Abstract
INDONESIA:
Toko Kopma Padang Bulan atau yang biasa disebut dengan TOSERBA ini berbentuk minimarket yang pengelolaannya mengarah pada ritel semi modern. Dengan semakin menjamurnya ritel modern yang berupa minimarket dan melayani kebutuhan serupa dengan Kopma Padang Bulan, sudah seharusnya tata kelola Kopma Padang Bulan juga harus dibenahi agar bisa bersaing dengan ritel-ritel modern yang jaraknya juga tidak begitu jauh dengan keberadaan minimarket Kopma Padang Bulan. Maka perlu kiranya dilakukan identifikasi terhadap keputusan pembelian, salah satunya adalah dengan menganilisi tentang bauran ritel yang terdiri dari beberapa variabel yaitu; lokasi, harga, produk, kualitas layanan.
Penelitian ini dilakukan di Kopma Padang Bulan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan menggunakan pendekatan survey kepada konsumen. Karena jumlah sampel tak terbatas, maka untuk mencari sampel tersebut menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Suharyadi dan Purwanto sehingga diperoleh sampel sebesar 96. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuatitatif dengan analisis data menggunakan metode regresi linier berganda. Sebelum melakukan regresi linier berganda, perlu dilakukan beberapa pengujian termasuk uji validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik (multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan normalitas) sehingga data yang dihasilkan tidak bias.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel-variabel yang diteliti yaitu; lokasi, harga, produk, kualitas pelayanan, berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di Kopma Padang Bulan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan uji F dan uji t di mana uji F diperoleh Fhitung > Ftabel dan juga uji t diperoleh thitung > ttabel. Koefisien determinasi (adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,533. Hal ini berarti 53,3% keputusan pembelian dipengaruhi oleh lokasi, produk, harga, dan pelayanan konsumen, sedangkan sisanya yaitu 46,7 % keputusan pembelian dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
ENGLISH:
Kopma Padang Bulan’s shop or commonly called mini-department store whose management is shaped lead semi modern retail. With the proliferation of modern retail in the form of mini and serve similar needs Kopma Padang Bulan, governance should Kopma Padang Bulan also must be addressed in order to compete with modern retailers are also not so far away in the presence of mini-Kopma Padang Bulan. So it is important to identify the purchasing decisions, one of which is a mix of retail menganilisi consisting of several variables, namely: location, price, product, quality service.
The research was conducted in Kopma Padang Bulan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang by using a survey to consumers. Because the sample size was limited, so to find a sample using the formula proposed by Suharyadi and Purwanto to obtain a sample size of 96. This research method using the quantitative research data analysis using multiple linear regression. Before performing multiple linear regression, need to do some testing including test validity, test reliability, and test the assumptions of classical (multicollinearity, heteroscedasticity, and normality) so that the resulting data are not biased.
The results of this study indicate that these variables were investigated, namely: location, price, product, quality of service, significantly influence the purchasing decisions in Padang Bulan Kopma UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. It is shown from the calculation of the F test and t test where the test is obtained Fhitung F> F table and the t-test obtained t hitung> t table. The coefficient of determination (adjusted R2) of 0.533 obtained. This means that 53.3% of purchase decisions are influenced by location, product, price, and customer service, while the remaining 46.7% the purchase decision is influenced by other variables not examined in this study.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi
Indonesia yang maju dan berkembang pesat khususnya di kota-kota besar, telah
terjadi perubahan di berbagai sektor, termasuk di bidang industri dan produksi
serta pada kegiatan eceran di Indonesia yang telah berkembang menjadi usaha
yang berskala besar. Perkembangan bisnis eceran yang pesat ini tidak lepas dari
faktor meningkatnya jumlah penduduk Indonesia dan juga meningkatkan jumlah
pendapatan perkapita penduduk Indonesia yang menyebabkan taraf hidup masyarakat
Indonesia semakin meningkat. Hal ini membawa dampak kepada pola perilaku
belanja seseorang, dimana semakin meningkatnya taraf hidup seseorang maka
tuntutan akan tempat berbelanja yang nyaman dan dapat menyediakan segala
kebutuhan konsumen dalam satu lokasi semakin dibutuhkan. Saat ini perdagangan
ritel/eceran modern yang meliputi hypermarket, supermarket, department store,
minimarket, dan minimart sebagai alternatif tempat berbelanja semakin menjamur
hampir di seluruh kota di Indonesia. Kondisi ini cukup mengambil tempat
ritel/eceran tradisional yang meliputi pasar, toko, dan warung. Pergeseran gaya
hidup akibat modernisasi dan globalisasi membuat sebagian konsumen lebih
tertarik membeli di ritel modern daripada di ritel tradisional. Hal ini dapat
dipahami, karena selain harga barang di ritel modern seringkali lebih murah,
tempat lebih bersih dan nyaman, pelayanan cukup 2 memuaskan serta kadang ada
fasilitas tambahan misalnya ATM, pembayaran menggunakan kartu kredit, ataupun
arena permainan anak. Menjamurnya ritel modern sedikit banyak akan mempengaruhi
keberadaan ritel tradisional, dari sisi pengelolaan manajemen tentu ritel
modern memiliki banyak keunggulan, ritel modern memiliki standart operasional
yang rapi sehingga aktifitas usaha dapat berjalan dengan baik. Disamping itu
ritel modern memberikan banyak kemudahan-kemudahan terhadap konsumen, sehingga
konsumen merasa nyaman berbelanja di ritel modern. Sektor ritel akan terus
melebarkan sayapnya. Nielsen mencatat spending retail pada kuartal I-2010
meningkat 8 persen daripada kuartal yang sama tahun 2009 ke angka Rp 9 triliun.
“Jadi akan terus meningkat. Potensinya masih di Jawa Barat dan Jawa Timur, lalu
Sumatera dan Kalimantan,” tutur Teguh Yunanto, Executive Director Nielsen.
Namun, Teguh menilai perkembangan ritel modern, seperti hypermarket atau
minimarket, belum menggeser posisi toko kelontong dan pasar tradisional seperti
yang dikhawatirkan banyak pihak selama ini. Ritel tradisional masih menguasai
82 persen total toko ritel. Menurut Teguh, pertumbuhan ritel modern biasanya
berlangsung di kota-kota besar meski tetap ada kemungkinan masuk ke daerah.
Namun, jumlahnya belum perlu dikhawatirkan. Saat ini, dari total 2 juta toko
ritel, hypermarket dan minimarket hanya berjumlah 15.000 (
www.indocashregister.com, diakses pada tanggal 20 Juni 2012). Sekitar 80 persen
dari total ritel modern berlokasi di Pulau Jawa. Sementara itu, setengah dari
total toko ritel modern adalah minimarket. “Kalau 3 kami lihat dua tahun ke
belakang, minimarket justru menggerogoti hypermarket, bukan pasar tradisional.
Ada dampak pertumbuhan ritel modern, tetapi bukan ke tradisional,” ujarnya.
Kotler( 2003: 535 ) dalam buku Foster (2008:34) mendefinisikan sebagai berikut:
“ ritel meliputi semua kegiatan yang meliputi semua kegiatan yang melibatkan
penjualan barang atau jasa secara langsung pada konsumen akhir untuk penggunaan
pribadi dan bukan bisnis ”. Sedangkan menurut Berman dan Ervans (2002 : 3)
dalam buku Foster (2008:34) pengertian ritel adalah: “ritel adalah tingkat
terakhir dari proses distribusi, di dalamnya terdapat aktivitas bisnis dalam
penjualan barang atau jasa kepada konsumen ” Dari berbagai pengertian diatas
dapat dirumuskan bahwa ritel adalah segala aktivitas perdagangan barang atau
jasa kepada konsumen akhir untuk digunakan sendiri, bukan untuk diperdagangkan
lagi.
Usaha Koperasi Mahasiswa Padang
Bulan merupakan, usaha yang didirikan dengan mempunyai tujuan untuk
menyejahterakan Civitas Akademika UIN Maliki Malang khususnya untuk anggota
KOPMA Padang Bulan. Usaha ini ada sejak tahun 2000 hingga saat ini terus
merintis dan mengembangkan pelayanannya baik berupa pelayanan Toserba,
Pelayanan Foto Copy dan Pelayanan Counter Pulsa. Pada tahun ini pengurus
mengembangkan usaha di luar kampus. 4 Sasaran pasar Usaha Toserba KOPMA Padang
Bulan adalah seluruh civitas akademika UIN Maliki Malang yang meliputi
mahasiswa, karyawan, dan dosen. Pengelolaan Usaha ini tidak terlepas dari
adanya kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pengurus untuk menjadikan KOPMA
PB lebih baik, selain itu juga pihak Birokrasi sangat membantu dalam masalah
pengelolaan dan pengembangan KOPMA Padang Bulan. Tempat usaha KOPMA Padang
Bulan berada di bawah perpustakaan pusat UIN Maliki Malang atau di pusat area
parkir civitas akademika UIN Maliki malang. Tempat ini sangat strategis jika
dipandang dari sasaran pasar, tetapi tempat ini belum sempurna karena tidak
adanya gudang penyimpanan, sehingga mengakibatkan barang yang belum waktunya
dijual diletakkan di dalam Toserba yang pada akhirnya mengakibatkan kondisi
Toserba semakin sempit dan tidak efisien. Selain itu juga adanya kebijakan dari
birokrasi melarang adanya mobil supleyer mendekat di daerah usaha KOPMA Padang
Bulan, sehingga Karyawan KOPMA harus memindahkan barangnya dari depan UIN Press
ke TOSERBA KOPMA Padang Bulan. Toko Kopma Padang Bulan atau yang biasa disebut
dengan TOSERBA ini berbentuk minimarket yang pengelolaannya mengarah pada ritel
semi modern. Dengan semakin menjamurnya ritel modern yang berupa minimarket dan
melayani kebutuhan serupa dengan Kopma Padang Bulan, sudah seharusnya tata
kelola Kopma Padang Bulan juga harus dibenahi agar bisa bersaing dengan
ritelritel modern yang jaraknya juga tidak begitu jauh dengan keberadaan
minimarket Kopma Padang Bulan. 5 Berdasarkan latar belakang diatas maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang prilaku pembelian konsumen
terhadap Kopma Padang Bulan dengan judul “Analisis Bauran Ritel Dalam
Mempengaruhi Konsumen Berbelanja di Kopma Padang Bulan UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang”.
1.2 Rumusan Masalah
Dari penjabaran latar belakang diatas, maka
dapat dirumuskan maslah sebagai berikut:
1. Apakah bauran ritel mempengaruhi
konsumen dalam berbelanja di Kopma Padang Bulan UIN Maliki Malang secara
parsial?
2. Apakah bauran ritel mempengaruhi
konsumen dalam berbelanja di Kopma Padang Bulan UIN Maliki Malang secara
simultan?
3. Variabel apakah yang dominan
mempengaruhi konsumen dalam berbelanja di Kopma Padang Bulan UIN Maliki Malang?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka
penelitian kali ini bertujuan sebagai berikut:
1. Untuk pakah bauran ritel
mempengaruhi konsumen dalam berbelanja di Kopma Padang Bulan UIN Maliki Malang
secara simultan.
2. Untuk pakah bauran ritel
mempengaruhi konsumen dalam berbelanja di Kopma Padang Bulan UIN Maliki Malang
secara parsial.
3. Untuk mengetahui variable dominan
yang mempengaruhi konsumen dalam berbelanja di Kopma Padang Bulan UIN Maliki
Malang.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Penelitian sebagai sarana pembelajaran
untuk mengkaji permaslahanpermaslahan yang muncul di bidang pemasaran
2. Penelitian diharapkan dapat
memperluas wawasan terkait bauran ritel yang mempengarui pembelian.
3. Untuk menambah pengetahuan
tambahan dan sebagai informasi untuk kajian selanjutnya
4. Dan sebagai bahan pertimbangan
untuk mengambil kebijakan bagi para pelaku usaha ritel.
1.5 Batasan Penelitian
Kotler dan Armstrong (2004:442) dalam buku
Foster (2008:110) merangkum demikian banyaknya komponen bauran ritel, dalam hal
ini ada enam komponen besar, yaitu; produk, layanan, suasana toko, harga,
promosi, dan lokasi. Agar penelitian ini sesuai dengan lokasi yang akan
diteliti yaitu toko Kopma Padang Bulan UIN Maliki Malang, maka variabel dalam
penelitian ini juga dibatasi hanya variabel lokasi, produk, harga, pelayanan.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Analisis bauran ritel dalam mempengaruhi konsumen berbelanja di Kopma Padang Bulan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment