berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit. Sedangkan secara parsial variabel DPK berpengaruh positif signifikan. Variabel ROA, dan Suku Bunga SBI berpengaruh positif tidak. Sedangkan variabel CAR berpengaruh negatif tidak signifikan dan NPL berpengaruh negatif signifikan. Variabel yang berpengaruh paling dominan terhadap penyaluran kredit adalah variabel DPK. Untuk meningkatkan penyaluran kredit Bank Umum harus melakukan penghimpunan dana secara optimal, mengoptimalkan kegunaan sumber daya finansial (modal) yang dimiliki, meningkatkan keuntungan bank dan memiliki manajemen perkreditan yang baik agar NPL tetap berada dalam tingkat yang rendah dan dalam batas yang disyaratkan oleh Bank Indonesia.
ENGLISH:
Credit channel is one of primary bank activities to obtain the profit, but it also one of the biggest risk. The objective of this research is to know both simultaneous and partial significance effect of third party fund, CAR, ROA, NPL, and SBI Rate Interest to the credit channelizing in conventional banks listed on BEI 2009-2013. It also mean to know the most dominant variable affecting credit channelizing itself.
This research is one of quantitative research. It use purposive sampling to collect the data from 29 corporations. The method of analysis used in this research is double linear regression, it testing “t” and “F”in the 5% of its significance level.
According to the result of this research, on the one hand, all of simultaneous variable of DPK, CAR, ROA, NPL, and SBI Rate Interest are influencing the credit channel. On the other hand, partially, the DPK variable give a positive and significance effect, while ROA, and SBI Rate Interest are only give a positive effect. Regretfully, CAR variable give a negative insignificance and NPL variable give a negative significance effect. Therefore, the most dominant variable is DPK. And to raise the credit channelin every conventional banks, They has to collect fund in an optimal way, use up its financial sources optimally, increase bank profit and owning a sound credit management method to stabilize NPL level to not exceed the standard limit set by Bank of Indonesia.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Menurut Undang-undang No. 10/1998 tentang perbankan menyebutkan
bahwa Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Dengan demikian, bank merupakan bagian dari lembaga keuangan yang memiliki
fungsi intermediasi yang menjembatani kepentingan pihak yang kelebihan dana
(penyimpan dana atau kreditor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam dana
atau debitor). Bank umum (commercial bank) mempunyai peranan yang sangat
penting dalam menggerakkan roda perekonomian Indonesia, karena lebih dari 95%
Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan nasional yang meliputi Bank Umum (Commercial
Bank), Bank Syariah (Sharia Bank), dan Bank Perkreditan Rakyat (Rural Bank)
berada di Bank Umum (Pratama, 2010). Dana pihak ketiga ini selanjutnya
digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran kredit.
Pemberian kredit merupakan aktivitas bank yang paling utama dalam menghasilkan
keuntungan, tetapi risiko yang terbesar dalam bank juga bersumber dari
pemberian kredit. Oleh karena itu pemberian kredit harus diawasi dengan
manajemen risiko yang ketat. Penyaluran kredit juga sangat membantu bagi dunia
usaha. Dunia usaha akan selalu berkaitan dengan lembaga keuangan bank dan hal
itu tidak bisa dilepaskan. Pihak bank akan menyalurkan kredit berupa kredit 2
investasi dan modal kerja yang dibutuhkan oleh pihak dunia usaha. Penyaluran
kredit bertujuan untuk meningkatkan nilai kekayaan bank, dan bahkan laju atau
tidaknya perekonomian di Negara Indonesia masih sangat bergantung pada kredit
bank itu sendiri. Dengan naiknya kredit yang ditawarkan akan mendorong
tumbuhnya investasi baru dan ekspansi usaha, menaikkan output industri,
sekaligus menciptakan lapangan kerja (Huda, 2014) Menurut Dendawijaya (2003)
dana-dana yang dihimpun dari masyarakat dapat mencapai 80-90% dari seluruh dana
yang dikelola oleh bank dan kegiatan perkreditan mencapai 70-80% dari total
aktiva bank. Meskipun kredit memiliki peranan penting dalam pembangunan
ekonomi, namun dalam pelaksanaannya tidak semua dana yang dihimpun dari
masyarakat bisa disalurkan oleh bank secara optimal dan sesuai dengan tolok
ukur yang telah ditetapkan. Hal ini dapat dilihat dari Loan to Deposit Ratio
(LDR) Bank Umum periode 2009-2013 yang masih berkisar antara 72,88-83,58%
(dapat dilihat pada gambar 1.1), masih berada dibawah harapan Bank Indonesia.
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, angka LDR yang ideal berada pada 85-110%
(Manurung, Rahardja, 2004). Akan tetapi pada akhir 2013 LDR Bank Umum akhirnya
mencapai 89,70%. Maka dari itu perlu dipertahankan agar besaran LDR tetap
berada di kisaran ketentuan Bank Indonesia tersebut. 3 Gambar 1.1 LDR Rata-rata
Bank Umum Periode 2009-2013 Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (diolah),
2014 LDR merupakan indikator dalam pengukuran fungsi intermediasi perbankan di
Indonesia. LDR sendiri merupakan rasio perbandingan antara jumlah dana yang
disalurkan masyarakat dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang
dimiliki (Mulyono, 2001). Semakin tinggi LDR menunjukkan semakin besar pula DPK
yang dipergunakan untuk penyaluran kredit, yang berarti bank telah mampu
menjalankan fungsi intermediasinya dengan baik. Disisi lain LDR yang terlampau
tinggi dapat menimbulkan risiko likuiditas bagi bank. Penyaluran kredit
bertujuan untuk meningkatkan nilai kekayaan bank. Dengan adanya stabilitas
ekonomi yang baik maka akan menarik minat para investor asing. Maka dari itu
banyak pihak bank yang berlomba-lomba untuk meningkatkan sumber dana bank yang
kemudian disalurkan kembali dalam bentuk kredit. Sumber dana terbesar yang
paling diandalkan oleh bank adalah dana yang dihimpun dari masyarakat yang
disebut dengan Dana Pihak Ketiga (DPK). DPK memiliki kontribusi terbesar dari
beberapa sumber dana sehingga 72.88 75.21 78.77 83.58 89.7 0 20 40 60 80 100
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Rata-rata LDR Rata-rata LDR 4 jumlah DPK
yang berhasil dihimpun oleh suatu bank akan mempengaruhi kemampuannya dalam
menyalurkan kredit (Kasmir, 2008). Selain itu hal yang tidak kalah penting
adalah permodalan. Kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan
pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana yang diakibatkan oleh
kegiatan operasi bank ditunjukkan oleh rasio permodalan Capital Adequacy Ratio
(CAR) (Ali, 2004).
Selain menjaga eksistensi, bank juga dapat menjaga kontinuitas bank
melalui laba yang dihasilkan bank tersebut. Return On Assets (ROA) digunakan
untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba)
secara keseluruhan (Dendawijaya, 2005). Perbankan dalam menyalurkan kredit
tentunya akan memiliki risiko kredit itu sendiri. Risiko kredit tersebut biasa
disebut dengan NPL (Non Performing Loan). NPL mencerminkan risiko kredit,
semakin tinggi tingkat NPL maka semakin besar pula risiko kredit yang
ditanggung oleh pihak bank (Ali, 2004). Bank juga harus berhati-hati dalam
menyalurkan kredit agar tidak terjadi NPL yang tinggi. Salah satu cara yang
dilakukan bank untuk mengurangi resiko kredit ialah mengalokasikan dananya pada
instrumen lain seperti penempatan dana pada Bank Indonesia yang tentu saja
memiliki tingkat risiko yang rendah. Penempatan dana pada Bank Indonesia dapat
berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang merupakan instrumen yang paling aman
karena diterbitkan oleh pemerintah melalui Bank Indonesia. 5 Besarnya rata-rata
Dana Pihak Ketiga (DPK), CAR, ROA, NPL, Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia
(SBI) dan Total Kredit dari tahun 2009 hingga 2013 dipaparkan pada tabel 1.1
berikut: Tabel 1.1 Rata-rata DPK, CAR, ROA, NPL, Suku Bunga SBI dan Total
Kredit Bank Umum periode 2009-2013 Indikator Utama 2009 2010 2011 2012 2013 DPK
1.973.042M 2.274.489M 2.688.364M 3.107.385M 3.520.616M CAR 17,42% 17,18% 16,05%
17,43% 18,13% ROA 2,60% 2,86% 3,03% 3,11% 3,08% NPL 3,63% 3,85% 3,12% 2,70%
2,17% SBI 6,59% 6,60% 5,04% 4,80% 7,20% TOTAL KREDIT 1.437.930M 1.710.677M
2.117.608M 2.597.026M 3.158.099M Sumber : Statistik Perbankan Indonesia BI,
(diolah 2014) Berdasarkan tabel 1.1 dapat diketahui bahwa DPK mengalami
peningkatan tiap tahunnya. Hal tersebut diimbangi dengan peningkatan total
kredit per tahunnya. Pergerakan DPK yang searah dengan pergerakan total kredit
yang disalurkan menunjukkan indikasi positif. Pergerakan CAR yang menurun dari
tahun 2009-2011 dari 17,42% menjadi 16,05% tidak searah dengan pergerakan
kredit (indikasi negatif), yang kemudian meningkat ditahun 2012-2013 dari
17,43% menjadi 18,13% searah dengan pergerakan kredit (indikasi positif).
Sedangkan ROA pada tahun 2009-2012 mengalami peningkatan dari 2,60% menjadi
3,03% searah dengan pergerakan kredit (indikasi positif), dan pada tahun
2012-2013 mengalami penurunan dari 3,11% menjadi 3,08% tidak searah dengan
pergerakan kredit (indikasi negatif). NPL mengalami kenaikan dari tahun
2009-2010 dari 3,63% menjadi 3,85% searah dengan pergerakan kredit (indikasi
positif), yang kemudian menurun tahun 2011-2013 dari 3,12% menjadi 2,17% tidak
searah dengan pergerakan kredit (indikasi negatif). Ketidak konsistenan 6 data
juga terjadi pada Suku Bunga SBI, dimana Suku Bunga SBI pada tahun 2009-2010
dan tahun 2012-2013 mengalami peningkatan searah dengan pergerakan kredit
(indikasi positif), yang kemudian pada tahun 2010-2012 mengalami penurunan
tidak serah dengan pergerakan kredit (indikasi negatif). Penelitian seperti ini
sudah banyak dilakukan, seperti dalam penelitiannya Meydianawathi (2006),
Arisandi (2008), Ayu & Saryadi (2011) menunjukkan hasil bahda DPK dan ROA
berpengaruh positif signifikan terhadap penyaluran kredit. Sedangkan dalam
penelitiannya Subegti (2010) DPK berpengaruh tidak signifikan. Yuda (2010) ROA
berpengaruh positif tidak signifikan. Hasil tersebut juga relevan dengan
penelitiannya Oktaviani (2012) bahwa ROA berpengaruh positif tidak signifikan.
Dalam penelitian yang menganalisis variabel CAR, NPL dan SBI
seperti yang dilakukan Meydianawati (2006), Subegti (2010), dan Oktaviani
(2012) menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif signifikan. Sedangkan
penelitiannya Yuwono (2012) dan Suindrawati (2015) CAR berpengaruh positif
tidak signifikan. Penelitian Pratama (2010) CAR dan NPL berpengaruh negatif
signifikan, SBI berpengaruh positif tidak signifikan. Hasil ini bertentangan
dengan penelitian Yuwono (2012) bahwa SBI berpengaruh negatif tidak signifikan.
Ayu & Saryadi (2011) dan Subegti (2010) mendapatkan hasil bahwa NPL
berpengaruh negatif tidak signifikan. Ketidakkonsistenan pergerakan rata-rata
DPK, CAR, ROA, NPL dan SBI serta hasil penelitian sebelumnya menjadi motivasi
peneliti untuk diuji dan diteliti kembali kebenarannya variabel Dana Pihak
Ketiga (DPK), CAR, ROA, NPL, dan 7 SBI terhadap penyaluran kredit.
Ditentukannya objek penelitian bank umum periode tahun 2009-2013 karena lebih
dari 95% Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan nasional berada di Bank Umum. Bank
Umum diharapkan mampu memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional.
Kredit juga sebagai salah satu sumber dana yang paling penting dari setiap
jenis kegiatan usaha dapat diibaratkan sebagai darah bagi makhluk hidup.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini mengambil judul
“Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), CAR, ROA, NPL, Dan Suku Bunga SBI
Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Pada Bank Umum Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode Tahun 2009-2013)”.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah yang dikemukakan oleh peneliti dan hasil penelitian terdahulu, maka
dapat diturunkan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh secara simultan dan parsial Dana Pihak Ketiga
(DPK), CAR, ROA, NPL, dan Suku Bunga SBI terhadap Penyaluran Kredit pada Bank
Umum?
2. Variabel apakah yang
paling dominan dalam Penyaluran Kredit pada Bank Umum?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah
diatas, maka dapat ditentukan tujuan penelitian yaitu:
1. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan dan parsial Dana
Pihak Ketiga (DPK), CAR, ROA, NPL, dan Suku Bunga SBI terhadap Penyaluran
Kredit pada Bank Umum. 2. Untuk mengetahui variabel apa yang paling dominan
dalam Penyaluran Kredit pada Bank Umum.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Penulis Dapat dijadikan sarana sebagai upaya pengaplikasian
teori-teori yang telah didapatkan selama proses perkuliahan di Perguruan Tinggi
dengan keadaan yang ada dilapangan dan nyata di dunia pekerjaan khususnya
pelayanan jasa perbankan.
2. Bagi perbankan dan Bank Indonesia selaku regulator, memberikan
gambaran dan dapat dijadikan masukan dalam menentukan kebijakan dalam hal
penyaluran kredit.
3. Bagi akademisi terkait
penyaluran kredit perbankan, digunakan sebagai pembanding hasil riset
penelitian. Dan sebagai referensi bagi yang juga ingin mengkaji faktor-faktor
yang mempengaruhi bank dalam menyalurkan kreditnya.
1.5
Batasan Penelitian Dalam penelitian ini, agar masalah tidak terlalu meluas maka
penulis member batasan yaitu perusahaan yang diteliti hanya Bank Umum yang
terdaftar di BEI Tahun 2009-2013, dan variabel yang digunakan hanya variabel
DPK, CAR, ROA, NPL, dan Suku Bunga SBI.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Analisis pengaruh dana pihak ketiga (DPK), CAR, ROA, NPL dan suku bunga SBI terhadap penyaluan kredit: Studi pada bank umum yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment