Abstract
INDONESIA:
Efektivitas adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan dalam pelaksanaannya. Pengendalian adalah adalah suatu upaya yang sistematis untuk menetapkan standar kerja sesuai visi dan misi perusahaan dengan membandingkan kinerja sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan. Sedangkan laba dalam koperasi pada hakikatnya adalah pendapatan setelah dikurangi biaya-biaya.Semakinbesar laba yang diperoleh, maka semakin besar pula manfaat yang diperoleh.
Fokus penelitian yang diambil yaitu bagaimana pengendalian terhadap biaya operasional yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen koperasi untuk meningkatkan laba. Tujuan pada penelitian ini berdasarkan fokus penelitian yaitu untuk menganalisis pengendalian biaya operasional yang dilakukan oleh pihak manajemen koperasi untuk meningkatkan laba di Kanindo Syariah Dau Kabupaten Malang.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif atau mix method. Subyek penelitian ini adalah Koperasi Agro Niaga Indonesia (KANINDO) Syariah Dau Kabupaten Malang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, dan wawancara.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengendalian terhadap biaya operasional Kanindo Syariah Dau Kabupaten Malang terjadi pembengkakan pada tahun 2011, yaitu jumlah biaya gaji karyawan yang terealisasi mengalami kenaikan. Yang berakibat naiknya total biaya operasional pada tahun 2011.
Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini sebaiknya Mengevaluasi kinerja manajemen, dengan cara manajemen Kanindo syariah melakukan pengendalian yang lebih baik lagi terkait pembengkakan kompenen biaya operasional yaitu biaya gaji karyawan. Pada pengendalian ini pihak manajemen Kanindo syariah menerapkan kebijakan yang lebih baik lagi dalam penetapan gaji karyawan dengan disesuaikan dengan kondisi keuangan Kanindo itu sendiri agar biaya operasional tidak membengkak yang berakibat menurunnya SHU.
ENGLISH:
Effectiveness is the ability to perform the duties, functions (program or mission operations activities ) rather than an organization or the like that is not the pressure or tension in the implementation. Control is is a systematic effort to establish working standards according to the vision and mission of the company by comparing actual performance with predetermined standards . While in profit cooperative is essentially a revenue after deducting expenses . The greater the profits from , the greater the benefitsThe focus of the research is how to take control of operational costs that can be done by the management of cooperatives to increase profits. The purpose of this research is based on the focus of research is to analyze the operational cost control is done by the management of cooperatives to increase their return on Shariah Kanindo Dau Malang.
This research is quantitative or qualitative and mixed method. The subject of this research is Cooperative Agro Niaga Indonesia ( Kanindo ) Sharia Dau Malang. Data collection techniques used are observation, documentation, and interviews.These results indicate the existence of control over operating costs Kanindo Sharia swelling Dau Malang regency in 2011, the number of employees whose salary cost increases realized.
Resulting increase in total operating expenses in 2011 .Advice can be given based on this research should evaluate the performance of management , management by Islamic Kanindo doing better control the swelling component of operating expenses related to the cost of employee salaries . On the control of the management of Islamic Kanindo implement policies that better remuneration for employees in the financial condition Kanindo adjusted itself so that operating costs do not swell the resulting decline in the SHU
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Sebagai
suatu organisasi, koperasi menjalankan fungsi-fungsi manajemen organisasi,yakni
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan.
Masing-masing dari fungsi-fungsi tersebut diharapkan mampu berjalan secara
efektif dan efisien agar tujuan organisasi tercapai sesuai dengan
keefektivitasan suatu organisasi. Efektivitas adalah kemampuan melaksanakan
tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi
atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara
pelaksanaannya (Kurniawan, 2005:109).
Dalam kegiatannya, koperasi tidak hanya
bergerak di bidang jasa, misalnya simpan pinjam, namun juga bergerak di bidang
produksi, misalnya pertanian, peternakan, dan lain sebagainya. Usaha-usaha
tersebut diharapkan mampu tumbuh dan berkembang sehingga mampu menjamin
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dalam hal
usaha yang bersifat profitoriented tersebut, koperasi dituntut untuk dapat
melaksanakannya secara efektif dan efisien guna mendapatkan keuntungan (laba)
yang optimal dari penjualannya, karena dalam struktur organisasi koperasi,
pelaksanaan usaha sepenuhnya menjadi tanggungjawab manajemen (manajer dan
karyawan). Maka dari itu, pada awal pendirian koperasi, terdapat tahap
pemilihan calon pengelola koperasi yang harus 2 memiliki klasifikasi di
antaranya mempunyai minat besar, jiwa kemasyarakatan, serta cita-cita yang
tinggi untuk bekerja secara profesional bagi kepentingan orang banyak dan
memiliki integritas kepribadian dan kemampuan yang cukup tinggi dalam mengelola
koperasi dengan baik.
Harus diakui bahwa untuk mengembangkan
koperasi secara baik sebagaimana yang diharapkan, maka pengelolaannya harus
baik pula. Artinya koperasi tidak dapat berdiri tegak dan kuat tanpa adanya
pengelolaan yang baik dan sehat. Koperasi dituntut demikian karena kedudukannya
bukan hanya mengejar asas kekeluargaan dan kegotong-royongan tetapi perlu menjalankan
fungsinya demi kesejahteraan anggota. Meskipun koperasi bukan kumpulan modal
tetapi harus mempunyai modal untuk berkembang atau dengan kata lain, koperasi
tidak bertujuan untuk mengejar keuntungan tetapi diharapkan memperoleh
keuntungan untuk berkembang di masa yang akan datang. Mendapatkan laba secara
optimal dan maksimum, hal yang perlu diperhatikan adalah pengendalian terhadap
biaya operasional.
Pengendalian
menurut Makler dalam Stoner dkk., (1994) dalam Ernawati (2000:18) adalah suatu
upaya yang sistematis untuk menetapkan standar kerja sesuai visi dan misi
perusahaan dengan membandingkan kinerja sesungguhnya dengan standar yang telah
ditetapkan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada penyimpangan dalam
realita kinerja, serta mengukur dampak penyimpangan tersebut terhadap
penjualan, sehingga penyimpangan dapat teridentifikasi untuk dikoreksi.
Supriyono (2000:15-16) menyebutkan bahwa pengendalian sangat erat dengan
perencanaan dan penganggaran. Dalam hal laba, perencanaan dan 3 penganggaran sering
disebut perencanaan laba (profit planning).
Perencanaan
dan penganggaran laba inilah yang kemudian dijadikan standar atau pedoman untuk
dibandingkan dengan realisasi kerja. Selain itu juga untuk menentukan, meneliti
dan menganalisa penyimpangan yang terjadi serta menentukan tindakan perbaikan
yang diperlukan sebagai tolak ukur kinerja di masa yang akan datang. Ernawati
(2000) dalam penelitiannya tentang pengendalian biaya operasional dengan
menganalisis laporan laba rugi dan standart kerja sebagai acuannya, menyebutkan
bahwa pengendalian yang dilakukan oleh BPR Pulau Intan Sejahtera kurang baik,
yaitu realisasi biaya yang dikeluarkan lebih besar dari pada jumlah yang
dianggarkan, sehingga hal ini berpengaruh pada tidak adanya peningkatan laba
bagi perusahaan, bahkan mengalami penurunan. Sehingga dalam hal ini diperlukan
penerapan pengendalian seperti perencanaan secara matang, menyusun anggaran
dengan terperinci serta melakukan pengawasan. Hal ini bertujuan agar standart
kerja yang telah diterapkan sesuai dengan realisasinya, serta menunjukkan bahwa
pengendalian mempunyai dampak yang signifikan dalam hal perolehan dan
mengoptimalkan laba dalam suatu lembaga ekonomi atau Badan Usaha, termasuk
koperasi. Demikian pula sistem akuntansi yang di desain dengan tepat dapat
memberikan pengendalian yang berarti bagi pelaksanaan siklus produksi.
Pengendalian
yang terkait dalam siklus produksi meliputi kegiatan yang adanya otorisasi yang
jelas terhadap perolehan aktiva tetap dan produk yang dihasilkan, perlindungan
terhadap persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap, pencatatan terhadap
siklus produksi yang dilakukan secara valid, adannya perlindungan dan
pemeliharaan dari pencuri terhadap catatan penting siklus 4 produksi yang
sangat berpengaruh adalah dimana siklus produksi dapat dilakukan secara efektif
dan selektif. Tujuan dari Badan usaha pada umumnya adalah mengoptimalkan laba
agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup usahanya dalam kurun waktu yang
tidak terbatas. Untuk mencapai tujuan tersebut di tengah ketatnya persaingan
usaha tidaklah mudah, salah satu pilihan untuk mengoptimalkan laba adalah
dengan meningkatkan penjualan yang ditawarkan. Laba dalam koperasi disebut Sisa
Hasil Usaha (SHU). SHU adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu
periode akuntansi setelah dikurangi penyusutan dan biaya-biaya dari periode
akuntansi yang bersangkutan (Sudarsono, dkk., 2005:112).
Laba (SHU) koperasi tidak hanya mempunyai
peran dan fungsi secara ekonomi, namun juga secara sosial. Karena laba yang
diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota dalam prosentase
tertentu akan dibagikan untuk dana sosial. Oleh karenanya, halhal yang
mempengaruhi laba, misalnya biaya operasional, perlu diperhatikan koperasi.
Laba dalam koperasi pada hakikatnya adalah pendapatan setelah dikurangi
biaya-biaya (Sudarsono, dkk., 2005:112). Semakin besar laba yang diperoleh,
maka semakin besar pula manfaat yang diperoleh. Melihat teori diatas, kita
dapat menyimpulkan dalam meningkatkan laba dalam Koperasi itu sendiri tidaklah mudah,
Sehingga yang menjadi pertanyaan adalah produk jasa apa yang akan kita jual
sehingga menarik minat para konsumen untuk membelinya. Maka dari itu manajemen
koperasi harus pandai dalam membaca potensi lingkungan sekitar, hal ini menjadi
tantangan untuk mencapai target penjualan yang maksimal. Dimana setiap
manajemen Koperasi 5 atau badan usaha berlomba-lomba memberikan pelayanan
terbaik kepada seluruh konsumennya, akan tetapi hal seperti ini tidak
seharusnya menjadikan pihak pengelola koperasi terbawa arus persaingan dengan
mengambil keputusan dan tindakan yang tidak rasional untuk memenuhi permintaan
pasar.
Tindakan
yang tidak rasional ini misalnya, dengan memberikan potongan harga penjualan
terutama bagi yang bukan anggota, memberikan hadiah tertentu yang bernilai
tinggi, atau tindakan-tindakan lain yang pada dasarnya akan menaikkan biaya
operasional koperasi. Biaya operasional itu sendiri, menurut Nafarin (2000:76)
adalah biaya usaha pokok perusahaan selain harga pokok penjualan. Biaya usaha
terdiri dari biaya penjualan, biaya administrasi dan umum. Melihat teori ini
dapat dimengerti bahwa diperlukan pengendalian terhadap biaya operasional agar
pembengkakan biaya operasional dapat dihindari, karena dapat mengakibatkan
penurunan laba usaha atau SHU. Sudah terbukti tidak sedikit koperasi yang
dibubarkan karena mengalami kesulitan dana, memerlukan suntikan “dana segar”,
sebagaimana yang terjadi pada Kanindo Syariah Dau Kabupaten Malang pada sekitar
awal tahun 2000, di mana pada waktu itu Kanindo Syariah Dau Kabupaten Malang
tidak mampu lagi membayar kewajiban-kewajibannya, baik pada anggota maupun pada
bank (Sumber: Profil Kanindo Syariah Dau Kabupaten Malang 2013). Semua ini
terjadi karena manajemen operasionalisasi koperasi kurang efisien dan tanpa
didasari perhitungan yang matang, sehingga biaya operasional tinggi dan
selanjutnya laba yang diperoleh rendah.
Dalam
hal ini diperlukan dasar dalam menganalisis suatu koperasi untuk menentukan
bahwa koperasi tersebut memerlukan pengendalian 6 operasional atau tidak.
Adapun fakta dari laporan laba rugi Kanindo Syariah Dau Kabupaten Malang.Pendapatan
jasa Beban Usaha Biaya operasional Beban admin & umum Zakat SHU Sebelum
Taksiran Pajak Penghasilan Taksiran pph 2013 Melihat laporan laba rugi Kanindo
Syariah diatas kita bisa menyimpulkan bahwa biaya operasional pada tahun
2009-2011 mengalami kenaikan rata-rata meningkat 30% pada tiap tahunnya, akan
tetapi pada tahun 2011 jumlah SHU berjalan mengalami penurunan yang signifikan
dibandingkan tahun 2009 dan 2010.
Peneliti
memilih objek Kanindo Syariah Dau karena objek tersebut karena terjadi
peningkatan biaya operasional yang signifikan, sehingga memerlukan pengendalian
operasional dalam meningkatkan laba usaha. Di Kanindo Syariah Dau menawarkan
beberapa penjualan jasa seperti pembiayaan mudharabah, yaitu kerjasama
menyetorkan modal usaha dan hasil keuntungannya di bagi sesuai dengan
kesepakatan bersama kedua belah pihak dalam persentase: 50%:50%, 7 60%:40%,
70%:30%, 80%:20% dari laba yang akan diperoleh. Pembiayaan Musyarakah yaitu
suatu kerjasama dalam suatu kontrak investasi, dimana masingmasing pihak harus
memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan
ditanggung bersama. Pembiayaan Murabahah yaitu pembiayaan dengan prinsip jual
beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati dengan
pihak Kanindo sebagai penjual dan nasabah selaku pembeli. Semua pembiayaan tadi
yang ditawarkan oleh pihak Kanindo, keuntungan yang diperoleh masing-masing
pihak sesuai dengan kesepakatan yang disepakati di awal akad. Semakin
kompetitifnya persaingan usaha, tentu saja setiap pengelola usaha harus dapat
bekerja dengan tingkat efisiensi tinggi dan dapat mengembangkan produk atau
jasa, sesuai dengan kebutuhan yang tepat terhadap prosedur pengendalian yang
ada, jika memungkinkan untuk dilakukan pengurangan atau pembenahan biaya. Serta
perhitungan biaya dan laba perusahaan untuk periode akuntansi tahunan untuk
memilih alternatif terbaik yang dapat menaikkan pendapatan atau penurunan
terhadap biaya operasional.
Mempertimbangkan
uraian di atas, dalam memilih tindakan yang ditempuh pihak manajemen Koperasi
Agro Niaga Indonesia (KANINDO) Syariah “Dau” Kabupaten Malang untuk
meningkatkan keuntungan yang diterima, maka peneliti berkeinginan untuk
menyusun penelitian ini dengan judul “Efektivitas Pengendalian Biaya Operasional
Untuk Meningkatkan Laba Pada Koperasi Agro Niaga Indonesia (KANINDO) Syariah
Dau Kabupaten Malang” (Periode 2009 – 2011).
1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah: Bagaimana pengendalian terhadap biaya operasional yang dapat
dilakukan oleh pihak manajemen koperasi untuk meningkatkan laba?
1.3. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah: Untuk menganalisis pengendalian biaya operasional yang dilakukan oleh
pihak manajemen koperasi untuk meningkatkan laba di Kanindo Syariah Dau
Kabupaaten Malang.
1.4. MANFAAT
PENELITIAN
Hasil
penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi ilmiah bagi berbagai
pihak. Dan secara umum akan memberikan kontribusi kepada:
1. Perusahaan
maupun praktisi, membantu memberikan masukan dalam upaya untuk meningkatkan
keuntungan serta menetapkan kebijakan-kebijakan lebih lanjut dalam pengendalian
biaya operasional.
2. Akademisi, untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan mahasiswa menyerap teori-teori yang telah diberikan serta sejauh mana
mahasiswa mampu menerapkan teori dengan realita yang terjadi
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Akutansi : Efektivitas pengendalian biaya operasional untuk meningkatkan laba pada Koperasi Argo Niaga Indonesia (Kanindo) Syariah Dau Kabupaten Malang Periode 2009-2011" Ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment