Abstract
INDONESIA:
Penulis menemukan permasalahan tercatat terkait hubungan industrial mengenai peralihan sistem kerja dari gaji harian menjadi gaji borongan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variable kompensasi finansial dan kompensasi non-finansial yang berpengaruh secara simultan maupun secara parsial terhadap motivasi kerja karyawan PT Millenia Furniture Industries Pasuruan, dan diantara variabel tersebut, manakah yang berpengaruh dominan terhadap motivasi kerja karyawan PT Millenia Furniture Industries Pasuruan.
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatory. Di dalam penelitian ini pendekatan yang dipakai adalah metode survey.
Secara simultan variabel kompensasi finanssial (X1), dan kompensasi non finansial (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja (Y), dengan hasil F<5% (0,000<0,05). Secara parsial variabel kompensasi finansial (X1) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja (Y) dengan hasil t<5% (0,000<0,05). Secara parsial variabel kompensasi non finansial (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja (Y) dengan hasil t<5% (0,000<0,05). Variabel yang paling dominan pengaruhnya adalah variabel kompensasi finansial (X1) yaitu memiliki kontribusi sebesar
16,9%.
16,9%.
ENGLISH:
Authors found problems related to carrying on the industrial relations system transition into the working of the daily salary salary contract. This study aims to analyze the influence of the variable compensation of non-financial and financial compensation effect simultaneously or partially on employee motivation PT Millenia Furniture Industries Pasuruan, and among these variables, which one is the dominant influence on employee motivation PT Millenia Furniture Industries Pasuruan.
This type of research that will be used in this research is explanatory research. Approach in this study is a survey method used.
Simultaneously finanssial variable compensation (X1), and non-financial compensation (X2) has a significant influence on work motivation (Y), with the result F <5% (0.000 <0.05). In partial financial compensation variable (X1) has a significant influence on work motivation (Y) with the results of t <5% (0.000 <0.05). In partial compensation for
non-financial variables (X2) has a significant influence on work motivation (Y) with the results of t <5% (0.000 <0.05). The most dominant variable is financial compensation variable (X1) which has a contribution of 16.9%.
non-financial variables (X2) has a significant influence on work motivation (Y) with the results of t <5% (0.000 <0.05). The most dominant variable is financial compensation variable (X1) which has a contribution of 16.9%.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebuah perusahaan tidak mungkin mengoperasikan
kegiatan usahanya tanpa adanya manusia. Karena faktor tenaga kerja manusia
(manpower) memegang peranan yang sangat penting dalam pencapaian tujuan
perusahaan. Faktor tenaga kerja atau sumber daya manusia semakin penting bagi
perusahaan seperti definisi yang dikemukakan Follet (1868-1933) dalam Handoko
(1996:3) mengemukakan manajemen adalah seni untuk menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Dalam definisi ini orang atau manusia dimanfaatkan sebagai
sumber daya manusia untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan untuk tujuan-tujuan
sebuah organisasi atau perusahaan. Handoko (1996:3) mengemukakan pendapat,
bahwa manajemen memang dapat mempunyai pengertian yang lebih luas daripada itu,
tetapi definisi di atas memberikan kepada kita kenyataan bahwa kita terutama
mengelola sumber daya manusia bukan material atau finansial. We are managing
human resources. Di lain pihak, manajemen mencakup fungsifungsi perencanaan
(penetapan apa yang akan dilakukan), pengorganisasian (perancangan dan
penugasan kelompok kerja), penyusunan personalia (penarikan, seleksi,
pengembangan, pemberian 2 2 kompensasi, dan penilaian prestasi kerja), pengarahan
(motivasi, kepemimpinan, integrasi dan pengelolaan konflik) dan pengawasan.
Lebih spesifik mengenai pengelolaan sumber daya manusia perusahaan akan
dijelaskan lewat penjelasan Flippo (1980) dalam Handoko (1996:3), manajemen
personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai
tujuan individu, organisasi, dan masyarakat. Penulis menyampaikan bahwa yang
dimaksud personalia, tenaga kerja manusia (manpower) dalam definisi dan
pendapat di atas serta penjelasan selanjutnya adalah sumber daya manusia. Dan
masalah sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan diatur dalam sebuah satuan
kerja tersendiri yang disebut departemen sumber daya manusia yang dilaksanakan
oleh manajer sumber daya manusia Dan meskipun setiap manajer mengemban tanggung
jawab atas fungsi-fungsi tersebut sebagai bagian pekerjaan mereka, ada sejumlah
kegiatan personalia khusus yang diterjemahkan dari berbagai fungsi itu, yang
menjadi tugas manajer personalia (Handoko,1996:6). Kegiatan-kegiatan personalia
adalah tindakan-tindakan yang diambil untuk memberikan kepada organisasi satuan
kerja yang efektif. Sebagai contoh, pemberian kompensasi adalah suatu proses
yang mempengaruhi semua fungsi personalia. 3 3 Setelah organisasi merancang dan
merancang kembali pekerjaanpekerjaan, berbagai upaya dibuat untuk mengestimasi
kebutuhan kebutuhan sumber daya manusia organisasi di waktu yang akan datang
melalui suatu kegiatan yang disebut perencanaan sumber daya manusia. Atas dasar
informasi analis pekerjaan dan kebutuhan-kebutuhan karyawan di waktu yang akan
datang, kegiatan penarikan berusaha untuk memperoleh para pelamar yang
“qualified” untuk memenuhi kebutuhankebutuhan tersebut.
Apa yang dihasilkan adalah sejumlah
pelamar yang disaring melalui proses seleksi. Proses ini memilih orang-orang
yang memenuhi spesifikasi kebutuhan. Karena para karyawan baru jarang secara
tepat sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan organisasi, mereka harus dilatih agar
dapat melaksanakan pekerjaan dengan efektif. Rencanarencana sumber daya
selanjutnya menunjukkan permintaan-permintan baru organisasi. Berbagai
permintaan ini dipenuhi melalui penarikan para karyawan tambahan dan melalui
pengembangan para karyawan yang telah ada sekarang. program pengembangan
mengajarkan berbagai keterampilan baru pada para karyawan agar mereka tidak
menjadi usang dan untuk memenuhi keinginan-keinginan karier pribadi mereka.
Kemudian sejalan dengan perubahan permintaan, kegiatan-kegiatan penempatan
melakukan transfer, promosi, demosi, pemberhentian sementara (dirumahkan), atau
bahkan pemecatan para karyawan. Untuk memeriksa kegiatan-kegiatan personalia
diatas, prestasi kerja perlu dinilai. Kegiatan penilaian ini tidak hanya
mengevaluasi prestasi kerja karyawan. 4 4 Tetapi juga menunjukkan seberapa baik
berbagai kegiatan personalia telah dilakukan. Prestasi kerja karyawan yang
jelek bisa berarti bahwa kegiatan-kegiatan seleksi, latihan, atau pengembangan
perlu ditinjau kembali, atau mungkin ada masalah dengan motivasi dan kepuasan
kerja karyawan(Handoko, 1996:7-9). Dari pernyataan terakhir salah satunya
menyebutkan bahwa masalah motivasi yang menjadi penyebab prestasi kerja
karyawan jelek. Masalah motivasi bisa disebabkan oleh kompensasi (imbalan) yang
tidak sesuai, seperti pernyataan Winardi (2004:155) berikut di bawah ini.
Imbalan berupa upah atau gaji merupakan salah satu di antara imbalan ekstrinsik
yang dapat dicapai orang-orang melalui kegiatan bekerja. Ia dapat membantu
organisasi-organisasi mencapai pekerjapekerja yang sangat kapabel dan ia dapat
membantu memberikan kepuasan serta memotivasi pekerja-pekerja tersebut untuk
bekerja keras dalam upaya meraih kinerja tinggi. Tetapi, andaikata timbul
ketidakpuasan dengannya, maka imbalan yang diberikan dapat menyebabkan
timbulnya pemogokan-pemogokan, keluhan-keluhan, tidak masuknya para pekerja,
berhentinya pekerja bekerja, dan adakalanya timbul gejala berupa memburuknya
kesehatan mental dan fisikal. Memang harus diakui bahwa imbalan merupakan
sebuah hal yang sangat kompleks yang benar-benar perlu diperhatikan oleh setiap
manajer (Winardi, 2004:155). 5 5 Pada tahun 2009 bulan oktober peneliti pernah
mengadakan studi lapangan di PT MFI Pasuruan. Penulis menemukan permasalahan
tercatat terkait hubungan industrial mengenai peralihan sistem kerja dari gaji
harian menjadi gaji borongan. Berikut ini sedikit permasalahan penulis kutip
dari laporan studi lapangan tersebut. Pada saat terjadinya peralihan sistem
kerja dari gaji harian menjadi gaji borongan. Akibatnya adalah terjadi demo dan
mogok kerja, masalah ini terjadi karena kesalahpahaman dari karyawan. Akhirnya
Manajer SDM menemui karyawan dan menjelaskan segala permasalahan tersebut dan
masalah tersebut akhirnya terselesaikan(Amalia, dkk., 2009:16). Bila para
karyawan melaksanakan pekerjaan dengan baik, mereka harus menerima kompensasi
yang adil dan layak. Bentuk penghargaan ini mencakup pengupahan dan penggajian,
serta berbagai bentuk kompensasi pelengkap-fringe benefits, seperti asuransi
dan rekreasi. Balas jasa lain juga berupa pelayanan karyawan, seperti
penciptaan kondisi kerja yang aman dan sehat, yang biasaya merupakan wujud
kepatuhan legal. Selanjutnya upaya-upaya motivasi, komunikasi, pengendalian stress,
konseling dan disiplin adalah tekhnik-tekhnik penting lain yang digunakan untuk
memelihara prestasi dan kepuasan kerja karyawan ( Handoko, 1996:9). Perusahaan
PT Millenia Furniture Industries (MFI) Pasuruan terletak di jalan Wonorejo Km.
14 Sambisirah-Pasuruan, Jawa Timur. 6 6 Pemilik perusahaan PT. MFI adalah Bapak
Johannes merupakan produsen furniture bermerek dunia dengan kualitas manajemen
yang konsisten.
Perusahaan ini berdiri sejak tahun
2000 dan mempunyai pengalaman di bidang manajemen dan team produksi yang handal
dalam bidang masing-masing. PT Millenia Furniture Industries Pasuruan memiliki
± 900 tenaga kerja langsung yang mayoritas warga sekitar pabrik. Sumber tenaga
kerja dapat dipenuhi dari daerah sekitar pabrik yaitu Desa sambisirah, Kecamatan
Wonorejo, Kabupaten Pasuruan. Daerah ini merupakan sentra Industri mebel baik
untuk pasar lokal maupun pasar ekspor. Karena masalah kompensasi yang perlu
diperhatikan oleh manajemen sumber daya manusia dan berhubungan dengan motivasi
kerja para karyawan, maka peneliti tertarik untuk meneliti hal ini. Oleh karena
itu, penelitian ini mengambil judul “Analisis Pengaruh Kompensasi Terhadap
Motivasi Kerja Karyawan PT. Millenia Furniture Industries Pasuruan”
1.2 Rumusan Masalah
Setelah mengetahui latar belakang dari
penelitian ini, maka langkah selanjutnya yaitu merumuskan permasalahan
berdasarkan latar belakang tersebut dalam bentuk pertanyaan di bawah ini:
1. Apakah variabel kompensasi
finansial dan kompensasi non-finansial berpengaruh secara simultan terhadap
motivasi kerja karyawan PT Millenia Furniture Industries Pasuruan?
2. Apakah variabel kompensasi
finansial dan kompensasi non-finansial berpengaruh secara parsial terhadap
motivasi kerja karyawan PT Millenia Furniture Industries Pasuruan
3. Diantara variabel kompensasi
finansial dan kompensasi non-finansial manakah yang berpengaruh secara dominan
terhadap motivasi kerja karyawan PT Millenia Furniture Industries Pasuruan
1.3 Tujuan Penelitian
Dari pernyataan di atas penulis dapat
menargetkan penelitian dalam bentuk pernyataan berikut ini:
1. Untuk menganalisis pengaruh
variable kompensasi finansial dan kompensasi non-finansial berpengaruh secara
simultan terhadap motivasi kerja karyawan PT Millenia Furniture Industries
Pasuruan
2. Untuk menganalisis pengaruh
variable kompensasi finansial dan kompensasi non-finansial berpengaruh secara
parsial terhadap motivasi kerja karyawan PT Millenia Furni ture Industries
Pasuruan
3. Untuk menganalisis diantara variabel
kompensasi finansial dan kompensasi non-finansial manakah yang berpengaruh
secara dominan terhadap motivasi kerja karyawan PT Millenia Furniture
Industries Pasuruan
1.4 Manfaat Penelitia
n Setelah penulis merumuskan masalah
dan tujuan penelitian, maka penulis berharap dengan penelitian ini bisa bermanfaat
bagi penulis, perusahaan maupun universitas, yang penulis uraikan sebagai
berikut:
1. Bagi penulis, dapat menerapkan ilmu dan
pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah dan lapangan. Dan juga sebagai
pendalaman dan pemahaman tentang teori yang berkaitan dengan kompensasi dan
motivasi kerja
2. Bagi perusahaan, dapat dijadikan bahan
masukan perusahaan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompensasi untuk
memotivasi kerja karyawan
3. Bagi Universitas, dapat memberikan
sumbangan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang kompensasi dan
motivasi kerja. Dan juga sebagai referensi bagi penelitian selanjuatnya yang
berkaitan dengan tema kompensasi dan motivasi kerja.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Analisis pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja karyawan PT. Millenia Furniture Industries Pasuruan. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment