Abstract
INDONESIA:
Perkembangan dunia bisnis saat ini sangatlah berkembang pesat di Indonesia. Perusahaan yang go publik memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menanamkan modalnya di perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan yang lebih. Kinerja perusahaan sangat penting untuk kelancaran perusahaan. Banyak perusahaan melakukan startegi untuk meningkatkan kinerja dan menambahkan modal perusahaan seperti akuisisi, yang merupakan strategi pengambilalihan perusahaan yang banyak memiliki manfaat didalamnya.
Penelitian ini menggunakan metode EVA dan Dupont dimana keduanya memberikan informasi untuk mengetahui nilai tambah ekonomis dan tingkat profitabilitas. Jenis penelitian ini kuantitatif deskriptif dan menggunakan uji paired sample test. Penelitian ini pada sektor otomotif yang pada tahun 2010 melakukan akuisisi yaitu PT.Astra International. Tbk dan PT.Indomobil Sukses International.Tbk periode 2007-2012
Dari hasil penelitian pada PT.Astra International.Tbk dengan metode EVA memberikan hasil positif. Dari hasil statistik EVA secara signifikan ada perbedaan sesudah akuisisi dengan sig 0,002 < 0,05 dan hasil dupont mengalami fluktuatif mengalami kenaikan dan penurunan namun ROI perusahaan masih bisa memberikan keuntungan,dari hasil statistik tidak ada perbedaan sesudah akuisisi dengan nilai sig 0,543 > 0,005 dikarenakan total asset turn over yang cukup tinggi. Sedangkan hasil penelitian pada PT.Indomobil Sukses International.Tbk tahun dengan metode EVA memberikan hasil yang positif perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah ekonomis. Dari hasil statistik EVA secara signifikan ada perbedaaan sesudah akuisisi dengan sig 0,016 < 0,05 dan hasil dupont ROI ditiap tahunnya mengalami peningkatan secara konsisten meskipun sebelum akuisisi mengalami krisis ekonomi namun sesudah akusisi ROI mengalami peningkatan dan ditunjukan dari hasil statistik ada perbedaan kinerja keuangan sesudah akuisisi dengan sig 0,037 < 0,05. Dengan hasil tersebut kedua perusahaan berhasil meningkatkan kinerja dengan baik dan efektif.
ENGLISH:
The development of today's business world is growing rapidly in Indonesia. Companies that go public provide opportunities for people to invest in companies that have a higher profit rate. Performance of the company is very important for the smooth firm. Many companies doing strategy to improve performance and add capital companies such as acquisition, which is a corporate take over strategy that has many benefits in it.
This study uses Economic Value Added and Dupont which both provide information to determine the economic value added and profitability levels. Type a descriptive and quantitative study using paired samples test. This research on the automotive sector in 2010, namely the acquisition Study at PT Astra International Tbk . And PT Indomobil Sukses International Tbk .the period 2007-2012
The results of research at PT Astra International Tbk. Economic Value Added method gives positive results. From the statistical results significantly Economic Value Added is no difference after the acquisition of the sig 0.002 < 0.05 and the results fluctuate dupont experienced an increase and decrease in the ROI companies can still provide benefits , the results were not statistically no difference after the acquisition with sig 0.543 > 0.005 because the total asset turnover is quite high.
While the results of research at PT Indomobil Sukses International Tbk. years with the Economic Value Added deliver positive results the company managed to create economic value. From the statistical results significantly Economic Value Added is no difference after the acquisition of the sig 0.016 < 0.05 and the results of the ROI in each year dupont consistently increased despite the economic crisis before the acquisition, but after the acquisition and increased ROI from statistical results indicated no difference in financial performance after the acquisition of the sig 0.037 < 0.05. With the results of the two companies managed to improve performance with good and effective.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Perkembangan dunia bisnis
saat ini sangatlah berkembang pesat di dunia dan termasuk di Indonesia.
Perusahaan-perusahaan yang go publik memberikan kesempatan bagi masyarakat yang
mempunyai dana lebih untuk menanamkan modalnya di perusahaan yang memiliki tingkat
keuntungan yang lebih. Perusahaan merupakan bentuk organisasi yang memiliki
tujuan tertentu yang ingin di capai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan
anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi
manajemen. Pengukuran kinerja suatu perusahaan di pakai sebagai dasar
pengambilan keputusan bagi investor. Pengukuran kinerja keuangan merupakan
salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi
kewajibannya terhadap para penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Kinerja adalah setiap gerakan, perbuatan, pelaksanaan,
kegiatan atau tindakan sadar yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan atau
target tertentu (Kusnadi, 2003:264). Kinerja keuangan sangat bergantung pada informasi
yang diberikan oleh laporan keuangan perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sumber
informasi yang penting 2 disamping informasi lain seperti informasi industri,
kondisi perekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen dan lainnya
(hanafi:2005:51). Melalui analisis laporan keuangan dapat diketahui
keberhasilan tercapainya prestasi yang ditunjukkan oleh sehat tidaknya laporan
keuangan tersebut yang merupakan dasar penilaian prestasi atau hasil kerja
seluruh departemen atau bagian yang ada di perusahaan. Dengan melihat laporan
keuangannya bisa memperoleh informasi mengenai kinerja perusahaan dengan
beberapa alat analisis, tiap alat analisis memiliki beberapa perbedaan
tergantung pada pemakaian dan kebutuhan yang akan dicari oleh para investor.
Pengukuran kinerja perusahaan selama ini banyak memakai rasio
financial dalam penerapannya rasio keuangan memiliki beberapa kelamahan dan
keterbatasan. Keterbatasan tersebut hanya digunakan data nilai keuangan
historis yang hanya berdasarkan nilai buku dan tanpa mempertimbangkan nilai
pasar dari asset yang dimiliki. Akibatnya data yang digunakan terkadang tidak
mencerminkan nilai yang sebenarnya atau realitis (warsono,2002:46). Sedangkan
kelemahanya belum dapat memuaskan penyandang dana dan pemegang saham yang belum
mengetahui nilai tambah bagi perusahaan. Sedangkan penyandang dana belum yakin
akan modal yang telah ditanamkan di masa yang akan datang memberikan tingkat
hasil dan keuntungan yang diharapkan. Sebagai investor perlu memahaminya
melalui pendekatan yang baru dan lebih efektif dalam pengambilan berinvestasi
untuk mengetahui dan memperbaiki 3 kekurangan. Alat analisis yang digunakan
lebih variatif lebih terperinci sederhana dan efektif dalam penggunaannya.
Pengukuran kinerja keuangan perusahaan tentunya diperlukan informasi yang
relevan dan alat ukur kinerja yang tepat. Metode Economic Value Added (EVA)
menjadi relavan untuk mengukur kinerja berdasarkan nilai (value) karena EVA
adalah ukuran nilai tambah ekonomis yang dihasilkan oleh perusahaan sebagai
akibat aktivitas atau strategi manajemen. Konsep EVA ini terdapat suatu
keunggulan atau penilaian secara khusus yaitu harapan para penyandang dana atau
investor diperhatikan dengan memperhitungkan biaya modal rata-rata tertimbang.
EVA menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta jika perusahaan mampu
memenuhi semua biaya operasi (operating cost) dan biaya modal (cost of capital)
(Rudianto,2006:340). EVA merupakan ukuran yang secara akurat mampu mengukur
penciptaan nilai bagi kekayaan pemegang saham. Metode ini memperhitungkan modal
saham sehingga dapat memberikan informasi pertimbangan yang benar bagi para
investor pemegang saham. Jika EVA positif maka bisa dikatakan bahwa kekayaan pemegang
saham telah mengalami peningkatan dan sebaliknya apabila EVA negatif dapat
dikatakan bahwa kekayaan para pemegang saham perusahaan tersebut telah
terdeperesiasi. Pengukuran kinerja keuangan juga bisa dengan menggunakan alat
analisis metode Dupont system. Menurut Hanafi & Halim (2002:90) Analisa
Dupont adalah analisis yang menghubungkan tiga macam rasio 4 sekaligus yaitu
ROI, Profit Margin & Asset Turn Over. Dupont System ini didalamnya
menggabungkan rasio aktivitas / perputaran aktiva dengan rasio laba / profit
margin atas penjualan dan menunjukkan bagaimana keduanya berinteraksi dalam
menentukan Return On Invesment (ROI) yaitu profitabilitas atas aktiva yang
dimiliki perusahaan. Rasio laba atas penjualan (profit margin) dipengaruhi oleh
tingkat penjualan dan laba bersih yang dihasilkan. bisa dikatakan bahwa
analisis ini tidak hanya menfokuskan pada laba yang dicapai, tetapi juga pada
investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Dupont system
merupakan perhitungan yang telah dimodifikasi yang bersifat menyeluruh karena
mancakup tingkat efisiensi perubahan dalam penggunaan aktivanya dan dapat
mengukur tingkat keuntungan atas penjualan produk yang dihasilkan oleh
perusahaan tersebut. Penggunaan EVA dan Dupont merupakan penggabungan alat ukur
analisis yang dapat memberikan informasi pada nilai tambah ekonomis dan tingkat
keuntungan (profitabilitas) yang samasama berkaitan tapi dengan informasi yang
berbeda untuk mempermudah para investor dalam transaksi untuk menjalankan
perputaran jual beli saham Pengukuran kinerja keuangan ini sangatlah membantu
untuk memberikan informasi atas nilai tambah ekonomis atas penghasilan dari
kekayaan perusahaan dan tingkat keuntungan bagi pemegang saham yang
berinvestasi pada perusahaan yang berkembang termasuk pada perusahaan yang
telah melakukan strategi ekspansi yaitu melakukan strategi akuisisi. 5 Akuisisi
adalah suatu penggabungan usaha di mana salah satu perusahaan yaitu
pengakuisisi memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi perusahaan yang
diakuisisi dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau
mengeluarkan saham (PSAK No. 2 Paragraf 08 Tahun 1999). Perusahaan-perusahaan
yang ada di Indonesia bersaing sangat ketat berbagai cara perusahaan untuk
memaksimalkan kinerjanya dan menjaga perusahaan agar maju dari perusahaan
pesaing lainnya dan melakukan strategi seperti akuisisi. Sepanjang tahun 2010
ini marak terjadi aksi merger dan akuisisi di antara perusahaan-perusahaan di
Indonesia dengan melakukan aksi akuisisi yang memiliki beberapa alasan. Dengan
melakukan ekspansi maka perusahaan dapat mengurangi perusahaan pesaing
sementara itu kesempatan untuk melakukan sinergi dan mampu memangkas biaya
produksi per unit dan untuk mencari sumber dana baru juga menjadi faktor yang
dipertimbangkan dalam melakukan merger dan akuisisi. Akusisi juga dipercaya
menguntungkan bukan hanya bagi perusahaan akan tetapi juga bagi investor saham
karena kapitaliasi pasar saham perusahaan menjadi lebih besar (blogelyekonomi.
blogspot.com). Perusahaan go publik yang melakukan akuisisi salah satu pada
sektor manufaktur industri otomotif yang kini banyak diminati oleh para
investor. Selama tahun 2010 pasar mobil bergairah kembali karena ekonomi dunia
mulai pulih. Penjualan mobil tahun 2010 meningkat hingga mencapai 764.710 unit,
atau meningkat sebesar 51,14% dari tahun 6 2009 dan produksi kendaraan bermotor
juga meningkat pesat. (Indonesian commercialnewsletter.ICN).
Beberapa perusahaan
memanfaatkan kondisi tersebut dengan melakukan startegi untuk memperluas
kinerjanya dengan melakukan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan otomotif
PT.Astra International dan PT.Indomobil Sukses International yang merupakan
perusahaan berdasarkan pendapatan dan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia
dan termasuk perusahaan yang diminati di Indonesia menurut majalah fortune
Indonesia dari 3 perusahaan sector otomotif (Kompas.com). PT.Astra
International (ASII) merupakan sector otomotif yang terbesar yang banyak
menaungi perusahaan dengan merk mobil ternama seperti Toyota, Daihatsu, BMW,
Isuzu dll yang banyak digunakan oleh konsumen. ASII tepatnya pada bulan
Desember tahun 2010 melakukan akuisisi pada PT.General Electric Service (GES)
dari General Electric Capital Corporation. Dimana GE sevice adalah pemilik 43%
saham di PT.Astra Sedaya Finance (ASF) anak perusahaan langsung perseroan.
Sehingga ASII menjadi pemilik tunggal ASF. ASII mengambilalih saham GE Services
sebanyak 38.758 lembar saham dengan nilai total sebesar Rp 1.957.084.878.427
atau 100% dari saham yang dimiliki oleh GE Capital Corporation, GE Capital
Hongkong dan GE Capital International Holdings (Prospectus PT.ASII tahun 2010).
Sedangkan nilai asset gabungan hasil akuisisi sebesar Rp.90.264.329.663.327 dan
nilai penjualan sebesar Rp.98.526.661.790.354 yang sudah dikonsolidasikan di
ASII tahun 7 2010.(komisi pengawasan persaingan usaha nomor A10210). Tuntasnya
transaksi ditandai dengan dilakukannya Conditional Share Sale and Purchaes
Agreement antara ASII sebagai pembeli dengan PT.General Electric Capital
Corporation (GECC) selaku penjual yang meningkatkan kepemilikan saham ASII di
ASF dengan harga perolehan Rp.128 Miliar. Selain akuisisi GES Pada 10 Juni 2010
perseoran juga merampungkan akuisisi 47% saham PT.Sedaya Pratama (SP) dari
General Electric Capital Asia Investment.Inc. Direktur Astra menegaskan
perseroan tahun 2010 menunjukan peningkatan dan profitabilitas dengan memiliki
100% saham ASF. Maka pengambilalihan atas saham GES dan SP telah efektif
berlaku pada tanggal 10 Desember 2010.(IndoPos.com&Kontan.co.id). Perseroan
mengukuhkan posisi sebagai pemilik capital terbesar dilantai bursa. Sebelumnya
perdagangan Astra berakhir dikisaran Rp.52.800 dengan volume 8,593 lot senilai
Rp.224,7 miliar. Hingga akhir 2010 perseroan tercatat mempunyai capital market
sebesar Rp.213,75 triliun (Jbnn.com). Kegiatan investasi akuisisi ASII
meningkatkan arus kas bersih sebesar Rp.6,9 triliun ditahun 2010 menunjukan
kenaikan signifikan dibandingkan arus kas bersih ditahun 2009 yang berjumlah
Rp.4,8 triliun yang dikonsolidasikan tahun 2010. (Prospektus PT.ASII tahun
2010). Tabel 1.1 Perolehan pendapatan dan laba PT.Astra International.Tbk
(dalam Milyaran rupiah) 2009 2010 2011 Pendapatan 98,526 T 130 T 163 T Laba
bersih 10,040 T 14,366 T 17,785 T Sumber :lampiran laporan keuangan PT Astra
International 8 Perusahaan otomotif lainnya yaitu perusahaan terbesar di
Indonesia PT.Indomobil Sukses International (IMAS) yang menaungi banyak merk
mobil ternama seperti Audi, Hino, Nissan, Renault, Volkswagen dan Volvo hingga
truk dan bus. Perusahaan ini melakukan ekspansi akuisisi pada tahun 2010 pada
PT.Eka Dharma Jaya Sakti (EDJS) yang merupakan perusahaan alat berat truck
volvo melalui anak perusaahaan WISEL Anak Perusahaan pada tanggal 27 Oktober
2010 yang telah dinotariskan akta jual beli saham No.130 dihadapan
Ny.Poerbaningsih Adi Warsito,S.H notaris di Jakarta. Pada tanggal ini WISEL
mengakuisisi 60,00% kepemilikan ekuitas EDJS untuk menjadi pemegang saham utama
dan pemegang kendali dengan perolehan sejumlah Rp.43.553.016.437. Sehingga pada
tahun 2010 aset EDJS meningkat sebesar 59,70% menjadi Rp.419,39 juta dari tahun
2009.
Peningkatan penghasilan bersih sebesar 33,68% yaitu menjadi
Rp.715,74 miliar. Peningkatan laba bersih EDJS sebesar 49,14% yaitu menjadi
Rp.52,51 miliar dari tahun 2009 dan ekuitas EDJS sebesar 23,34% yaitu menjadi
Rp.213,29 miliar. Perolehan tersebut dikonsolidasikan ke laporan keuangan IMAS
mulai tahun 2010. Sejak tanggal tersebut Perusahaan mengalami peningkatan
pendapatan dan laba di tahun akuisisi (Prospektus PT.IMAS tahun 2010). Tabel
1.2 Perolehan pendapatan dan laba PT.Indomobil Sukses International 2009 2010
2011 Pendapatan 6,939,569,696,730 10,935,334,616,535 15,776,580,286,659 Laba
bersih 117,593,451,463 526,986,367,204 1,066,360,062,212 Sumber:lampiran
laporan keuangan PT.Indomobil Sukses International 9 Perusahaan sektor otomotif
saat ini sangat berkembang sangat pesat. Perusahaan tersebut merupakan
perusahaan yang maju dalam operasinya. Investor lokal maupun asing perlu
memahami sebuah kinerja keuangan perusahaan untuk berinvestasi dengan
menanamkan modalnya pada pengembalian modal yang ditanamkan dan mendapatkan
sebagian dari laba yang dihasilkan berdasarkan kinerja perusahaan secara rutin
dan agar investasi yang ditanamkan dapat menciptakan nilai yang menambah
keunggulan perusahaan. Untuk mengetahui seberapa kinerja perusahaan laporan
keuangan sangatlah membantu karena dari laporan tersebut dapat dipahami dan
diketahui kondisi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kekuatan perusahaan agar
dapat dipertahankan dan ditingkatkan sedangkan kelamahan perlu dievaluasi dan
diperbaiki. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Fauziah (2012) dan Hidayah
(2008) Menggunakan Metode Economic Value Added berdasarkan konsep EVA
berkontribusi untuk mendapat informasi nilai tambah yang di dapatkan perusahaan
mengalami fluktuasi di setiap tahun karena penekanan biaya modal. Maisaroh
(2012) dengan analisis Dupont untuk memahami rasio profitabilitas perusahaan,
Hasil penelitian menunjukan total asset turn over tidak hanya menunjukan
eefektivitas dalam manajemen, tetapi nilai yang tinggi dapat disebabkan oleh
depresiasi aset lama. Jumlah aset turn over harus terkait dengan margin
keuntungan untuk mendapatkan Return on Investment. 10 Berdasarkan uraian diatas
dalam persaingannya perlu mempunyai startegi-strategi khusus dalam
mempertahankan eksistensinya untuk mempertahankan kinerjanya sehingga menjadi
perusahaan yang kuat dan menjaga sumber daya perusahaan secara tepat secara
efisien dan efektif. Penelitian tentang Economic Value Added (EVA) menunjukan tentang
nilai tambah ekonomi yang akan di dapatkan oleh perusahaan. Dupont System
memberikan informasi tentang tingkat profitabilitas yang akan di dapatkan oleh
perusahaan untuk pemegang saham. Kedua metode ini untuk memberikan informasi
secara akurat dan lebih mendalam tentang kinerja keuangan agar dapat
mempermudah mendapatkan informasi yang akan berguna untuk semua pihak yang
berkaitan di dalam perusahaan. Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti
masalah tersebut dengan judul “Analisis Pengukuran Tingkat Kinerja Keuangan
Perusahaan Dengan Penerapan Metode Economic Value Added (EVA) Dan Dupont System
Sebelum Dan Sesudah Akuisisi” (Studi Pada PT.Astra International.Tbk dan
PT.Indomobil Sukses International.Tbk).
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kinerja
keuangan perusahaan PT.Astra International.Tbk dan PT.Indomobil Sukses
International.Tbk pada periode tahun 2007 - 2012 dengan menggunakan analisis
metode Economic value added (EVA) dan Dupont system?
2. Apakah ada perbedaan
kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi? 11 1.3. Tujuan dan
Kegunaan Penelitian
1.3.1.Dalam peneltian ini bertujuan untuk
1. Untuk mengetahui kinerja keuangan dari nilai tambah ekonomis
dengan metode (EVA) dan keuntungan profitabilitas dengan metode (Dupont).
2. Untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum
dan sesudah akuisisi.
1.3.2.Kegunaan penelitian ini untuk :
Penelitian ini dapat membantu perusahaan dan para investor sebagai
suatu alat bantu pengendalian bagi kinerja manajemen dan dapat dimanfaatkan
oleh pihak intern untuk menyusun target, budget, koordinasi, evaluasi hasil
pelaksanaan operasi perusahaan dan dasar pengambilan keputusan.
1. Bagi Dunia Akademis Memberi kontribusi sebagai sarana pemikiran
dalam rangka memperkaya pengetahuan dibidang akuntansi dan manajemen keuangan.
2. Bagi para peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memperkuat penelitian sebelumnya dan memotivasi
penelitian-penelitian selanjutnya terutama mengenai pengukuran kinerja dengan
metode Du pont dan EVA .
3. Bagi Perusahaan dan
pemegang saham Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi
bagi pihak manajemen dan para investor sebagai dasar pertimbangan untuk untuk
masalah keuntungan perusahaan yang dapat memberitahukan pengembalian ekuitas
saham dan nilai tambah ekonomi.
1.4. Batasan Masalah Penelitian
ini peneliti hanya membatasi memfokuskan dalam
menganalisis kinerja keuangan perusahaan dari laporan keuangan tahun 2007-2012
dimana pada tahun 2010 perusahaan sektor Industri otomotif yaitu PT.Astra International.Tbk
dan PT.Indomobil Sukses International.Tbk melakukan akuisisi. Pada penelitian
ini digunakan alat analisis: a) Analisis metode EVA (economic value added) b)
Analisis Dupont system.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Analisis pengukuran tingkat kinerja keuangan perusahaan dengan penerapan metode Economic Value Added (EVA) dan du pont system sebelum dan sesudah akuisisi: Studi pada PT. Astra International Tbk dan PT. Indomobil Sukses International. Tbk. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment