bstract
INDONESIA:
Perbankan dalam meminimalisir risikonya membutuhkan suatu alat lindung nilai dengan tujuan memenuhi aspek manajemen risikonya. Kegunaan yang diperoleh perusahaan adalah mengetahui variabel yang paling mempengaruhi penggunaan instrumen derivatif sebagai pengambilan keputusan hedging yang digunakan untuk mengambil langkah yang strategis dalam pengambilan keputusan untuk melindungi nilai investasi yang sudah dikeluarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis variabel internal yang meliputi (debt equity ratio, financial distress, growth opportunity, liquidity, firm size) dan variabel eksternal yang meliputi (tingkat suku bunga, dan nilai tukar rupiah) berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan instrumen derivatif sebagai pengambilan keputusan hedging.
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan jasa jenis usaha bank konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode amatan 2008-2012. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi logistik. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel internal yang meliputi (debt equity ratio, financial distress, growth opportunity, liquidity, size firm) dan variabel eksternal yang meliputi (tingkat suku bunga, dan nilai tukar rupiah).
Hasil penelitian ini dengan menggunakan regresi logistik, menunjukkan bahwa dari ketujuh variabel yang digunakan dalam penelitian ini, terdapat empat variabel yang berpengaruh terhadap perusahaan untuk menggunakan instrumen derivatif sebagai pengambilan keputusan hedging. Variabel-variabel yang mempengaruhi aktivitas hedging adalah debt equity ratio (DER), financial distress, liquidity, dan firm size dikarenakan risiko yang ditimbulkan dari keempat variabel berdampak besar bagi perusahaan. Sedangkan variabel growth opportunity (kesempatan pertumbuhan perusahaan), tingkat suku bunga, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas hedging dikarenakan perusahaan dalam mengatasi pertumbuhan laba lebih banyak menggunakan penahanan risiko dengan dana cadangan, sedangkan tingkat suku bunga dan nilai tukar rupiah terhadap dolar tidak signifikan karena masih dalam batas yang konservatif.
ENGLISH:
In minimalizing the risk, banking needs to do hedging strategy to fulfill their risk management aspect. The benefit for companies is to find out the most influencing variables on the use of derivative instruments to make decision on hedging to take strategic steps to protect their investment value. The research aims to study and analyze the significant influences of internal variables, such as debt equity ratio, financial distress, growth opportunity, liquidity, firm size, and external variables such as interest rate and rupiah exchange rate on the use of derivative instruments to make decision on hedging.
The population of the research are conventional banks registered in BEI in the period 2008-2012. The research employs logistic regression analysis. There are two variables in the research. First, the internal variable variable consists of debt equity ratio, financial distress, growth opportunity, liquidity, size firm. Second, the external variable consists of interest rate and rupiah exchange rate.
By using logistic regression analysis, the result shows that there are four out of seven variables that influence the company in the use of derivative instruments to make decision on hedging. They are debt equity ratio (DER), financial distress, liquidity, and firm size for the their risks have great impact on the companies. The variables of growth opportunity, interest rate and rupiah exchange rate on dollar has no significant influence on hedging activity. It is due to the companies which use more risk retention with their reserve funds in dealing with profit growth, whereas the interest rate and rupiah exchange rate on dollar are not significant for being below the conservative limit.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pada era globalisasi ini bank merupakan salah satu lembaga keuangan
yang paling besar peranannya dalam perekonomian suatu negara. Perbankan
memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam usahanya pengelola
bank dituntut untuk senantiasa menjaga keseimbangan antara pemeliharaan
likuiditas yang cukup dan pencapaian rentabilitas yang wajar serta pemenuhan kebutuhan
modal yang memadai sesuai dengan jenis penanamannya (Kasmir, 2008). Bank
sebagai lembaga kepercayaan masyarakat dan bagian dari sistem moneter mempunyai
kedudukan yang strategis sebagai penunjang pembangunan ekonomi. Tetapi dalam
usahanya perbankan pasti akan mendapatkan ketidakpastian atau akan menghadapi
suatu risiko baik dari risiko operasional ataupun risiko pasar. Untuk
meminimalisir risiko tersebut perbankan membutuhkan suatu alat lindung nilai
dengan tujuan memenuhi aspek manajemen risikonya. Risiko adalah kemungkinan
penyimpangan dari nilai yang diharapkan. Risiko adalah bentuk keadaan
ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya (future) dengan
keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini. Risiko tersebut
memiliki dua karakteristik, pertama merupakan ketidakpastian atas terjadinya
suatu 2 peristiwa, dan kedua merupakan ketidakpastian yang bila terjadi akan
menimbulkan kerugian. Dapat disimpulkan bahwa risiko merupakan penyimpangan
dari hasil yang sudah diperkirakan atau diharapkan, menjadi sesuatu yang tidak
pasti, dan bahkan dapat membuat perkiraaan tersebut hilang atau mengalami
kerugian. (Hanafi, 2003) Jenis risiko dapat diketahui oleh perusahaan dengan
mengukur terlebih dahulu eksposur yang dapat dialami perusahaan. Eksposur
adalah objek yang rentan terhadap resiko dan berdampak pada kinerja perusahaan
apabila resiko yang diprediksikan benar-benar terjadi. Eksposur yang paling
umum berkaitan dengan ukuran keuangan, misalnya harga saham, laba, pertumbuhan
penjualan dan sebagainya. Sedangkan eksposur yang paling umum berkaitan dengan
ukuran ekonomi, misalnya tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang asing, dan
sebagainya. (Putro, 2012) Salah satu cara untuk meminimalisir risiko finansial
adalah dengan metode hedging atau pemagaran risiko seperti yang sudah
disebutkan Djojosoedarso (1999) sebagai salah satu cara untuk menanggulangi
risiko. Hedging atau lindung nilai dalam dunia keuangan dapat diartikan sebagai
suatu investasi yang dilakukan khususnya untuk mengurangi atau meniadakan
risiko pada suatu investasi lain. Pemagaran risiko adalah suatu strategi yang
diciptakan untuk mengurangi timbulnya risiko bisnis yang tidak terduga, di
samping tetap dimungkinkannya memperoleh keuntungan dari investasi tersebut.
Prinsip hedging adalah untuk menutupi kerugian posisi aset awal dengan
keuntungan dari posisi instrumen hedging. 3 Aktivitas hedging dilakukan dengan
menggunakan instrumen derivatif, derivatif merupakan kontrak perjanjian antara
dua pihak untuk menjual dan membeli sejumlah barang (baik komoditas, maupun
sekuritas) pada tanggal tertentu di masa yang akan datang dengan harga yang
telah disepakati pada saat ini. Perlu diketahui bahwa underlying instruments
dalam derivatif tidak terbatas pada aktiva finansial saja, seperti saham,
waran, dan obligasi, tetapi bisa terdapat pada komoditas, logam berharga,
indeks saham, tingkat suku bunga, dan kurs nilai tukar (Utomo, 2000). Produk
turunan derivatif juga termasuk jenis risiko yang dapat dialihkan oleh aktivitas
hedging. Selain didorong oleh faktor-faktor eksternal, perusahaan juga
terdorong melakukan aktivitas hedging karena beberapa faktor internal. Beberapa
penelitian telah dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan
yang mempengaruhi aktivitas hedging dengan instrumen derivatif.
Pada penelitian yang
dilakukan oleh Nguyen and Faff (2003) menyatakan bahwa perusahaan lebih suka
untuk menggunakan derivatif jika nilainya besar dan memiliki hutang lebih
banyak dalam struktur modal. Sedangkan pada penelitian Triki (2005) hutang
berpengaruh negatif terhadap aktivitas hedging. Penelitian yang dilakukan oleh
Nance, Smith, dan Smithson (1993) bahwa financial distress berhubungan positif
terhadap aktivitas hedging. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Triki
(2005) dan Guniarti (2011) menyatakan bahwa financial distress berhubungan
negatif terhadap hedging. 4 Penelitian yang dilakukan oleh Nance, Smith, dan
Smithson (1993) dan Putro (2012) menyatakan bahwa perusahaan yang melakukan
hedging memiliki kesempatan pertumbuhan perusahaan yang lebih besar. Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Ameer (2010) bahwa kesempatan pertumbuhan
perusahaan mempunyai pengaruh negatif terhadap aktivitas hedging. Penelitian
yang dilakukan oleh Clark, Judge, and Ngai (2006) dan Nguyen and Faff (2002)
menyatakan bahwa faktor lain yang menjelaskan keputusan hedging adalah tingkat
likuiditas. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Putro (2012) menyatakan
bahwa variabel likuiditas tidak berpengaruh terhadap aktivitas hedging di
perusahaan.
Penelitian yang dilakukan
oleh Nguyen and Faff (2003) menyatakan bahwa variabel ukuran perusahaan yang
besar cenderung lebih suka menggunakan instrumen derivatif untuk kegiatan
hedging. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Triki (2005) menyatakan bahwa
perusahaan akan melakukan hedging apabila terdapat penurunan ukuran perusahaan.
Oleh karena itu, karena hasil perhitungan di atas masih terdapat fenomena
empiris berkaitan tentang data acuan pokok untuk melakukan aktivitas hedging
atau produk underlying agar dapat menjadikan instrumen di atas sebagai bahan
pertimbangan perusahaan untuk melakukan aktivitas hedging atau tidak melakukan
aktivitas hedging dan masih terdapat research gap maka diperlukan penelitian
lebih lanjut tentang hal tersebut. Penelitian yang akan diteliti merupakan
penelitian replikasi dengan menambah variabel 5 dan menggunakan obyek
penelitian yang berbeda. Penambahan variabel yaitu tingkat suku bunga dan nilai
tukar rupiah. Penambahan variabel tingkat suku bunga dan nilai tukar rupiah
berdasarkan teori yang menyatakan bahwa suku bunga dan nilai tukar rupiah
mempengaruhi simpanan dan pinjaman bank dan variabel tingkat suku bunga dan
nilai tukar rupiah terhadap dolar merupakan risiko yang harus di dikelola oleh
perbankan. (Utomo, 2000) Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka judul
yang diambil dalam penelitian ini yaitu “Analisis Faktor Internal dan Faktor
Eksternal yang mempengaruhi penggunaan Instrumen Derivatif sebagai pengambilan
keputusan Hedging (Studi kasus pada Bank Konvensional yang Terdaftar di BEI
periode 2008-2012).”
1.2
Rumusan
Masalah
Dari uraian latar belakang
maka rumusan masalah penelitian ini adalah Apakah variabel internal yang
meliputi (debt equity ratio, financial distress, growth opportunity, liquidity,
size firm) dan variabel eksternal yang meliputi (tingkat suku bunga, dan nilai
tukar rupiah) berpengaruh signifikan terhadap penggunaan instrumen derivatif
sebagai pengambilan keputusan hedging ?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan
menganalisis variabel internal yang meliputi (debt equity ratio, financial
distress, growth opportunity, liquidity, size firm) dan variabel eksternal yang
meliputi (tingkat suku bunga, dan nilai tukar rupiah) berpengaruh secara
signifikan terhadap penggunaan instrumen derivatif sebagai pengambilan
keputusan hedging.
1.3.2 Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan: Hasil
dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan para perusahaan untuk
mengambil langkah yang strategis dalam pengambilan keputusan untuk melindungi
nilai investasi yang sudah dikeluarkan.
2. Bagi Investor: Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
menjadi referensi dalam pemilihan perusahaan yang akan ditanamkannya dana yang
investor miliki, karena dapat mengetahui perusahaan mana yang memang tanggap
dalam melindungi investasinya.
3. Bagi Akademisi: Hasil
dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi yang baik dalam
mengembangkan penelitian selanjutnya dan menjadi pedoman untuk memperluas
wawasan ilmu terutama dalam bidang Manajemen Keuangan.
1.4 Batasan Penelitian
1.4 Batasan Penelitian
Pembatasan yang dikemukakan disini adalah
untuk membatasi ruang lingkup pendekatan yang digunakan dari tujuan dan masalah
yang terdapat dalam penelitian ini serta pertimbangan data yang tersedia maka
penulis membatasi masalah analisis pada laporan keuangan bank konvensional yang
terdaftar di BEI pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Analisis faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi penggunaan instrumen derivatif sebagai pengambilan keputusan hedging: Studi kasus pada bank konvensional yang terdaftar di BEI periode 2008-2012. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment