Abstract
INDONESIA:
Sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya karena sumber daya manusia yang menjalankan seluruh kegiatan yang ada di dalam perusahaan. Budaya organisasi perusahaan dapat membantu penerapan manajemen dengan baik dan lingkungan kerja merupakan suatu hal yang penting untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan dengan memberikan yang terbaik dari dirinya baik waktu maupun tenaga demi tercapainya tujuan yang diinginkan. Budaya perusahaan dan lingkungan kerja sebagai dua faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan sebaiknya dilakukan dengan baik, karena kedua hal ini akan sangat menentukan, baik itu untuk karyawan maupun untuk perusahaan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan lingkungan kerja secara simultan, parsial dan dominan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PR. Trubus Alami Malang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penentuan sampel menggunakan teknik simple random sample dan perhitungannya berdasarkan rumus Slovin. Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi PR. Trubus Alami Malang, yaitu sebanyak 81 responden. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, variabel budaya organisasi dan lingkungan kerja memiliki pengaruh simultan terhadap produktivitas kerja. Secara parsial variabel budaya organisasi dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja. Dilihat dari uji dominan variabel yang dominan terhadap produktivitas kerja adalah variabel lingkungan kerja.
ENGLISH:
Human resources is a factor of production that determines the success of company in achieving the goal as human resources to run the whole activities within the company. Cultural organizations can assist in the implementation of management and the work environment is an important thing to do activities or employment by giving the best in both time and energy to achieve the desired goal. Corporate culture and work environment as two factors that affect employee productivity should be done well, because both of these things will be very decisive, both for employees and for company. The purpose of this study was to determine the influence of organizational culture and working environment simultaneously, partial and dominant of employee productivity in PR. Trubus Alami Malang.
This study uses a quantitative approach. Determination of the sample using simple random sample and receipts slovin techniques. Samples will be taken in this research is the production employees PR. Trubus Alami Malang, a total of 81 respondents. Analysis of the data in this research is multiple linear regression analysis.
The results showed that the variables of organizational culture and work environment has a simultaneous effect on work productivity. Partially, the variable of organizational culture and working environment have a significant effect on work productivity. The Dominant test results explain the dominant variable on work productivity is variable working environment.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Setiap organisasi didirikan
berdasarkan tujuan dan target tertentu. Begitu pula dengan perusahaan. Setiap
perusahaan pasti mempunyai tujuan masing-masing. Tujuan itu pun tidak akan
terwujud tanpa didukung dengan sumber daya manusia yang memadai. Karena
sumberdaya manusia sangatlah berpengaruh terhadap keberhasilan atau tidaknya
sebuah perusahaan dalam pencapaian tujuan. Keberhasilan institusi atau
organisasi ditentukan oleh dua faktor utama, yakni sumber daya manusia,
karyawan atau tenaga kerja, sarana dan prasarana pendukung atau fasilitas
kerja. Dari kedua faktor utama tersebut sumber daya manusia atau karyawan lebih
penting dari pada sarana dan prasarana pendukung. Secanggih dan selengkap apa
pun fasilitas pendukung yang dimiliki suatu organisasi kerja, tanpa adanya
sumber daya yang memadai, baik jumlah (kuantitas) maupun kemampuannya
(kualitas), maka niscaya organisasi tersebut tidak dapat berhasil mewujudkan
visi, misi dan tujuan organisasinya. Kualitas sumber daya manusia atau karyawan
tersebut diukur dari kinerja karyawan tersebut (performance) atau
produktivitasnya (Notoatmodjo, 2007: 228). Setiap perusahaan selalu berusaha
meningkatkan produktivitas karyawannya agar dapat bertahan, berkembang serta
memiliki kepercayaan yang tinggi dari pihak luar perusahaan. Demi meningkatkan
produktivitas karyawan, maka sering dilakukan pembenahan dan peningkatan sumber
daya manusia dari karyawan.
Namun seringkali kegiatan
peningkatan sumber daya manusia dari karyawan tidak mencapai hal yang diharapkan
yaitu tercapainya tujuan dari organisasi perusahaan tersebut seperti
peningkatan produktivitas kerja karyawan. Meskipun telah memiliki sumber daya
yang berkualitas, karyawan belum tentu dapat memberikan hasil kerja yang baik
bagi organisasi perusahaan apabila mereka masih berada dalam belenggu budaya
kerja yang kurang mendukung dan tidak kondusif. Karyawan akan larut dalam
budaya organisasi perusahaan yang tidak mendukung terhadap tujuan organisasi
perusahaan yaitu melenceng dari nilai-nilai organisasi perusahaan.
Produktivitas karyawan ditentukan oleh keberhasilan budaya organisasi
perusahaan (corporate culture) yang dimilikinya. Keberhasilan mengelola
organisasi tidak lagi hanya ditentukan oleh keberhasilan prinsip-prinsip
manajemen seperti planning, organizing, leading, controlling, akan tetapi ada
faktor lain yang lebih menentukan keberhasilan peusahaan mencapai tujuannya.
Faktor tersebut adalah budaya organisasi perusahaan (corporate culture). Budaya
organisasi perusahaan dapat membantu penerapan manajemen dengan baik. Budaya
perusahaan secara realistis mempengaruhi produktivitas kerja karyawan.
Kesadaran pemimpin perusahaan ataupun karyawan terhadap pengaruh budaya
organisasi perusahaan dapat memberikan semangat yang kuat untuk mempertahankan,
memelihara, dan mengembangkan budaya organisasi perusahaan tersebut yang
merupakan daya dorong yang kuat untuk kemajuan organisasi perusahaan. Budaya
organisasi perusahaan (corporate culture) yang kuat akan menumbuhkembangkan
rasa tanggung jawab yang besar dalam diri karyawan 3 sehingga mampu memotivasi
untuk menampilkan kinerja yang paling memuaskan, mencapai tujuan yang lebih
baik, dan pada gilirannya akan memotivasi seluruh anggotanya untuk meningkatkan
produktivitas kerjanya (Siagian, 2002: 37).
Budaya perusahaan (corporate culture) telah dikenal di Amerika
Serikat dan Eropa di era tahun 1970-an. Salah satu tokoh yang memperkenalkan
budaya organisasi perusahaan adalah Edward H. Schein. Edward H. Schein adalah
professor dibidang manajemen dari Sloan School of Management dan juga sebagai
ketua kelompok studi organisasi di lembaga manajemen tersebut sejak tahun
1972-1981 serta konsultan budaya organisasi pada berbagai perusahaan di Amerika
dan Eropa. Salah satu tulisan beliau adalah Organizational culture and
leadership. Di dalam buku ini, dijelaskan tentang prinsip dasar budaya
organisasi perusahaan dan bagaimana seorang pemimpin menciptakan budaya
organisasi perusahaan, yang diikuti oleh personil dan kelompok yang ada dalam
perusahaan tersebut guna memajukan organisasi/perusahaannya. Di Indonesia,
budaya organisasi mulai diperkenalkan di era 1990-an, ketika itu banyak dibicarakan
perihal konflik budaya, bagaimana mempertahankan budaya Indonesia serta
pembudayaan nilai-nilai baru. Seiring dengan hal itu, budaya organisasi
kemudian dimasukkan dalam kurikulum berbagai program pendidikan, pelatihan,
bimbingan, dan penyuluhan, baik di lingkungan perguruan tinggi dan instansi
pemerintah maupun di berbagai perusahaan swasta besar di Indonesia (Ndraha,
1997:3). 4 Budaya organisasi merupakan salah satu peluang untuk untuk membangun
sumber daya manusia melalui aspek perubahan sikap dan perilaku yang diharapkan
mampu menyesuaikan diri dengan tantangan yang sedang berjalan dan yang akan
datang. “Budaya organisasi berperan penting, karena akan merubah sikap dan
perilaku sumber daya manusia untuk mencapai produktivitas yang tinggi dalam
menghadapi tantangan masa depan” (Triguno, 1995:3). Budaya organisasi yang kuat
mendukung tujuan-tujuan perusahaan, sebaliknya yang lemah atau negatif
menghambat atau bertentangan dengan tujuan-tujuan perusahaan. Dalam satu
perusahaan yang budaya organisasinya kuat, nilai-nilai bersama dipahami secara
mendalam, dianut, dan diperjuangkan oleh sebagian besar para anggota organisasi
(karyawan perusahaan).
Budaya yang kuat dan positif sangat berpengaruh terhadap perilaku
dan efektifitas kinerja perusahaan. Mangkunegara (2005: 113) yang menyatakan
bahwa budaya organisasi adalah seperangkat asumsi atau sistem keyakinan,
nilai-nilai, dan norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan
pedoman tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal
dan internal. Lingkungan kerja yang menyenangkan akan menjadi pendorong bagi
karyawan untuk menghasilkan kinerja yang baik seperti dikemukakan oleh Edwin B
Flippo (2007:215). Kondisi lingkungan kerja secara harafiah adalah kualitas
fisik yang dapat dilihat dan dirasakan keberadaannya oleh karyawan. Semakin
baik lingkungan kerja akan menciptakan suasana kerja yang kondusif dan
pendukung bagi aktivitas-aktivitas pekerjaan. Dengan kata lain, adanya pengaruh
5 negatif kinerja dapat ditimbulkan oleh lingkungan kerja yang kurang baik dan
berakibat terganggunya tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh karyawan.
Lingkungan kerja yang
menyenangkan bagi karyawan melalui pengikatan hubungan yang harmonis dengan
atasan, rekan kerja, maupun bawahan, serta didukung dengan sarana dan prasarana
yang memadai yang ada di tempat bekerja akan membawa dampak yang positif bagi
karyawan, sehingga kinerja karyawan dapat meningkat. Lingkungan kerja mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menyelenggarakan aktivitas-aktivitas
perusahaan (Sutrisno, 2010:118). Keadaan lingkungan suatu organisasi akan
berdampak secara sistemik terhadap kinerja seorang karyawan. Pasalnya, ketika
karyawan merasa nyaman dengan lingkungan kerjanya, makaia pun akan lebih rileks
dalam menjalankan tugasnya. Banyak orang yang berpendapat bahwa semakin besar
produksinya, semakin besar produktivitasnya. Para pakar pada umunya sependapat,
bahwa produktivitas ialah output per unit, atau output dibagi input, atau rasio
antara output dengan input. Produktivitas tidak berdiri sendiri, melainkan
berkaitan dengan berbagai variabel, dan pembicaraan tentang produktivitas
sering dikaitkan dengan etos kerja, budaya perusahaan, kemakmuran, motivasi dan
sebagainya (Sutrisno, 2011:207) Menurut Hasibuan (2010:128) produktivitas
merupakan perbandingan antara keluaran dan masukan serta mengutarakan cara
pemanfaatan baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi suatu barang atau
jasa. Dari pemahaman diatas dapat dikatakan bahwa produktivitas menyentuh
berbagai aspek dalam diri 6 manusia seperti sikap, mental, etika dan keahlian
sehingga dapat dijadikan sebagai pendorong dalam meningkatkan mutu untuk
menjadi lebih baik setiap harinya. Primadhania (2012) menjelaskan penelitian
mengenai produktivitas karyawan maupun perusahaan merupakan hasil dari
keterkaitannya dengan budaya organisasi. Hasil penelitian ini mengindikasikan
bahwa para pimpinan perlu memperhatikan budaya organisasi yang diterapkan di
perusahaan, sebagai nilainilai yang dapat dipahami dan dijalani bersama-sama agar
terciptanya tujuan bersama. PR. Trubus Alami Malang merupakan Perusahaan yang
bergerak di bidang industri rokok dan perdagangan umum. Jumlah karyawan PR.
Trubus Alami Malang ini memperkerjakan kurang lebih 479 karyawan. Upaya PR.
Trubus Alami yaitu senantiasa mengutamakan kepuasan pelanggan serta
memperhatikan kontinuitas perusahaan di masa yang akan datang. Oleh karena itu,
dituntut memiliki sumber daya manusia yang handal serta dapat menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif, aman dan nyaman seperti dalam hal kebersihan,
penerangan, tempat pembuangan limbah (sampah), persediaan air bersih dan
fasilitas lainnya mengingat beban tugas yang diembannya cukup berat. Demi
mencapai misi tersebut salah satu faktor pendukungnya lainya adalah dengan
memiliki sumber daya manusia yang produktif agar dapat terus mendukung dan
berkomitmen untuk perusahaan. Sumber daya manusia memiliki produktivitas kerja
yang tinggi karena memiliki budaya organisasi yang kuat sehingga budaya
organisasi memegang peranan yang penting agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
Pada data produksi PR.
Trubus Alami Malang menunjukkan bahwa jumlah produksi rokok mengalami
fluktuasi. Hasil produksi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.1 Hasil
Produksi No. Bulan Giling (Batang) Packing (Pack) Konversi BAL SLOFF PACK 1.
Desember 19.009.004 1.584.087 7.905 296 127 2. Januari 20.695.764 1.724.647
8.612 213 117 3. Februari 15.873.192 1.322.766 6.602 227 96 Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel 1.1 diatas diketahui bahwa hasil produksi 3 bulan trakhir
yaitu Desember tahun 2014 – Februari 2015 mengalami kenaikan dan penurunan
(fluktuasi). Hal ini bisa jadi disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja dan
budaya organisasi yang ada. Berdasarkan pemaparan diatas, penulis berinisiatif
mengambil judul penelitian “Pengaruh Budaya Organisasi Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PR. Trubus Alami Malang.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang
di atas, rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Apakah variabel budaya organisasi dan lingkungan kerja
berpengaruh signifikan secara simultan terhadap produktivitas kerja karyawan
PR. Trubus Alami Malang ?
2. Apakah variabel budaya
organisasi dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
produktivitas kerja karyawan PR. Trubus Alami Malang ?
3. Variabel manakah yang
memiliki pengaruh dominan terhadap produktivitas kerja karyawan PR. Trubus
Alami Malang ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji apakah
variabel budaya organisasi dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan secara
simultan terhadap produktivitas kerja karyawan PR. Trubus Alami Malang
2. Untuk menguji apakah variabel budaya organisasi dan lingkungan
kerja berpengaruh signifikan secara parsial terhadap produktivitas kerja
karyawan PR. Trubus Alami Malang
3. Untuk menguji variabel manakah yang memiliki pengaruh dominan
terhadap produktivitas kerja karyawan PR. Trubus Alami Malang
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti, Peneliti
dapat mengetahui pengembangan budaya organisasi dan lingkungan kerja karyawan
terhadap produktivitas kerja karyawan PR. Trubus Alami Malang
2. Bagi Universitas, Sebagai
bahan refrensi tambahan yang nantinya dapat dijadikan sebagai perbandingan
untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
3.
Bagi Perusahaan, Sebagai bahan pertimbangan untuk manajer sumber daya manusia
dalam mengontrol kebijakan yang berhubungan dengan hasil penelitian ini.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh budaya organisasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada bagian produksi PR Trubus Alami Malang. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment