Abstract
INDONESIA:
Kentucky Friend Chicken merupakan PT. Fastfood Indonesia yang tidak lepas dari persaingan. Meningkatnya intensitas persaingan dan jumlah pesaing menurut KFC akan dapat diperkecil dengan selalu memperhatikan kebutuhan dan keingginan konsumen, serta berusaha memenuhi apa yang konsumen harapkan dengan cara memuaskan konsumen lebih dari para pesaingnya. Kinerja karyawan tidak lepas dari kinerja restoran karena baik tidaknya tergantung upaya restoran dalam meningkatkan kinerja karyawan. Dapat dijelaskan bahwa untuk memelihara karyawan agar dapat bertahan loyal terhadap perusahaan perlu melakukan komunikasi yang efektif dan motivasi.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh yang signifikan secara parsial dan simultan, serta pengaruh dominan komunikasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksplanatory yaitu menguji hipotesis bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas komunikasi dan motivasi terhadap variabel kinerja karyawan sebagai variabel terikatnya dengan jumlah populasi 52 dan menggunakan teknik pengambilan sampel sampling jenuh yang berjumlah 52 sampel.
Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dan Uji statistik yaitu uji F dan uji t. Data diperoleh melalui kuisioner yang dinyatakan kepada 51 orang karyawan. Dari hasil analisis didapat hasil nilai Fhitung 22,932 > Ftabel 3,19, membuktikan bahwa variabel bebas (X) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel terikat (Y). Dengan nilai Adjuster R Square sebesar 0,467. Sedangkan hasil uji t menunjukkan bahwa variabel komunikasi (X1) dengan thitung 3,899 > t tabel 2,01 dan nilai p 0,000 < 0,05 dan nilai koefisien yang paling tinggi 0,554 (55,4%) mempunyai pengaruh dominan dibandingkan dengan variabel lain untuk meningkatkan kinerja karyawan.
ENGLISH:
Kentucky Fried Chicken is PT. Fastfood Indonesi which be separated from competitions. By the increasing of intensity of competition and quality of competitor, KFC said that it can be minimized by always looking at consumers needs and necessity getting active to supply what the consumers hope, and also satisfying them what gettet than other competitors wish. The employee's achievements also depend on restaurant’s achievements. And to keep the employees loyalty, the company must apply good communication affectively and give them such motivation.
The purpose of this research is to know the significant effect partially and simultaneously, and to know the dominant influence of the communication and employee motivation to work. This research uses explanatory research by examining hypothesis that there is a significant effect between the independent variabels of communication and motivation on employee perfornance variables as the dependent variabel with 52 populations by using saturated sampling for 52 samples.
The analysis instrument used is multiple regression analysis and statistic test, that is F test and t test. The data were gotten from quastionnaire addressed to 51 employees. The result of the research shows the value of Fcount 22.932> Ftable 3.19, the it provesthat independent variable (X) influences simultaneously and significantly on the dependent variable (Y). With the value of adjusted R Square of 0.467. While the result of t test shows that the communication variabels (X1) with t count 3.899>t tabel 2.01 and p value 0,000 <0.05 and the highestvalue of coefficient is 0.554 (55.4%) has a dominant influence other than that of variabels for inccresing employee performance.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakang
Suatu perusahaan jika ingin berkembang harus mengelola sumberdaya
yang dimilikinya, termasuk sumberdaya manusia. Karena sumberdaya manusia
merupakan aset utama yang dimiliki oleh perusahaan dan aset manusia itulah yang
memiliki pengaruh besar dalam pengembangan perusahaan. Kekuatan perusahaan
terletak pada manusianya, bukan pada sistemnya, teknologinya, prosedurnya atau
sumberdananya. Pernyataan tersebut didukung oleh pernyataan dari Robbet yang
menyatakan bahwa sistem memang penting, tetapi kepercayaan kita yang utama
harus selalu diletakkan pada manusianya dari pada sistemnya. Seperti yang
diketahui selama ini, perusahaan lebih banyak menghadapi masalah-masalah yang
berhubungan dengan sumber daya manusia apabila dibandingkan dengan sumber daya
ekonomi lainnya, karena dalam mengelola sumber daya mausia tidak bisa disamakan
dengan mesin, material dan dana yang sifatnya hanya masalah teknis saja. Hal
ini menjadi suatu masalah yang cukup rumit, sehingga perusahaan mengalami
kesulitan dalam menetapkan kebijakan terutama yang berhubungan dengan sumber
daya manusia. Jadi, berfungsinya bagian-bagian yang ada dalam organisasi
tergantung pada kemampuan manusia dalam peruhasaan yang bersangkutan untuk
menggerakkannya menuju arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Untuk
menggerakannya manusia 2 harus berinteraksi dengan manusia yang lainnya
sehingga terbentuk kerjasama. Dan untuk membentuk kerjasama yang baik, perlu
adanya komunikasi yang baik antara unsur-unsur yang ada didalam perusahaan.
Komunikasi yang akan menimbulkan saling pengertian dan kenyamanan dalam
bekerja. Sesuai dengan kenyataan tersebut seberapa besar fungsi komunikasi
berperan dalam perusahaan sering diabaikan. Hal semacam ini yang sering terjadi
didalam pengembangan perusahaan modern yaitu tentang terjadinya
missunderstanding (kesalahan persepsi) dalam komunikasi dua arah antara atasan
dan bawahan dalam organisasi. Komunikasi memperkuat motivasi dengan menjelaskan
kepada para karyawan apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka bekerja,
dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja yang ada dibawah
standar.
Komunikasi dapat mengalir secara vertikal atau horizontal, dimana
dimensi vertikal merupakan komunikasi ke arah bawah dan ke atas (Robbin,
1996:394). Dimana komunikasi vertikal adalah komunikasi yang mengalir dari satu
tingkat dalam kelompok atau organisasi ke tingkat yang lebih bawah, pola ini
merupakan pola yang sering kali kita bayangkan dimana seorang pemimpin atau
manajer menggunakannya untuk menetapkan sasaran, dimana seorang pemimpin selalu
memberikan intruksi pekerjaan, menginformasikan kebijakan dan prosedur ke
bawahan, menunjukkan masalah yang membutuhkan penyelesaian, dan mengemukakan
umpan balik tentang kinerja. Sedangkan komunikasi ke atas biasanya mengalir ke
tingkat yang lebih tingi 3 dalam kelompok atau organisasi. Komunikasi ini
digunakan untuk memberikan umpan balik ke atasan, menginformasikan mereka
mengenai kemajuan ke sasaran dan menyampaikan masalah-masalah yang dihadapi.
Selanjutnya, komunikasi horizontal yaitu komunikasi yang terjadi diantara
anggota kelompok kerja yang sama, diantara anggota kelompok kerja pada tingkat
yang sama, di antara manajer pada tingkat yang sama, atau di antara setiap
personal yang secara horizontal ekuivalen. Dalam pengembangan perusahaan selain
komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan serta antar kayawan, memberi
motivasi kepada karyawan juga penting. Sebab motivasi merupakan bagian sumber daya
manusia dalam rangka pembinaan, pengembangan dan pengarahan tenaga kerja dalam
suatu organisasi. Sumber dari motivasi kerja yang merupakan salah satu faktor
penentu dalam pemberian pelayanan oleh seorang pegawai, diantaranya adalah
adanya perasaan bangga menjadi bagian dari organisasi dimana mereka bekerja.
PT. Fastfood Indonesia, Tbk. Didirikan oleh Kelompok Usaha Gelael pada tahun
1978, dan terdaftar sebagai perusahaan publik sejak tahun 1994. Perseroan
mengawali usaha warabala dengan pembukaan restoran KFC pertama pada bulan
Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta. Keberhasilan restoran QSR (Quick
Service Restaurant) pertama ini kemudian diikuti dengan pembukaan restoran KFC
di kota-kota besar lainnya di Indonesia. Sebagai pemegang hak waralaba tunggal
KFC hingga saat ini, Perseroan senantiasa membangun brand KFC dan berbekal
keberhasilan Perseroan selama 26 tahun, 4 KFC telah menjadi brand hidangan
cepat saji yang paling dominan, dan dikenal luas sebagai jaringan restoran
cepat saji di negeri ini. Pada saat ini Perseroan memiliki 237 restoran,
termasuk 1 unit mobil catering, di lebih dari 50 kota besar di Indonesia,
memperkerjakan sekitar 9.280 karyawan dengan total penjualan lebih dari Rp1,028
triliun pada akhir 2005 Perseroan adalah perusahaan publik yang terdaftar
sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta dengan kepemilikan saham mayoritas sebesar
79,2% oleh PT. Gelael Pratama (43,6%) dan PT. Megah Eraraharja (35,6%), dan
sisa saham lainnya sebesar 20,8% oleh Publik (20%), dan Koperasi (0,8%). PT.
Gelael Pratama adalah Kelompok Usaha Gelael sebagai pendiri KFC di Indonesia,
sementara PT. Megah Eraraharja adalah anak perusahaan Kelompok Salim yang
bergabung dengan Perseroan sebagai pemegang
saham mayoritas pada tahun 1990 (Diakses pada tanggal 19 November 2011
pukul 05.30 WIB
http://www.kfcindonesia.com/index.php?option=com_content&task=view&id
=12&Itemid=50 ) Gambaran komunikasi yang ada di KFC (Kentucky Friend
Chicken) yaitu melalui tahap 2 prosedur yaitu Pra Shift Mitting dan Ranning
Operation. Dimana Pra Shift Mitting itu dilakukan selama 3-5 menit sebelum
pergantian Shift dan semua informasi yang telah dilakukan selama menjalankan
Shift dibahas baik kejadian-kejadian yang ada pada waktu itu ataupun
kesulitankesulitan yang dialami oleh kayrawan. Yang kedua yaitu Ranning
Operation, komponen ranning operation terdiri dari controling, show & thal,
review dan intruksi. Controling yaitu pengawasan yang dilakukan pada saat
karyawan itu 5 melaksanakan tugasnya, show & thal yaitu koreksi bagi crew
yang tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan maka ada pemberian
contoh prosedur yang benar, review yaitu mengatasi karyawan yang memiliki
permasalahan baik secara individu maupun secara kelompok dan akan ada
penyelesaian semacam problem solfing dan arahan yang akan diberikan oleh
manajer, dan yang terakhir yantu intruksi, itu diberikan kepada karyawan ketika
mengalami sebuah kejadian emergency (kecelakaan, penanganan produk dan
lain-lain). Jika dilihat dari uraian diatas terlihat bahwa komunikasi yang ada
di KFC yaitu tidak hanya dari atas ke bawah melainkan dari bawah ke atas juga,
terbukti bahwa tidak hanya manajer selalu memberi tugas tetapi karyawan juga
dapat menyampaikan aspirasinya kepada manajer (Hasil wawancara dengan Bapak
Warsito selaku manager KFC pada tanggal 17 November 2011). Pemberian motivasi
yang ada di KFC diserahkan kepada departemen tersendiri. Dan pemberian motivasi
tersebut sesuai dengan pengembangan pola kerja KFC yang disesuaikan berdasarkan
visi dan misi yang telah dibangun oleh KFC, pemberian motivasi di KFC cenderung
lebih kepada pengakuan personal dalam perusahaan dan dalam bentuk financial.
Pengakuan personal diberikan kepada karyawan secara individu maupun kelompok
yang dapat bekerja diluar kebiasaan dan motivasi berupa financial disini
diberikan kepada karyawan yang mendapatkan nilai CMS 100 akan mendapatkan
nominal uang yang telah ditentukan oleh pihak manajer (Hasil wawancara dengan
Bapak Warsito selaku manajer KFC pada tanggal 17 November 2011).
Menurut pak Warsito sekalu Restoran Manager KFC beliau
mengungkapkan bahwa kinerja karyawan KFC memiliki nilai 85 ada juga seagian
karyawan yang sudah mendapatkan nilai 90, namun menurut beliau karyawan yang
ada di KFC masih memerlukan pelatihan dari perusahaan untuk mendapatkan kinerja
yang lebih bagus lagi. Karyawan yang ada di KFC terbagi menjadi 5 bagian yaitu
bagian Dinning, kasir, supplay base, kechen, dan cook. Dan target kerja yang
diberikan oleh pihak manajer yaitu untuk dinning harus memebuhi target nilai
C.H, kasir dalam 7 jam kerja diberikan target 35 transaksi atau dengan nominal
3 juta, untuk target yang diberikan supplay base yaitu dalam penulisan tanda
expired tidak boleh salah, pada bagian kechen harus menyiapkan bahan-bahan yang
akan dimasak dan pada bagian cook harus menyiapkan produk setiap 30 menit
sejumlah produk yang telah ditentukan. (Hasil wawancara dengan Bapak Warsito
selaku manajer KFC pada tanggal 17 November 2011).
Sesungguhnya komunikasi antara karyawan dan atasan serta komunikasi
antar karyawan sangatlah mempunyai pengaruh besar terhadap kinerja karyawan,
apabila komunikasinya baik maka dapat dijamin kinerja karyawannya akan baik
pula. Dan komunikasi itu juga tidak hanya sebatas masalah pekerjaan, komunikasi
secara kekeluargaan juga perlu diwujudkan agar karyawan merasa memiliki
perusahaan itu sepennuhnya dan dapat bekerja sesuai dengan target yang
diberikan. Selain komunikasi, motivasi yang diberikan pimpinan kepada
karyawannya juga dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Maka dengan jumlah total
pegawai 52 orang dengan latar 7 belakang yang berbeda yang sesuai dengan
bagian-bagiannya, maka kelancaran komunikasi dan pemberian motivasi sangatlah
dianggap penting dalam perusahaan ini, agar para kaywanan menghasilkan kinerja
yang bagus serta para konsumen juga merasa puas dengan pelayanan yang diberikan
oleh para karyawan KFC. Kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh pelatihan dan
pengembangan karir, motivasi, komunikasi dalam organisasi, kompensasi, analisis
jabatan, tingkat pendidikan, keselamatan kerja dan masih ada beberapa faktor
yang dapat menmpengaruhi kinerja seorang karyawan yang mungkin peneliti tidak
mengetahui. Namun untuk meneliti kinerja karyawan yang ada di KFC peneliti
hanya mengambil faktor komuikasi dan motivasi karena dengan komunikasi antara
karyawan dan pimpinan secara tidak langsung dalam komunikasi tersebut seorang
pemimpin pasti menyelipkan kata-kata yang dapat menggairahkan motivasi
karyawannya dan dengan adanya motivasi tersebut diharapkan kinerja karyawan
dapat meningkat dengan bagus. Menurut Robbins (2002) komunikasi merupakan
bagian yang penting dalam kehidupan kerja. Hal ini mudah dipahami sebab
komunikasi yang tidak baik bisa mempunyai dampak yang luas terhadap kehidupan
organisasi. Gaya komunikasi merefleksikan nilai-nilai organisasi, di mana gaya
yang agresif dan dominan akan mendukung nilai-nilai organisasi. Komunikasi
memelihara motivasi dengan memberikan penjelasan kepada para karyawan tentang
apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka mengerjakannya dan apa yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja 8 jika kinerja sedang berada di
bawah standar. Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri
pegawai untuk berusaha mencapai kinerja secara maksimal. Motivasi terbentuk
dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi (situation)
kerja, motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah
untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja) (Mankunegara ,2004:68).
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, dan mengingat
pentingnya komunikasi dan motivasi dalam menghasilkan atau menciptakan kinerja
yang produktif, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan
judul: ANALISIS PENGARUH KOMUNIKASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
KENTUCKY FRIEND CHICKEN MALANG.
1.2
Rumusan
masalah
Dari penjelasan latar
belakang diatas, maka peneliti dapat mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah komunikasi dan motivasi berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap kinerja karyawan KFC?
2. Apakah komunikasi dan motivasi berpengaruh secara simultan
terhadap kinerja karyawan KFC?
3. Antara komunikasi dan
motivasi manakah yang berpengaruh dominan diantara keduanya?
1.3 Tujuan penelitian
Dalam setiap penelitian
ilmiah, tujuan merupakan suatu bagian yang sangat penting. Sebab tujuan dapat
berkaitan dengan masalah pokok yang akan dicapai, serta diwujudkan melalui
hasil suatu penelitian yang ilmiah sekaligus sistematis tersebut. Adapun tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini, sebagaimana rumusan masalah diatas
sebagai berikut :
1. Untuk menguji dan
menganalisis pengaruh komunikasi dan motivasi secara parsial terahadap kinerja
karyawan di KFC.
2. Untuk menguji dan
menganalisis pengaruh komunikasi dan motivasi secara simultan terahadap kinerja
karyawan di KFC.
3. Untuk mengetahui variabel
mana yang berpengaruh secara dominan. 1.4 Kegunaan penelitian
Sejalan dengan tujuan
penelitian seperti yang telah dikemukakan diatas, maka hasil penelitian ini
diharapkan mempunyai kegunaan sebagai berikut:
1. Bidang akademis, dapat digunakan untuk menambah wawasan dan
memperdalam pengetahuan khususnya di bidang kepemimpinan dalam berkomunikasi
dan memberi motivasi kepada karyawannya dan umumnya di bidang manajemen sumber
daya manusia.
2. Bidang praktis, diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran
dan menjadi bahan pertimbangan bagi pimpinan KFC untuk memperbaiki pola
komunikasi dan dalam pemberian motivasi dalam meningkatkan kinerja karyawan.
1.5 Batasan Penelitian
Agar pembahasan dalam penelitian ini memiliki arah dan tujuan maka
peneliti mempunyai batasan dalam penelitian yaitu:
1. Untuk komunikasi peneliti mengunakan teori dari Dharma, dimana
komuikasi yang terjadi di dalam organisasi dapat digolongkan menjadi komunikasi
ke bawah, komunikasi ke atas dan komunikasi ke samping.
2. Untuk pemberian motivasi
peneliti mengunakan teori motivasi yang dikemukakan oleh Maslow, yaitu teori
motivasi yang didasarkan atas tingkatan kebutuhan yang disusun menurut
prioritas kekuatannya. Dimana tingkatan itu dimulai dari atas ke bawah seperti
kebutuhan physiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan
penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri.
3. Sementara untuk kinerja peneliti
menggunakan teori yang ada dalam bukunya Dharma dimana kinerja karyawan dapat
dinilai dari kualitas kerja, kuantitas kerja dan ketepatan waktu.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Analisis pengaruh komunikasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan di Kentucky Friend Chicken Malang Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment