Abstract
INDONESIA:
Latar belakang penelitian ini adalah sebuah fenomena yang terjadi di dunia sepeda motor indonesia. Data dari AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia), menunjukkan peningkatan jumlah sepeda motor mulai tahun 1998-2004. Ditambah dengan kejadian bahwa tingkat penjualan sepeda motor Yamaha pada tahun 2007 pada bulan maret dan juli bisa mengungguli Honda yang merupakan rajanya sepeda motor di indonesia yang menguasai pasar sepeda motor sejak dulu, atau sekitar 33 tahun. Dari fenomena tersebut maka peneliti mencoba untuk meneliti perilaku konsumen dalam keputusan pembelian sepeda motor Yamaha dari segi internal dan eksternal konsumen.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang data-datanya berupa angka-angka/ data-data yang diangkakan dengan menggunakan pendekatan survey. Penelitian ini menggunakan dealer PT. Maju Bersama Kita sebagai obyeknya. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 70 orang yang diperoleh menggunakan rumus Malholtra, sedangkan pengambilan sampel mengunakan metode accidental sampling. Variabel bebasnya terdiri dari motivasi, belajar, sikap, persepsi, kepribadian, kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, dan marketing mix sedangkan variabel terikatnya adalah keputusan pembelian. Pengujian instrumen menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, dan asumsi klasik sedangkan dalam melakukan analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan uji F dan uji T.
Berdasarkan hasil pengujian koefisien regresi secara simultan (Uji F) didapatkan didapatkan F hitung adalah 4,309 dengan signifikansi 0,000. Karena signifikansi (0,000) lebih kecil dari (0,05), maka dapat dikatakan, motivasi, belajar, sikap, persepsi, kepribadian, kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, dan marketing mix secara serentak berpengaruh terhadap Keputusan pembelian. Hasil pengujian koefisien regresi secara parsial (Uji t) didapatkan Variabel motivasi (1,078), belajar (2,004), sikap (-1,541), persepsi (0,652), kepribadian (-0,002), kebudayaan (-0,344), kelas sosial (2,219), kelompok referensi (0,0221), dan marketing mix (2,338) dan t tabel 1,994 jadi dapat diketahui variabel belajar, kelas sosial dan marketing mix yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian dengan rumus uji t bahwa variable tersebut mempunyai nilai probabilitas dibawah 0,05 sedangkan variable yang lain tidak signifikan.
ENGLISH:
The research’s background is a phenomenon happening on Indonesia motorcycle selling. From the dab of AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) shows that motorcycle selling was increased from 1998-2004. Moreover, the Yamaha’s selling defeated Honda which is powerful in motorcycle business as long as 33 years. From that phenomenon, the researcher wants to find out the customer’s behavior from the internal and external side.
This research is formulated in quantitative method. The quantitative method is defined by the research method which uses the numerical either numbered data in its analysis. This research oF is PT Yamaha Maju Bersama Kita. According to Malholtra this research take 70 respondents as the sample which gathered by accidental sampling method. The dependent variable of this research are motivation, learning, attitude, perception, personality, culture, social level, preference group, and marketing mix while the independent variable is purchasing decision. The researcher use Validation, Reliability and Classical test to verify the data. However, to analysis the data the researcher use regression with F test and T test.
Based on the coefficient’s regression test simultantly (F test) found that F numeric is 4,309 by significant of 0,000. While significant (0,000) smaller than (0,05), concluded that motivation, learning, attitude, perception, personality, culture, social level, preference group, and marketing mix otomatically influenced in buying decission. The result of coefficient’s regression test partially (T test) found the variable of motivation (1,078), learning (2,004), attitude (-1,541), perception (0,652), personality (-0,002), culture (-0,344), social level (2,219), preference group (0.021), and marketing mix (2,338), then t table 1,994 known of learning variable, social level and marketing mix which have a significant influence to the buying decission by t test in order those variable has probability’s value less than 0,05 while another is unsignificant.
BAB I
Pendahuluan
A.
Latar
Belakang
Industri sepeda motor di Indonesia
sampai saat ini menunjukkan suatu fenomena yang menarik. Saat perekonomian
Indonesia terpuruk, industri sepeda motor ternyata menunjukkan pertumbuhan yang
mencengangkan. Hal ini bisa dilihat pada Grafik 1.1. yang menunjukkan trend
naik dari tahun 1998-2004. Sumber: Http://www.Aisi.Or.id/Statistic.Html Menurut
ketua AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia), Ridwan Gunawan, ada
banyak faktor yang menyebabkan pertumbuhan 1 2 penjualan sepeda motor tetap
tinggi, antara lain, karena sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi
yang murah dan terjangkau.
Dan harga transportasi ini sesuai
dengan kondisi ekonomi yang masih belum pulih seutuhnya disebabkan krisis
moneter yang menimpa pada tahun 1997-an.
(http://www.wartaekonomi.com /detail).
Ditambah lagi dengan adanya kenaikan harga BBM bensin dan solar. Bensin naik
dari Rp. 2.400 menjadi Rp. 4.500. sungguh suatu kejadian yang sangat menambah
beban masyarakat Indonesia disaat krisis ekonomi. Untuk itu masyarakat lebih
banyak menggunakan sepeda motor, karena lebih irit, simpel, tidak macet di
jalan, dan sampai tempat tujuan tepat waktu. Mulai 33 tahun silam leader market
sampai pada tahun 2006, untuk sepeda motor di Indonesia dipegang oleh Honda
meninggalkan produk sepeda motor seperti Yamaha, Suzuki, Kawasaki, yang telah
lama bersaing dengan Honda.
Bahkan pada waktu awal krisis
moneter tahun 1997 banyak bermunculan sepeda motor China yang kita sebut dengan
Mochin menjual produknya dengan harga murah dibanding dengan sepeda motor merk
Yamaha, Honda, Suzuki, Kawasaki yang sudah malang melintang di Indonesia namun
Honda masih mendominasi pasar. Pada tahun 2007 pasar sepeda motor digemparkan
dengan berita, Yamaha pada bulan Maret untuk pertama kalinya menurut AISI
(Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia), setelah menunggu 33 tahun silam
Yamaha bisa mengungguli Honda. Yamaha secara meyakinkan meraih 3 pangsa pasar
43,7%, dengan penjualan 159.035 unit sepeda motor mengungguli Honda yang 41,5%,
sebesar 151.074 unit. Hal ini sangat mengagetkan kalau melihat kenyataan sampai
dengan kuartal pertama 2005 Yamaha masih di posisi ketiga di bawah Honda dan
Suzuki (http://www.wartaekonomi.com/detail).
Yamaha bisa mematahkan dominasi
Honda disebabkan Yamaha memiliki semangat untuk berjuang habis-habisan terhadap
kualitas produknya, sementara Honda dalam posisi comfort, mapan, dan merasa
tidak ada lagi tantangan menghadangnya. Posisi bawah sebelumnya justru
menjadikan Yamaha memiliki mental pejuang, mental juara, bukan sebaliknya,
mental pecundang dan terus mau berupaya dan berinovasi untuk meningkatkan
kualitas produknya. Mentalitas sebagai pemain urutan bawah menyebabkan Yamaha
berpikir lebih keras, bekerja lebih keras, dan berinovasi habis-habisan. Inilah
satu-satunya “kemewahan” yang dimiliki oleh setiap pemain papan bawah. Adapun
Secara strategi Yamaha bisa unggul, Yamaha serius dan jeli melihat pasar dengan
melakukan segmentasi yang kreatif dan inovatif. Hal ini bisa dilihat dengan
portofolio produk yang diluncurkannya, Segmen-segmennya jelas dan tepat: Vega R
untuk value-oriented customers; Mio untuk woman customers, Yupiter untuk
style-oriented customers. Dengan segmentasi yang kreatif pula Yamaha bisa
menemukan pasar atau celah yang sebelumnya tak pernah dilirik Honda, yaitu
segmen 4 pengendara wanita. Maka, muncullah kategori baru sepeda motor wanita
(matic) Yamaha Mio yang banyak disukai dan digemari kaum wanita bahkan para
pria sekalipun. (http://www.wartaekonomi.com/detail) Penjualan Yamaha juga
kembali mengungguli Honda, terjadi pada bulan juli 2007 dengan angka penjualan
161.016 unit dibanding Honda sebesar 143.233 unit.
Dengan adanya kekalahan tersebut, sudah
seharusnya Honda harus berbenah dan cepat bertindak bukan sekedar ganti casing
atau model body, tapi harus berani merilis model mutakhir seperti yang
dilakukan competitor. Dari sini tersirat, kejayaan Honda bukan lagi bergantung
pada nama besar semata, melainkan pada setrategi yang diterapkan (Majalah
Otomotif, 20 Agustus 2007 ). Selain strategi pembentukan segmentasi, Yamaha
juga melakukan promosi yang menarik dan berbeda dengan yang lain yaitu iklan
sepeda motor Yamaha salah satunya di bintangi oleh pembalab juara dunia motor
GP (grand prix) yaitu Valentino Rozy yang juga banyak difavoritkan oleh kaum
muda di Indonesia yang akan membentuk “persepsi” terhadap konsumen sepeda motor
Yamaha. Penelitian ini dilakukan di dealer Yamaha PT. Maju Bersama Kita Bululawang.
Bululawang merupakan daerah kecamatan wilayah kabupaten Malang yang berdekatan
dengan kota Malang. Dealer Yamaha PT. Maju Bersama Kita Bululawang dilihat dari
hasil penjualan bulan 5 september sampai bulan oktober berhasil mencapai
penjualan tertinggi diantara dealer-dealer Yamaha di wilayah kabupaten Malang
yaitu wilayah Turen, Dampit, dan Gondanglegi. Tingkat penjualan di dealer
Yamaha Bululawang pada bulan September sebesar 143 unit dan bulan Oktober 133
unit. Data bulan September penjualan sepeda motor jenis vega 52 unit, mio 24
unit, Jupiter mx 11 unit, fixion 2 unit, sisa Jupiter z. Di dealer Yamaha Turen
penjualan bulan September 103 unit dan oktober 101 unit. Dealer Yamaha Dampit
80 unit bulan oktober, September 112 unit.
Dealer Yamaha Gondanglegi 97 unit bulan
oktober. Oleh karena itu peneliti mengambil penelitian di dealer Yamaha PT Maju
Bersama Kita Bululawang. Penelitian ini difokuskan untuk menganalisis faktor
intern dan eksternal yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli suatu
produk speda motor merk Yamaha dengan judul : Analisis Faktor Internal Konsumen
Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merk Yamaha (Studi Pada Dealer Yamaha
PT. Maju Bersama Kita Bululawang. Malang). Rumusan Masalah Dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal sebelumnya maka dapat dibuat
rumusan masalah yaitu pengaruh faktor internal yang terdiri dari motivasi,
persepsi, belajar, sikap dan keperibadian serta faktor eksternal yang terdiri
dari kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, marketing mix terhadap
keputusan pembelian Sepeda Motor Merk Yamaha Di Dealer Yamaha PT. Maju Bersama
Kita Bululawang Malang.
B.
Rumusan
Masalah
Dari rumusan masalah di atas dapat
diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah faktor internal yang
terdiri dari motivasi, belajar, sikap, persepsi dan keperibadian, serta faktor
eksternal yang terdiri dari kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, dan
marketing mix secara simultan berpengaruh atau signifikan terhadap keputusan
konsumen dalam pembelian sepeda motor merk Yamaha di dealer PT. Maju Bersama
Kita Bululawang, Malang.
2. Apakah faktor internal yang terdiri dari
motivasi, belajar, sikap, persepsi dan kepribadian, serta faktor eksternal yang
terdiri dari kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, dan marketing mix
secara parsial berpengaruh atau signifikan terhadap keputusan konsumen dalam
pembelian sepeda motor merk Yamaha di dealer PT. Maju Bersama Kita Bululawang,
Malang.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari identifikasi permasalahan di
atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendiskripsikan pengaruh
faktor internal yang terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran,
keperibadian dan sikap serta faktor eksternal yang terdiri dari kebudayaan,
kelas sosial, kelompok referensi, keluarga dan marketing mix terhadap keputusan
konsumen dalam pembelian sepeda motor merk yamaha.
2. Untuk mengetahui faktor internal
(motivasi, persepsi, pembelajaran, keperibadian dan sikap) dan faktor eksternal
(kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga dan marketing mix)
sehingga nantinya akan diketahui hasilnya secara simultan, parsial, dan dominan
yang mempengaruhi pembelian Sepeda Motor Merk Yamaha
D. Batasan Penelitian
Supaya penelitian ini lebih fokus maka
penelitian ini hanya meneliti Analisis faktor internal dan eksternal konsumen
terhadap keputusan pembelian sepeda motor merk Yamaha.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan.
Dapat dipakai sebagai usaha untuk menjelaskan
pengaruh dari motivasi, persepsi, pembelajaran, keperibadian dan sikap secara
parsial terhadap keputusan pembelian Sepeda Motor Merk Yamaha di Dealer Merk
Yamaha Bululawang sehingga dijadikan masukan bagi perusahaan yang terkait
2. Bagi Penulis untuk melatih
manganalisis kondisi lapangan dan mengintegrasikan teori yang didapat dari meja
kuliah dengan kondisi lapangan
3. Bagi peneliti selanjutnya. Dapat dijadikan
referensi dan pertimbangan dalam penelitian selanjutnya
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Akutansi :Analisis faktor internal dan eksternal terhadap keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor merk Yamaha: Studi pada dealer Yamaha PT. Maju Bersama Kita Kecamatan Bululawang, Malang.Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment