Abstract
INDONESIA:
Karyawan merupakan sumber daya manusia (SDM) yang sangat penting. Dimana dalam menghadapi persaingan perusahaan harus memiliki SDM bermutu yang mampu menciptakan dan mengkreasikan pengetahuan sehingga terciptanya barang atau jasa sesuai kebutuhan konsumen, namun agar karyawan terus berproduktivitas perlu adanya dorongan yang menyebabkan melakukan pekerjaan dengan giat sehingga diselesaikan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dorongan tersebut adalah semangat kerja. Untuk menumbuhkan semangat karyawan, kepemimpinan merupakan factor yang mampu mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama secara produktif untuk mencapai tujuan perusahaan. Alasan mengapa mengambil penelitian di Koperasi Argo Niaga (KAN) Jaya Abadi Unggul Jabung Malang karena adanya informasi yang mengatakan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan pimpinan atau manajer dikoperasi ini sangat memberikan pengaruh terhadap timbulnya semangat sehingga karyawan mau dan mampu melaksanakan pekerjaan tanpa beban dan hasil yang diinginkan dapat dicapai secara efesien dan efektif.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan situasional yang signifikan secara simultan dan parsial, serta dominan terhadap peningkatan semangat kerja. Penelitian ini memakai jenis penelitian deskriptif meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian
Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dan uji statistik yaitu uji F dan uji t. data diperoleh melalui kuesioner yang dinyatakan kepada 75 orang karyawan. Dari hasil analisis didapat hasil nilai Fhitung 158.223 > Ftabel 2.502, membuktikan bahwa variabel bebas (X) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel terikat (Y) semangat kerja. Dengan nilai Adjusted R2 square sebesar 87.1%. sedangkan hasil uji t menunjukan bahwa variabel selling (X3)dengan t hitung X2 2.808 ≥ t tabel 1,992 dan nilai p = 0,006 ≤ 0,05 dan nilai koefisien yang paling tinggi 0.570 (57%) mempunyai pengaruh dominan dibandingkan dengan variabel lainnya untuk meningkatkan semangat kerja karyawan.
ENGLISH:
Employee is human resource who is a real important. Where in facing the existing emulation, company must have certifiable capable of human resource to create and implementation of knowledge so that have a creation of service as according to requirement of consumer, but keeping employee always having productivity needs existence of motivation causing employee to do work actively causing can be finalized in line with their wanted. The motivation is spirit of job activity. To grow are spirit of employee job activity, leadership is factor capable to influence behavior of subordinate that will cooperate productively to reach purpose of company. Background of this research is the information whichsaid that the application of leadership style in this co-operation gives a very big impact to the growth of work spirit so that employee can execute of job without load, and the result which in wishing is reachable in effective.
The purpose of this research to know influence significance in simulate and partials, and leadership style dominance influence to improvement of spirit of job activity. This research uses descriptive research type, covers data collecting to be tested hypothesis or answering question about last status from research subject
Analyzer applied is doubled regression analysis and statistical test that is F test and test t. data is obtained by through questionaire which expressed to 75 employee. From result of analysis gotten result of value Fcoll 158223 > Ftabel
2502, proves that independent variable ( X) influential signifikan in simultan to dependent variables ( Y) spirit of job activity. With value Adjusted R2 square equal to 871%. while test result t menunjukan that variable selling ( X3)dengan t calculate X2 2808 ? table t 1,992 and value p = 0,006 ? 0,05 and highest coefficient value 0570 ( 57%) has dominant influence compared to other variable to increase spirit of employee job activity.
2502, proves that independent variable ( X) influential signifikan in simultan to dependent variables ( Y) spirit of job activity. With value Adjusted R2 square equal to 871%. while test result t menunjukan that variable selling ( X3)dengan t calculate X2 2808 ? table t 1,992 and value p = 0,006 ? 0,05 and highest coefficient value 0570 ( 57%) has dominant influence compared to other variable to increase spirit of employee job activity.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Masalah Selama beberapa puluh tahun terakhir ini terdapat banyak
perubahan dalam struktur masyarakat, masyarakat yang semula terdiri dari
perorangan atau bekerja untuk mereka sendiri. Kini terdiri dari berbagai macam
organisasi perusahaan seperti: pabrik-pabrik, departemen pemerintahan,
hotel-hotel, bank-bank, koperasi-koperasi dan lain sebagainya. Banyaknya
perusahaan-perusahanan yang bermunculan menyebabkan terjadinya persaingan antar
perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Persaingan ini terjadi karena
banyaknya pilihan konsumen untuk menentukan produk atau jasa dari perusahaan
mana yang akan mereka pakai dan mampu memberikan kepuasan bagi konsumen.
Seperti yang diutarakan Kotler (1999:298) ”Kepuasan pelanggan adalah sejauh
mana kinerja yang diberikan oleh sebuah produk sepadan dengan harapan pembeli”.
Jadi kepuasan pelanggan adalah elemen yang paling direspon pelanggan dalam tahap
evaluasi ketidak sesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya. Oleh karena
kebutuhan itulah perusahaan harus menciptakan, memberikan inovasi baru atau pun
meningkatkan kualitas produk atau jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
agar konsumen tetap menggunakan produk atau jasa tersebut, karena jika tidak
sesuai dengan harapan, lambat laun konsumen akan beralih ke produk atau jasa
lain yang dirasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Bila itu
terjadi, maka perusahaan sedikit demi sedikit akan kehilangan konsumen
(terutama pelanggan) dan pemasukan perusahaan pun akan semakin berkurang,
sehingga dapat menyebabkan perusahaan tidak mampu untuk terus berproduksi
disebabkan keterbatasan dana. Dalam hal ini peran kepemimpinan dalam perusahaan
sangat penting, dimana kepemimpinan adalah masalah relasi dan pengaruh antara
pemimpin dan yang dipimpin. Seperti yang diungkapkan Mufarrihah dalam Said
(2007:283) ”Kepemimpinan adalah proses mendorong dan membantu orang lain untuk
bekerja dengan antusias dalam mencapai tujuan”. Kepemimpinan merupakan kekuatan
aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang kreatif yang mampu
mempengaruhi anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka menjadi konfrom
dengan keinginan pemimpin. dengan demikian terdapat kesukarelaan bawahan
terhadap pemimpin, khususnya dalam usaha mencapai tujuan bersama dan juga pada
proses pemecahan masalah yang harus dihadapi secara bersama tanpa adanya
pemaksaan, pendesakan, penekanan, atau pun ancaman.
Jadi kepemimpinan muncul dan berkembang sebagai hasil dari
interaksi otomatis diantara pemimpin dan individu- individu yang dipimpin.
Selain kepemimpinan, karyawan sebagai bawahan adalah sumber daya manusia yang
tidak kalah pentingnya dalam pencapaian tujuan organisasi perusahaan karena
karyawanlah yang menggerakan maju mundurnya suatu perusahaan. Seperti yang
dikatakan Hasibuan (2002:27) ”Karyawan adalah aset perusahaan yang menjadi
perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi”. Saat ini daya
saing sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang dimiliki dan juga
berhasil tidaknya suatu perusahaan tergantung dari karyawan atau personil yang
ada dalam perusahaan tersebut. Jadi kualitas dan kuantitas karyawan harus
sesuai dengan kebutuhan perusahaan, supaya efektif dan efesien menujang
tercapainya tujuan (Hasibuan, 2002:27). Pada hakikatnya karyawan sebagai
bawahanlah yang dapat menciptakan atau mengkreasikan pengetahuan yang bermuara
kepada munculnya inovasi-inovasi tinggi sesuai kebutuhan dan keinginan
konsumen. Namun perlu disadari bahwa kemampuan karyawan untuk mengkreasikan
pengetahuan tidak dengan serta merta dapat dengan mudah tercipta mana kala
mereka tidak diberi kondisi yang dapat mendukung aktivitas mereka. Dan apabila
perusahaan kurang berhatihati dalam menanganinya akan menimbulkan dampak yang
dapat menganggu kelancaran produksi, salah satunya yang dapat mendorong kayawan
beraktivitas dan mengkreasikan pengetahuan adalah semangat kerja. Seperti
ungkapkan Siswanto (2005:282) ”Semangat kerja adalah suatu kondisi rohaniah,
atau perilaku individu tenaga kerja dalam kelompok-kelompok yang menimbulkan
kesenangan dalam diri tenaga kerja untuk bekerja dengan giat dan konsekuen
dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan perusahaan”. Koperasi Argo Niaga
(KAN) Jaya Abadi Unggul adalah salah satu koperasi yang mengalami kemajuan yang
sangat besar dengan anggota dan karyawannya mampu menggerakan perputaran
ekonomi tidak kurang dari 20 milyar pertahun. Hal ini tidak secara langsung
menjadikan koperasi ini sukses, dimana faktor kepemimpinan manajer (KAN) Jabung
lah yang mampu menumbuhkan semangat dalam diri bawahan untuk bekerja sama
sehingga dapat tercapainya tujuan bersama (KAN Jabung 2008).
Pada saat ini koperasi-koperasi baru bermunculan memberikan banyak
sekali, baik pilihan maupun inovasi-inovasi baru yang dapat menjadi pesaing
bagi koperasi Argo Niaga Jaya Abadi Unggul sendiri. Dan untuk dapat terus
mempertahan kesuksesan tersebut perlu dijaga serta dipertahankannya
kesinambungan yang ada antara pimpinan (Manajer) dan bawahan, dimana dengan
adanya kesinambungan tersebut maka tercipta kepemimpinan yang berpengaruh
terhadap peningkatan semangat kerja karyawan. Adanya semangat kerja karyawan
dapat membawa kemajuan dan kemunduran koperasi, karena terdapat kecendrungan
hubungan langsung antara produktivitas dengan semangat kerja, seperti yang
diutarakan Kossen (1983:227) ”Apabila semangat tinggi maka produktivitas tinggi
sebaliknya apabila semangat buruk maka produktivitas akan menurun”.
Oleh sebab itu penting adanya pemimpin dengan gaya kepemimpinan
yang berfungsi sebagai pemandu, menuntun, membimbing membangun serta memberi
semangat dalam menjalankan tugas sehingga bawahan dapat melaksanakan tanpa
beban dan hasil yang diinginkan dapat dicapai secara lebih efesien dan efektif.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti mengangkat permasalahan tersebut
dalam penyusunan skripsi yang berjudul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional
Terhadap Peningkatan Semangat Kerja Karyawan pada Koperasi Argo Niaga (KAN)
Jaya Abadi Unggul Jabung Malang.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas beberapa
permasalah pokok yang dapat dirumuskan adalah
1.
Apakah gaya kepemimpinan situasional berpengaruh signifikan secara simultan
terhadap peningkatan semangat kerja karyawan pada Koperasi Argo Niaga (KAN)
Jaya Abadi Unggul Jabung Malang.
2. Apakah gaya kepemimpinan situasional
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap peningkatan semangat kerja pada
Koperasi Argo Niaga (KAN) Jaya Abadi Unggul Jabung Malang.
3. Variabel gaya kepemimpinan situasional
manakah yang berpengaruh dominan terhadap peningkatan semangat kerja pada
Koperasi Argo Niaga (KAN) Jaya Abadi Unggul Jabung Malang.
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian
ini adalah :
1.
Untuk mengetahui gaya kepemimpinan situasional berpengaruh signifikan secara
simultan terhadap peningkatan semangat kerja karyawan pada Koperasi Argo Niaga
(KAN) Jaya Abadi Unggul Jabung Malang.
2. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan
situasional berpengaruh signifikan secara parsial terhadap peningkatan semangat
kerja pada Koperasi Argo Niaga (KAN) Jaya Abadi Unggul Jabung Malang.
3. Untuk mengetahui Variabel gaya kepemimpinan
situasional manakah yang berpengaruh dominan terhadap peningkatan semangat
kerja pada Koperasi Argo Niaga (KAN) Jaya Abadi Unggul Jabung Malang.
1.4 Batasan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang dan rumusan
masalah diatas, supaya dalam pembahasan ini tidak menimbulkan pengertian ganda,
maka sangat perlu kiranya diberikan batasan-batasan masalah. Adapun batasan
penelitian dalam penelitian ini hanya membahas Kepemimpinan Teori Situasional
Paul Hersey dan Kennet H. Blanchard. Gaya kepemimpinan yang menggabungkan
semuanya menjadi empat perilaku pemimpin yang spesifik: memberitahukan
(telling), menjual (selling), berperan serta (participating), dan
mendelegasikan (delegating).
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Akutansi :Pengaruh gaya kepemimpinan situasional terhadap peningkatan semangat kerja karyawan: Pada Koperasi Argo Niaga (KAN) Jaya Abadi Unggul Jabung Malang.Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment