Abstract
INDONESIA:
Perkembangan perdagangan pada era globalisasi ini tidak dapat dipungkiri tidak luput dari persaingan yang semakin ketat dalam memasarkan produk khususnya dalam bidang kuliner. Sehingga setiap rumah makan dituntut untuk selalu berusaha keras dalam berinovasi terhadap produk maupun pelayanan agar mampu bertahan dari persaingan dan mampu menarik perhatian dari calon konsumen akan produk yang ia tawarkan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, data penelitian terbagi menjadi dua macam yaitu : data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan penyebaran kuesioner (Angket) dan wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu : uji asumsi regresi, analisis regresi dan korelasi, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Dari hasil analisis regresi linier berganda diperoleh nilai Fhitung sebesar 38.804, sedangkan Ftabel pada taraf signifikan 0,05 menunjukan nilai sebesar 2.046. Hal tersebut berarti Fhitung lebih besar dari Ftabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap Keputusan pembelian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengujian terhadap hipotesis yang menyatakan bahwa adanya pengaruh secara bersama-sama (simultan) variabel bebas terhadap variabel keputusan pembelian dapat diterima. pengaruh secara individu (parsial) variabel bebas (Produk (X1), Harga (X2), Tempat (X3), Promosi (X4), Orang (X5), Bukti Fisik (X6), dan Proses (X7)) terhadap Keputusan pembelian dilakukan dengan pengujian t-test. Hal tersebut bararti bahwa terdapat 1 variabel yang tidak mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian yaitu proses sedangkan sisanya berpengaruh secara signifikan. Berdasarkan pada hasil uji t didapatkan bahwa variabel bentuk fisik mempunyai nilai t hitung yang paling besar. Sehingga variabel bentuk fisik mempunyai pengaruh yang paling kuat dibandingkan dengan variabel yang lainnya maka variabel bentuk fisik mempunyai pengaruh yang dominan terhadap keputusan pembelian.
ENGLISH:
The development of trade in this era of globalization can not be denied no escape from the increasingly fierce competition in the product market, especially in the culinary field. So that each diner required to always strive to innovate on the product or service to be able to survive the competition and be able to attract the attention of potential customers for the products he offers.
This research is quantitative research, research data is divided into two kinds: primary data and secondary data. Data collection techniques in this research is by distributing a questionnaire (Questionnaire) and interviews. Data analysis techniques in this study are: assumptions test regression, regression and correlation analysis, data presentation and conclusion.
From the results of multiple linear regression analysis was obtained value of F at 38 804, while the F table at significant level of 0.05 indicates a value of 2,046. This means greater Fhitung Ftable so that Ho is rejected and Ha accepted, which means that the independent variable has a significant influence on purchase decisions simultaneously. So it can be concluded that the testing of the hypothesis that the influence together (simultaneously) the independent variable on the variable purchase decision can be accepted. the influence of the individual (partial) independent variables (Products (X1), price (X2), place (X3), Promotion (X4), People (X5), Physical Evidence (X6), and Process (X7)) on purchase decisions made by testing t-test. It is bararti that there is one variable that does not have an influence on purchasing decisions that process while the remaining significant. Based on the results of the t test showed that the physical form of the variable has a value of t count the most. So that the physical form of the variable has the strongest influence compared to other variables, the variable physical form has a dominant influence on purchasing decisions.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Perkembangan perdagangan
pada era globalisasi ini tidak dapat dipungkiri tidak luput dari persaingan
yang semakin ketat dalam memasarkan produk dan jasa. Sehingga setiap perusahaan
dituntut untuk selalu berusaha keras dalam berinovasi terhadap produk maupun
jasanya agar mampu bertahan dari persaingan dan mampu menarik perhatian dari
calon konsumen akan produk yang ia tawarkan. Namun hal yang perlu di perhatikan
sebelum marancang inovasi, seseorang harus jelas terlebih dahulu segmentasi dan
target mana yang akan disasar. Selain tiap perusahaan dituntut untuk lebih
berinovasi, perusahaan juga harus diharapkan dapat memasarkan produk atau
jasanya kepada calon konsumen, dengan tujuan agar produk tersebut dapat dikenal
oleh masyarakat. Tujuan pemasaran sendiri menurut seorang pakar teori manajemen
terbuka peter drucker, tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami
pelanggan dan selanjutnya mampu menjual dirinya sendiri. Idealnya, pemasaran
harus memaksimalkan pelanggan yang siap membeli. Yang dibutuhkan selajutnya
adalah menyediakan produk atau jasa itu(Kotler 2003:110). Salah satu usaha yang
memiliki persaingan yang ketat saat ini ialah bisnis kuliner, dimana pada saat
ini dunia kuliner menjadi trend di kalangan masyarakat dan merupakan kebutuhan
manusia yang paling utama.Terlebih lagi Indonesia dikenal dengan dunia
kulinernya sehingga makanan yang diperjual belikan pun tersedia dalam berbagai
jenis. Karena pangan merupakan kebutuhan manusia yang 2 utama, maka usaha di
bidang kuliner pun banyak bermunculan, sehingga membuat persaingan di dunia
kuliner semakin tinggi, dan para pengusaha dituntut untuk menentukan
perencanaan strategi pemasaran yang akan digunakannya untuk menghadapi
persaingan yang ada saat ini. Menurut Jerome dan William (1996:32), perencanaan
strategi pemasaran berarti upaya menemukan peluang menarik dan penyusunan
strategi pemasaran yang berlaba. Dimana bauran pemasaran menrut Philip Kotler
(2000: 18) dapat diklasifikasikan menjadi 4P (Product, Price, Place,
Promotion). Sedangkan menurut Yazid (2001; 20) bauran pemasaran dalam bentuk
jasa perlu ditambah menjadi 3P, sehingga bauran pemasaran menjadi 7P (Product,
Price, Place, Promotion, People, Physical Evidence, Process). Di Pandaan banyak
terdapat Warung yang tidak dapat bertahan atau gulung tikar. Warung tersebut
antara lain,Warung Aba, Warung Rindang Alam, Warung Rawon Setan. Hal tersebut membuktikan
bahwa semakin pentingnya Warung untuk mengetahui apa saja keinginan konsumen.
Dalam penelitian ini variabel-variabel yang digunakan adalah kualitas produk
(product), harga (price), lokasi (place), promosi (Promotion), Orang (people),
bukti fisik (physical evidence) dan proses (process). Persepsi kualitas produk
sendiri merupakan hal yang diperhatikan oleh para konsumen dalam memilih suatu
keputusan. Variabel produk berkaitan dengan upaya mengembangkan “produk” yang
tepat bagi pasar target. Dan dalam setiap menjalankan proses bisnis, baik
produk maupun jasa yang hendak dijual harus memiliki kualitas yang baik dan
diharapkan sesuai degan keinginan konsumen. 3 Dengan kualitas produk yang baik,
suatu perusahaan dapat mempertahankan usahanya dan mampu bersaing dengan
pesaing lainnya, karena peningkatan kualitas produk secara tidak langsung dapat
mempengaruhi kepuasan konsumen dan konsumen dapat melakukan pembelian secara
berulang-ulang atas produk yang kita jual, hal ini untuk menambah jumlah omset
dalam perusahaan. Selain faktor kualitas produk,
harga juga variabel penting dalam strategi pemasaran. Menurut Basu
Swastha dan Irawan (1990:79), pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan,
bagian pemasaran berhak menentukan harga pokoknya. Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam penetapan harga tersebut antara lain biaya, keuntungan
praktek persaingan, dan perubahan keinginan pasar. Dimana rendah tingginya
harga yang diberikan kepada konsumen berpengaruh terhadap laku atau tidaknya
suatu produk dipasaran. Penetapan harga oleh perusahaan sendiri harus
disesuaikan oleh lingkungan dan perubahan yang terjadi dimana persaingan usaha
semakin ketat seiringnya perkembangan waktu. Namun suatu harga dapat juga
menjadi suatu standar kualitas. Tidak jarang para konsumen rela berkorban
memilih restoran yang harganya relatif mahal demi mendapatkan mendapatkan
makanan yang kualitasnya terjamin. Salah satu strategi yang dapat dilakukan
oleh para pengusaha dalam menetapkan harga terhadap konsumen ialah dengan
memberikan harga yang relatif murah dibandingkan dengan pesaing lainnya, namun
memberikan ciri khas produk yang berbeda dengan pesaing lainnya, karena di
indonesia harga merupakan suatu masalah yang dianggap sensitif. Dari hasil
lapangan yang ada harga produk atau 4 makanan di Warung Rawon Bu yah memiliki
harga yang terjangkau dan lebih murah dibandingkan dengan konsumen lainnya.
Faktor lokasi juga menjadi faktor seseorang dalam mengambil keputusan untuk
membeli. Memilih lokasi yang terletak dikeramaian atau mudah dijangkau oleh
calon pembeli dapat dijadikan sebagai salah satu strategi yang dapat dilakukan
oleh pemilik usaha. Seseorang atau kelompok cenderung memilih Warung yang
lokasinya yang mudah dijangkau dan tidak jauh dari keberadaan orang tersebut.
Komponen yang menyangkut lokasi meliputi(Tjiptono, 2001): pemilihan lokasi yang
strategis (mudah dijangkau), di daerah sekitar pusat perbelanjaan, deket
pemukiman penduduk, aman dan nyaman bagi pelanggan, adanya fasilitas yang
mendukung, seperti adanya tempat parkir dan faktor lainya. Sedangkan tempat
Warung Rawon Bu Yah berada di tengah pasar tidak memiliki tempat parkir yang
luas tetapi pembeli pada warung tersebut tetap ramai. Selain faktor lokasi
menurut Nirwana (2004:28) people juga orang yang memiliki andil dalam memberikan
atau menunjukkan pelayanan yang diberikan kepada konsumen selama melakukan
pembelian barang. Karyawan juga harus berperan aktif dalam memberikan pelayanan
kepada konsumen selama melakukan pembelian, faktor people ini juga bisa
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, seperti yang dikemukakan oleh
Kotler (2009), semakin positif kinerja yang diberikan kepada konsumen, semakin
baik pula dampaknya dalam melakukan keputusan pembelian. Pada hasil di lapangan
pelayanan di Warung masih tradisional tidk seperti rumah makan besar yang
menggunakan seragam dan mendapatkan pelatihan. 5 Faktor Physical evidence juga
menurut Nirwana (2004: 47) yaitu fasilitas pendukung merupakan bagian dari
pemasaran jasa yang memiliki peranan cukup penting, karena jasa yang
disampaikan kepada pelanggan tidak jarang memerlukan fasilitas pendukung
didalam penyampaian. Hal ini akan semakin memperkuat keberadaan dari jasa
tersebut. Karena dengan adanya fasilitas pendukung secara fisik, maka jasa
tersebut akan dipahami oleh pelanggan. Bentuk fisik dari sebuah menu makanan di
Warung Rawon Bu Yah memiliki perbedaan dari warung rawon lainnya, karena
memiliki penataan menu sajian rawon yang berbeda . Serta faktor proses menurut
Philip Kotler (2006), proses mencakup bagaimana cara perusahaan melayani
permintaan tiap konsumennya. Mulai dari konsumen tersebut memesan (order)
hingga akhirnya mereka mndapatkan apa yang mereka inginkan. Sedangakn
dilapangan menunjukkan bahwa proses penyajian menu tergolong cepat karena
memiliki karyawan di bagian penyajian yang banyak. Dalam penelitian ini,
peneliti mengambil studi pada “Warung Rawon Pandaan Bu Yah” cabang Pandaan
Pasuruan. Dimana Warung Rawon Bu yah ini merupakan warung yang mempunyai 4
cabang tersebar di daerah Pandaan dan sekitarnya, dengan berpusat di Pasar Baru
Pandaan. Warung ini seperti namanya sudah jelas menjual makanan ciri khas jawa
timur yaitu nasi rawon dan menu lainnya seperti rames, pecel, dan kerengsengan.
Akan tetapi Warung ini memiliki menu khas yaitu pada rawon yang berbeda dengan
rawon lainnya. Harga yang diberikan pun cukup murah dari harga pesaingnya. 6
Tabel 1.1 Daftar Harga Rawon Nama Warung Harga / Porsi Dempot SRI 30.000 +
Pajak Warung AFF 25.000 Rawon Nguling 25.000 + pajak Rawon Setan 25.000 + pajak
Rawon Pandaan Bu Yah 18.000 Sumber : data hasil observasi Lokasi Warung Rawon
Bu yah cabang Pandaan yang berada di Pasar Baru Pandaan ini dapat dibilang
cukup strategis, yaitu terletak di tengah pasar, sehingga tidak sedikit orang
yang berkunjung di sana. Karyawan yang berada di Warung Rawon Pandaan Bu Yah
ini kurang lebih terdiri dari 16 orang yang dibagi dalam tugasnya
masing-masing. Para pecinta kuliner akan dimanjakan dengan rasa khasnya rawon
ini. Sehingga data pengunjung maupun penjualan dari keseluruhan cabang yang ada
di Pandaan berada di pusat, termasuk data penjualan yang dibutuhkan dalam
penelitian ini. Dibawah ini merupakan salah satu data jumlah penjualan “Warung
Rawon Pandaan Bu Yah” pada tahun 2010 sampai tahun 2013. Tabel 1.2 Data
Penjualan Warung Rawon Pandaan Bu Yah tahun 2013-2014 No Tahun 2013-2014 Data
Penjualan (Rp) 1 April Rp.137.648.500 2 Mei Rp.141.334.500 3 Juni
Rp.136.574.000 4 Juli Rp. 143.378.500 5 Agustus Rp.78.574.000 7 6 September
Rp.156.238.500 7 Oktober Rp.145.556.500 8 November Rp.139.984.000 9 Desember
Rp.158.225.500 10 Januari Rp. 151.672.000 11 Februari Rp.138.756.000 12 Maret
Rp. 143.808.500 Sumber: Warung Rawon Bu Yah Pandaan - Jawa Timur 2014 Dari data
yang tertera pada tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah penjualan Warung Rawon
Bu Yah pada setiap bulannya mengalami naik turunnya penjualan tidak terlalu
besar, namun pada bulan Agustus 2013 terjadi penurunan yang cukup signifikan.
Hal ini disebabkan karena pada bulan tersebut adalah bulan puasa, sedangkan
hasil penjualan terbesar yaitu pada bulan Desember 2013 karena pada bulan
tersebut banyak orang berlibur akhir tahun didaerah Pandaan.
Warung Rawon Pandaan Bu Yah harus mampu meyakinkan para konsumen
untuk melakukan pembelian ulang dan mendapatkan tingkat kepercayaan konsumen
akan kualitas Warung dan meningkatkan kembali penjualannya, dengan menganalisis
faktor-faktor apa saja yang mempengarui konsumen dalam memilih Warung Rawon
Pandaan Bu Yah. Atas dasar ini peneliti tertarik untuk melakukan sebuah
penelitian, yakni dengan judul “Faktor-Faktor Bauran Pemasaran yang
Mempengaruhi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian di Warung Rawon Bu Yah
Pandaan - Jawa Timur”
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah yang telah diuraikan, maka dapat dibuat suatu rumusan masalah terkait
faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan Warung di pandaan, yaitu:
1. Apakah faktor-faktor bauran pemasaran yang terdiri dari :
Product /Produk (X1), Price/Harga (X2), Place/Lokasi (X3) dan Promotion
/Promosi (X4), People/Orang (X5), Physical Evidence/bukti fisik (X6) dan
Process/Proses (X7) berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian(Y)
di Warung Rawon Bu Yah Pandaan - Jawa Timur?
2. Apakah faktor-faktor bauran pemasaran yang terdiri dari 7P:
Product /Produk (X1), Price/Harga (X2), Place/Lokasi (X3) dan Promotion
/Promosi (X4), People/Orang (X5), Physical Evidence/Bukti Fisik (X6) dan
Process/Proses (X7) berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian (Y)
di Warung Rawon Bu Yah Pandaan - Jawa Timur?
3. Dari faktor produk Product/Produk (X1), Price/Harga (X2),
Place/Lokasi (X3) dan Promotion/Promosi (X4), People/Orang (X5), Physical
Evidence/bukti fisik (X6) dan Process/Proses (X7) faktor mana yang dominan
terhadap keputusan pembelian (Y) di Warung Rawon Bu Yah Pandaan - Jawa Timur?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah
yang telah diketahui diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini,
adalah:
1. Untuk mengetahui manakah
dari indikator yang terdiri dari: Product/Produk (X1), Price/Harga (X2),
Place/Lokasi (X3) dan Promotion /Promosi (X4), People/Orang (X5), Physical
Evidence/Bukti Fisik (X6) dan Process/Proses (X7) berpengaruh secara simultan
terhadap keputusan pembelian (Y) di Warung Rawon Bu Yah Pandaan - Jawa Timur.
2. Untuk mengetahui manakah dari indikator yang terdiri dari:
product /produk (X1), price/harga (X2), place/lokasi (X3) dan promotion
/promosi (X4), people/orang (X5), physical evidence/bukti fisik (X6) dan
process/proses (X7) berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian (Y)
di Warung Rawon Bu Yah Pandaan - Jawa Timur.
3. Untuk mengetahui manakah
dari indikator yang terdiri dari: product /Produk (X1), price/Harga (X2),
place/Lokasi (X3) dan promotion /promosi (X4), people/orang (X5), physical
evidence/bukti fisik (X6) dan process/proses (X7) faktor mana yang dominan
terhadap keputusan pembelian (Y) di Warung Rawon Bu Yah Pandaan - Jawa Timur.
1.4 ManfaatPenelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak
pihak, diantaranya sebagai berikut:
·
Bagi Perusahaan Sebagai bahan pertimbangan dalam menetukan setrategi agar
Warung dapat menjadi pilihan utama konsumen.
·
Bagi peneliti Untuk menambah wawasan serta dapat mengembangkan kemampuan
akademis peneliti, dan sebagai perbendaharaan literature perpustakaan Universitas
Islam Maulana Malik Ibrahim Malang, khususnya pada perpustakaan Fakultas
Ekonomi.
·
Bagi Pembaca Menyalurkan ilmu baru terhadap pembaca yang nantinya akan
dijadikan sebagai referensi ataupun sumber informasi ketika dibutuhkan terkait
tentang pemilihan Warung.
1.5 Batasan Penelitian
Pembahasan
didasarkan disiplin ilmu pemasaran dan lebih disempitkan pada materi terkait
tentang bauran pemasaran, diluar disiplin ilmu bauran pemasaran hanya sebagai
pendukung dalam memperkuat konsep penelitian.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Faktor-faktor bauran pemasaran yang mempengaruhi konsumen terhadap keputusan pembelian pada Warung Rawon Bu Yah Pandaan-Jawa Timur. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment