Abstract
INDONESIA:
Tanggung jawab sosial saat ini sebagai respon perusahaan terhadap aspek lingkungan dan sosial masyarakat. Hal ini didasari oleh penetapan peraturan pemerintah dalam Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 74 . Pada pelaksanaannya saat ini pelakasanan program Corporate Social Responsibility tidak hanya sebagai tanggung jawab sosial. Tetapi, juga sebagai bentuk inti strategi pemasaran dalam menumbuhkan atau mempertahankan image perusahaan. Hal ini karena dalam program tanggung jawab sosial yang baik akan berdampak pada tumbuhnya kepercayaan dan hubungan baik dengan lingkungan dan masyarakat. Bahkan hasil riset yang dilakukan oleh Roper Search Worldwide memaparkan bahwa sebanyak sekitar 66% responden siap berganti merk kepada perusahaan yang memiliki citra sosial yang positif dalam bentuk program Corporate Social Responsibility. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh suatu program CSR terhadap citra perusahaan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang memiliki hasil berupa kesimpulan yang memiliki sifat jelas dan pasti. Studi kasus dalam penelitian ini adalah program “Mataku Sehat 2014” diselenggarakan oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Malang. Selain itu, pengumpulan data dilakukan pada siswa di SMA 2 YPK Jatim dan SMA Petra Malang, sebagai tempat pelaksanaan program CSR tersebut.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa variabel Corporate Social Responsibility (X3) berpengaruh signifikan dan merupakan variabel yang memiliki pengaruh paling dominan dengan hasil t thitung sebesar 4,701 dengan signifikasi t sebesar 0,000. Sementara itu, CSR Goals dengan thitung sebesar 2,552 dengan signifikasi t sebesar 0,013 memiliki pengaruh signifikan. Sedangkan CSR Issue memiliki pengaruh tidak signifikan dengan nilai thitung sebesar -0,411 dengan signifikasi t sebesar 0,682.
ENGLISH:
The social responsibility nowadays is the company’s response to the environmental and social aspects. It is based on the determination of government regulations in Article 74 of Act Number 40 Year 2007 on Limited Liability Companies. The implementation of Corporate Social Responsibility (the so called CSR) program presently is not only as a social responsibility but also as a core of marketing strategy in growing or maintaining the image of the company. Because in the good social responsibility program, it will impact on the growth of trust and good relationship with the environment and society. Even the results of research conducted by Roper Search Worldwide explained that as much as about 66% of respondents are ready to change brands to the companies that have a positive social image in the form of CSR program. Therefore, this research has an objective to determine the influence of CSR program against the image of the company.
This research uses a quantitative approach which has result in a clear and definite conclusion. The case studies in this research is the program "Mataku Sehat 2014" organized by PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Malang. In addition, the data collection is done on the students of SMA 2 YPK East Java and SMA Petra Malang, as the implementation of the CSR program.
The findings concluded that the variables of Corporate Social Responsibility (X3) are significantly takes effect and has the most dominant influence with the result t tcount of 4.701 with the significance t of 0.000. Meanwhile, CSR Goals with tcount of 2.552 with significance t of 0.013 have significant influence. While CSR Issue has no significant influence with tcount of -0.411 with significance t of 0.682.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kegiatan operasionalnya perusahaan
dituntut bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan memiliki komitmen
untuk berkontribusi dalam peningkatan ekonomi lingkungan eksternal (Wibisono,
2007:7). Hal ini karena perusahaan memiliki hubungan yang kompleks dengan
masyarakat, kelompok-kelompok maupun organisasi tertentu yang merupakan bagian
stakeholder eksternal perusahaan (Susanto, 2007:23). Stakeholder di lingkungan
eksternal perusahaan secara langsung ataupun tidak akan memberikan pengaruh
terkait isu-isu, kejadian maupun tekanan sosial. Sehingga komitmen perusahaan
dalam bentuk kontribusi tanggung jawab sosial kepada pihak eksternal menjadi
penting dan menjadi bentuk kewajiban perusahaan. Memasuki tahun 2000-an,
komitmen perusahaan dalam bentuk tanggung jawab sosial bagi lingkungan mulai
banyak diperhatikan (SWA.com, 2005). Hal ini didasari oleh penetapan peraturan
pemerintah dalam Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
pasal 74 bahwa perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas yang beroperasi dalam
bidang atau berkaitan dengan sumber daya alam harus melaksanakan tanggung jawab
sosial perusahaan. Tanggung jawab sosial ini selanjutnya disebut dengan istilah
Corporate Social Responsibility. Dimana salah satu tujuannya adalah agar 2
dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan juga memperhatikan kondisi
lingkungan dan sosial (social oriented). Sehingga aktivitas korporasi bisa
berjalan berkesinambungan dengan lingkungan dan memiliki hubungan baik dengan
para stakeholder di lingkup eksternal (Susanto, 2007:28). Salah satu unsur
dalam kegiatan dan praktik Corporate Social Responsibility adalah munculnya
komunikasi dua arah (two ways communications) antara perusahaan dan pihak luar
(Rahman, 2009:29). Sehingga dalam perkembangannya saat ini, pelakasanan CSR
tidak hanya sebagai tanggung jawab sosial. Tetapi, juga sebagai bentuk inti
strategi pemasaran dalam menumbuhkan atau mempertahankan image perusahaan
(Wibisono, 2007:78).
Hal ini membuat perusahaan mulai merancang
konsep Corporate Social Responsibility dalam bentuk program-program strategis
yang bersifat positif dan meningkatkan profit (Solihin, 2011:6). Hasil riset
yang dilakukan oleh Roper Search Worldwide dalam Susanto (2007:5) menyebutkan
bahwa program pengembangan responden memberi niai 75% kepada produk dan jasa
yang dipasarkan oleh perusahaan yang memberi kontribusi nyata bagi masyarakat.
Sebanyak sekitar 66% responden siap berganti merk kepada perusahaan yang
memiliki citra sosial yang positif dalam bentuk program Corporate Social
Responsibility. Perusahaan Unilever yang telah dikenal sebagai perusahaan
consumer goods konsumen Indonesia pernah menyelenggarakan program pemeriksaan
gigi gratis melalui brand produk pepsodent. Program ini diselenggarakan pada
awal Agustus hingga Desember 2008 dengan target 3 sasaran kurang lebih 10.000
orang yang dilaksanakan di delapan kota di Pulau Jawa dan empat kota di Pulau
Sumatera. Rangkaian program yang diadakan adalah berupa sekolah pepsodent yang
bertujuan mengedukasi siswa tentang cara dan pembiasaan menyikat gigi di malam
hari. Program ini didasari oleh hasil survey yang menunjukkan hanya 34 %
masyarakat Indonesia yang membiasakan menyikat gigi sebelum tidur (Pasaribu,
2012:16). Hasil dari program Corporate Social Responsibility yang dilakukan
oleh Unilever dapat dilihat dari peningkatan omset penjualan pasta gigi
pepsodent. Berikut ini adalah tabel data omset penjualan pepsodent pada tahun
2005 – 2008 : Tabel 1.1 Jumlah Omset Penjualan Pasta Gigi Pepsodent Tahun Omset
Penjualan (dalam miliar) 2005 1,44 2006 1,72 2007 1,96 2008 2,40 Sumber :
www.unilever.com (data primer diolah) Melihat bentuk program Corporate Social
Responsibility yang dilakukan Unilever, program ini dapat dikategorikan pada
Cause Related Marketing. Kotler dan Lee (2006:131) mendefinisikan Cause Related
Marketing (CRM) sebagai konsep komitmen perusahaan dalam bentuk program sosial,
dimana sumber dana yang dikeluarkan berasal dari 4 persentase penjualan produk
tertentu dengan tujuan meningkatkan penjualan suatu produk tertentu.
Peningkatan penjualan sebagai hasil
nyata dari pelaksanaan suatu program Corporate Social Responsibility diikuti
oleh dampak yang bersifat abstrak yakni munculnya kesan positif atau image
perusahaan. Hal ini karena aktifitas tanggung jawab sosial secara tidak
langsung menjadi bentuk komunikasi public relations perusahaan. Sehingga
memungkinkan terciptanya suatu image positif yang mengkorelasikan antara
program sosial dengan deskripsi perusahaan di ranah publik (Jefkins, 2003:18).
Ada dua poin penting yang menjadi pokok latar belakang penelitian ini. Pertama,
saat ini program CSR tidak hanya bersifat social oriented, tetapi isu-isu
sosial yang berkembang digunakan sebagai strategi pemasaran yang diaplikasikan
dalam bentuk program sosial. Hal ini mengacu pada survei oleh Business in the
Community tahun 2001 yang menyebutkan 70% dari CEO perusahaan menempatkan
tanggung jawab sosial sebagai isu pokok pemasarannya. Sejumlah kalangan elit
bisnis mempercayai bahwa praktek konsep CSR ini akan terus tumbuh pada
tahun-tahun mendatang (Pasaribu, 2012:16). Poin kedua adalah berkaitan dengan
penggunaan citra perusahaan sebagai korelasi dampak dari program Corporate
Social Responsibility. Hasil riset oleh Roper Search Worldwide dalam Susanto
(2007:5) menyebutkan sebanyak 75% responden memberikan nilai positif/baik bagi
perusahaan yang memberikan kontribusi nyata kepada suatu 5 komunitas
masyarakat. Berdasarkan paparan riset inilah, isu tentang bagaimana pengaruh
suatu program Corporate Social Responsibility terhadap citra perusahaan menjadi
penting sebagai bahan penelitian. Penelitian dengan tujuan mengetahui pengaruh
program Corporate Social Responsibility dapat menggunakan kerangka pemikiran
melalui tiga variabel CSR. Diantaranya adalah Variabel (X1) CSR Goals, Variabel
(X2) CSR Issue dan Variabel (X3) Corporate Social Program Unang Mulkhan
(2012:250). Berdasarkan konsep tersebut, penelitian ini menggunakan suatu
program tanggung jawab sosial yang dilaksanakan perusahaan sebagai objek
penelitian. Program Corporate Social Responsibility yang dijadikan objek adalah
program “Mataku Sehat 2014” yang diselenggarakan oleh PT. Sumber Alfaria
Trijaya Tbk Malang. Aktivitas yang dilakukan berupa pemeriksaan mata dan
pembagian kacamata gratis terhadap guru dan siswa pada sepuluh sekolah di Kota
Malang (“Sehatkan Mata,” 2014:14). Pemilihan program ini didasari karena
munculnya isu kebutuhan akan kesehatan mata khususnya pada siswa di sekolah.
Pernyataan ini diperkuat oleh Harianto Setiadinata sebagai Impast District
Governoun of Lion Club 307 Indonesia yang mengatakan dari pengamatan yang
dilakukan pihaknya di Indonesia terdapat lebih dari 3 juta orang mengalami
kebutaan. Setidaknya pada tahun 2013 ada 7 juta anak usia sekolah yang
mengalami masalah kesehatan mata (antaranews.com). 6 Secara spesifik, lokasi
yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah di SMA 2 YPK Jatim dan SMA
Petra. Hal ini karena mempertimbangkan kelompok responden dengan usia proporsional
dan cukup umur. Berdasarkan informasi dari Yayasan Lions Club sebagai partner
penyelenggara program “Mataku Sehat 2014” terdapat sepuluh sekolah yang menjadi
tempat pelaksanaan. Dari sepuluh sekolah tersebut hanya SMA 2 YPK Jatim dan SMA
Petra yang berasal dari tingkat SMA dan memiliki responden dengan usia
proporsional dalam penelitian. Fokus dalam penelitian ini adalah untuk melihat
pengaruh program “Mataku Sehat 2014” sebagai program corporate social
responsibility dari PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk terhadap citra perusahaan.
Sehingga, hasil penelitian yang
muncul dapat menjadi bahan evaluasi dan pertimbangan pihak Alfamart di tahun
selanjutnya dalam menyelenggarakan program lanjutan. Berdasarkan hal tersebut,
penelitian ini mengangkat judul “Pengaruh Program Corporate Social
Responsibility terhadap Citra Perusahaan (Studi pada Program Mataku Sehat 2014
PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Malang)”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas,
pokok masalah utama dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1). Apakah program Corporate Social
Responsibility “Mataku Sehat 2014” berpengaruh secara simultan terhadap citra
PT. Sumber Alfaria Trijaya. Tbk di Malang ?
2). Apakah variabel program Corporate Social
Responsibility “Mataku Sehat 2014” berpengaruh secara parsial terhadap citra
PT. Sumber Alfaria Trijaya. Tbk di Malang ? 3). Variabel Corporate Social
Responsibility manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap citra PT.
Sumber Alfaria Trijaya. Tbk di Malang ?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari uraian yang dipaparkan pada rumusan
masalah di atas, maka tujuan pokok dalam penelitian ini adalah :
1). Untuk mengetahui pengaruh
program Corporate Social Responsibility “Mataku Sehat 2014” terhadap citra PT.
Sumber Alfaria Trijaya. Tbk di Malang.
2). Untuk mengetahui variabel
program Corporate Social Responsibility “Mataku Sehat 2014” berpengaruh secara
parsial terhadap citra PT. Sumber Alfaria Trijaya. Tbk di Malang.
3). Untuk mengetahui variabel
Corporate Social Responsibility yang paling dominan berpengaruh terhadap citra
PT. Sumber Alfaria Trijaya. Tbk di Malang.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari uraian yang dipaparkan pada
rumusan masalah di atas, maka kegunaan penelitian ini adalah :
1). Mengetahui pengaruh program
Corporate Social Responsibility “Mataku Sehat 2014” terhadap citra PT. Sumber
Alfaria Trijaya. Tbk di Malang.
2). Mengetahui variabel program
Corporate Social Responsibility “Mataku Sehat 2014” berpengaruh secara parsial
terhadap citra PT. Sumber Alfaria Trijaya. Tbk di Malang.
3). Mengetahui variabel Corporate
Social Responsibility yang paling dominan berpengaruh terhadap citra PT. Sumber
Alfaria Trijaya. Tbk di Malang.
1.5 Batasan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang
dan rancangan dalam rumusan masalah, maka dibuat batasan penelitian dalam
pembahasan penelitian ini. Adapun batasan penelitian terkait tema dan kasus
penelitian adalah sebagai berikut :
1). Dalam penelitian ini objek
penelitian adalah sasaran program “Mataku Sehat 2014” di kota Malang yaitu SMA
2 YPK Jatim dan SMA Petra Malang.
2). Dalam penelitian ini citra
perusahaan yang dijadikan objek adalah corporate image PT. Sumber Alfaria
Trijaya Tbk pada konsumen di Kota Malang.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh program corporate social responsibility terhadap citra perusahaan: Studi pada program “mataku sehat 2014” PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Malang. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment