Abstract
INDONESIA:
PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Malang merupakan kantor pos besar dan pusat bagi kantor pos pembantu di kabupaten Malang. Sebagai salah satu perusahaan BUMN, PT. Pos Indonesia (Persero) mengemban tanggung jawab sebagai agent of development, yaitu mengemban tanggung jawab sosial sebagai perusahaan layanan masyarakat. Oleh karena itu peningkatan kinerja karyawan menjadi faktor utama guna meningkatan pelayanan terhadap masyarakat. Sementara itu kinerja karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya motivasi atau semangat kerja dan kompensasi. Dengan latar belakang tersebut penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel kompensasi (X1) dalam meningkatkan kinerja karyawan (Y) di Kantor Pos Malang secara parsial. Juga untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel semangat kerja (X2) dalam meningkatkan kinerja karyawan (Y) di Kantor Pos Malang secara parsial. Selain itu untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel kompensasi (X1) dan semangat kerja (X2) dalam meningkatkan kinerja karyawan (Y) di Kantor Pos Malang secara simultan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian dilaksanakan di PT. POS INDONESIA (PERSERO) Kantor Pos Malang, Jalan Merdeka selatan No. 5 Malang. Jumlah sampel yang digunakan adalah 68 orang dengan teknik pengambilan sampel probability sampling dengan cara sampel random sampling. Analisis data menggunakan uji korelasi linier berganda, regresi linier berganda, uji t dan uji F.
Hasil penelitian menunjukan variabel Kompensasi (X1), dan Semangat kerja (X2) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. POS INDONESIA (PERSERO) Kantor Pos Malang terbukti secara statistik. Dari hasil uji parsial diketahui variabel X1 (kompensasi) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) PT. POS INDONESIA (PERSERO) Kantor Pos Malang. Dari hasil uji parsial diketahui bahwa variabel X2 (Semangat kerja) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) PT. POS INDONESIA (PERSERO) Kantor Pos Malang.
ENGLISH:
PT. Pos Indonesia (Persero) Malang Post Office is a post office and a center for post office helpers in Malang regency. As one of the state-owned company, PT. Pos Indonesia (Persero) assumes responsibility as an agent of development, namely social responsibility as a public service. Therefore, the increase in the employee performance a key factor to improve public services conducted. While it, the employee's performance is affected by several factors such as motivation or morale and compensation. With this background this study aims to identify and analyze the effect of variable compensation (X1) in improving employee performance (Y) at the Post Office Malang partially. In addition to study and analyze the effect of variable morale (X2) in improving employee performance (Y) in Malang Post Office partially. In addition to study and analyze the effect of variable compensation (X1) and morale (X2) in improving employee performance (Y) in Malang Post Office simultaneously.
This research is a quantitative study. Research conducted at PT. POS INDONESIA (Persero) Malang Post Office, Jalan Merdeka Selatan No. 5 Malang. The number of samples used is 68 people with the sampling probability sampling technique by random sampling. Analysis of the data using linear regression correlation test, linear regression, t test and F test.
The results showed variable compensation (X1), and morale (X2) jointly significant effect on the performance of employees of PT. POS INDONESIA (Persero) Malang Post Office statistically proven. From the test results partially unknown variables X1 (compensation) significantly influence the performance of employees (Y) of PT. POS INDONESIA (Persero) Post Office Malang. From the results of partial test is known that the variable X2 (morale) a significant effect on the performance of employees (Y) of PT. POS INDONESIA (Persero) Post Office Malang.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Masalah Pada masa awal
berdirinya PT. Pos Indonesia (Persero) adalah perusahaan yang didirikan oleh
Belanda pada masa penjajahan guna mengurusi arus suratmenyurat. Setelah
Indonesia merdeka PT. Pos beberapa kali berganti nama hingga pada tanggal 20
Juni 1995 melalui PP. No. 5 Tahun 1995 ditetapkan menjadi PT. Pos Indonesia
(Persero). Beberapa perubahan nama PT. Pos juga berpengaruh pada ruang lingkup
kewenangan PT. Pos. Semula PT. Pos hanya mengurusi arus surat menyurat saja
namun seiring dengan perkembangan jaman kewenangan PT. Pos mengalami perubahan,
tidak hanya mengurusi pengiriman surat-menyurat tetapi termasuk juga giro,
wesel, bahkan sekarang ini PT. Pos menyediakan pelayanan jasa pengiriman
barang. PT. Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik
Negara (BUMN). Pada masa awal beridirnya PT. Pos Indonesia (Persero) merupakan
satu-satunya perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriman. Namun seiring
dengan perkembangan jaman, perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang jasa
pengiriman juga semakin berkembang.
Oleh karena itu, kinerja karyawan PT. Pos Indonesia (Persero)
semakin mendapat banyak sorotan dari masyarakat sebagai konsumen pengguna jasa
pengiriman. Selain dalam rangka persaingan bisnis, peningkatan kinerja karyawan
menjadi sangat penting bagi PT. Pos Indonesia (Persero) mengingat perusahan ini
merupakan salah satu 2 BUMN yang tentunya mengemban tanggung jawab sebagai
agent of development, yaitu mengemban tanggung jawab sosial sebagai perusahaan
layanan masyarakat. Hal ini tidak berbeda dengan apa yang terjadi di PT. Pos
Indonesia (Persero) Kantor Pos Malang. Terlebih lagi Kantor Pos Malang
merupakan kantor pos besar dan merupakan pusat dari kantor pos pembantu di
kabupaten Malang. Oleh karenya peningkatan kinerja karyawan menjadi faktor
utama guna meningkatan pelayanan terhadap masyarakat. Kinerja sendiri dalam
bahasa Inggris adalah performance. Performance merupakan kata benda. Salah satu
entry-nya adalah “thing done” (suatu hasil yang telah dikerjakan). Jadi arti
performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang
atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab masing- masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan
secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.
Hal yang sama diungkapkan
oleh Malayu (2004: 309) kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang
dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Dari pengertian tersebut
menunjukan bahwa kinerja karyawan akan sangat mempengaruhi sebuah perusahaan.
Hal ini dikarenakan pencapaian tujuan sebuah perusahaan tidak lepas dari peran
sumber daya manusia, apabila kinerja karyawan menurun maka tujuan perusahaan
baik perusahaan yang profit oriented maupun perusahaan yang bergerak di bidang
sosial akan sangat sulit untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut. Seperti
diungkapkan oleh Hasibuan (2000: 222) 3 sebuah perusahaan dalam menjalankan
kegiatan usahanya, tentunya membutuhkan berbagai sumber daya, seperti modal,
material dan mesin juga sumber daya manusia. Dalam hal ini sumber daya manusia
pada perusahaan adalah para karyawan. Karyawan disini merupakan sumber daya
yang penting bagi perusahaan, karena memiliki bakat, tenaga dan kreativitas
yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Selain sebagai
sumber daya manusia yang merupakan salah satu unsur pendukung dalam menentukan
keberhasilan suatu organisasi, disisi lain karyawan juga sebagai makhluk yang
mempunyai pikiran, perasaan kebutuhan dan harapanharapan tertentu. Hal ini
sangat memerlukan perhatian tersendiri karena faktorfaktor tersebut akan
mempengaruhi prestasi, dedikasi dan loyalitas serta kecintaan terhadap
pekerjaan dan organisasinya (Hasibuan, 2000: 222). Keadaan ini menjadikan
sumber daya manusia sebagai aset yang harus ditingkatkan efisiensi dan
produktivitasnya. Untuk mencapai hal tersebut, maka perusahaan harus mampu
menciptakan kondisi yang dapat mendorong dan memungkinkan karyawan untuk
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan serta ketrampilan yang dimiliki secara
optimal. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan adalah
motivasi, komunikasi, kompensasi, kepemimpinan, minat dan bakat, kemampuan
individu (Handoko ,1994:156). Penelitian ini menyoroti masalah-masalah yang
terjadi di bidang personalia yang merupakan salah satu bagian jalannya
perusahaan. Penelitian ini akan membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan
enam faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, seperti yang telah disebutkan.
Namun, karena 4 ketrbatasan waktu dan tenaga, maka peneliti hanya akan meneliti
dua faktor penting dalam mempengaruhi kinerja karyawan, yaitu kompensasi dan
semangat kerja atau motivasi. Kompensasi dianggap penting karena, kebanyakan
orang bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dari kompensasi hasil
kerjanya itulah orang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Seperti yang dinyatakan oleh
Hasibuan (2000: 221) bahwa keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup dipandang
sebagai pendorong atau penggerak bagi seseorang untuk melakukan sesuatu,
termasuk melakukan pekerjaan atau bekerja. Sebagai wujud tanggung jawab
pengelolaan sumberdaya manusia yang baik dalam sebuah organisasi para manajer
harus memperhatikan beberapa hal agar dapat meningkatkan kualitas kerja pegawai
khususnya dan produktivitas perusahaan pada umumnya. Salah satu yang harus
diperhatikan oleh para manajer adalah bagaimana program kompensasi yang
dijalankan dalam organisasinya. “Kompensasi merupakan apa yang diterima oleh
para pegawai sebagai ganti kontribusi mereka dalam organisasi” (Simamora,
2002:540). Kompensasi ini meliputi seluruh paket keuntungan yang disediakan
organisasi kepada para anggotanya dan mekanisme-mekanisme serta prosedur-prosedur
dimana keuntungan-keuntungan ini dapat didistribusikan (Sulistyani &
Rosidah, 2003:206). Menurut Steers dan Porter (1991) dalam Aritonang (2005)
tinggi rendahnya kinerja karyawan berkaitan erat dengan sistem pemberian
kompensasi yang diterapkan oleh lembaga atau organisasi tempat mereka bekerja.
Pemberian 5 kompensasi yang tidak tepat berpengaruh terhadap peningkatan
kinerja seseorang. Ketidaktepatan pemberian kompensasi disebabkan oleh : 1.
Pemberian jenis kompensasi yang kurang menarik. 2. Pemberian penghargaan yang
kurang tepat tidak membuat para pekerja akan merasa tertarik untuk
mendapatkannya. Akibatnya para karyawan tidak memiliki keinginan meningkatkan
kinerjanya untuk mendapatkan kompensasi tersebut Kompensasi juga menjadi
penting bagi perusahaan terkait dengan kepatuhan pada peraturan yang telah
ditetaokan oleh pemerintah. Peraturan menganai kompensasi ini tertuang dalam
Undang- Undang RI No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenaga Kerjaan Pasal 89 Ayat (1),
yang berbunyi: Upah minimum sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 88 ayat (3)
huruf a (upah minimum) dapat terdiri atas: a. Upah minimum berdasarkan wilayah
provinsi atau kabupaten/ kota; b. Upah minimum berdasarkan sektor pada wilayah
provinsi atau kabupaten/ kota. Peraturan menganai Upah Minimum Regional (UMR)
selanjutnya diatur dalam peraturan daerah masing-masing, baik provinsi maupun
kabupaten/kota. Peraturan tersebut wajib ditaati oleh para pengusaha pada para
karyawannya. Hal ini dijelaskan pada Pasal 90 Ayat (1) Undang- Undang RI No. 13
Tahun 2003 Tentang Ketenaga Kerjaan, sebagai berikut: Pengusaha dilarang
membayar upah lebih rendah dari upah minimum sebagaimana dimaksud dalam Pasal
89. 6 Kompensasi sendiri dibagi menjadi dua macam, yaitu kompensasi finansial
dan kompensasi non finansial.
Kompensasi finansial pada prinsipnya adalah imbalan yang diterima
karyawan untuk dirinya sendiri. Biasanya imbalan ini merupakan nilai positif
atau rasa puas karyawan terhadap dirinya sendiri karena telah menyelesaikan
suatu tugas yang baginya cukup menantang berupa gaji pokok upah lembur,
pembayaran insentif, tunjangan, bonus. Sedangkan kompensasi non finansial
terdiri atas kepuasan yang diperoleh seseorang dari pekerjaan itu sendiri atau
dari lingkungan psikologis dan atau fisik dimana orang itu bekerja, yang
biasanya berupa promosi, tantangan pekerjaan, tanggung jawab, lingkungan dan
rekan kerja yang menyenangkan (Dessler,1998: 89). Selain kompensasi, semangat
kerja atau motivasi juga merupakan hal yang penting dalam hubungannya dengan
karyawan. Menurut Siswanto (1989:263) semangat dan kegairahan kerja secara
definitif dapat diartikan sebagai suatu kondisi rohaniah, atau perilaku
individu tenaga kerja dan kelompok yang menimbulkan kesenangan yang mendalam
pada diri tenaga kerja untuk bekerja dengan giat dan konsekuen dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.
Sedangkan menurut Halsey
(1994:304) semangat kerja di dalam perusahaan atau organiasi industri ialah
sikap kesediaan perasaan yang memungkinkan seorang pekerja untuk menghasilkan
kerja yang lebih baik dan lebih banyak tanpa menambah kelebihan; yang
menyebabkan dia dengan antusias ikut serta di dalam kegiatan-kegiatan dan
usaha-usaha kelompok sekerjanya dan yang membuat dia tidak mudah kena pengaruh
dari luar, terutama dari orangorang yang memasarkan pada sasaran mereka itu
atas anggapan bahwa satu- satunya kepentingan pimpinan perusahaan itu terhadap
dirinya ialah untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya daripadanya dan
memberi sesedikit mungkin. Sedangkan Moekijat (1999:130), menggambarkan
semangat kerja sebagai suasana keseluruhan yang dirasakan samar-samar atau
kabur diantara anggotaanggota suatu kelompok, masyarakat atau perkumpulan.
Apabila mereka merasa baik, bahagia, optimis, kebanyakan orang menggambarkan
orang-orang tersebut sebagai mempunyai semangat yang tinggi. Apabila
orang-orang suka membantah, menyakitkan hati, kelihatan aneh, merasa dalam
kesulitan, dan tidak tenang dan tenteram, maka keadaan mereka dapat dapat
digambarkan sebagai mengandung semangat yang rendah. Dari beberapa pengertian
mengenai semangat kerja tersebut dapat disimpulkan bahwa, semangat kerja
merupakan kondisi psikologis yang mendorong karyawan untuk melakukan pekerjaan
dengan sepenuh hati, sehingga tercapainya prestasi kerja. Oleh karena itu
semangat kerja dan kompensasi dianggap bagian penting yang dapat mempengaruhi
kinerja karyawan. Sependapat dengan hal tersebut, hasil penelitian Dito (2010)
menyatakan bahwa kompensasi dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja. Begitu pula penelitian Zahrotun (2008) yang menyatakan bahwa
Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan.
Beberapa permasalahan yang diuraikan tersebut menjadi latar
belakang peneliti untuk melakukan penelitian serta kajian lebih mendalam
terkait dengan “Peran Pemberian Kompensasi dan Semangat Kerja Dalam
Meningkatkan 8 Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. POS INDONESIA (PERSERO)
Kantor Pos Malang)”.
1.2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1.
Apakah variabel kompensasi (X1) berpengaruh dalam meningkatkan kinerja karyawan
(Y) di Kantor Pos Malang secara parsial?
2.
Apakah variabel semangat kerja (X2) berpengaruh dalam meningkatkan kinerja
karyawan (Y) di Kantor Pos Malang secara parsial?
3.
Apakah variabel kompensasi (X1) dan semangat kerja (X2) berpengaruh dalam
meningkatkan kinerja karyawan (Y) di Kantor Pos Malang secara simultan?
1.3.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah
diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel kompensasi (X1) dalam
meningkatkan kinerja karyawan (Y) di Kantor Pos Malang secara parsial.
2.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel semangat kerja (X2) dalam
meningkatkan kinerja karyawan (Y) di Kantor Pos Malang secara parsial.
3.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel kompensasi (X1) dan
semangat kerja (X2) dalam meningkatkan kinerja karyawan (Y) di Kantor Pos
Malang secara simultan.
1.4.
Manfaat Penelitian Secara garis besar manfaat yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1.
Manfaat Teoritis
Secara teoritis penulis berharap penelitian
ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang
psikologi dalam hal konsep diri dan motivasi berprestasi
2.
Manfaat
Praktis
Secara praktis penulis berharap penelitian ini
dapat bermanfaat bagi:
a.
Kantor Pos Malang
1.) Penelitian ini dapat memberikan informasi
tentang sejauh mana bentuk kompensasi dan semangat kerja yang telah diterapkan
dapat mempengaruhi dan meningkatkan kinerja karyawan.
2.)
Sebagai sumber informasi yang dapat dijadikan dasar oleh organisasi untuk
pengambilan kebijakan tentang pelaksanaan bentuk kompensasi dan semangat kerja
dalam meningkatkan kinerja karyawan bagi organisasi di waktu yang akan datang.
b. Peneliti
1.) Dapat menambah pengetahuan dan wawasan
untuk mengembangkan kemampuan penulis dalam mengamati permasalahan serta
membantu memberikan sumbangan pikiran bagi organisasi/perusahaan. 2.) Penulis
dapat mengaplikasikan ilmunya secara langsung dengan menghadapi kondisi secara
nyata di lapangan dan mengasah kemampuan peneliti dalam melakukan penelitian
dengan metode ilmiah.
c.
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
1.)
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber utuk mengembangkan
kegiatan keilmuan dan pendidikan, khususnya untuk Fakultas Ekonomi Jurusan
Manajemen.
2.)
Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang berkepentingan untuk mengkaji lebih
lanjut tentang permasalahan sejenis.
1.5.
Batasan Penelitian
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja
karyawan. Guna menyederhanakan permasalahan dan pembahasan mengarah pada tujuan
yang ingin dicapai maka penelitian ini dibatasi hanya meneliti dua faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan, yaitu faktor kompensasi dan motivasi atau
semangat kerja yang dilakukan di Kator pos besar Malang PT. Pos Indonesia
(Persero)
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Akutansi : Peran pemberian kompensasi dan semangat kerja dalam meningkatkan kinerja karyawan: Studi pada PT. POS Indonesia (Persero) karto POS Malang". Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment