Abstract
INDONESIA:
Suatu organisasi tentunya memiliki sumber daya manusia (SDM) atau yang lebih kita ketahui dengan sebutan karyawan. Didalam diri seorang karyawan tentunya ada motivasi dan kemampuan kerja. Dengan demikian motivasi dan kemampuan kerja saling berhubungan erat, karena dengan adanya motivasi dan kemampuan kerja yang dimiliki maka seorang karyawan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik. Karyawan yang merasa puas dengan pekerjaan yang diperoleh akan termotivasi untuk meningkatkan kinerja.
Penelitian ini dilakukan di PT PLN Persero Cabang Malang Distribusi Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan kemampuan kerja terhadap kepuasan dan kinerja karyawan PT. PLN (Persero) Cabang Malang Ditribusi Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Dengan metode kuantitatifnya menggunakan Analisis Jalur (Path Analysis).
Dapat diketahui bahwa motivasi, kemampuan kerja, kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT PLN (Persero) Cabang Malang Distribusi Jawa Timur. Berdasarkan koefisien jalur, diketahui koefisien hubungan langsung lebih besar dari koefisien hubungan tidak langsung, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan yang sebenarnya adalah langsung, yaitu motivasi dan kemampuan kerja berpengaruh secara langsung terhadap kinerja karyawan PT PLN (Persero) Cabang Malang Distribusi Jawa Timur.
ENGLISH:
An organization must have the human resources (HR) or the more we know as the employees. In the course of an employee self-motivated and ability to work. Thus the motivation and ability to work closely interrelated, because with the motivation and work ability possessed the employee can perform the job well. Employees who are satisfied with the work obtained will be motivated to improve performance.
This research was conducted at PT PLN )Persero) Branch Malang Distribution in East Java. This study aims to determine the effect of motivation and ability to work towards satisfaction and performance of employees of PT. PLN (Persero) Branch Malang Distribution in East Java. This study uses quantitative research methods. By using the quantitative method Path Analysis (Path Analysis).
It can be known that the motivation, ability to work, job satisfaction have a significant effect on the performance of employees of PT PLN (Persero) Branch Malang Distribution in East Java. Based on that path, known direct correlation coefficients greater than the coefficient of correlation is not direct, in conclution the actual relations is direct, the motivation and ability to work directly affects the performance of employees of PT PLN (Persero) Branch Malang Distribution in East Java.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Suatu organisasi atau
perusahaan tentunya memiliki sumber daya manusia (SDM) atau yang lebih kita
ketahui dengan sebutan karyawan. Didalam diri seorang karyawan tentunya ada
motivasi dan kemampuan kerja. Dengan adanya motivasi dan kemampuan kerja akan
muncul kepuasan kerja dan kinerja yang baik. Motivasi dan kemampuan kerja
didalam diri manusia seperti jiwa dan raga yang tidak dapat dipisahkan, dalam
hal ini kemampuan tanpa motivasi belum tentu dapat menyelesaikan tugas dengan
baik, demikian juga sebaliknya motivasi tinggi yang dimiliki pegawai tanpa
pengetahuan yang memadai tidaklah mungkin mencapai kinerja yang baik. Dengan
demikian motivasi dan kemampuan kerja saling berhubungan erat, karena dengan
adanya motivasi dan kemampuan kerja yang dimiliki maka seorang karyawan dapat
melaksanakan pekerjaan dengan baik. Simamora (2006:456-457), menyatakan
motivasi (motivation) adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang
menuju sebuah tujuan. Motivasi melibatkan gerakan fisik dan mental. Motivasi
juga mempunyai dua sisi yaitu gerakan dan motif. Motif sering didefinisikan
sebagai kebutuhan, dorongan, keinginan atau impuls di dalam diri individu.
Banyak psikolog yang menyakini bahwa ada dua tipe yaitu primer dan sekunder.
Motif primer tidak dipelajari. Kebutuhan akan sandang dan pangan adalah motif
primer. Kebutuhan sekunder 2 dipelajari kebutuhan akan kekuasaan, pencapaian
dan afiliasi adalah contoh motif sekunder. Para karyawan mendambakan kinerja
mereka berkorelasi dengan imbalan yang diperoleh dari organisasi. Pada umumnya,
korelasi yang dirasakan mengambil bentuk bagaimana para karyawan menentukan
penghargaan mengenai imbalan dan gaji yang diterima jikalau tingkat kinerja
tertentu dicapai. Pengharapan ini menentukan tujuan dan tingkat kinerja dimasa
depan. Berdasarkan beberapa pengertian motivasi tersebut, maka dapat dikatakan
bahwa motivasi adalah sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dari dalam
diri karyawan yang berpengaruh, membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara
perilaku seseorang berkaitan dengan lingkungan kerja. Jadi motivasi adalah
dorongan dari dalam diri karyawan untuk memenuhi kebutuhan yang stimulasi
berorientasi kepada tujuan individu dalam mencapai rasa kepuasaan dalam
bekerja, kemudian diimplementasikan kepada orang lain untuk memberikan
pelayanan yang baik kepada pelanggan.
Oleh karena itu motivasi
mempunyai peran yang penting dalam mencapai kepuasan kerja dalam meningkatkan
kinerja pegawai atau karyawan. Menurut Grifin dalam Sule dan Saefullah
(2005:235), kinerja terbaik ditentukan oleh 3 faktor, yaitu: (1) Motivasi,
yaitu yang terkait dengan keinginan untuk melakukan pekerjaan, (2) Kemampuan,
yaitu kapabilitas dari tenaga kerja atau SDM untuk melakukan pekerjaan, (3)
Lingkungan pekerjaan, yaitu sumber daya dan situasi yang dibutuhkan untuk
melakukan suatu pekerjaan tersebut. 3 Kemampuan reality (knowledge dan skill)
merupakan kemampuan kerja individu dalam menyelesaikan tugas yang
ditanggungnya. Jadi kinerja yang optimal selain didorong oleh kuatnya kemampuan
dan motivasi seseorang yang memadai, juga didukung oleh lingkungan yang
kondusif. Kemampuan kerja diperlukan mutlak karena dengan kemampuan karyawan
sehingga tujuan organisasi dapat dicapai. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut
sumberdaya manusia harus diperhatikan dengan baik, karena mereka telah
memberikan tenaga, daya pikir, kreatifitas dan usahanya kepada perusahaan.
Dalam rangka menghadapi persaingan yang semakin ketat ini mendorong perusahaan
untuk senantiasa meningkatkan kemampuan pegawainya agar berprestasi dan mampu
menghasilkan produk yang bermutu serta benar-benar mampu bersaing dengan
organisasi atau perusahaan lain. Pegawai atau karyawan yang cakap adalah
pegawai yang memiliki motivasi dan kemampuan kerja yang baik sehingga tercapai
kinerja yang baik pula. Kinerja pegawai yang baik akan memberikan dampak yang
baik pula terhadap kepuasan kerja. Kepuasan kerja berhubungan pegawai
berhubungan erat dengan kinerja pegawai. Seseorang yang puas dalam pekerjaannya
akan memiliki motivasi, komitmen organisasi dan partisipasi kerja yang tinggi,
yang pada akhirnya akan terus memperbaiki kinerja mereka. Demikian juga
sebaliknya, kinerja yang tinggi akan mempengaruhi kepuasan kerjanya. Kepuasan
kerja akan berhubungan dengan keterikatan pegawai pada organisasinya. Jika
kepuasan kerja tidak terjaga besar kemungkinan berakibat tingginya pada
organisasinya. Jika kepuasan kerja 4 tidak terjaga besar kemungkinan berakibat
tingginya pada keluar masuk pegawai dari organisasi. Selain itu ketidak puasan
kerja pegawai dapat diidentifikasi dari rendahnya produktifitas pegawai,
tingginya kemangkiran dalam pekerjaan, dan rendahnya komitmen pada organisasi.
Sinambela (2012:255). Menurut Rivai (2006:309), kinerja merupakan suatu fungsi
dari motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang
sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Oleh
karena itu kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya
perusahaan untuk mencapai tujuannya. Menurut Nurdiana (2008:203), Islam
menganjurkan manusia untuk melakukan sesuatu dengan prestasi yang baik, bukan
hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga terbaik bagi orang lain.
Karena hal ini menjadi
ukuran pribadi yang unggul sebagaimana dalam hadits riwayat Muslim yang artinya
: “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai dari pada mukmin yang lemah
dan dalam segala hal selalu mengerjakan yang terbaik, raihlah apa yang dapat
memberi manfaat bagimu, dan mintalah pertolongan pada Allah, jangan lemah!
kalau engkau tertimpa sesuatu maka jangan berkata : “kalau aku berbuat begini,
pasti begini dan begitu,” tetapi katakanlah : “ Allah SWT telah menetukan dan
menghendaki aku.” Berandai-andai itu adalah perbuatan setan. Hadits ini
mengandung pengertian bahwa seorang mukmin dianjurkan menjadi pribadi yang kuat
atau unggul dengan cara : 1. Memperkuat iman 2. Menggali kemampuan (ability) 3.
Memperbanyak perbuatan yang bermanfaat Oleh karena itu, seseorang yang
memperhatikan kemampuannya ia akan menjadi insan yang unggul akan menghasilkan
prestasi-prestasi dalam hidupnya. Serta 5 didukung pula dengan motivasi yang
merupakan salah satu kunci pendorong pada kepuasan kerja dan kinerja pegawai.
Prestasi tersebut dapat dilihat dari kualitas kerja (quality) yang dilakukan
seseorang dengan baik. Beberapa hasil penelitian tentang motivasi dan kemampuan
kerja antara lain yang dilakukan Nugroho, dkk (2008) dalam jurnalnya meneliti
tentang pengaruh kemampuan intelektual dan kemampuan emosional terhadap kinerja
auditor melalui kepuasan kerja sebagai variabel intervening, dengan menggunakan
metode regresi berganda. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel
kemampuan intelektual dan kemampuan emosional mempunyai hasil yang signifikan
terhadap variabel kepuasan kerja, dan variabel kepuasan kerja mempunyai
pengaruh siginifikan terhadap variabel kinerja auditor, dengan menggunakan
koefisien jalur, menunjukkan kemampuan intelektual dan kemampuan emosional
berpengaruh terhadap kinerja auditor (tidak melalui kepuasan kerja sebagai
variabel intervening). Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Setiyoningsih
(2011) dengan judul pengaruh motivasi, kemampuan dan kinerja karyawan terhadap
kepuasan dengan kompensasi sebagai variabel mederator, dengan metode analisis
regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan, kemampuan kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, kinerja karyawan berpengaruh
sgnifikan terhadap kepuasan sebesar, kompensasi sebagai variabel moderator
memperkuat pengaruh antara kinerja karyawan dengan kepuasan kerja. Sedangkan
Yuliana (2006) meneliti pengaruh kemampuan intelektual dan motivasi kerja
terhadap kinerja guru mata 6 diklat produktif penjualan di SMK Bisnis dan
manajemen kabupaten Kebumen menunjukkan bahwa kemampuan intelektual dan
motivasi kerja membawa pengaruh terhadap kinerja guru. Secara empiris
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Utari (2005) melakukan penelitian
tentang pengaruh pemberian motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada Dinas
Pasar Kota Malang. Diketahui bahwa pemberian motivasi mempunyai pengaruh kepada
kepuasan kerja. Secara empiris berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh dilakukan
Rokhim (2007) meneliti pengaruh kemampuan dan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan pada PT Summit OTO Finance di Cabang Lampung (Tesis), dimana hasilnya
menunjukkan bahwa motivasi kerja yang mempunyai pengaruh terhadap kinerja
karyawan. Berdasarkan data yang didapatkan di bawah ini, jika kita melihat
perkembangannya, berbeda dengan penelitian yang dilakukan Lawler (1983) dalam
Astura (2011:34) juga menjelaskan bahwa kepuasan pada orang dipengaruhi oleh
perbandingan dengan apa yang terjadi pada orang lain. Kepuasan kerja menyeluruh
dipengaruhi oleh seberapa jauh karyawan merasa puas dengan insentif instrinsik
maupun ekstrinsik, yang satu tidak bisa langsung menggantikan yang lain karena
perbedaan pemenuhan kebutuhan. Namun pada kenyataannya, Noe (1979) dalam Astura
(2011:34) menjelaskan bahwa ketidakpuasan karyawan dalam bekerja menimbulkan
frustasi, tingginya tingkat absensi dan perputaran karyawan, menurunnya
kesehatan mental dan fisik, dan konflik intra- organisasional. Ketidak puasan
juga menimbulkan dampaknya menurunnya kinerja yang bisa dilihat dari menurunnya
komitmen yang pada akhirnya 7 menurunkan prestasi kerja. Sedangkan Bodur (2002)
yang menemukan bahwa tingkat kepuasan seluruh staf pusat kesehatan masyarakat
di Turki tergolong rendah disebabkan oleh kondisi kerja yang tidak nyaman,
kecilnya peluang mengembangkan karir dan gaji yang terlalu rendah. Hal ini
dapat terjadi pada semua organisasi, salah satunya pada PT PLN (PERSERO)
Distribusi Cabang Malang Jawa Timur yang merupakan lembaga BUMN. Dimana PT PLN
(PERSERO) Distribusi Cabang Malang Jawa Timur merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang jasa, yang salah satu tugas pokoknya memberikan pelayanan
terhadap masyarakat. Tentunya konstribusi motivasi dan kemampuan kerja sangat
dibutuhkan, sehingga dapat memberikan pelayanan prima terhadap masyarakat.
Dengan demikian kepuasan kerja dan kinerja akan tercapai dengan baik. Pada PT
PLN (Persero) Cabang Malang Distribusi Jawa Timur, untuk menunjang kepuasan
kerja dan kinerja yang baik terhadap karyawan sudah diperhatikan oleh pihak
perusahaan. Dari segi motivasi dan untuk menunjang kemampuan karyawan yang
diberikan sudah baik. Dalam hal ini misalnya motif primer terkait sandang dan
pangan salah satunya yaitu gaji (materi) yang merupakan jaminan pencaharian
karena itu mendorong untuk bekerja, dimana besar gaji sudah disesuaikan dengan
status pegawai dan ditunjang dengan pemberian bonus, promosi jabatan (Non
materi) yang dipromosikan, serta adanya pelatihan untuk menunjang kemampuan
kerja karyawan yang merupakan motif sekunder untuk mencapai kebutuhan akan
pencapaian penghargaan, aktualisasi diri dan afiliasi sudah diberikan dengan
baik yang merupakan sarana motivasi 8 sehingga pada diri seorang karyawan dalam
kerangka motivasi didorong karena adanya kebutuhan. Untuk itu penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji lebih dalam factor-faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan, mulai dari motivasi,
kemampuan kerja dan kepuasan kerja yang diberikan, sehingga
diharapkan akan tercapai kinerja karyawan yang baik. Berdasarkan beberapa
penelitian terdahulu tersebut, peneliti tertarik untuk menganalisis lebih
lanjut dalam hal motivasi dan kemampuan kerja terhadap kepuasan dan kinerja
karyawan, karena jika dilihat dari hasil penelitian- penelitian terdahulu dan
data yang didapatkan terdapat perbedaan dan kontradiksi. Peneliti terinspirasi
untuk meneliti bagaimana pengaruh motivasi dan kemampuan kerja terhadap
kepuasan kerja dan kinerja karyawan melalui penelitian dengan pendekatan
kuantitatif dengan metode analisis jalur (path analysis) sebagai alat untuk
menganalisis penelitian ini. Oleh karena itu peneliti mengambil judul “Pengaruh
Motivasi dan Kemampuan Kerja Terhadap Kepuasan kerja dan Kinerja Karyawan PT.
PLN (Persero) Cabang Malang Distribusi Jawa Timur”.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan atas uraian pada
latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka pokok permasalahan dapat
disusun sebagai berikut :
a. Apakah motivasi, kemampuan kerja dan kepuasan kerja berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) Cabang Malang
Distribusi Jawa Timur ?
b. Apakah motivasi dan
kemampuan kerja mempengaruhi kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) Cabang Malang
Distribusi Jawa Timur melalui variabel kepuasan kerja ? 1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat disusun tujuan penelitian sebagai
berikut : a. Untuk mengetahui pengaruh motivasi, kemampuan kerja dan kepuasan
kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO)
Cabang Malang Distribusi Jawa Timur. b. Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan
kemampuan kerja mempengaruhi kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) Cabang Malang
Distribusi Jawa Timur melalui variabel kepuasan kerja.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan
dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan khususnya mengenai
“Pengaruh Motivasi dan Kemampuan Kerja terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja
karyawan PT PLN (PERSERO) Cabang Malang Distribusi Jawa Timur”. Adapun manfaat
penelitian ini adalah :
a. Bagi Akademisi Hasil dari
penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian dan memberi sumbangsi dalam
pengembangan ilmu manajemen khususnya yang berkaitan dengan topik ini baik di
dalam maupun diluar Lembaga Perguruan Tinggi.
b. Bagi Penulis Dapat menambah pengetahuan
mengenai ilmu manajemen tentang hal yang berkaitan dengan Sumberdaya Manusia
(SDM) yang tidak diperoleh selama bangku perkuliahan dan mendorong untuk
berfikir secara kritis dan sistematis dalam menghadapi masalah yang terjadi
serta sebagai bahan perbandingan antara ilmu pengetahuan di bidang manajemen
sumber daya manusia yang diterima selama waktu perkuliahan dan sebagai
pengalaman berharga dalam penulisan karya ilmiah.
c. Bagi Instansi PT PLN
(PERSERO) Cabang Malang Distribusi Jawa Timur Penelitian ini dapat digunakan
oleh instansi sebagai bahan masukan untuk memperbaiki kinerja karyawan di masa
yang akan datang, sehingga dapat memberikan pelayan publik yang memuaskan.
Selain itu, upaya peningkatan kepuasan kerja dan kinerja dapat dilakukan dengan
memperhatikan motivasi dan kemampuan kerja yang diberikan kepada karyawan.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh motivasi dan kemampuan kerja terhadap kepuasan dan kinerja karyawan PT. PLN (Persero) cabang Malang distribusi Jawa Timur. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment