Abstract
INDONESIA:
Seiring dengan aktivitas bank yang semakin padat. Biaya yang harus dikeluarkan oleh bank untuk setiap dana yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber untuk keperluan funding juga mengalami peningkatan tajam. Tingginya jumlah dana pihak ketiga menunjukkan aktivitas perbankan yang sangat baik dalam menghimpun dana dari masyarakat luas berupa kegiatan funding. Penelitian ini mencoba mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi besarnya cost of fund (biaya dana bank). Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan Cost of Fund Giro, Cost of Fund Tabungan, Cost of Fund Deposito terhadap besarnya Rentabilitas Bank Persero BUMN yang diproksikan dengan nilai ROA, ICR dan NPM.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laporan Kuangan Tahunan Bank Persero BUMN (BRI, BTN, BNI dan Mandiri) di indonesia periode 2005-2011 dengan menggunakan metode purposive sampling. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan yang dipublikasikan dan diunduh melalui situs resmi Bank. Metode analisis yang digunakan adalah kanonikal dengan tingkat signifikansi 5%.
Dari hasil analisis kanonikal menunjukkan bahwa secara parsial COF Giro, COF Tabungan, dan COF Deposito berpengaruh signifikan terhadap ROA saja dan ada yang menunjukkan hubungan terbalik pada rentabilitas ROA dengan cost of fund deposito. Secara simultan ROA, ICR, NPM berkorelasi secara bersama-sama dengan X1 (COF Giro), X2 (COF Tabungan), X3 (COF Deposito). Hal ini dibuktikan dengan nilai Sig-F 0,000 yang lebih kecil dari signifikansi 5%. sedangkan variabel yang paling dominan mempengaruhi ROA, ICR dan NPM adalah cost of fund tabungan dengan angka canonical loading (0,777).
ENGLISH:
Along with the highly increased bank activities, cost to be incurred by the bank for any collected funds from various sources for the purpose of funding also sharply increase. The great number of third-party funds shows an excellent banking activity in collecting public funds in the form of funding activities. This research tries to find out the factors that influence the amount of the cost of fund (bank costs funding). It aims to determine the extent of relationship between giros, savings, deposits cost of fund to the rentability rate of State-Owned Banks proxied by ROA, ICR and NPM.
This research uses samples from the report on the Annual Financial State-Owned Banks (BRI, BTN, BNI and Mandiri) in Indonesa in 2005-2011 using purposive sampling method. It employs secondary data obtained from published financial statements and downloaded via the bank official websites. The analytical method uses is canonical one with a significance level of 5%.
The resul of the canonical analysis indicates that partially, giro, saving, and deposits COF has a significant effect on ROA only and it shows an inverse relationship to ROA rentability with deposit cost of fund. Simultaneously, ROA, ICR, and NPM correlate with X1 (Giros COF), X2 (savings COF), X3 (deposits COF). The evidence comes from the Sif-F 0,000 which is smaller than the 5% significance, while the most dominant variable affecting ROA, ICR, and NPM is the saving cost of fund with canonical loading rate (0,777)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah Bank menurut Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk
kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Secara sederhana bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan
usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana
tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Aktivitas
perbankan yang utama adalah menghimpun dana dari masyarakat luas berupa kegiatan
funding dan lending. Kegiatan funding adalah kegiatan menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan sedangkan kegiatan menyalurkan dana ke
masyarakat dalam bentuk kredit disebut lending. Dalam kegiatan funding, bentuk
simpanan yang ditawarkan oleh bank diantaranya adalah giro, tabungan, dan
deposito. Atas simpanan tersebut pihak bank memberikan balas jasa berupa bunga.
“Sumber dana yang berasal dari simpanan deposito pada umumnya tingkat suku
bunganya sangat tinggi dibanding dengan sumber dana lainnya seperti tabungan
dan giro“ (Slamet,2006:80). Pada umumnya kegiatan suatu bank terkonsentrasi
pada bidang perkreditan. Melalui kegiatan perkreditan ini bank memperoleh
pendapatan 2 berupa bunga kredit yang merupakan imbal balik atas kredit yang diberikan
kepada nasabah. Bank Indonesia selaku otoritas moneter bertugas untuk mengatur
jumlah peredaran uang di masyarakat. Tingkat inflasi juga sangat berhubungan
dengan jumlah uang yang beredar di masyarakat karena tingkat inflasi mengalami
peningkatan akibat kebijakan pemerintah manaikkan BBM maka salah satu langkah
yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk mengendalikan laju inflasi adalah
dengan menaikkan tingkat suku bunga. Adanya kenaikan tingkat suku bunga pada
perbankan akan mempengaruhi peran intermediasi dunia perbankan dalam
perekonomian indonesia.
Naiknya tingkat suku bunga akan
diikuti oleh naiknya suku bunga simpanan dan suku bunga pinjaman pada bank
konvensional, sehingga orang akan cenderung untuk menyimpan dananya di bank
konvensional daripada bank syari’ah karena bunga simpanan di bank konvensional
naik yang pada akhirnya tingkat pengembalian yang akan diperoleh oleh nasabah
penyimpan dana akan mengalami peningkatan. Jenis simpanan yang ditawarkan bank
kepada masyarakat adalah giro, tabungan, dan deposito, atas simpanan tersebut
pihak bank memberikan balas jasa berupa bunga. Untuk menentukan tinggi
rendahnya suku bunga yang dibayarkan kepada masyarakat atas simpanan merupakan
suatu masalah bagi perbankan, karena hal ini dikaitkan dengan penetapan tingkat
bunga kredit. Penetapan suku bunga merupakan urat nadi bagi setiap bank, karena
kesalahan dalam penetapan suku bunga maka akan berdampak negatif bagi bank
tersebut. Bila suatu bank terlalu tinggi menetapkan tingkat suku bunga simpanan
3 masyarakat, maka bank tersebut akan membayar biaya dana yang terlalu tinggi
dari yang seharusnya. Demikian juga, terlalu rendahnya tingkat suku bunga
simpanan masyarakat yang ditetapkan bank, maka bank tersebut akan kesulitan
untuk menghimpun dana masyarakat. Dalam menarik minat masyarakat untuk
menyimpan uang di bank, faktor penting yang diperhatikan adalah penentuan harga
yaitu bunga. Besarnya bunga yang ditawarkan untuk simpanan akan berpengaruh
terhadap bunga pinjaman dan hal ini juga mempengaruhi keuntungan bank karena
pendapatan bank yang utama diperoleh dari selisih antara bunga pinjam dengan
bunga simpan. Bedasarkan penjelasan di atas maka biaya atau beban bunga dalam
istilah bank disebut biaya dana atau cost of fund. Cost of fund merupakan biaya
dana yang harus dikeluarkan oleh pihak bank untuk memperoleh sejumlah dana
tertentu dari nasabah baik giro, tabungan, dan deposito. Besarnya cost of fund
tergantung dari seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk memperoleh dana
melalui simpanan. Semakin besar atau mahal suku bunga yang dibebankan, maka
semakin tinggi biaya dananya.
Tingkat suku bunga yang dibayar oleh
bank kepada deposan sangat menentukan dalam perhitungan biaya dana. Manurung
Mandala dalam penelitiannya (2004:150), berpendapat bahwa perubahan tingkat
bunga akan mempengaruhi biaya dana (cost of fund) maupun pendapatan bunga
(interest income) bank. Sumber dana perbankan sebagian besar dihimpun dari dana
masyarakat dan merupakan sumber dana yang paling dihandalkan oleh bank. Hampir
80% sampai 90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank 4 merupakan dana pihak
ketiga baik dari pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat pada umumnya,
sedangkan sisanya merupakan modal sendiri dan cadangan modal. Dana yang
berhasil dihimpun dari masyarakat biasanya dalam bentuk giro, tabungan dan
deposito. Grafik 1.1 Perkembangan Jumlah Dana Pihak Ketiga Bank Persero BUMN
tahun 2005-2011 Sumber : Data Diolah Peneliti Pada grafik 1.1, dapat dilihat
pergerakan jumlah dana setiap tahunnya pada Bank Persero BUMN bahwa jumlah dana
pihak ketiga tertinggi pada BRI selama 7 tahun dari tahun 2005 sampai 2011
adalah tabungan, itu berarti nasabah lebih tertarik untuk menyimpan uangnya
dalam bentuk tabungan sehingga pendapatan bank atas dana simpanan pihak ketiga
juga akan meningkat, sedangkan pada BTN, BNI, dan Mandiri jumlah dana tertinggi
selama tahun 2005 sampai tahun 2011 adalah deposito, terlihat bahwa simpanan
deposito sangat unggul dibandingkan giro dan tabungan selama tahun 2005 sampai
dengan tahun 2011. Tingginya jumlah dana pihak ketiga menunjukkan aktivitas
perbankan yang sangat baik 0 20000000 40000000 60000000 80000000 100000000
120000000 140000000 160000000 180000000 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2005
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2005 2006 2007
2008 2009 2010 2011 giro Tabungan Deposito BRI BTN BNI MANDIRI 5 dalam
menghimpun dana dari masyarakat luas berupa kegiatan funding. Kegiatan funding
adalah kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan. Grafik
1.2 Komposisi Dana Pihak Ketiga Bank BUMN Periode 2005-2011 Sumber : Data
Diolah Peneliti Pada Grafik 1.2 dapat dilihat besarnya prosentase komposisi
dana pihak ketiga Bank Persero BUMN selama periode 2005-2011. Pada grafik
diatas menunjukkan bahwa komposisi dana pihak ketiga tertinggi Bank Persero
BUMN adalah deposito. Sedangkan komposisi dana giro dan tabungan lebih rendah.
Menurut pendapat Sidharta Djajadi (2006 : 6) dalam penelitiannya, menyatakan
bahwa biaya dana dapat diminimumkan oleh bank dengan cara meningkatkan
penghimpunan dana yang memiliki biaya murah, seperti giro atau tabungan. Biaya
dana (cost of fund) merupakan harga pokok bank dalam menentukan harga jual
produknya. Dengan mengetahui besarnya biaya dana 0,00% 10,00% 20,00% 30,00%
40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 80,00% 2005 2007 2009 2011 2006 2008 2010 2005 2007
2009 2011 2006 2008 2010 Giro % Tabungan % Deposito % BRI BTN BNI MANDIRI 6
yang sesungguhnya dikeluarkan bank, maka bank akan dapat melakukan perhitungan
suku bunga kredit yang wajar sehingga bank tetap dapat memperoleh keuntungan.
Pergeseran dana menyebabkan biaya dana menjadi tinggi, selain biaya dana, bank
juga harus membayar biaya non bunga dan biaya lainnya. Apabila biaya ini tidak
dapat diimbangi oleh kenaikan pendapatan yang sebagian besar diperoleh dari
bunga kredit serta pendapatan non bunga maka laba yang akan diperoleh bank
cenderung akan menurun.
Menurunnya laba akan mengakibatkan
tingkat rentabilitas yang akan dicapai oleh bank menjadi rendah, karena
rentabilitas merupakan kemampuan dari bank untuk memperoleh laba (profit).
Penelitian Meilani pada BRI tahun 2010, menyatakan bahwa adanya pengaruh
tingkat suku bunga deposito terhadap biaya dana (cost of fund). Teori yang ada
menyatakan bahwa ”Semakin besar suku bunga yang dibebankan terhadap bunga
simpanan maka semakin tinggi pula biaya dananya (cost of fund) dan sebaliknya”.
Dewi Gusti Ayu (2008), Hasil penelitian bahwa secara parsial tabungan dan
deposito mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat rentabilitas (ROA
dan ROE) pada Bank BRI dan BNI sedangkan secara simultan tabungan dan deposito
mempunyai pengaruh signifikan terhadap rentabilitas ROA.
Sedangkan menurut Hardiansyah
Pahlawan (2012), hasil penelitian bahwa seluruh variabel independen biaya dana
secara simultan memiliki pengaruh yang kuat terhadap perubahan ROA. Sedangkan
secara parsial dari ketiga variabel
tersebut hanya biaya dana deposito yang tidak berpengaruh secara signifikan
dalam menerangkan perubahan ROA. Pada penelitian ini penulis menetapkan bahwa
untuk variabel dependennya yaitu Rentabilitas (ROA, NPM, ICR) dan variabel
independenya yaitu cost of fund giro, tabungan, dan deposito. Berdasarkan latar
belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian serta
membahas masalah tersebut dalam rangka menyusun skripsi, dengan judul skripsi
sebagai berikut : “Analisis Pengaruh Cost Of Fund Giro, Tabungan dan Deposito
terhadap Rentabilitas Bank Persero BUMN”
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan cost of fund giro,
tabungan dan deposito Bank Persero BUMN selama periode 2005-2011 ?
2 Apakah cost of fund giro, cost of
fund tabungan, dan cost of fund deposito berpengaruh secara parsial terhadap
rentabilitas Bank Persero BUMN ?
3 Apakah cost of fund giro, cost of
fund tabungan, dan cost of fund deposito berpengaruh secara simultan terhadap
rentabilitas Bank Persero BUMN ?
4 Variabel mana yang lebih dominan
mempengaruhi rentabilitas Bank Persero BUMN ?
1.2 Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui seberapa besar
perkembangan cost of fund giro, tabungan, dan deposito Bank Persero BUMN selama
periode 2005-2011. 2 Untuk mengetahui pengaruh secara parsial cost of fund
giro, cost of fund tabungan, dan cost of fund deposito terhadap rentabilitas
Bank Persero BUMN. 3 Untuk mengetahui pengaruh secara simultan cost of fund
giro, cost of fund tabungan, dan cost of fund deposito terhadap rentabilitas
Bank Persero BUMN. 4 Untuk mengetahui variabel mana yang lebih dominan
mempengaruhi rentabilitas Bank Persero BUMN.
1.3 Manfaat Penelitian
Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan tambahan wawasan pengetahuan mengenai manajemen keuangan bank
khususnya masalah perngaruh cost of fund giro, cost of fund tabungan, dan cost
of fund deposito terhadap rentabilitas Bank Persero BUMN.
2
Bagi
Bank BUMN (Persero) di Indonesia Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
saran dan masukan yang membangun mengenai cost of fund bank dan pengaruhnya
terhadap rentabilitas.
3 Bagi Peneliti selanjutnya
Dapat dijadikan bahan tambahan pertimbangan dan pemikiran dalam penelitian
lebih lanjut dalam bidang yang sama tentang analisis pengaruh 9 cost of fund
giro, cost of fund tabungan, dan cost of fund deposito terhadap rentabilitas
Bank Persero BUMN.
1.5 Batasan Penelitian Untuk
lebih mengarahkan pembahasan agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam pemecahan
masalah, maka diperlukan adanya pembatasan masalah yang lebih terarah dan
sesuai dengan ruang lingkup pembahasan. Pembahasan agar jelas, maka penulis
membatasi pembahasan pada masalah sebagai berikut:
1 Penelitian ini dibatasi
pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2011.
3
Analisis
berdasarkan data laporan keuangan yang telah tersedia tanpa mempersoalkan
proses penyusunan laporan keuangan tersebut.
3
Biaya dana atau cost of fund (COF Giro, COF Tabungan, COF Deposito) dan
rentabilitas (ROA, ICR, NPM).
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Analisis pengaruh cost of fund giro, tabungan dan deposito terhadap rentabilitas Bank Persero BUMN periode 2005-2011. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment