Abstract
INDONESIA:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem yang di tetapkan pada KPSP Setia Kawan Nongkojajar serta mengevaluasi tentang struktur organisasi, Job Description, dan Kebijakan tertulis serta pelaksanaan/ penerapan yang dilakukan.
Metode kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari informasi dari Koperasi Setia Kawan baik tertulis maupun tidak tertulis. Data dan jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Untuk pengumpulan data dan teknik analisis data adalah metode wawancara, metode observasi, dan metode dokumenter. Sedangkan instrumen pengumpulan data terdiri dari sistem informasi akuntansi, sistem pengendalian internal, struktur organisasi, jobdescription, standard operating prosedur, dan sumber daya manusia.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal pada KPSP Setia Kawan sudah cukup baik akan tetapi perlu adanya sedikit perbaikan dalam hal posisi struktur organisasi yang kurang efektif, job description dalam hal perangkapan tugas, serta perbaikan kebijakan dan pelaksanaan pada devisi susu segar yang terdapat pada KPSP Setia Kawan Nongkojajar.
ENGLISH:
This study aims to determine the system that is in charge KPSP Setia Kawan Nongkojajar and evaluate the organizational structure, Job Description, and written policies and implementation / application that has been done.
Qualitative methods in this study were obtained from the Cooperative Setia Kawan information from both written and unwritten. The data and the type of data needed in this study include primary data and secondary data. For data collection and data analysis techniques were interviews, observation, and documentary methods.
While the data collection instrument consisted of accounting information systems, internal control systems, organizational structure, jobdescription, standard operating procedures, and human resources.
The results of this study indicate that the internal control system on KPSP Setia Kawan is good enough but there needs to be a slight improvement in terms of positions that are less effective organizational structure, job description in terms geminating tasks, as well as the improvement of policies and implementation of the division contained in fresh milk KPSP Setia Kawan Nongkojajar.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Penelitian Pertumbuhan koperasi di Indonesia mengalami peningkatan
yang cukup signifikan. Koperasi dapat membantu perekonomian masyarakat
Indonesia karena koperasi dibangun berdasarkan atas asas kekeluargaan dan
tujuan utama koperasi adalah memakmurkan anggotanya. Koperasi simpan pinjam
produsen susu adalah salah satu bentuk koperasi yang berhasil dalam kegiatannya
mengelola dana dan menyalurkan hasil dari para anggota. Undang-undang Nomor 17
Tahun 2012 pasal 4 tentang landasan, asas dan tujuan koperasi, bahwa koperasi
bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan
perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan. Koperasi menurut Sonny
(2003:1) adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang orang atau badan-badan
hukum koperasi yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota
dengan bekerjasama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi
kesejahteraan para anggotanya
. Perkembangan koperasi susu di Indonesia mengalami kemajuan yang
cukup sugnifikan, usaha persusuan sudah sejak lama dikembangkan di Indonesia.
Seiring dengan perkembangan waktu, perkembangan persusuan di Indonesia dibagi
menjadi tiga tahap perkembangan, yaitu Tahap I (periode sebelum tahun 1980)
disebut fase perkembangan sapi perah, Tahap II (periode 1980 – 1997) disebut
periode peningkatan populasi sapi perah, dan Tahap III (periode 1997 sampai
sekarang) disebut periode stagnasi. Pada tahap I, perkembangan peternakan sapi
perah dirasakan masih cukup lambat karena usaha ini masih bersifat sampingan
oleh para peternak. Pada tahap II, pemerintah melakukan impor sapi perah secara
besar-besaran pada awal tahun 1980-an. Tujuan dilakukannya impor besar-besaran
adalah untuk merangsang peternak untuk lebih 2 meingkatkan produksi susu sapi
perahnya. Selain itu, peningkatan populasi sapi perah ditunjang oleh permintaan
akan produk olahan susu yang semakin meningkat dari masyarakat. Di samping itu,
pemerintah mencoba melalukan proteksi terhadap peternak rakyat dengan
mengharuskan Industri Pengolahan Susu (IPS) untuk menyerap susu dari peternak.
Sedangkan untuk tahap III, perkembangan sapi perah mengalami penurunan dan
stagnasi. Hal tersebut dipengaruhi oleh kejadian krisis ekonomi yang melanda
Indonesia. Di samping itu, pemerintah mencabut perlindungan terhadap peternak
rakyat dengan menghapus kebijakan rasio susu impor dan susu lokal terhadap IPS
(Inpres No.4/1998). Kebijakan ini sebagai dampak adanya kebijakan global menuju
perdagangan bebas barrier. Berdasarkan dengan kebijakan tersebut, maka peternak
harus mampu bersaing dengan produk susu dari luar negeri, baik dari sisi
kuantitas maupun kualitas
. Eksistensi koperasi persusuan sudah melekat dalam sistim
agribisnis persusuan di Indonesia. Salah satu kinerja koperasi yang memeberikan
nilai tambah bagi peternak yakni adanya bimbingan dan konsultasi kepada
peternak disamping peran utamanya dalam memberikan jaminan pemasaran susu.
Koperasi persusuan didukung dengan kelembagaan yang terorganisasi dalam wadah
GKSI (Gabungan Koperasi Susu Indonesia) sehingga pemasaran susu lebih terjamin
melalui jaringan pemasaran susu yang dimiliki GKSI. Adanya koperasi persusuan
juga mempermudah peternak dalam penyediaan input produksi seperti penyediaan
pakan, kawin suntik hingga fasilitas pemberian kredit lunak kepada peternak
(http://pascapeternakan.unsoed.ac.id). Pada umumnya, keefektifan serta
keefisienan kinerja sangat penting peranannya bagi kemajuan perusahaan,
termasuk koperasi. suatu perusahaan bisa dikatakan baik apabila sudah memenuhi
standart, kriteria atau visi dan misi yang telah ditentukan. Salah satu alat
yang diperguakan oleh perusahaan untuk menjaga kontinuitas laju perusahaan agar
menjadi perusahaan yang berkualitas adalah dengan menerapkan sistem
pengendalian internal. Dalam setiap perusahaan peran 3 sistem pengendalian
internal sangat penting karena sistem pengendalian internal yang baik akan
berpengaruh besar terhadap laju perusahaan, baik dari segi internal maupun
eksternal. Terdapat lima komponen pengendalian internal diantaranya lingkungan
pengendalian, penilaian resiko, infomasi dan komunikasi, pengawasan, dan
aktivitas pengendalian (James 2007:195).
Dengan keberhasilan penerapan sistem pengendalian internal pada
perusahaan, pada hal ini sistem pengendalian internal akan diterapkan pula pada
koperasi yang fokus utamanya adalah untuk menjadikan koperasi menjadi sebuah
organisasi yang lebih unggul serta berkualitas baik dari segi internal maupun
segi eksternal. Pemerintah Indonesia menggalakkan pendirian koperasi yang
tujuan utamanya adalah mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya, akan tetapi hingga saat ini tujuan utama dari koperasi tersebut
belum sepenuhnya tercapai dan belum terlaksana dengan baik. Maka dari itu
penerapan sistem pengendalian internal pada koperasi diperlukan untuk
mengefektikan serta mengefesienkan kinerja pada koperasi dan diharapkan dengan
diterapkannya sistem pengendalian internal tersebut dapat membantu mewujudkan
visi dan misi utama koperasi. Sehubungan dengan diterapkannya sistem pengendalian
internal, ada sebuah produk yang digunakan oleh para akuntan dan auditor serta
pemakai laporan keuangan sebagai otoritas sistem pengendalian internal yaitu
COSO. COSO adalah sebuah organisasi swasta yang beranggotakan The American
Accounting Assosiation (AAA), Aicpa, The Institute Of Internal Auditor
(IIA),The Institute Of Management Accountants (IMA),Da The Financialexecutives
Institute (FEI) (Krismsaji 2002:222). Pengendalian efektif dalam suatu
organisasi dimulai dan di akhiri dengan filosofi manajemen. Jika manajemen
percaya bahwa pengendalian itu penting, maka mereka akan melihat apakah
kebijakan dan prosedur-prosedur pengendalian yang efektif telah diterapkan.
Perilaku mengenai pengendalian ini akan dikomunikasikan kepada para bawahan
melalui gaya operasional manajemen. Jika sebaliknya manajemen hanya menerapkan
kebutuhan pengendalian hanya “di 4 bibir saja”, maka tujuan pengendalian dan
perilaku yang diinginkan tidak akan tercapai. Keberhasilan suatu kinerja
tentunya disertai dengan adanya sumberdaya manusia yang memadai, karena
keefektifan dan keefesienan kinerja sangat diperlukan dalam memajukan sebuah
visi dan misi organisasi. Seorang auditor sangat dibutuhkan peranannya dalam
mengevaluasi harta perusahaan terutama laporan keuangan untuk menghindari
resiko penyalahsajian dalam laporan keuangan.
Karenanya para auditor diharuskan untuk mendapatkan pengetahuan
yang cukup memadai tentang pengendalian internal serta tentang laporan keuangan
untuk perencanaan audit serta seluruh kinerjanya. Dalam hal ini sumberdaya
manusia yang memadai serta efektif sangat dibutuhkan dalam sistem pengendalian
internal.
Maka dengan diadakannya perekrutan karyawan sangat di anjurkan guna
mendapatkan karyawan yang benar-benar mampu serta andal dalam membantu
mewujudkan keberhasilan suatu perusahaan (Amir Jusuf 2000:176). Berdasarkan
uraian pada latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul : ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KOPERASI SUSU “SETIA
KAWAN” NONGKOJAJAR. Penelitian ini dilakukan di Koperasi Setia Kawan
Nongkojajar dengan pertimbangan sebagai berikut : Koperasi Susu Nongkojajar
berdiri pada tahun 1911 dan merintis pemasaran produksi susu sejak tahun 1959.
Dalam perkembangannya, saat ini koperasi dapat memasarkan produksi susu sapi
hingga 50.000-60.000 liter/hari. Dan koperasi Setia Kawan juga bekerja sama
dengan beberapa instansi salah satunya adalah dengan PT.NETSLE dalam pemasaran
susu segar. Berikut data perkembangan KPSP Setia Kawan.
1.2
Rumusan
Masalah
Bagaimana
penerapan sistem pengendalian internal pada koperasi susu Setia Kawan
Nongkojajar?
1.3
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sistem yang diterapkan
pada koperasi susu Setia Kawan Nongkojajar 2. Untuk mengevaluasi sistem
pengendalian internal pada koperasi Setia Kawan dengan dibandingkan dengan
definisi teoritis yang dikemukakan oleh para ahli
3. Memberikan rekomendasi terhadap pelaksanaan
penerapan sistem pengendalian internal yang terdapat di Koperasi Setia Kawan
Nongkojajar
1.4
Manfaat Penelitian
Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan konstribusi pemikiran dan upayaupaya
pengembangan dan pemberdayaan usaha peternakan susu sapi di wilayah Nongkojajar
Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. Adapun manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini secara akademis maupun praktis adalah sebagai berikut: Manfaat
Penelitian
1.
Bagi Peneliti
a.
Menambah pengalaman dan melatih peneliti untuk berfikir kritis dalam menghadapi
suatu permasalahan
b.
Sebagai sarana penerapan ilmu dalam kehidupan nyata
2.
Bagi Universitas
a.
Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya
b.
Sebagai bahan bacaan yang bermanfaat
3.
Bagi Perusahaan
a. Mendapat masukan bagi perusahaan guna
menyusun kebijaksanaan dan ancaman di masa yang akan dating
b. Sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan
strategi dan sistem yang selama ini ditetapkan guna meningkatkan kesejahteraan
dan tujuan keberhasilan perusahaan
1.5 Batasan Masalah
Terkait dengan luasnya lingkup, permasalahan
dan waktu serta keterbatasan dalam penelitian yang dilakukan berkaitan dengan
sistem pengendalian internal, maka penelitian dibatasi pada penerapan sistem
pengendalian internal terhadap koperasi Setia Kawan Nongkojajar.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Akutansi : Analisis sistem pengendalian internal Koperasi Susu Setia Kawan Nongkojajar.." silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment