Abstract
INDONESIA:
Laporan keuangan merupakan sarana penyampaian informasi keuangan kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Adanya keleluasaan dalam memilih metode akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan memungkinkan dilakukannya manajemen laba. Asimetri informasi yang terjadi antara manajer dan pemegang saham juga memberikan peluang bagi manajer untuk melakukan manajemen laba.
Berdasarkan latar belakang, penulis ingin melihat apakah asimetri informasi dan pengungkapan laporan keuangan berpengaruh signifikan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena menitikberatkan pada pengujian hipotesis. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk menguji hipotesis yang telah dibuat. Dalam penelitian ini, Manajemen laba merupakan variabel terikat, sedangkan asimetri informasi dan pengungkapan laporan keuangan merupakan variabel bebas. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009 sampai 2010. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan didapatkan 37 perusahaan sebagai sampel penelitian.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, tidak ditemukan adanya pengaruh signifikan asimetri informasi terhadap manajemen laba, begitu juga tidak ditemukan adanya pengaruh signifikan pengungkapan laporan keuangan terhadap praktik manajemen laba. Pengujian secara simultan tidak dapat membuktikan adanya pengaruh signifikan asimetri informasi dan pengungkapan laporan keuangan terhadap praktik manajemen laba. Hal ini dimungkinkan karena variabel bebas yang digunakan hanya bisa menerangkan sebagian kecil dari variabel terikat, hal ini ditunjukkan dengan hasil koefisien determinasi simultan (R2) hanya sebesar 2,5% sementara sisanya diterangkan oleh variabel bebas lain yang tidak dipakai dalam penelitian ini.
ENGLISH:
Financial statements are the means of delivering financial information to outside parties of the company. The existence of discretion in choosing accounting methods used in preparing financial statements allows for earnings management. Information asymmetry between managers and shareholders also provide an opportunity for managers to make profit management.
Based on this background, the author want to see whether the asymmetry of information and the disclosure of financial report have significant effect on manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange.
This study uses a quantitative approach because it focuses on hypothesis testing. This study uses regression analysis to test the hypotheses that have been made. In this study, Management of earnings is the dependent variable, while the asymmetry of information and the disclosure of the financial statements are free variables. The population of this study are manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2009 to 2010. The sampling method used was purposive sampling and it was found 37 companies as the sample study.
Based on the results of the analysis has been conducted, it did not reveal any significant effect of information asymmetry on earnings management, it also did not reveal any significant effect of the financial statements disclosure on earnings management practices. Simultaneous testing can not prove the existence of significant influence of information asymmetry and disclosure of financial statements toward earnings management practices. This is possible because the independent variables used can explain only a small fraction of dependent variables, as shown by the results of simultaneous determination coefficient (R2) is only 2.5% while the rest is explained by other independent variables which are not used in this study.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Permasalahan Laporan
keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan kepada
pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan tersebut diharapkan dapat
memberikan informasi kepada para investor dan kreditor dalam mengambil
keputusan yang berkaitan dengan investasi dana mereka. Dalam penyusunan laporan
keuangan, dasar akrual dipilih karena lebih rasional dan adil dalam
mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara riil. (Halim, dkk., 2005:117).
Dalam prinsip akuntansi yang juga biasa dikenal sebagai Generally Accepted
Accounting Principle (GAAP) menerangkan tentang keleluasaan bagi manajemen
dalam memilih metode akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan.
Pemilihan metode akuntansi tersebut diperbolehkan selama tidak menyimpang dari
Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Namun adanya keleluasaan tersebut
mengakibatkan manajemen, memungkinkan melakukan manajemen laba (earnings
management). Hal tersebut terjadi apabila manajemen tidak berhasil mencapai
target laba yang telah ditentukan, maka manajemen dapat memanfaatkan keleluasaan
yang diperbolehkan oleh standar akuntansi dalam menyusun laporan keuangan yaitu
dengan melakukan modifikasi atas jumlah laba yang dilaporkan. 2 Deteksi atas
kemungkinan dilakukannya manajemen laba (earnings management) oleh manajer
dalam laporan keuangan diteliti melalui penggunaan akrual. Jumlah akrual yang
tercermin dalam perhitungan laba terdiri dari discretionary dan
nondiscretionary accrual. Discretionary accrual adalah akrual yang jumlahnya
dipengaruhi oleh diskresi manajemen, sedangkan nondiscretionary accrual adalah
akrual yang besarnya tergantung pada kegiatan operasi perusahaan.
Kebijakan-kebijakan akrual yang dilakukan oleh manajemen perlu diungkapkan
dalam laporan keuangan dalam bentuk catatan atas laporan keuangan,
yang digunakan untuk memperkecil kesenjangan informasi antara
manajemen sebagai penyusun laporan keuangan dengan pihak luar perusahaan yang
menggunakan laporan keuangan. Tingkat pengungkapan dalam laporan keuangan akan
membantu pengguna laporan keuangan untuk mengetahui isi dari laporan keuangan
tersebut. Terdapat tiga tingkatan pengungkapan, yaitu pengungkapan penuh,
pengungkapan wajar, dan pengungkapan cukup. Pengungkapan penuh mengacu pada
seluruh informasi yang diberikan oleh perusahaan, baik informasi keuangan
maupun nonkeuangan. Pengungkapan cukup adalah pengungkapan yang diwajibkan oleh
standar yang berlaku. Dan pengungkapan wajar sendiri adalah pengungkapan cukup
ditambah dengan informasi lain yang dapat berpengaruh pada kewajaran laporan
keuangan. Tingkat pengungkapan yang makin mendekati pengungkapan penuh (full
disclosure) akan mengurangi 3 asimetri informasi yang terjadi antara manajer
atau pihak penyusun laporan keuangan dengan pihak-pihak yang memakai laporan
keuangan. Asimetri informasi merupakan suatu kondisi dimana pihak lain memiliki
informasi yang tidak diketahui oleh pihak lain. Bid-ask spreads adalah salah
satu ukuran dalam likuiditas pasar yang digunakan secara luas dalam penelitian
terdahulu sebagai pengukur asimetri informasi antara manajemen dan pemegang saham
perusahaan. Keberadaan asimetri informasi dianggap sebagai penyebab manajemen
laba. Richadson (1998) dalam Rahmawati, dkk., (2006:2), berpendapat adanya
hubungan yang sistematis antara magnitut asimetri informasi dan manajemen laba.
Fleksibilitas manajemen dalam memanajemeni laba dapat dikurangi dengan
menyediakan informasi yang lebih berkualitas bagi pihak luar.
Kualitas laporan keuangan akan mencerminkan manajemen laba. Semakin
baik laporan keuangan maka akan mengurangi asimetri informasi sehingga peluang
manajemen untuk melakukan manajemen laba semakin kecil. Dalam penulisan skripsi
ini, penulis mencoba menguraikan “Pengaruh Asimetri Informasi dan Pengungkapan
Laporan Keuangan Terhadap Praktik Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
1.2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian pada
latar belakang permasalahan di atas, penulis menarik suatu rumusan masalah
yaitu, “apakah asimetri informasi dan pengungkapan laporan keuangan berpengaruh
secara parsial dan simultan terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?”.
1.3.
Tujuan
Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh asimetri informasi dan
pengungkapan laporan keuangan baik secara parsial maupun secara simultan
terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
1.4.
Manfaat
Penelitian
Dari tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka manfaat
penelitian yang hendak dicapai adalah:
1. Bagi ilmu pengetahuan Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi
penelitian-penelitian terdahulu mengenai praktik manajemen laba.
2. Bagi penulis Memberikan tambahan pengetahuan mengenai asimetri
informasi, pengungkapan laporan keuangan, manajemen laba, serta pengaruh
asimetri informasi dan pengaruh pengungkapan laporan keuangan terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Bagi investor Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah
satu masukan tambahan dalam pengambilan keputusan investasi.
4. Bagi pembaca Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
referensi penelitian selanjutnya.
1.5. Batasan Penelitian
Untuk mempermudah masalah yang akan dibahas
dan mempermudah dalam pengumpulan data, maka perlu adanya pembatasan masalah.
Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah hanya meneliti perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek indonesia (BEI), pada tahun 2009- 2010,
dengan pemilihan sampel berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Akutansi :Pengaruh asimetri informasi dan pengungkapan laporan keuangan terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment