Abstract
INDONESIA:
Tidak disangsikan lagi perusahaan perbankan dalam bekerja dituntut untuk teliti dan merupakan pekerjaan yang sifatnya kejar target guna mendapatkan imbalan yang layak. Dalam pencapaian target tersebut tentunya sangat dibutuhkan sebuah kinerja yang produktif. Untuk mempertahankan pegawai agar memiliki kinerja yang tinggi dan tetap bertahan dalam perusahaan, maka pemberian kompensasi baik langsung maupun tidak langsung sangat penting. Apabila dengan adanya pemberian kompensasi pegawai merasa sejahtera akan berpengaruh besar terhadap hasil kerja yang didapatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (a) Adakah pengaruh secara simultan antara variabel, kompensasi langsung (X1) dan kompensasi tidak langsung (X2) terhadap kinerja karyawan (Y), (b) Adakah pengaruh secara parsial antara variabel, kompensasi langsung (X1) dan kompensasi tidak langsung (X2) terhadap kinerja karyawan (Y), (c) Variabel manakah yang paling berpengaruh (dominan) terhadap kinerja karyawan.
Dalam penelitian ini mengunaakan metode kuantitatif dengan alat analisis regresi berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai PT. Bank Tabungan Negara (Persero),Tbk. Kantor Cabang Syariah Malang yaitu sebanyak 52 orang. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan uji signifikan uji F dan uji t serta mempertimbangkan uji asumsi klasik yaitu normalitas, autokorelasi, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.
Dari hasil analisis diperoleh hasil perhitungan bahwa: (a) secara simultan variabel kompensasi langsung (X1) dan kompensasi tidak langsung (X2) berpengaruh terhadap kinerja pegawai dengan nilai Fhitung 8,871 > F tabel 3, 20 untuk taraf 5% dengan nilai R square 2,66%, (b) sedangkan secara parsial variabel kompensasi langsung (X1) tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai, dikarenakan dalam penelitian ini menyebutkan bahwa jumlah kompensasi langsung yang diberikan cenderung tidak merata karena pemberianya disesuaikan dengan tingkat jabatan dan prestasi pegawai, disamping itu disana tingkat pendidikan tidak begitu mempengaruhi besarnya kompensasi yang diharapkan para pegawai. (c) variabel yang paling dominan pengaruhnya adalah variabel X2 dengan nilai B 0,541.
ENGLISH:
The banking enterprises are required to be precise because it is usual for them in facing the tight deadline in exchange for reliable return. In achieving the target, a productive performance is needed. To keep the employee who has high performance and high retention within company, good compensation must be given directly or indirectly. Indeed, good compensation develops employee’s sense of wealthy, thus influencing the work achievement. The objective of research is to understand (a) whether there is simultaneous effect of variables of direct compensation (X1) and indirect compensation (X2) on employee performance (Y); (b) whether there is partial effect of variables of direct compensation (X1) and indirect compensation (X2) on employee performance (Y); and (c) which variable with the most dominant effect on employee performance.
The researcher uses quantitative method. Population of research is the employee of PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk, of Syariah Branch Office of Malang. The main tool of analysis is multiple linear regression. The analysis is also supported with F-test, t-test and classical assumption test. The latter test considers normality, autocorrelation, multicolinearity and heteroscedasticity.
Result of analysis indicates that (a) variables of direct compensation (X1) and indirect compensation (X2) simultaneously influence employee performance by Fcount of 8.871 > Ftable of 3.20 in 5 % rate and R square of 2.66 %; (b) direct compensation (X1) partially does not influence employee performance. It seems that direct compensation is not evenly distributed because it is based on the rank and achievement of employee. The education background does not influence the compensation expected by the employee; (c) the variable with the most dominant effect is variable X2 with B rate of 0.541.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah Pada era global yang semakin
kompetitif sekarang ini, sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya
yang lebih bisa diandalkan dibandingkan dengan sumber daya lainnya. Hal ini
karena pada saat ini keahlian manusia merupakan suatu tuntutan untuk
mengantarkan pada keberhasilan perusahaan. Tentunya dalam usaha pencapaian
tersebut perusahaan akan mengandalkan pada sumber daya manusiannya, maka dari
itu mengelola sumber daya manusia yang dimiliki merupakan tuntutan bagi setiap
perusahaan. Hal ini karena sumber daya manusia merupakan modal dasar suatu
organisasi atau perusahaan, yang mana dengan keahliannya manusia dapat
mengelola sumber daya yang lain demi kelancaran proses pencapaian tujuan yang
telah ditentukan perusahaan. Pada sisi yang lain peranan sumber daya manusia
akan menjadi lebih penting dalam tingkatan apapun, hal ini dikarenakan manusia
adalah faktor penggerak keseluruhan aktifitas perusahaan. Beberapa hal yang
perlu di antisipasi adalah kondisi yang tidak mendukung pada faktor manusia,
seperti: ketidak cakapan, kurangnya kreatifitas, tidak inovatifnya sumber daya
manusia, merupakan penyebab kegagalan suatu perusahaan, berbeda halnya bagi
organisasi atau perusahaan yang memiliki sumber daya manusia yang penuh
kreatifitas, dan mempunyai daya inovatif akan sangat menunjang pada suatu
keberhasialan organisasi atau perusahaan untuk mencapai apa yang menjadi
tujuannya, baik tujuan yang bersifat profit oriented maupun tujuan sosial
secara makro untuk memenuhi tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
Secara mikro perusahaan juga mempunyai
tanggung jawab moral kepada para karyawan yang menjalankan aktivitas dan
mengerakkan jalannya perusahaan, dari sisi ini perusahaan dituntut untuk dapat
sebaik mungkin memenuhi tujuan pribadi setiap karyawan, tujuan pribadi tersebut
terkait dengan pemenuhan kebutuhan baik secara fisik maupun psikis. Hal ini
menjadi maklum karena, disamping setiap individu karyawan selalu diupayakan
untuk mempunyai orientasi tujuan pada hal yang ingin dicapai perusahaan, tidak
dapat dipungkiri manusia juga mempunyai tujuan-tujuan pribadi yang kompleks
untuk memenuhi kebutuhannya. Didalam konteks pemenuhan kebutuhan inilah para
karyawan mempunyai harapan yang besar pada perusahaan yaitu agar perusahaan
dapat memenuhi apa yang menjadi kebutuhan mereka. Karena adanya tujuan-tujuan
pribadi yang ingin dipuaskan oleh karyawan, sering kali karyawan membandingkan
kinerja mereka yang diberikan pada perusahaan dengan imbalan apa yang diberikan
oleh perusahaan. Simamora (2003:457) menyatakan untuk memenuhi kebutuhannya,
para karyawan mendambakan kinerjannya berkorelasi dengan imbalan yang diperoleh
dari organisasi. Seandainya para karyawan bekerja keras dan dengan kinerja
terbaik dari karyawn tersebut diakui dan diberikan imbalan oleh organisasi,
maka mereka akan mengharapkan hubungan semacam itu berlanjut terus demi masa
depan. Seiring dengan adanya hubungan imbalan dengan kinerja yang diberikan
pada perusahaan, para karyawan akan menetukan tingkat kinerja yang lebih tinggi
dengan harapan mendapatkan kompensasi yang lebih besar. Sudah barang tentu,
sekirannya karyawan menduga adanya hubungan yang lemah antara kinerja dan
imbalan, mereka mungkin akan menetukan tujuan minimal untuk mempertahankan
pekerjaan mereka, tetapi tidak melihat perlunya menonjolkan diri dalam posisi
mereka. Sehingga kinerja sebagai basis gaji sangat bermanfaat untuk
meningkatkan kinerja, meningkatkan produktivitas, menekan ketidak hadiran,
menurunkan putaran karyawan dan meningkatkan kualitas bauran karyawan. Selain
dari pada menjaga kesesuaian hubungan antara perusahaan dengan karyawan,
perusahaan atau organisasi juga perlu menciptakan kondisi dan situasi yang
dapat memotivasi dan memungkinkan karyawan dapat menggunakan kemampuan dan
ketrampilannya secara optimal. Salah satu cara yang harus dilakukan oleh perusahaan
atau organisasi adalah dengan memberikan kompensasi yang memuaskan karyawan.
Handoko (1987:155) mengatakan suatu cara
departemen personalia meningkatkan prestasi kerja, motivasi, dan kinerja
karyawan adalah melalui kompensasi. Perusahaan memberikan berbagai macam bentuk
kompensasi untuk menarik, mempertahankan karyawan serta memotivasi mereka agar
dapat mencapai tujuan organisasi dan pribadi. Adapun berbagai macam bentuk
pemberian kompensasi oleh perusahaan dikategorikan dalam pemberian kompensasi yang
bersifat langsung yang berupah gaji, upah, upah intensif, komisi, dan bonus
sedangkan kompensasi yang bersifat tidak langsung seperti tunjangan keuangan,
tunjangan hari raya, kesejahteraan pegawai bank, dan pelayanan kesehatan.
Kompensasi perlu diberikan untuk setiap hasil kerja karyawan sebagai anggota
organisasi berdasarkan atas kinerjannya atas perusahaan. Penilaian kinerja yang
dilakukan merupakan dasar manajer untuk menentukan berapa besarnya kompensasi
yang akan diberikan kepada karyawan dengan mendasarkan pada perilaku kerja
karyawan. Apabila kompensasi tinggi maka, motivasi dan kinerja karyawan
meningkat, begitu pula sebaliknya. Kompensasi sangat penting bagi karyawan itu
sendiri sebagai individu, karena besarnya kompensasi merupakan pencerminan ukuran
nilai pekerjaan karyawan itu sendiri. Sebaliknya besar kecilnya kompensasi juga
dapat mempengaruhi prestasi kerja, motivasi dan kinerja karyawan. Apabila
kompensasi yang diberikan secara tepat dan benar, maka para karyawan akan
memperoleh kinerja dan termotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Akan tetapi bila kompensasi tiu diberikan tidak memadahi atau kurang tepat,
prestasi kerja, motivasi dan kinerja karyawan akan menurun. Kompensasi tidak
hanya penting untuk para karyawan saja melainkan penting juga untuk organisasi
itu sendiri. Karena program-program kompensasi adalah merupakan pencerminan
upaya organisasi itu untuk mempertahankan sumber daya manusia. Bila organisasi
tidak memperhatikan dengan baik tentang kompensasi bagi karyawan, tidak
mustahil organisasi itu lambat laun akan kehilangan sumber daya manusia yang
berkualitas tinggi. Hal ini harus mengeluarkan biaya lagi untuk mencari tenaga
baru, dan atau melatih tenaga yang sudah ada untuk mengantikan karyawan yang
keluar. Setiap kegiatan atau usaha yang dilakukan manusia dalam suatu
perusahaan tidak terlepas dari motif pribadi untuk memenuhi kebutuhannya.
Melalui kerja manusia berharap dapat memperoleh imbalan atau kompensasi yang
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Kebutuhan manusia
bermacam-macam dan berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Hal ini
dapat diartikan bila kebutuhan karyawan dalam suatu perusahaan dapat dipenuhi,
mereka akan mendukung dan patuh menjalankan perintah pimpinannya. Kinerja
merupakan perwujudan kerja yang dilakukan oleh karyawan yang biasanya dipakai
sebagai dasar penilaian terhadap karyawan atau organisasi, sehingga perlu
diupayakan untuk meningkatkan kinerja. Dan faktor-faktor yang mempengaruhi
kompensasi ini diantaranya ialah: kinerja, kualitas kinerja, dan motivasi
kerja. Menurut Mangkunegara (2004:67) istilah kinerja berasal dari kata job
performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya
yang di capai oleh seseorang). Pengertian kinerja (prestasi) adalah hasil
kinerja secara kualitas, kuantitas, yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Menurut Sani & Mashyuri (2010:132) kualitas yang dimaksud disini adalah
dilihat dari kehalusan, kebersihan dan ketelitian dalam pekerjaan sedangkan
kuantitas dilihat dari jumlah atau banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan
karyawan.
Sedangkan Handoko (2000:50),
mendefinisikan kinerja sebagai proses di mana organisasi mengevaluasi atau
menilai prestasi kerja karyawan. Menurut Sani & Mashyuri (2010:133)
unsur-unsur yang terdapat dalam kinerja terdiri dari : 1. Hasil-hasil fungsi
pekerjaan. 2. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan
seperti: motivasi, kecakapan, persepsi peranan dan tugas dan lain sebagainya.
3. Pencapaian tujuan organisasi. 4. Periode waktu tertentu. BTN Syari’ah yang
mulai beroperasi sejak tanggal 14 februari 2005 terus berkembang dari
tahun-ketahun. Pada tahun 2005 dibuka 5 kantor cabank syariah (KCS) di kota-kota
besar di Indonesia yaitu : Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Makasar.
Pada tahun 2006 dibuka 2 kantor Cabang Syariah di Malang dan di Solo, tahun
2007 dibuka 9 kantor Syariah Batam dan di Medan. Saat ini BTN Syariah memilki
kurang lebih 20 kantor cabang yang tersebar diberbagai kota di Indonesia dan
ditambah dengan 38 kantor layanan Syariah di seluruh Indonesia. Hal tersebut di
maksudkan untuk mempermudahkan nasabah dalam melakukan transasksi. Dan sekarang
ini BTN Syari’ah telah menetapkan macam-macam kompensasi yakni gaji bagi
pegawai tetap dan calon pegawai, upah bagi karyawan kontrak, jasa produksi
(bonus), tunjangan hari tua, tunjangan asuransi, pakaian dinas, sarana
transportasi dan kenyamanan, cuti besar (tunjangan hari raya) adalah 2 tahun
sekali 45 hari kalender, cuti kecil (cuti hamil) 1 tahun sekali 12 hari
kalender.(wawancara 16 juli 2012) Berdasarkan survei awal penulis tanggal 24
desember 2011 PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk, Kantor Cabang Syari’ah
atau sering disebut BTN Syari’ah adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
jasa. Kinerja pegawai bank sekarang ini mengalami banyak kemajuan pesat dalam
memberikan pelayanan kepada para pelangannya. Dan yang ingin peneliti ketahui
adalah apa yang menyebabkan kemajuan pesat terhadap kinerja pegawai bank
tersebut sekarang ini apakah dulunya tidak, dan kompensasi apa yang besar
pengaruhnya terhadap pegawai bank tersebut. Diduga yang menyebabkan kemajuan
pesat terhadap kinerja pegawai bank adalah pengaruh kompensasi yang diberikan kepada
pegawai tersebut baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung, karena
kompensasi yang diberikan perusahaan sebanding dengan kinerja pegawai tersebut.
Karena pada masa lalu kompensasi yang diberikan kepada pegawai bank hanya
berupa gaji (kompensasi langsung), dengan meningkatnya biaya hidup pada saat
ini sebagian besar pegawai lama-lama menjadi jenuh akan hasil kerjanya, karena
hasil kerja yang tinggi hanya dihargai dengan hal-hal itu saja, sedangkan yang
dinginkan pegawai tidak hanya itu saja melainkan ingin mendapatkan hasil yang
lebih cukup dari sebelumnya karena kalau hanya mengandalkan gaji saja tidak
akan cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Sebab kebutuhan yang semakin
meningkat dan biaya hidup yang semakin tinggi.
Hal ini yang menjadikan semangat
kerja pegawai bank pada masa lalu kurang bersemangat tinggi. Dengan banyak
pertimbangan perusahaan menghargai kinerja pegawai yang tinggi atau berprestasi
dengan memberikan kompensasi yang sesuai dengan kinerja pegawainya yaitu berupa
gaji, bonus dan lain sebagainya (kompensasi langsung) untuk meningkatkan
kembali kinerja pegawainnya. Hal ini yang menyebabkan semangat kerja pegawai
bank semakin tinggi dan sangat menguntungkan bagi kemajuan perusahaan. Dan
diduga kompensasi yang besar pengaruhnya terhadap kinerja pegawai adalah
kompensasi langsung yang besar pengaruhnya terhadap karyawan, tetapi kompensasi
tidak langsung juga harus diikut sertakan juga. Karena keduanya sama-sama
diinginkan oleh semua pegawai perusahaan. Jadi penulis menyimpulkan bahwa untuk
meningkatkan kinerja pegawai bank tersebut perusahaan harus berusaha memberikan
imbalan atau kompensasi baik langsung ataupun tidak langsung yang sebanding
dengan kinerja pegawai yang diberikan pada perusahaan. Berdasarkan uraian
diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian untuk menganalisa
lebih lanjut Sehubungan Dengan Masalah Kompensasi dan Kinerja Pegawai, Dengan
Judul “Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada PT. Bank
Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Syari’ah Malang)”. 1.2. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkap
diatas dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah kompensasi langsung (X1)
dan kompensasi tidak langsung (X2) berpengaruh secara parsial terhadap kinerja
pegawai BTN Syari’ah Malang?
2. Apakah kompensasi langsung (X1)
dan tidak langsung (X2) berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai
tersebut?
3. Kompensasi apa yang paling
dominan antara kompensasi langsung (X1) dan tidak langsung (X2) terhadap
kinerja pegawai tersebut? 1.3. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi langsung (X1) dan kompensasi tidak langsung (X2) secara parsial terhadap kinerja pegawai BTN Syari’ah.
1. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi langsung (X1) dan kompensasi tidak langsung (X2) secara parsial terhadap kinerja pegawai BTN Syari’ah.
2. Untuk mengetahui pengaruh
kompensasi langsung (X1) dan tidak langsung (X2) secara simultan terhadap
kinerja pegawai.
3. Untuk mengetahui manakah yang
paling dominan antara kompensasi langsung (X1) dan tidak langsung (X2) terhadap
kinerja pegawai
1.3.2. Manfaat Penelitian Dari hasil
penelitian inin diharapkan membantu dan berguna sebagai:
1. Bagi Perusahaan. Bahan info untuk
perusahaan dalam menentukan kebijakan dalam pemberian kompensasi kepada
karyawan secara tepat pada waktu pemberian kompensasi.
2. Bagi Pihak Lain. Bahan tambahan
bacaan khusus untuk mengembangkan ilmu-ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
upaya meningkatkan kinerja karyawan. Dan hasil penelitian ini diharapkan bisa
menjadi sumber informasi yang selanjutnya dapat dijadikan dasar masukan bagi
penelitian selanjutnya.
3. Bagi Peneliti. Digunakan sebagai
langkah awal bagi peneliti untuk menerapkan pengetahuan berupa teori-teori di
bidang manajemen sumberdaya manusia (MSDM) yang dapat dibangku perkuliahan
khususnya berkaitan dengan masalah yang menjadi obyek penelitian dan
penerapannya di lapangan.
1.4. Batasan Penelitian
Memberikan batasan masalah, batasan
masalah dalam penelitian ini terfokus pada dua macam kompensasi yaitu :
(kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung) terhadap kinerja pegawai
BTN Syari’ah Kantor Cabang Syari’ah Malang.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai: Studi kasus pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Syariah Malang. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment