Abstract
INDONESIA:
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh karakteristik perusahaan dan manajemen laba terhadap tingkat keuasan pengungkapan laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di LQ45 pada tahun 2008-2011. Karakteristik perusahaan diwakili oleh tujuh variabel dan satu variabel manajemen laba menjadi variabel bebas, serta kelengkapan atau tingkat keluasan pengungkapan laporan keuangan menjadi variabel terikat.
Metode Kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan yang terdaftar berturut-turut di LQ45 selama tahun 2008-2011 yang diambil dari Bursa Efek Indonesia dan Indonesian Capital market Directory (ICMD). Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang pernah terdaftar di LQ45 tahun 2008-2011 sebanyak 79 perusahaan. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dengan media berupa laporan keuangan tahunan perusahaan. Alat analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi berganda (Multipe Regression) dengan bantuan program computer SPSS Versi 15.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama rasio likuiditas, rasio leverage, rasio profitabilitas, ukuran perusahaan, status perusahaan, umur perusahaan, proporsi kepemilikan saham publik, dan manajemen laba memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat keluasan pengungkapan laporan keuangan tahunan perusahaan. Secara parsial, hanya variabel rasio leverage, rasio profitabilitas, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan yang memiliki pengaruh positif terhadap tingkat keluasan pengungkapan laporan keuangan tahunan perusahaan.
ENGLISH:
This study aims to analyze the influence of firm characteristics and earning management on the disclosure completeness of annual financial statement of companies listed in LQ45 in 2008-2011. The characteristics of the companies are represented by seven independent variables, one earning management variable, and the disclosure completeness of annual financial statement as the dependent variables.
The data from this study are obtained from financial statements and annual reports of the companies listed in LQ45 in 2008-2011 drawn from the Indonesia Stock Exchange and Indonesian Capital Market Directory (ICMD). The population of this study are 79 companies listed in LQ45 during 2008-2011. The samples are determined through purposive sampling method. The type of data are secondary data in the form of companies' annual financial statement. This study employs a multiple regression analysis using the computer program of SPSS version 15.
The result of this study indicates that liquidity ratios, leverage ratios, profitability ratios, firm size, corporate status, firm age, the proportion of public stock ownership, and earning management simultaneously have a significant effect on the disclosure completeness of companies' annual financial statement. Partially, only leverage ratios, profitability ratios, firm size, and firm age that have a positive influence on the disclosure completeness of companies' annual financial statement.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Bagi pihak diluar manajemen perusahaan, laporan keuangan merupakan
jendela informasi yang memungkinkan untuk mengetahui kondisi suatu perusahaan
pada suatu masa pelaporan. Dimana informasi yang didapat dari suatu laporan
keuangan perusahaan tergantung pada tingkat keluasan pengungkapan dari laporan
keuangan yang bersangkutan. Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan harus
memadai agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan sehingga
menghasilkan keputusan yang cermat dan tepat. Perusahaan diharapkan untuk lebih
transparan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaannya, sehingga dapat
membantu para pengambil keputusan seperti investor, kreditur, dan pemakai
informasi lainnya dalam mengantisipasi kondisi ekonomi yang semakin berubah.
Menurut Syahatah (2001:46-47) Al-Qur’an menjelaskan fungsi
pencatatan dalam laporan keuangan ini untuk menghilangkan keraguan ketika
mengambil keputusan, seperti pada firman Allah dalam surat AlBaqarah ayat 282, Yang demikian
itu lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian, dan lebih
dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguan…” Pengungkapan dalam laporan keuangan
dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu pengungkapan wajib (Mandatory Disclousure)
dan pengungkapan 2 sukarela (Voluntary Disclousure).
Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan minimum yang disyaratkan
oleh standar akuntansi yang berlaku (peraturan mengenai pengungkapan laporan
keuangan yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui keputusan BAPEPAM No.
SE-02/PM/2002). Sedangkan pengungkapan sukarela merupakan pilihan bebas
manajemen perusahaan untuk memberikan informasi akuntansi dan informasi lainnya
yang dipandang relevan untuk keputusan oleh para pemakai laporan keuangan tersebut.
Menurut peraturan mengenai laporan keuangan yang ada di Indonesia
hal semacam ini dimungkinkan. Penelitian tentang tingkat keluasan pengungkapan
dalam laporan keuangan tahunan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya merupakan
hal yang penting dilakukan. Dimana akan memberikan gambaran tentang sifat
perbedaan kelengkapan pengungkapan antar perusahaan dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, serta dapat memberikan petunjuk tentang kondisi perusahaan
pada suatu masa pelaporan. Dalam pencapaian efisiensi dan sebagai sarana
akuntabilitas publik, pengungkapan laporan keuangan menjadi faktor yang
signifikan. Pengungkapan laporan keuangan dapat dilakukan dalam bentuk
penjelasan mengenai kebijakan akuntansi yang ditempuh, metode persediaan,
jumlah saham yang beredar dan ukuran alternative, misalnya pos-pos yang dicatat
dalam historical cost. Penelitian mengenai tingkat keluasan pengungkapan
laporan keuangan tahunan ini sudah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti
sebelumnya dan mendapatkan hasil yang beragam. Keberagaman hasil penelitian
disebabkan 3 karena adanya perbedaan sifat variabel dependen dan independen
yang digunakan atau perbedaan dalam penggunaan metode statistik.
Beberapa penelitian terdahulu dengan pengungkapan laporan keuangan
yaitu penelitian yang dilakukan Suripto (1999) meneliti pengaruh karakteristik
perusahaan terhadap luas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan. Hasil
penelitian size dan penerbitan sekuritas secara statistik signifikan
mempengaruhi, sedangkan rasio leverage, rasio likuiditas, basis perusahaan,
waktu terdaftar, dan kelompok industri tidak mempengaruhi luas pengungkapan
sukarela. Na’im dan Rakhman (2000) melakukan penelitian tentang analisis
hubungan antara kelengkapan pengungkapan laporan keuangan dengan struktur modal
perusahaan dan tipe kepemilikan perusahaan. Dari penelitian tersebut
menunjukkan bahwa leverage keuangan mempunyai hubungan yang signifikan positif
terhadap indeks kelengkapan pengungkapan. Disisi lain tidak ditemukan adanya
hubungan yang signifikan antara kepemilikan saham oleh publik dengan
kelengkapan pengungkapan.
Marwata (2001) bertujuan untuk dapat mengetahui ada tidaknya
hubungan yang positif dan signifikan antara karakteristik perusahaan dengan
kualitas pengungkapan sukarela laporan tahunan perusahaan publik di Indonesia.
Penelitian ini menyatakan bahwa kualitas pengungkapan sukarela berhubungan
positif dengan size perusahaan dan penerbitan sekuritas pada tahun berikutnya,
tetapi tidak berkaitan dengan variabel leverage, likuiditas, basis perusahaan,
umur perusahaan di bursa dan struktur kepemilikan. 4 Fitriani (2001) bertujuan
untuk mengkaji apakah terdapat perbedaan yang signifikan dan bersifat matematis
dalam hal keluasan pengungkapan wajib dan sukarela perusahaan-perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Hasil penelitian adalah size perusahaan,
jenis perusahaan, net profit margin, dan ukuran KAP mempengaruhi kelengkapan
pengungkapan wajib, sedangkan tingkat pengungkapan sukarela dipengaruhi
variable tersebut kecuali jenis perusahaan, tingkat likuiditas dan leverage
tidak mempengaruhi kelengkapan pengungkapan wajib dan sukarela. Simanjuntak dan
Widiastuti (2004) melakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Jakarta.
Hasil penelitian secara
bersamasama variabel tersebut mempengaruhi kelengkapan, secara persial hanya
leverage, likuiditas, profitabilitas, dan porsi kelengkapan kepemilikan saham
publik yang mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Penelitian
yang dilakukan oleh Tristanti (2012) melakukan analisis pengaruh karakteristik
perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan sukarela (studi empiris pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa efek Indonesia tahun 2006-2010).
Hasil penelitian yaitu secara bersama-sama rasio likuiditas, rasio leverage,
rasio profitabilitas, ukuran perusahaan, status perusahaan, umur perusahaan,
proporsi kepemilikan saham publik memiliki pengaruh signifikan terhadap
pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan manufaktur. Penelitian ini
dilakukan untuk menguji ulang (melakukan konfirmasi) apakah berbagai variabel
independen (rasio likuiditas, rasio leverage, rasio 5 profitabilitas, ukuran
perusahaan, status perusahaan, umur perusahaan, proporsi kepemilikan saham
publik) yang mewakili karakteristik perusahaan dan manajemen laba berpengaruh
terhadap tingkat keluasan pengungkapan laporan keuangan. Peneliti tertarik
untuk mengembangkan penelitian sebelumnya dengan menambah variabel independen
yaitu manajemen laba.
Dimana manajemen laba merupakan topik yang menarik, baik bagi
peneliti akuntansi maupun praktisi. Dimana terungkapnya kasus mark-up laporan
keuangan PT. Kimia Farma yang overstated, dengan adanya penggelembungan laba
bersih tahunan senilai Rp 32,668 miliar (karena laporan keuangan yang
seharusnya Rp 99,594 miliar ditulis Rp 132 miliar). Kasus ini terjadi
pelanggaran terhadap prinsip pengungkapan yang akurat (accurate disclosure) dan
transparansi yang akibatnya sangat merugikan para investor, karena laba yang
overstated ini telah dijadikan dasar transaksi oleh para investor untuk
berbisnis.
Skandal keuangan juga terjadi di negara maju, seperti Amerika
Serikat (AS) dengan adanya kasus Enron. Skandal mulai terungkap ketika awal
tahun 2002, perhitungan atas total revenue Enron ditahun 2000 dinyatakan
berjumlah 100,8 miliar US Dolar (USD), dihitung kembali oleh Petroleum Finance
Company (PFC) menjadi 9 miliar USD. Skandal finansial ”megadolar” yang
disebabkan adanya misleading financial statement membawa dampak luar biasa
antara lain: Enron pailit, kurangnya kepercayaan atas informasi keuangan,
rusaknya citra profesi akuntan di Amerika, hilangnya ratusan juta dolar uang
yang diinvestasikan di Enron serta hilangnya pekerjaan atas ribuan karyawan Enron.
6 Fenomena manajemen laba juga telah meramaikan dunia bisnis. Beberapa bukti
empiris dan sistematik telah menunjukkan adanya fenomena manajemen laba, Gu dan
Lee (1999) telah menunjukkan bahwa manajemen laba telah meluas dan ada di
setiap pelaporan keuangan yang disampaikan oleh perusahaan. Mereka memberikan
suatu bukti bahwa manajemen laba terjadi di setiap laporan keuangan kuartalan,
dan tingkat manajemen laba terbesar ditemukan pada kuartal ketiga. Ini
menunjukkan bahwa praktik manajemen laba merupakan suatu fenomena yang umum
terjadi, tidak hanya pada peristiwa-peristiwa tertentu saja tetapi telah
sedemikian mengakar dalam kehidupan bisnis.
Penelitian-penelitian mengenai manajemen laba menunjukkan bahwa
penggunaan discretionary accrual menyebabkan terjadinya kesalahan dalam
prediksi manajemen laba (Bernard dan Skinner, 1996). Kesalahan tersebut
disebabkan oleh kesulitan pengklasifikasian akrual total kedalam bentuk
discretionary accrual dan non-discretionary accrual, sehingga penggunaan model
akrual menjadi kurang tepat dan mengalami kesulitan (Aljifri, 2007). Dechow
(1995) menguji lima model akrual dan menemukan bukti bahwa tidak ada di antara
kelima model tersebut yang benar-benar tepat untuk mendeteksi manajemen laba.
Kesalahan memprediksikan dilakukan atau tidaknya manajemen laba, menyebabkan
kesalahan dalam menilai kualitas laba perusahaan sehingga menyebabkan bias
dalam penilaian kinerja perusahaan. Penelitian Algharaballi dkk. (2008) juga
menguji kekhususan dan kekuatan empat model untuk mendeteksi manajemen laba. Hasilnya
adalah model Jones merupakan model yang
mempunyai kekuatan tertinggi dalam mendeteksi kenaikan laba yang disebabkan
manipulasi akrual.
Berdasarkan ulasan diatas
maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Karakteristik Perusahaan dan Manajemen Laba terhadap Tingkat Keluasan
Pengungkapan Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan yang
Terdaftar di LQ45 Tahun 2008-2011)”.
1.2 Rumusan Masalah
Penelitian ini meneliti
apakah terdapat pengaruh antara rasio likuiditas, rasio leverage, rasio
profitabilitas, ukuran perusahaan, status perusahaan, umur perusahaan, proporsi
kepemilikan saham publik, dan manajemen laba terhadap tingkat keluasan
pengungkapan laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di LQ45?
1.3
Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan
memperoleh bukti adanya pengaruh rasio likuiditas, rasio leverage, rasio
profitabilitas, ukuran perusahaan, status perusahaan, umur perusahaan, proporsi
kepemilikan saham publik, dan manajemen laba terhadap tingkat keluasan
pengungkapan laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di LQ45
1.4
Manfaat
Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah :
1. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan para investor sebagai
bahan pertimbangan sebelum mengambil keputusan-keputusan di pasar modal
Indonesia.
2. Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi perusahaan-perusahaan
agar dapat bersaing satu sama lain dalam membuat laporan keuangan tahunan
secara baik, jelas, dan lengkap sehingga dapat menarik perhatian para calon
investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut.
3. Bagi kalangan akademisi dan para peneliti, penelitian ini
diharapkan memberikan tambahan acuan untuk penelitian-penelitian sejenis dan
penelitian-penelitian selanjutnya.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Akutansi : Pengaruh karateristik perusahaan dan manajemen laba terhadap tingkat keleluasaan pengungkapkan laporan keuangan tahunan: Studi enpiris pada perusahaan yang terdaftar di LQ45 tahun 2008-2011" silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment