Abstract
INDONESIA:
Penelitian ini,menganalis kecerdasan spritual Islami dan pengaruhnya terhadap kinerja pada perpustakaan desa binaan Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Malang.Penelitian dilakukan terhadap 39 responden yang tersebar pada 6 perpustakaan desa terpilih.
Penelitian menggunakan alat analisis regresi linear berganda,Uji F simultan dan Uji T parsial,sebelum dilakukan pengujian dilakukan uji validalitas dan reliabelitas agar terperoleh data yang signitifikan.Penggambilan sampel menggunakan sampel jenuh dikarenakan seluruh responden dijadikan sampel penelitian.
Hasil pengujian penelitian,kecerdasan spritual Islami berdasarkan rukun Iman dan kecerdasan spritual Islami dikaitkan God Spot pada hati secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sedangkan secara parsial hanya kecerdasan spritual Islami dikaitkan God Spot pada hati yang mempengaruhi kinerja karyawan.Hasil penelitian juga menjukkan bahwa variable yang paling dominan adalah kecerdasan spritual Islami berdasarkan God Spot pada hati.
ENGLISH:
This study, analyze intelligence spritual Islami and its effect on performance on a guided village library of Library Archives and Documentation Malang.Penelitian District conducted on 39 respondents were scattered at 6 selected village libraries.
Research using a multiple linear regression analysis, simultaneous F test and T test partial, prior to the test to test the validity and reliabelitas order terperoleh signitifikan.Data retrieval samples using a sample of all respondents be saturated because the study sample.
Test results of the study, based on Islamic spiritual intelligence and with spiritual pillars of Islamic faith God Spot in the heart is associated simultaneously affect the employee performance. While only partially linked Islamic spiritual intelligence God Spot in the heart that affects the performance of the employee research .Result also appoints that variables the most dominant Islamic spiritual intelligence by God Spot on hearts.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat
individual, karena setiap karyawan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda
dalam mengerjakan tugasnya.Kinerja tergantung pada kombinasi antara kemampuan,
usaha, dan kesempatan yang diperoleh.Seseorang sepatutnya memiliki derajat
kesediaan dantingkat kemampuan tertentu.Kesediaan danketerampilan seseorang
tidaklah cukup efektif untukmengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang
jelastentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimanamengerjakan.Kinerja
merupakan perilaku nyata yangditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja
yangdihasilkan oleh pegawai sesuai dengan perannya dalamorganisasi. Kinerja
merupakan suatu upaya organisasi untuk pencapaiantujuan. Organisasi umumnya
mendasarkan perencanaan tujuan yang hendak dicapai di masa depan dengan
perilaku yang diharapkan dari keseluruhan personel dalam mewujudkan tujuan
tersebut.Tujuan utamapenilaian kinerja pegawai adalah untuk
memotivasikankaryawan dalam mencapai sasaran operasi dan dalammemenuhi standar
perilaku yang telah ditetapkansebelumnya. Menurut Bernadin dan Russel yang
dikutip dalam Faustino (2000:135):“Kinerja adalah outcome yang dihasilkan dari
fungsisuatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama satuperiode tertentu.Dan
kinerja merupakan fungsi dari motivasi kerja dan kemampuan. 2 Mengacu pada teori
motivasi yang dikemukakan Maslow.(Kencana, 2008:27)Manusia memiliki beberapa
kebutuhan yang disebabkan oleh internal dan eksternal perilaku.Spiritual
terkait dengan aktualisasi diri atau pemenuhan tujuan hidup,yang merupakan
tingkatan motivasi yang tertinggi. Kecerdasan spiritual yang tinggi ditandai
dengan adanya pertumbuhan dan transformasi pada diri seseorang, tercapainya
kehidupan yang berimbang antara pekerjaan,pribadi dan keluarga, serta adanya
perasaan suka cita serta puas yang diwujudkan dalam bentuk menghasilkan
kontribusi yang positif dan berbagi kebahagiaan kepada lingkungan.Kecerdasan
Spritual walaupun mengandung kata spiritual tidak selalu terkait dengan
kepercayaan atau agama.Kecerdasan Spritual lebih kepada kebutuhan dan kemampuan
manusia untuk menemukan arti dan menghasilkan nilai melalui pengalaman yang
mereka hadapi. Akan tetapi, beberapa penelitian menunjukkan bahwa seseorang
yang memiliki kepercayaan atau menjalankan agama,umumnya memiliki tingkat
kecerdasan spiritual yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak
memiliki kepercayaan atau tidak menjalankan agama. Penelitian kecerdasan
spritual yang dilakukan G Koenig dan kawan-kawan dikutip Budi Yuwono (2000:21)
menyebutkan bahwa karyawan dengan kecerdasan spritual yang tinggi biasanya akan
lebih cepat mengalami pemulihan dari suatu penyakit, baik secara fisik maupun
mental. Ia lebih mudah bangkit dari suatu kejatuhan atau penderitaan, lebih
tahan menghadapi stres, lebih mudah melihat peluang karena memiliki sikap
mental positif,serta lebih ceria, bahagia dan merasa puas dalam menjalani
kehidupan. 3 Berbeda dengan karyawan yang memiliki kecerdasan spritual
rendah.(Yuwono,2000:21)Pada orang dengan kecerdasan spritual
rendah,keberhasilan dalam hal karier, pekerjaan, penghasilan, status dan masih
banyak lagi hal-hal yang bersifat materi ternyata tidak selalu mampu membuatnya
bahagia.Persaingan dan perbedaan kepentingan yang berlangsung begitu ketat
sering kali membuat manusia kehilangan arah dan identitas.Perubahan teknologi
yang pesat menghasilkan tekanan yang begitu besar, yang terkadang membutakan
manusia dengan kecerdasan spiritual rendah dalam menjalani visi dan misi
hidupnya, membuat ia lupa melakukan refleksi diri dan lupa menjalankan perannya
sebagai bagian dari komunitas.Kesibukan kerja dan keberhasilan yang dicapai
tidak diamalkannya untuk penciptaan arti dan nilai bagi lingkungan. Kecerdasan
spiritual dalam Islam dapat dikaji dari peristiwa kedua putera Adam as, Habil
dan Qabil ketika keduanya berkorban. Korban Habil diterima Allah SWT dan korban
Qabil tidak diterima.Permasalahan dalam hal ini berkaitan dengan kecerdasan
spiritual yang dimiliki Habil, karena ia memiliki hati yang ikhlas, tunduk,
patuh pada hukum dan ketentuan Allah SWT. Sebaliknya Qabil tidak memiliki hati
yang ikhlas, tidak tunduk dan patuh pada ketentuan hukum Allah
SWT.(Pasiak,2000:13) Habil memiliki sikap proaktif dalam pengendalian diri,
yang dilandasi oleh kecerdasan spiritual yaitu memiliki rasa takut kepada Allah
SWT. Ketidak mampuan Qabil mengendalikan emosinya karena ia tidak memiliki
kecerdasan spiritual yang terbukti dari korbannya yang tidak diterima Allah,
karena Allah hanya menerima korban dari hambanya yang memiliki hati yang
bertaqwa. 4 Kecerdasan spiritual adalah kemampuan batin yang dilandasi nilai
nilai religius untuk mengatasi kecemasan, keraguan, godaan dan kemampuan
menyalurkan atau melemahkan keinginan atau harapan dan tujuan, agar mampu fokus
atau berkonsentrasi secara interns pada aktifitas yang menjadi tanggung
jawabnya.Mengolah dan mendayagunakan kecerdasan spiritual berarti
mengaktualisasikan nilai-nilai religius dalam kehidupan nyata, dimulai dari
mengolah bathin, membersihkan hati dan niat yang ikhlas, mencapai kekhusyukan
hati dan memiliki kesabaran serta ketabahan dalam mengahadapi permasalahan
kehidupan.(Munandir dalam Auliya,2005 :12) Permasalahan mengenai kinerja jika
dikaitkan dengan kecerdasan spritual,dapat dilihat pada perpustakaan desa
selaku objek penelitian dari penulis.Penulis tertarik meneliti perpustakaan
desa dikarenakan beberapa alasan antara lain ; Praktek kecerdasan spritual pada
perpustakaan desa di wilayah kabupaten Malang berjalan baik dibandingkan dengan
organisasi lainnya,walaupun perpustakaan desa bukan suatu organisasi yang
Islami yang memiliki dasar spritualitas yang tinggi dan bukan suatu organisasi
yang memiliki biaya operasional yang besar.Tetapi perpustakaan desa dalam
praktek operasionalnya sehari-hari mampu menerapkan kecerdasan spritual Islami
dengan cukup baik.Dengan modal dana operasional yang terbatas dan tempat yang
tidak cukup besar serta karyawan perpustakaan desa yang rata-rata bekerja
secara sukarela maupun honorer dibawah upah UMR.Perpustakaan desa tetap dapat
mengemban tugasnya dalam memberikan pelayanan yang baik dengan kinerja yang
baik 5 pula.Hal ini terbukti dari jumlah perpustakaan desa di wilayah kabupaten
Malang yang mencapai 57 perpustakaan yang tersebar di 33 kecamatan.Rata-rata
dalam pendiriannya,perpustakan desa dibangun berdasarkan kepedulian masyarakat
akan pentingnya perpustakaan sebagai sumber ilmu pengetahuan yang bermanfaat
bagi masyarakat sekitar.Perpustakaan desa umumnya dibangun oleh organisasi
masyarakat yang tidak mengejar keuntungan materi atau bisa juga disebut
organisasi non-profit seperti PKK,Karang Taruna maupun prangkat desa.(Sumber:
Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Malang tahun
2011) Selain hal tersebut penulis juga tertarik melakukan penelitian pada
perpustakaan desa dikarena kedekatan emosional penulis yang bekerja pada Badan
Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi kabupaten Malang,penulis ingin memberikan
kontribusi yang diharapkan memberikan manfaat yang cukup berarti bagi Bidang
Pengembangan Perpustakaan selaku pembina perpustakaan desa di wilayah kabupaten
Malang.Mengingat pentingnya peran perpustakaan dalam pengembangan sumber daya
manusia di wilayah kabupaten Malang. Dari jumlah penduduk kabupaten Malang
menurut Sensus BPS Tahun 2010 sebesar 2.443.609jiwa dengan luas ± 3.534,86 Km²
terbagi dalam 33 Kecamatan yang terdiri 12 Kelurahan dan 378 Desa.Dengan jumlah
penduduk dan luas wilayah yang cukup luas tersebut, maka keberadaan
Perpustakaan Desa/Kelurahan sangat strategis untuk dikembangkan. Mengingat
pentingnya perpustakaan sebagai sarana pembelajaran yang berkelanjutan (long
live education). “Keberadaan perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari peradaban
dan 6 budaya umat manusia. Tinggi rendahnya peradaban dan budaya suatu bangsa
dapat dilihat dari kondisi perpustakaan yang dimiliki”.( UU RI, 2007: 43)
Diharapkan perpustakaan desa dapat membuatkondisi perpustakaan yang lebih aktif
dan bernilai guna agar dapat membantu warga masyarakat khususnya di pedesaan
dalam meningkatkan sumber daya manusianya.Lebih jauh diharapkan perpustakaan
dapat menciptakan sumber daya manusia yang terampil dan bernilai guna,dan
menjadikan insan yang bermanfaat bagi bangsa dan negara serta bagi kehidupan
masyarakat sekitar.Menurut Hendro Wicaksono (2005:1) menyebutkan bahwa
perpustakaan yang idealtidak hanya meningkatkan produktifitas dan taraf hidup
masyarakat tetapi jugamenjadikan komunitas pemakainya menjadi orangorang yang
kritis,berwawasan luas dan tanggap terhadap problem sosial yang ada.
Keberhasilansuatu perpustakaan diukur berdasarkan tinggi rendahnya
kemampuanperpustakaan tersebut dalam melaksanakan fungsinya sebagai pusat
kegiatanbelajar mandiri serta pusat pelayanan informasi, penelitian dan
rekreasimasyarakat sekelilingnya.Dalam hal ini,bentuk keberhasilan suatu
perpustakaan dapat dilihat kinerja dalam menjalankan fungsinya. Berdasarkan
uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dan mengambil
judul tentang “Pengaruh Kecerdasan Spritual Islami Terhadap Kinerja Karyawan
Perpustakaan Desa Binaan Badan Perpustakaan Arsip Dan Dokumentasi Kabupaten
Malang?”
1.2
Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
permasalahan yang diajukan dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah kecerdasan spritual Islami
berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan perpustakaan desa
binaanBadan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Malang?
2.
Apakah kecerdasan spritual Islami berpengaruh secara parsial terhadap kinerja
karyawan perpustakaan desa binaan Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi
Kabupaten Malang?
3.
Variabel kecerdasan spritual Islami manakah yang paling berpengaruh dominan terhadap
kinerja karyawan pada perpustakaan desa binaan Badan Perpustakaan Arsip dan
Dokumentasi Kabupaten Malang?
1.3
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh
kecerdasan spritual Islami terhadap kinerja karyawan perpustakaan desa binaan
Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Malang.
2.
Kegunaan Penelitian
a.
Bagi pengelola Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai masukan yang dipakai
sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi pihak pengelola
perpustakaanMemberikan gambaran mengenai kondisi sumber 8\ daya
manusia(karyawan) yang dimiliki, sehingga apabila ada yang menjadikelemahan
dapat diambil kebijakan yang tepat sehingga menjadi suatukemajuan yang baru
bagi pengelola
b.
Bagi penulis Sebagai sarana aplikasi pembanding pemahaman teori yang ada dalam
perkuliahan dengan kenyataan praktek, serta untuk bahan pengembangan
pengetahuan pada masa-masa selanjutnya.
c. Bagi pihak lain Sebagai bahan acuan untuk
penelitian selanjutnya dalam topik yang sama.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Akutansi :Pengaruh kecerdasan spiritual islami terhadap kinerja karyawan Perpustakaan Desa binaan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Malang. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment